Referensi :
USP 36/NF31, Tahun 2013, Volume 1, hal. 417 <841> Specific Gravity
Farmakope Indonesia V, Edisi 2014, Buku II, hal.1554 <991> Penetapan Bobot per mililiter
Massa dan berat merupakan dua hal yang berbeda, meskipun
dalam keseharian orang sering mencampuradukkan
pengertian keduanya.
Misalnya, ada seseorang yang mengatakan berat tubuhnya 60
kg, padahal yang dimaksud tubuhnya bermassa 60 kg.
Massa :
1. Menyatakan banyaknya materi (partikel) yang
terkandung pada suatu benda.
2. Besarnya di mana-mana tetap
3. Termasuk besaran skalar (hanya memiliki besar saja,
tidak memperhitungkan arah)
4. Satuan dalam internasional (SI) adalah kilogram
5. Diukur dengan menggunakan neraca Ohauss
3
Berat :
1. Menyatakan besarnya interaksi massa suatu benda
terhadap gaya gravitasi.
2. Besarnya berubah-ubah sesuai kedudukannya (tergantung
pada percepatan gravitasi di tempat tersebut).
Semakin jauh dari pusat bumi, berat suatu benda semakin
berkurang. Begitu juga berat benda di kutub akan lebih besar
dibandingkan berat benda di khatulistiwa.
3. Termasuk besaran vektor (memiliki besar dan arah)
4. Satuan dalam internasional (SI) adalah newton
5. Diukur dengan menggunakan neraca pegas (dinamometer)
Contoh :
Sebuah apel yang bermassa 200 g akan mempunyai berat
yang berbeda-beda ketika ditimbang pada tempat yang
berbeda. Apel tsb mempunyai berat 1,96 N ketika ditimbang
dipermukaan bumi (percepatan gravitasi 9,8 m/s2) dan
beratnya 1,952 N ketika ditimbang di atas gunung
(percepatan gravitasi 9,76 m/s2), bahkan beratnya hanya 0,327
N ketika ditimbang di bulan.
4
Massa dan berat dihubungkan dengan
persamaan :
W=mg
W = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
5
(massa jenis) = massa = Kg
volume dm3
6
Perbandingan antara berat suatu zat dgn volume
air murni pada volume yang sama.
Perbandingan antara massa jenis suatu zat dgn
massa jenis air murni pada volume yang sama.
SpGr = berat zat = N = density zat
volume air m3 density air
2. Aerometer (Hydrometer)
3. neraca whestpal
8
Farmakope Indonesia V, Edisi 2014, Buku II, hal.1554
<991> Penetapan Bobot per mililiter
Fokus utk cairan & menggunakan piknometer
Penetapan bobot per ml cairan adalah : bobot (gram) per ml cairan
yang ditimbang di udara pd suhu 20 C, kecuali dinyatakan lain
dalam monografi.
Bobot per ml zat cair ditetapkan dgn : membagi bobot zat cair di
udara (dari sejumlah cairan yg mengisi piknometer pd suhu yg
telah ditetapkan) dgn kapasitas piknometer pd suhu yg sama.
9
Kapasitas piknometer ditetapkan dari : bobot di udara dari
sejumlah air(gram) yg mengisi piknometer pd suhu tsb.
* Bobot 1 liter air pd suhu yg telah ditetapkan bila
ditimbang thd bobot Kuningan di udara dgn kerapatan
0.0012 gr/mL seperti pd tabel berikut :
Suhu (C) bobot/liter air (gram)
20 997.18
25 996.02
30 994.62
11
USP 36/NF31, Tahun 2013, Volume 1, hal. 417
<841> Specific Gravity
Fokus utk cairan & padatan , menggunakan piknometer
SpGr ditetapkan hanya utk liquid (kecuali dinyatakan lain di
monograph). Dan, kecuali jika dinyatakan lain, SpGr didasarkan
pd rasio berat cairan di udara pd suhu 25 C thd volume air pd
suhu yg sama.
12
Jika zat padat pd suhu 25 C, maka penentuan SpGr
dilakukan pada zat yg telah dicairkan/dilelehkan pd
suhu yg ditetapkan pada monograph, dan mengacu
pd air (volume air) pada suhu 25 C.
14
Contoh :
d 30 etanol berarti perbandingan antara density etanol
20 pd 30 C terhadap density air pd 20 C.
15
16