Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK 1

“KERAPATAN DAN BERAT JENIS”

Disusun oleh :

Nama : Khoiril Liana

NIM : 18123657A

Kelompok : I

Tanggal : 21/09/2012

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

2012
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK 1

“KERAPATAN DAN BERAT JENIS”


I. JUDUL

“KERAPATAN DAN BERAT JENIS”

II. TUJUAN

Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zatmenggunakan piknometer serta dapat
memahami aplikasinya.

III. DASAR TEORI

Menurut defenisi, Kerapatan adalah perbandingan yang dinyatakan dalam desimal, dari
berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang sama kedua zat mempunyai
temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui dan dinyatakan dalam sistem
cgs dalam gram  per sentimeter kubik ( g / cm 3 = g / ml ) dan dalam satuan SI kilogram per 
meter kubik ( kg / m3 ) kerapatan istilah lainnya adalah densitas (density). Kerapatan alias
massa jenis merupakan perbandingan massa terhadap volume zat. Secara matematis ditulis :

massa ( gram )

ρ =                                           = gram. cm-3 = M L-3

            volume ( cm3 )         

( ρ dibaca “rho”) merupakan huruf yunani yang biasa digunakan untuk menyatakan
kerapatan, m adalah massa dan v adalah volume.

Air digunakan untuk standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas.
Dalam farmasi, perhitungan berat jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air
merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan
mudah dimurnikan. Pengujian kerapatan dilakukan untuk menentukan 3 macam kerapatan
jenis yaitu :
1. Kerapatan sejati

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan 
tertutup.

2. Kerapatan nyata

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk pori/lubang terbuka, tetapi
termasuk pori yang tertutup.

3. Kerapatan efektif

Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup. Seperti
titik lebur, titik didih atau indeks bias (bilangan bias). Kerapatan relatif merupakan besaran
spesifik zat. Besaran ini dapat digunakan untuk pemeriksan  konsentrasi dan kemurniaan
senyawa aktif, senyawa bantu dan sediaan farmasi.

Metode penentuan untuk cairan :

1. Metode Piknometer.

Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruang, yang
ditempati cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah untuk menimbang yang dinamakan
piknometer. Ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga mencapai keoptimuman
tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi
ruang 30 ml.

2. Metode Neraca Hidrostatik.

Metode ini berdasarkan hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan ke
dalam cairan akan kehilangan massa sebesar berat volume cairan yang terdesak.

3. Metode Neraca Mohr-Westphal.

Benda dari kaca dibenamkan tergantung pada balok timbangan yang ditoreh menjadi 10
bagian sama dan disitimbangkan dengan bobot lawan. Keuntungan penentuan kerapatan
dengan neraca Mohr-Westphal adalah penggunan waktu yang singkat dan mudah
dlaksanakan.

4. Metode areometer.

Penentuan kerapatan dengan areometer berskala (timbangan benam, sumbu) didasarkan


pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas tercelup yang sepihak diberati dan pada
kedua ujung ditutup dengan pelelehan.

Berbeda dengan kerapatan, Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat
terhadap kerapatan air yang ditentukan pada temperature yang sama. Berat jenis merupakan
bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan
rumus yang cocok.

           ρ zat

d=

ρ air

Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat disbanding dengan volume
zat pada suhu tertentu (biasanya 25o C). kerapatan (specific gravity) adalah perbandingan
antara bobot jenis suatu zat pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25o /25o, 25o/4o,
4o,4o). Untuk bidang farmasi biasanya 25o/25o.

Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan berat jenis


digunakan hanya untuk cairan, dan kecuali dinyatakan lain, didasarkan pada perbandingan
berat zat di udara pada suhu 250 terhadap berat air dengan volume dan suhu yang sama. Bila
suhu ditetapkan dalam monografi, berat jenis adalah perbandingan berat zat di udara pada
suhu yang ditetapkan terhadap berat air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu
250C zat berbentuk padat, tetapkan berat jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-
masing monografi, dan mengacu pada air  yang tetap pada suhu 250C.

Prosedur gunakan piknometer bersih, kering dan telah dikalibrasi dengan menetapkan
bobot piknometer dan bobot ar yang baru dididihkan, pada suhu 25 o. Atur hingga suhu zat uji
lebih kurang 20o, masukkan ke dalam piknometer . atur suhu piknometer yang telah diisi
hingga suhu 25o, buang kelebihan zat uji dan timbang. Kurangkan bobot piknometer kosong
dari bobot piknometer yang telah diisi.

Bobot jenis suatu zat adalah hasil yang telah di peroleh dengan membagi bobot zat
dengan bobot air, dalam piknometer. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, keduanya
ditetapkan pada suhu 25o.

Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering di definisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi
yang sering dilakukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang
pertama menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah garis
miring menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu karakteristik
bahan yang penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan
obat dan bahan pembantu.

Bobot jenis ρ adalah konstanta / tetapan bahan yang tergantung pada suhu baik untk
bodi padat cair dan gas yang homogen. Bobot jenis didefinisikan sebagai perbandingan antara
massa bahan (m) terhadap volumenya (V).

ρ= m

Bilangan bobot jenis d, merupakan bilangan perbandingan tanpa dimensi, yang


mengacu pada bobot jenis air pada 4o C (= 1.000 g.ml-1).

d= zat pada to celcius

air pada 4o C

sebaliknya dengan bobot jenis relatif farmakope, yakni bobot jenis yang mengacu kepada
ukuran berat dan merupakan perbandingan berat serta bagian volume yang sama dari zat yang
diteliti terhadap air, dimana keduanya di ukur diudara pada suhu 20oC.

Bobot jenis meerupakan salah satu karakteristik bahan yang penting, yang digunakan
dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu, khususnya sifat
cairan dan zat berjenis malam. Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan
Piknometer, Areometer, Timbangan hidrostatik (timbangan MOHR-WESTPHAL) dan cara
manometrik.
Untuk bodi padat tidak homogen dan serbuk, yang memiliki pori dan ruang rongga,
bobot jenis tidak lagi terdefinisikan secara jelas. Dalam hal ini harus dibedakan antara bobot
jenis sejati dan bobot jenis nyata.

Berat jenis sejati adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan
ruang ronnga. Berat jenis nyata adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat yang
membesar akibat adanya pori-pori turut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata
secara numeric akan lebih kecil daripada berat jenis sejati.

Penentuan berat jenis sejati bahan berbentuk butir dan serbuk maupun cairan dilakukan
dengan menggunakan metode pikrometer cairan / metode manometer ( fekrumeter, volumeter
- NOTARI, piknometer pembanding BEXKMANN).. Pada metode yang disebutkan terakhir,
volume sejati sampel ditentukan dengan menggunakan gas (udara, helium), yang mampu
berinfiltrasi masuk kedalam pori-pori halus tanpa mengalami adsorpsi. Penentuan berat jenis
nyata umumnya menggunakan air raksa sebagai cairan piknometer oleh karena tinginya
tegangan permukaan yang dimilikinya menyebabkan tidak mampu mendesak masuk kedalam
pori.

IV. ALAT

1. Neraca elektrik
2. Piknometer
3. Pipet tetes
4. Tissue
5. Waterbath
6. Cawan penguap
7. Kalkulator

V. BAHAN

1. Aquadest
2. Parafin atau lilin
3. ChCl₃
4. Gotri kecil
VI. CARA KERJA

I. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan

1. Siapkan satu buah piknometer kosong, penutup pipa kapilernya, dan tissu.
2. Timbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering.
3. Timbang piknometer dengan teliti.
4. Timbang piknometer yang masih kosong.
5. Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh.
6. Tutup piknometer dengan penutup piknometer.
7. Biarkan suhu aquadest dalam piknometer mencapai suhu kamar, air yang
menempel di dinding luar piknometer diusap dengan tissue.
8. Timbang piknometer dengan teliti.
9. Menulis berapa berat piknometer yang diisi air tersebut.
10. lihat tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan.
11. Perhitungan :
Penentuan vol. Pikno timbang bobot pikno (bersih) diisi air sampai
penuh timbang

P+A = a gram

P = b gram

C = a – b gram

C = bobot aquades pengisi pikno

Kerapatan aquades pada suhu percobaan (tabel) : ρ Aquades

Volume piknometer = C gram

ρ aquades (gram / ml-1 )

= V ρ ml

II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair (ChCl₃)

1. Pikrometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan cairan ChCl₃.


2. ditutup dengan penutup piknometer.
3. cairan yang menempel pada dinding luar diusap dengan tissue.
4. menimbang dengan teliti piknometer yang sudah di isi cairan ChCl₃.
5. Tulis berat cairan ChCl₃ yang ditimbang.
6. Menghitung serta menentukan berat ChCl₃
Menghitung serta menentukan berat ChCl₃
Berat ChCl₃ = Berat pikno + ChCl₃
Berat pikno kosong
e

ρ ChCl₃ = Berat ChCl₃

Volume Pikno

ChCl₃ = ρ ChCl₃ Pada suhu yang sama

ρ Aquades

III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair dan biji gotri

1. Pikrometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan cairan aquades


2. Masukkan biji gotri kedalam piknometer.
3. ditutup dengan penutup piknometer.
4. cairan yang menempel pada dinding luar diusap dengan tissue.
5. menimbang dengan teliti piknometer yang sudah di isi cairan aquades + biji
gotri.
6. Tulis berat cairan aqquades + biji gotri yang ditimbang.
7. Menghitung dan menentukan biji gotri :

Menentukan biji gotri

Timbang gotri = x gr

Berat pikno kosong = a gr

Berat Aquades = c gr

ρ gotri = bobot gorti

vol. Gotri
berat pikno + gotri + Aquades = y gr

berat gotri = x gr

berat pikno + Aquades =y–x=w

berat air = (w – a) gr = z

berat air yang di tumpahkan = (C – Z ) = vol gotri

vol. Air yang di tumpahkan = volume gotri

vol gotri = Q gr

ρ Aquades

berat jenis gotri = ρ gotri

ρ Aquades

IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot parafin + gotri + air

1. Pikrometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan cairan aquades.


2. Membuat lilin menjadi cair.
3. Usap gotri pada lilin cair.
4. Menunggu sampai menjadi padatan.
5. Masukkan gotri yang sudah menjadi padat ke dalam aquades.
6. ditutup dengan penutup piknometer.
7. cairan yang menempel pada dinding luar diusap dengan tissue.
8. menimbang dengan teliti piknometer yang sudah di isi cairan aquades + gotri +
parafin.
9. Tulis berat cairan aquades + gotri + parafin yang ditimbang.
10. Menghitung dan menentukan bobot parafin + gotri + aquades.

Menentukan berat jenis parafin


timbang gotri = x gr

timbang berat pikno kosong =a

timbang aquades =C

ρ parafin = berat parafin

volume parafin

volume parafin = L – Volume gotri =k

ρ Aquades

kerapatan parafin =J/k

berat parafin + gotri +piknometer + air = f gr

berat parafin + gotri = e gr

berat piknometer + aquades = d gr

berat piknometer kosong = A gr

berat Aquades = M gr

berat Aquades yang digantikan oleh parafin

= (C – M) gr

= L gr

Berat parafin = (E - X) gr

= J gr

Berat jenis parafin = ρ parafin

ρ Aquades

VII. HASIL PRAKTIKUM


 Data dan Perhitungan
1. Volume pikno :

Berat pikno + Air = 80,45 gram (a)

Berat pikno kosong = 30,20 gram (b)

Berat air = 50,25 gram (c)

Volume piknometer m 50,25 ml

ρ 0,99708 gram

= 50,397 ml/gram

2. Menghitung serta menentukan berat ChCl₃

Bobot CHCl₃ + Pikno = 104,48 gram

Berat pikno kosong = 30,20 gram

= 74,28 gram

ρ CHCl₃ = m 74,28 gram

v 50,397 gram
= 1,473 gram

d CHCl₃ ρ CHCl₃ 1,473 gram

ρ air 0,99708 gram

= 1,477 gram

3. Menentukan biji gotri


Berat Gotri = 0,44 gram
Berat Pikno kosong = 30,20 gram
Berat Aqua (c) = 50,25 gram

Berat pikno + gotri + air = 80,83 gram


Bobot Gotri = 0,44 gram
Berat pikno + aquades = 80,39 gram
Bobot Aqua = 30,20 gram
= 50,19 gram

Bobot air yang tumpah = 50,25 gram – 50,19 gram


= 0,06 gram
Volume air yang tumpah = 0,06 gram
0,99708 gram
= 0,060 gram
Volume air yang tumpah = volume gotri

ρ gotri m 0,44 gram


v 0,060 ml
= 7,33 g/ml

d gotri ρ gotri 7,33

ρ air 0,99708

= 7,3514 j/k

4. Menentukan berat jenis parafin


Berat gotri = 0,44 gram
Berat pikno kosong = 30,20 gram
Berat Aquades = 50,25 gram

Bobot parafin + gotri + pikno meter = 80,78 gram


Bobot parafin + gotri = 0,63 gram
Bobot pikno + Aquades = 80,15gram
Bobot pikno kosong = 30,20 gram
Bobot Aquades = 49,98 gram

Bobot Aquades yang di gantikan oleh parafin = 50,25 – 49,98

= 0,27 gram
Bobot parafin = (E - X) gram

= (0,63 – 0,44)

= 0,19 gram

V parafin = l – Volume gotri = 0,27 – 0,060

ρ Aquades 0,99708

= 0,210

ρ parafin = massa parafin = 0,19

volume parafin 0,210

= 0,904 gr/ml

d parafin = ρ parafin = 0,904

ρ air 0,99708

= 0,906 j/k

 Data pengukuran bobot


1. Tabel

No Sampel Berat piknometer Berat piknometer + Kerapatan Massa Jenis


kosong (gram) sampel (gram)
1. Aquades 30,20 80,45 0.99708 50,397
2. ChCl₃ 30,20 104,48 1,473 23,952
3. Biji gotri 30,20 80,83 7,3514 7,33
4. Parafin 30,20 80,78 0,904 0,906

*Kerapatan aquadest pada saat suhu percobaan (lihat tabel) :  ρ aquadest


2. Grafik

120
100
80
60
VIII. 40
20
1. Aquades
0 2. ChCl₃
) ) an is 3. Biji gotri
m m at en
gra gra p J
g( l( ra sa 4. Parafin
on pe Ke as
s am M
ko +s
ter er
e et
nom om
ik ikn
atp t p
r ra
Be Be

PEMBAHASAN

Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan  volume
zat pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25ºC), sedangkan rapat jenis (specific gravity)
adalah perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi biasanya
digunakan 25º/25º).  Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat
terhadap kerapatan air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika
dengan tidak cara lain yang khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat
jenis sangat lemah. Akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat jenis
adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air
murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa
dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan), dapat diubah menjadi kerapatan dengan
menggunakan rumus yang cocok.

Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai
salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula
untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta
dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam
percobaan ini yaitu piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan
hidrometer digunakan untuk mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk
erlenmeyer kecil dengan kapasitas antara 10ml - 50ml.
Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan
menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan
piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan,
karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan,
sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga
mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifat -
sifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa -
sisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada
di dalam piknometer itu sendiri.

Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk


mengembalikan piknometer pada bobot sesungguhnya. Setelah itu lap dengan tissue.
Akhirnya piknometer ditimbang pada neraca elektrik dalam keadaan kosong. Setelah
ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest, sebagai
pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding
dalam dari piknometer agar didalam piknometer tidak terjadi adanya gelembung udara.
Setelah diisi di lap dengan menggunakan tissue. Akhirnya piknometer yang berisi sampel
ditimbang.

Setelah ditimbang dengan neraca elektrik dan memperoleh hasil dan data dari
pengamaatan tersebut akan dilaksanakan perhitungan. Perhitungan nya antara lain sebagai
berikut :

Penentuan vol. Pikno timbang bobot pikno (bersih) diisi air sampai
penuh timbang

P+A =a

P =b

C =a–b

C = bobot aquades pengisi pikno

Menghitung serta menentukan berat ChCl₃


Berat ChCl₃ = Berat pikno + ChCl₃
Berat pikno kosong
e

ρ ChCl₃ = Berat ChCl₃

Volume Pikno

ChCl₃ = ρ ChCl₃ Pada suhu yang sama

ρ Aquades

Menentukan biji gotri

Timbang gotri = x gr

Berat pikno kosong = a gr

Berat Aquades = c gr

ρ gotri = bobot gorti

vol. Gotri

berat pikno + gotri + Aquades = y gr

berat gotri = x gr

berat pikno + Aquades =y–x=w

berat air = (w – a) gr = z

berat air yang di tumpahkan = (C – Z ) = vol gotri

vol. Air yang di tumpahkan = volume gotri

vol gotri = Q gr

ρ Aquades

berat jenis gotri = ρ gotri


ρ Aquades

Menentukan berat jenis parafin

timbang gotri = x gr

timbang berat pikno kosong =a

timbang aquades =C

ρ parafin = berat parafin

volume parafin

volume parafin = L – Volume gotri =k

ρ Aquades

kerapatan parafin =J/k

berat parafin + gotri +piknometer + air = f gr

berat parafin + gotri = e gr

berat piknometer + aquades = d gr

berat piknometer kosong = A gr

berat Aquades = M gr

berat Aquades yang digantikan oleh parafin = (C – M) gr

= L gr

Berat parafin = (E - X) gr

= J gr

Berat jenis parafin = ρ parafin

ρ Aquades

Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer


adalah mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian
dalam penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan bobot jenis dengan
menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :

1. Temperatur, dimana  pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya
dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula
halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku
sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan
suhudimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar).
2.  Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot
jenisnya juga menjadi lebih besar.
3. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpesngaruh
tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot
molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.

IX. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa :

1. Volume pikno :
Berat gotri = 0,44 gram

Berat pikno kosong = 30,20 gram

Volume piknometer = 50,397 ml/gram

2. Menghitung serta menentukan berat ChCl₃

ρ CHCl₃ =1,473 gram

d CHCl₃ = 23,952 gram

3. Menentukan biji gotri

ρ gotri = 7,33 g/ml

d gotri = 7,3514 j/k


4. Menentukan berat jenis parafin
ρ parafin = 0,904 gr/ml

d parafin = 0,906 j/k

  Terdapat penyimpangan dalam percobaan ini. Namun hal tersebut tidak menjadi
masalah karena penyimpangannya itu sendiri masih relatif  kecil sehingga dapat diabaikan.

Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :

1. Kesalahan pembacaan skala pada alat.


2. Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot
jenisnya.
3. Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat.
4. Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer.
X. DAFTAR PUSTAKA

 Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J.  1990 . Farmasi Fisika: Dasar-


dasar farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi
III , jilid I , penerbit UI ,Jakarta , 8-309-318, 454-495, 559-687
  Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J.  1990 . Farmasi Fisika: Dasar-
dasar farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi
III , jilid II , penerbit UI ,Jakarta , 724-817
 Situswebsite: http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=
%C2%A0makalah%C2%A0tentang
%C2%A0percobaan+kerapatan+dan+berat+jenis&btnG=Penelusuran+Google&a
q=o&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=
 Voight, R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gjah Mada University
Press. Yogyakarta halaman 65
 Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta. Halaman 767
 Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta. Hal 1030

Anda mungkin juga menyukai