Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kegiatan praktek industri yang dilakukan selama 2,5 bulan (10 minggu) di proyek
pembangunan Gedung Hotel Rayz di kota Malang, dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan,
antara lain:

1. Pekerjaan penulangan
Dengan metode pelaksanaan yang dipakai di proyek ini, pekerjaan kolom bisa selesai
dengan waktu yang lebih cepat bila dibandingkan dengan metode pelaksanaan di proyek
yang lain. Tetapi dilain sisi memerlukan pekerja tambahan untuk memindahkan
penulangan kolom.
Pada perencanaan pekerjaan penulangan sudah sesuai dengan SNI 03-6816-2002
yang dimana rencana gambar rekayasa memuat informasi spesifikasi yang cukup jelas
dan sesuai dengan pekerjaan di lapangan.

2. Pekerjaan Bekisting
Karena kolom yang digunakan silinder jadi penggunaan cetakannya cukup mudah
dalam merangkai, dan bekisting dapat digunakan berulang-ulang karena terbuat dari
seng polos dan dirakit dengan bantuan kayu. Dalam pengangkutan bekisting sudah
cukup baik karena ukurannya yang besar dapat dengan mudah sampai ke tempat kolom
yang akan dicor.
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan sudah memenuhi Peraturan Umum Bahan
Bangunan (PUBI) Tahun 1982, besi seng yang digunakan untuk bekisting menggunakan
3 mm dari syarat tebal minimal 1,2 mm untuk kolom bundar, tetapi untuk
plywood/multiplek menggunakan tebal 9 mm dari syarat minimal 18 mm, pada
pekerjaan bekisting di lapangan sudah memenuhi syarat-syarat umum seperti tidak
bekisting mengalami deformasi, kedap air, dan tahan terhadap getaran vibrator. Untuk
kayu kerangka juga sudah memenuhi Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
Tahun 1961,NI-5 yang menggunakan ukuran balok kayu standar 5/7 untuk bekisting.

32
3. Pekerjaan pengecoran
Proses pelaksanaan pengecoran pada proyek ini dipadatkan dengan cara merojok
adukan beton. Hal ini menguntungkan secara hasil karena tidak ada kerikil kerikil yang
tersangkut pada tulangan kolom. Akan tetapi untuk hasil yang demikina proses merojok
beton harus dilakukan beberapa kali, sehingga memerlukan waktu yang sedikit lama.
Pada campuran adukan beton sudah sesuai dengan rencana, tetapi di lapangan,
metode yang digunakan saat pengecoran kurang sesuai dengan SNI 03-3976-1995 tentang
tata cara pengadukan beton, dimana adukan dituangkan di pinggir bak penampung, tetapi
terdapat pekerja yang meratakan dan mengaduk adukan sehingga campuran tetap merata

4. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting


Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton cukup kuat, yaitu beton
cukup mampu menahan berat sendiri serta beban pelaksanaan yang bekerja pada beton
tersebut. Pada proyek ini pembongkaran bekisting dilakukan setelah berumur 7 hari atau
lebih setelah pengecoran.
Waktu pembongkaran bekisting sesuai dengan SNI 2847:2013 tentang
persyaratan beton structural untuk bangunan gedung yaitu minimal 7 hari

5. Pekerjaan Perawatan Beton


Perawatan beton dilakuakan dengan menyiram dengan air secara kontinyu sampai
batas waktu yang ditentukan yaitu, 7 hari untuk semua beton dan 3 hari untuk beton
kekuatan awal.
Pekerjaan perawatan beton juga sudah sesuai dengan SNI 2847-2013 tentang
persyaratan beton structural untuk bangunan gedung, beton dirawat pada suhu 10℃ dan
dalam kondisi lembab minimal selama 3 hari setelah pengecoran untuk beton kekuatan
awal tinggi dan 7 hari selain beton kekuatan awal tinggi

B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis menyampaikan saran kepada beberapa pihak
diantaranya:

33
a. Pihak Pelaksana
 Bila pekerja yang ada untuk memindahkan kolom dirasa kurang maka sebaiknya
waktu yang ada dilakukan untuk merangkai tulangan kolom yang lain. Sehingga
waktu bisa dimanfaatkan lebih baik.
 Pelaksana seharusnya menggunakan proses pemadatan dengan merojok, sehingga
hasil pengerjaan kolom bisa lebih sempurna tanpa ada kerusakan kolom.

b. Pihak Jurusan
 Pihak jurusan seharusnya memberikan bekal mengenai metode pelaksanaan yang
aman dan juga memperhitungkan faktor keselamatan, sehingga mahasiswa dapat
membedakan mana metode yang layak dan mana yang tidak layak.
 Pihak jurusan seharusnya mengadakan pembekalan kepada mahasiswa jauh-jauh
hari sebelum praktek industri dimulai oleh mahasiswa, selain itu pembekalan
harus dilakukan tidak cuma sekali, agar mahasiswa tidak merasa kebingungan
tentang apa yang harus dilakukan..
 Pihak jurusan seharusnya menjalin kerjasama dengan pihak pelaksana proyek.
Sehingga jika jurusan mempunyai hubungan yang baik dengan
pelaksana/kontraktor, untuk tahun-tahun kedepan mahasiswa yang menempuh
praktik industri langsung diarahkan ke proyek-proyek yang dikerahkan oleh
kontraktor yang sudah dijalin kerjasamanya.

c. Pihak Mahasiswa
 Untuk mahasiswa pada saat praktik industri sebaikya lebih aktif bertanya
mengenai metode pelaksanaan yang ada dilapangan, sehingga pada saat
perkuliahan atau kerja nantinya sudah paham dengan betul mengenai metode
pelaksanaan yang ada.
 Untuk mahasiswa kedisiplinan datang ke tempat praktik industri seharusnya lebih
ditingkatkan, karena pada saat praktik industri membawa nama jurusan dan
universitas.

34

Anda mungkin juga menyukai