PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan praktek industri yang dilakukan selama 2,5 bulan (10 minggu) di proyek
pembangunan Gedung Hotel Rayz di kota Malang, dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan,
antara lain:
1. Pekerjaan penulangan
Dengan metode pelaksanaan yang dipakai di proyek ini, pekerjaan kolom bisa selesai
dengan waktu yang lebih cepat bila dibandingkan dengan metode pelaksanaan di proyek
yang lain. Tetapi dilain sisi memerlukan pekerja tambahan untuk memindahkan
penulangan kolom.
Pada perencanaan pekerjaan penulangan sudah sesuai dengan SNI 03-6816-2002
yang dimana rencana gambar rekayasa memuat informasi spesifikasi yang cukup jelas
dan sesuai dengan pekerjaan di lapangan.
2. Pekerjaan Bekisting
Karena kolom yang digunakan silinder jadi penggunaan cetakannya cukup mudah
dalam merangkai, dan bekisting dapat digunakan berulang-ulang karena terbuat dari
seng polos dan dirakit dengan bantuan kayu. Dalam pengangkutan bekisting sudah
cukup baik karena ukurannya yang besar dapat dengan mudah sampai ke tempat kolom
yang akan dicor.
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan sudah memenuhi Peraturan Umum Bahan
Bangunan (PUBI) Tahun 1982, besi seng yang digunakan untuk bekisting menggunakan
3 mm dari syarat tebal minimal 1,2 mm untuk kolom bundar, tetapi untuk
plywood/multiplek menggunakan tebal 9 mm dari syarat minimal 18 mm, pada
pekerjaan bekisting di lapangan sudah memenuhi syarat-syarat umum seperti tidak
bekisting mengalami deformasi, kedap air, dan tahan terhadap getaran vibrator. Untuk
kayu kerangka juga sudah memenuhi Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
Tahun 1961,NI-5 yang menggunakan ukuran balok kayu standar 5/7 untuk bekisting.
32
3. Pekerjaan pengecoran
Proses pelaksanaan pengecoran pada proyek ini dipadatkan dengan cara merojok
adukan beton. Hal ini menguntungkan secara hasil karena tidak ada kerikil kerikil yang
tersangkut pada tulangan kolom. Akan tetapi untuk hasil yang demikina proses merojok
beton harus dilakukan beberapa kali, sehingga memerlukan waktu yang sedikit lama.
Pada campuran adukan beton sudah sesuai dengan rencana, tetapi di lapangan,
metode yang digunakan saat pengecoran kurang sesuai dengan SNI 03-3976-1995 tentang
tata cara pengadukan beton, dimana adukan dituangkan di pinggir bak penampung, tetapi
terdapat pekerja yang meratakan dan mengaduk adukan sehingga campuran tetap merata
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis menyampaikan saran kepada beberapa pihak
diantaranya:
33
a. Pihak Pelaksana
Bila pekerja yang ada untuk memindahkan kolom dirasa kurang maka sebaiknya
waktu yang ada dilakukan untuk merangkai tulangan kolom yang lain. Sehingga
waktu bisa dimanfaatkan lebih baik.
Pelaksana seharusnya menggunakan proses pemadatan dengan merojok, sehingga
hasil pengerjaan kolom bisa lebih sempurna tanpa ada kerusakan kolom.
b. Pihak Jurusan
Pihak jurusan seharusnya memberikan bekal mengenai metode pelaksanaan yang
aman dan juga memperhitungkan faktor keselamatan, sehingga mahasiswa dapat
membedakan mana metode yang layak dan mana yang tidak layak.
Pihak jurusan seharusnya mengadakan pembekalan kepada mahasiswa jauh-jauh
hari sebelum praktek industri dimulai oleh mahasiswa, selain itu pembekalan
harus dilakukan tidak cuma sekali, agar mahasiswa tidak merasa kebingungan
tentang apa yang harus dilakukan..
Pihak jurusan seharusnya menjalin kerjasama dengan pihak pelaksana proyek.
Sehingga jika jurusan mempunyai hubungan yang baik dengan
pelaksana/kontraktor, untuk tahun-tahun kedepan mahasiswa yang menempuh
praktik industri langsung diarahkan ke proyek-proyek yang dikerahkan oleh
kontraktor yang sudah dijalin kerjasamanya.
c. Pihak Mahasiswa
Untuk mahasiswa pada saat praktik industri sebaikya lebih aktif bertanya
mengenai metode pelaksanaan yang ada dilapangan, sehingga pada saat
perkuliahan atau kerja nantinya sudah paham dengan betul mengenai metode
pelaksanaan yang ada.
Untuk mahasiswa kedisiplinan datang ke tempat praktik industri seharusnya lebih
ditingkatkan, karena pada saat praktik industri membawa nama jurusan dan
universitas.
34