Anda di halaman 1dari 6

Lab.

Material dan Perkerasan Jalan


Jurusan Teknik Sipil LAPORAN PRAKTIKUM
Politeknik Negeri Padang

PENGUJIAN BERAT JENIS FILLER


( Specific Gravity of Semi-Solid Filler)
( AG – 03 )

A. JADWAL PELAKSANAAN

Hari / Tanggal :
Waktu : 08.00 Wib – Selesai
Tempat : Laboratorium Material dan Perkerasan Jalan Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN

1. Tujuan Umum
Dapat menentukan nilai berat jenis filler

2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis filler dengan
baik dan benar.
b. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan pengujian berat jenis filler
dengan baik dan benar.
c. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian berat jenis filler
yang diperoleh dengan teliti.
d. Dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil pengujian berat jenis filler
berdasarkan standar yang dipakai.

C. REFERENSI

1. ASTM C 117-2012
2. Labor Rekayasa Jalan, 1999, “Modul Praktikum Perkerasan Jalan”, Departemen
Teknik Sipil ITB, Bandung.
3. SNI 03 – 4145 – 1996 tentang pengujian berat jenis filler

KELOMPOK ALFA 2 KELAS 1.B


AG : 03
T. A. 2023/2024
Lab. Material dan Perkerasan Jalan
Jurusan Teknik Sipil LAPORAN PRAKTIKUM
Politeknik Negeri Padang

D. DASAR TEORI

Filler adalah suatu bahan berbutir halus yang lolos saringan 0,075 mm. bahan filler
dapat berupa debu batu, kapur, Portland semen, dan lain – lain. Pembuatan lapisan
permukaan dari beton aspal diperlukan agregat dengan gradasi tertentu. Untuk itu
biasanya dinutuhkan, disamping agregat kasar, agregat halus dan juga filler.
Campuran agregat itu membentuk gradasi tertentu sesuai yang diisyaratkan. Dalm
campuran beton aspal filler memiliki peranan tersendiri untuk mendapatkan beton
aspal yang memenuhi ketentuannya.

Menurut SNI 03 – 4145 – 1996 standar pengujian berat jenis filler berkisar anatar 2,25
– 2,7 gr/ml. Penggunaan filler dalam campuran beraspal sangat mempengaruhi
karakteristik beton aspal tersebut.

Efek tersebut dapat dikelompokkan :

1. Efek penggunaan filler terhadap karakteristik campuran aspal filler


a. Efek penggunaan filler terhadap fiskositas campuran
b. Efek penggunaan berbagai jenis filler terhadap fiskositas campuran tidak
sama.
c. Luas permukaan filler yang makin besar akan menahan fiskositas campuran
dibandingkan dengan yang luas permukaannya kecil
2. Efek penggunaan filler tehadap daktalitas
a. Kadar filler yang semakn tinggi akan menurunkan daktalitas, hal ini juga akan
terjadi pada berbagai suhu.
b. Jenis filler yang akan dinaikkan fiskositas aspal, akna menurunkan penetrasi
aspal.
3. Efek suhu dan pemanasan
Jenis kadar filler memberikan pengaruh yang saling berbeda pada berbagai
temperature.
4. Efek pengaruh filler terhadap karekteristik campuran aspal beton

Kadar filler dalam campuran akan mempengaruhi dalam proses campuran dan
pemadatan. Disamping itu kadar dan jenis filler akan berpengaruh terhadap sifat
elastic dan sensitifikasi terhadap air.

Hasil penelitian pengaruh filler terhadap campuran aspal adalah sebagai berikut:

KELOMPOK ALFA 2 KELAS 1.B


AG : 03
T. A. 2023/2024
Lab. Material dan Perkerasan Jalan
Jurusan Teknik Sipil LAPORAN PRAKTIKUM
Politeknik Negeri Padang

1. Filler diperlukan untuk meningkatkan kepadatan, kekuatan karakteristik lain beton


aspal.
2. Filler dapat berfungsi ganda dalam campuran beton aspal yaitu :
a. Filler akan mengisi aspal dan menambah bidang kontak antara butir agregat
sehingga akan meningkatkan kekuatan campuran.
b. Filler akan membentuk bahan pengikat yang berkonsistensi tinggi sehingga
mengikat butiran agregat secara bersama.
c. Sifat aspal diubah secara elastisitas oleh filler
d. Pada kadar fille yang umumj digunakan dalam campuran aspal, daktalitas
campuran aspal akan mencapai nol sedangkan pada suhu dan kadar filler
yang sama nilai penetrasi campuran aspal akan turun sampai 1/3 dari
penetrasi semula.
e. Vikositas campuran aspal filler pada suhu tinggi sangat bervariasi pada
kasaran lebar tergantung pada jenis filler dan kadarnya.
f. Hasil test menunjukkan bahwa ada hubungan yang lebih antara vikositas
aspal dan usaha pemadatan campuran.
g. Hasil test menunjukkan bahwa adanya hubungan yang baik antara stabilitas
campuran dan kekentalan aspal pada pemadatan putaran pada kadar vad
yang sama.
h. Stabilitas campuran terhadap air pada tipe dan kadar filler yang berbeda
menunjukkan variasi yang besar.

Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai Berat Jenis Filler adalah :

(C − A )
BJ Filler =
( B − A ) −(D −C )

Dimana :
A = Berat Piknometer
B = Berat Piknometer + Air
C = Berat Piknometer + Filler
D = Berat Piknometer + Filler + Air

E. PERALATAN DAN BAHAN

KELOMPOK ALFA 2 KELAS 1.B


AG : 03
T. A. 2023/2024
Lab. Material dan Perkerasan Jalan
Jurusan Teknik Sipil LAPORAN PRAKTIKUM
Politeknik Negeri Padang

1. Peralatan
a. Tabung lie-chatelier
b. Corong kaca
c. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gr
d. Waterbath
e. Sendok semen
f. Wadah
g. Hot plate
h. Saringan nomor 200 (0,075 mm)

2. Bahan
a. Filler sebanyak 25 gram untuk satu sampel
b. Air bersih
Catatan :
- Agregat yang diuji adalah batu pecah produksi dari PT ATR Bypass
Padang.
- Air yang digunakan merupakan air bersih dilingkungan Laboratorium
Material dan Perkerasan Jalan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Padang.

F. KESELAMATAN KERJA

1. Keselamatan Umum
a. Memakai pakaian praktek selama berada di laboratorium
b. Membaca referensi sebelum pratikum
c. Kosentrasi saat pratikum
d. Mematuhi prosedur pelaksanaan dan penggunaan alat
e. Menjaga kebersihan lingkungan lokasi pratikum
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan masker pada saat pengayakan aggregate agar debunya tidak
terhirup
b. Menggunakan sarung tangan saat pengambilan sampel dan pengolahan
sampel

G. PROSEDUR PELAKSANAAN

KELOMPOK ALFA 2 KELAS 1.B


AG : 03
T. A. 2023/2024
Lab. Material dan Perkerasan Jalan
Jurusan Teknik Sipil LAPORAN PRAKTIKUM
Politeknik Negeri Padang

1. Pertama, siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan,


2. Lalu, ayak benda uji dengan menggunakan saringan nomor 200 sebanyak 50 gr
3. Setelah di ayak, timbang berat piknometer sebagai (A)
4. Kemudian, isi air kedalam piknometer setinggi ¾ bagian, lalu timbang piknometer
+ air sebagai (B)
5. Selanjutnya, kelurkan air dari piknometer dan keringkan pinometer dengan
hairdrayer lalu isi piknometer dengan filler setinggi ½ dari tinggi piknometer.
Kemudian timbang berat piknometer +filler sebagai (C)
6. Lalu, isi air kedalam piknometer setinggi ¾ dari tinggi piknometer (setinggi air
yang ditandai tadi).
7. Kemudian, kocok piknometer berisi fille dan air sampai tidak ada lagi gelembung
udara didalamnya. Agar lebih mudah letakkan piknometer tadi di atas hot plate
sampai mendidih sehingga gelembung cepat menghilang.
8. Setelah gelembungnya hilang, timbang piknometer + filler + air sebagai (D)
9. Terakhir, lakukan perhitungan berat jenis filler berdasarkan rumus yang telah
ditentukan.

H. DATA DAN PERHITUNGAN

Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh data sebagaiberikut :

 Sampel I
Berat piknometer ( A ) = 58,97 gram
Berat piknometer + Berat air ( B ) = 151,27 gram
Berat piknometer + filler ( C ) = 127,4 gram
Berat piknometer + Berat air + filler ( D ) = 158,9 gram

(C − A )
Berat Jenis Filler =
( B − A ) – ( D −C )

( 127 , 4 − 58 , 97 )
¿
( 151, 27 −152.02 ) – (158 ,9 −127 , 4 )

=1,024 gr/cm3

 Sampel II

KELOMPOK ALFA 2 KELAS 1.B


AG : 03
T. A. 2023/2024
Lab. Material dan Perkerasan Jalan
Jurusan Teknik Sipil LAPORAN PRAKTIKUM
Politeknik Negeri Padang

Berat piknometer ( A ) = 53,34 gram


Berat piknometer + Berat air ( B ) = 152,02 gram
Berat piknometer + filler ( C ) = 122,0 gram
Berat piknometer + Berat air + filler ( D ) = 153,2 gram

(C − A )
Berat Jenis Filler =
( B − A ) – ( D −C )
( 122− 53 ,34 )
¿
( 152, 02 −53 , 34 ) – (153 ,2 −122 )
= 1,017 gr/cm3

sampel 1+ sampel 2
 Rata – rata nilai BJ Filler =
2
1,024 gr /cm3+ 1,017 gr /cm3
=
2
=1,020gr/cm3

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian berat jenis filler terhadap aggregat kasar berupa batu
pecah produksi PT ATR Bypass Padang dapat disimpulkan Nilai berat jenis filler
diperoleh sebesar 1,020 gr/cm3.

Berdasarkan SNI 03 – 4145 – 1996 Berat jenis filler yang diizinkan berkisar antara
2,25 – 2,7. Dengan demikian filler tersebut memenuhi standar yang ditetapkan dan
baik digunakan dalam campuran beraspal.

J. LAMPIRAN

1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian

KELOMPOK ALFA 2 KELAS 1.B


AG : 03
T. A. 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai