Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN LAPANGAN (K3)

PROYEK PT. NINDYA KARYA (PERSERO) DALAM


PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS ISLAM
RADEN FATAH PALEMBANG

DISUSUN OLEH
M. ALIF NUGROHO
03011381821012

DOSEN PEMBIMBING
BIMO BRATA ADHITYA S.T., M.T

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
2019
1. Pendahulan
Pekerjaan konstruksi merupakan kombinasi dari berbagai macam disiplin ilmu
pengetahuan, baik dilihat dari segi teknis konstruksi maupun dari segi non
teknisnya dan termasuk juga di dalamnya unsur sumber daya manusianya (man
power). Dalam pekerjaan konstruksi selalu menyangkut dengan penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi dan masyarakat penyelenggara pekerjaan konstruksi itu
sendiri. Dimana penyelenggaraan pekerjaan konstruksi ini wajib memenuhi
ketentuan tentang keteknikan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin
terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Terkait dengan potensi
risiko kecelakaan kerja pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi, maka
pengetahuan akan K3 pada suatu proyek konstruksi saat ini telah menjadi
kebutuhan mendasar. Aspek K3 tidak akan bisa berjalan seperti seharusnya tanpa
adanya intervensi dari manajemen berupa upaya terencana untuk mengelolanya
(safety management), yang sering disebut Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).
Secara umum pengetahuan tentang K3 sangat luas, akan tetapi ada beberapa
komponen K3 yang dipandang penting untuk dijadikan tolak ukur pemahaman
K3. Komponen – kompenen tersebut adalah Definisi dan Inisiasi K3, Sistem
Manajemen K3 (SMK3), Alat Pelindung Diri (APD), Sarana dan Prasarana K3,
Risiko K3. Definisi dan inisiasi bermanfaat untuk gambaran awal tentang K3
pada suatu proyek konstruksi yang erat kaitannya dengan pengenalan secara
umum seperti misalnya definisi istilah – istilah, kepanjangan dari singkatan –
singkatan, arti dan makna lambang K3, struktur organisasi yang terlibat, pihak
internal dan eksternal terkait fungsi pelaksanaan K3, dan sebagainya. Proses
SMK3 menggunakan pendekatan PDCA (Plan Do Check Action) yaitu mulai
dari perencanaan, penerapan, pemeriksaan, dan tindakan perbaikan.
Pembangunan gedung Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang ini
sebagian besar di atas ketinggian, tentu dengan ketinggian tersebut factor
kecelakaan kerja tinggi dan akan menyebabkan para pekerja mudah untuk
terjatuh dan mengalami cedera yang lainnya. Di samping itu juga bekerja pada
ketinggian tentu akan menyebabkan hembusan angin yang kencang dan tidak
bias diprediksi kapan datang.
Oleh karena sudah teridentifikasi bahaya dan risiko pekerjaan pada proyek di atas
laut ini, maka dari pihak penyedia jasa sudah seharusnya melakukan upaya
manajemen yaitu adanya tindakan preventif , tanggap darurat dan mitigasi.
Penerapan Safety Induction dan mekanisme penggunaan APD merupakan
prioritas bagi keselamatan pekerja. Akan tetapi, pada pelaksanaan di lapangan,
masih saja terdapat pekerja yang tidak mengikuti aturan yang sudah menjadi
kebijakan mutu dan K3 perusahaan. Ada pekerja yang tidak sadar bahwa dia
tidak kompeten dan mempunyai kebiasaan berperilaku tidak aman (unsafe
action), ada pekerja yang tahu bagaimana melakukan pekerjaannya dengan aman
dan selamat, tetapi tidak dilakukan, dan ada juga pekerja yang menyadari dirinya
berkompeten, tetapi perlu pengarahan dan bimbingan dari orang lain. Secara
umum terdapat ketimpangan antara pengetahuan tentang K3 dengan perilaku
pekerja di tempat kerja.

2. Tujuan Kunjungan K3
Pada proyek pembangunan gedung Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang, mahasiswa memiliki beberapa tujuan antara lain:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan K3 terhadap perilaku pekerja
konstruksi dilihat dari beberapa aspek terkait K3 seperti definisi dan
inisiasi, sistem manajemen, mekanisme APD, sarana dan prasarana, serta
risiko K3.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui variabel-variabel pengetahuan K3 secara bersama-
sama terhadap perilaku pekerja konstruksi
3. Manfaat
Manfaat yang didapat dari kunjungan lapangan K3 di dalam proyek
pembangunan gedung Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang adalah
 Untuk bidang ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya
pada pengembangan upaya – upaya untuk menghasilkan terobosan baru di
bidang K3 Konstruksi.

4. Dasar Teori dan Safety Induction


a. Undang-Undang Keselamatan Kerja
 Kepmen No. 555 K/26/26/M.PE/1995 Tentang Keselamatan Kerja
Pertambangan Umum
 UU No. 13 Tahun 2013 Tentang KetenagaKerjaan
 Permenaker RI No. 1 Tahun 1980 Tentang Keselamatan Kerja
Konstruksi Bangunan
 UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 Permenakertrans RI No. 4tahun 1980 Tentang Syarat-Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
 Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 Tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja
 Permenakertrans RI No. 3 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja
 Permenaker RI No. 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja
b. Evaluasi Keadaan Darurat
Apabila terjadi keadaan darurat:
 Jangan panik
 Segera menuju tempat berkumpul sesuai arah kerja anda
 Tetap berjalan cepat (bukan berlari) dan jangan berbalik
 Ikuti arahan dari kepala regu anda
c. Tempat titik kumpul jika terjadi kedaan darurat:
 Depan area direksi keet
 Lapangan parkir
 Depan pos security (area depan site)
d. APAR
APAR adalah alat pemadam api ringan dan berfungsi untuk memadamkan
api mula agar api besar atau kebakaran tidak terjadi. APAR terletak di
beberapa tempat diantaranya:
 Dalam ruang kantor (depan ruang engineer dan ruang tunggu)
 Depan pos security
 Dalam ruang meeting (ruang induction saat ini)
 Depan ruangan meeting
 Dalam barak
 Genset
e. Area Fabrikasi
Bahaya yang mungkin terjadi bila anda berada disini:
 Tetimpa material besi
 Tertusuk, terjepit, tergores besi, tangan teriris/terpotong alat
 Tersandung tumpukan material
f. Pekerjaan Lembur
Bahaya yang mungkin terjadi bila anda berada disini:
 Terjatuh, tergelincir
 Tertusuk, terjepit tertimpa besi atau bekisting
 Iritasi mata dan kulit
 Tersandung tumpukan material
g. Pekerjaan Langsir Tiang Pancang
Bahaya bila anda berada disini:
 Tertimpa material
 Tertabrak maneuver alat yang mengangkut material
 Tertimpa pohon
 Papar debu semen
h. Pekerjaan Pemancangan
Bahaya bila anda berada disini:
 Terkena swing alat berat
 Tertimpa alat berat
 Tertimpa material yang patah atau runtuh
 Paparan debu
 Iritasi debu
 Iritasi mata dan kulit
 Terkena paparan sinar matahari/cuaca ekstrim
i. Kegiatan Proyek Lainnya
Bahaya yang mungkin terjadi bila anda berada disini:
 Bergerak (moving)
Berpotensi menabrak terutama saat bergerak mundur
 Berbelok/memutar (slewing)
Berpotensi menjebak/menggencet seseorang antara excavator dan
benda/struktur/kendaraan tetap lain
 Sedang Bekerja (working)
Berpotensi menambrak/membentur orang atau ketika bucket secara tidak
sengaja terlepas dari excavator

5. Permasalahan Proyek
PT. Nindya Karya selaku penyedia jasa dalam proyek pembangunan gedung
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang tentu akan mengalami
beberapa permasalahan proyek mengenai Keselamatan Kerja (K3). Saat
mahasiswa melakukan kunjungan lapangan, pihak HSE menjelaskan tentang
kecelakaan kera yang pernah terjadi pada proyek tersebut, antara lain:
 Kelalaian operator alat berat yang hampir menimbulkan kecelakaan bagi
pekerja lain dan dirinya sendiri.
 Pekerja yang masih beruntung karena menggunakan sepatu pengaman, maka
kakinya yang terinjak paku tidak begitu mengalami luka parah.

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan tentang keselamatan kerja di proyek PT.
Nindya Karya (Persero) dalam pembangunan gedung Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang, didapat beberapa kesimpulan antara lain:
1. Pada setiap pagi kegiatan safety talk selalu diadakan agar kecelakaan kerja
dapat diminimalkan
2. Divisi HSE atau K3 selalu melakukan monitoring/pengecekan baik itu alat
dan para pekerja sebelum dimulai pekerjaan, terkhusus untuk operator tower
crane selalu dilakukan pengecekan tensi darah dan pengecekan kondisi
kesehatan.
3. Divisi HSE atau K3 selalu memberikan peringatan dan arahan untuk selalu
menggunakan APD dan selalu focus dalam bekerja agar kecelakaan kerja
tidak terjadi.
4. Divisi HSE atau K3 akan memberikan sanksi bagi para pekerja yang tidak
mematuhi APD

Anda mungkin juga menyukai