Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah K3

Disusun Oleh :

Achmad Aqsha Haikal (190521648857)

Hendra Prasastyo ( 190521648906)

Veliks Karauwe (190521448907)

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2022
PENDAHULUAN

a) Latar Belakang
Untuk membangun sebuah proyek Gedung, tentu banyak hal yang
harus dipertimbangkan terkait unsur-unsur penting yang harus diperhatikan
dalam membangun sebuah konstruksi Gedung. Unsur keselamatan dalam
membangun sebuah konstruksi tidak dapat dipandang sebelah mata karena
unsur ini menyangkut keselamatan dan keamanan setiap pekerja yang
bekerja pada proyek tersebut. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
sebuah konstruksi merupakan segala kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan keselamatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
pekerjaan dalam konstruksi.
Dalam proyek konstruksi yang dilakukan di RSU Santa Elisabeth
Purwokerto, K3 harus diawasi dengan baik dan benar. RSU Santa Elisabeth
sendiri sedang melakukan pembangunan sebuah Gedung untuk menambah
fasilitas yang dimiliki RSU dalam menangani pasien di rumah sakit. RSU
Santa Elisabeth sendiri beralamat di jalan Dokter Angka No. 40 Sokanegara,
Sitapen, Purwanegara, Kec. Purwokerto Tim., Kabupaten Banyumas, Jawa
Tengah 53116. Rumah sakit ini dikelola oleh Yayasan Santo Dominikus yang
terdiri dari suster-suster Ordo Pewarta atau OP.
Proyek pembangunan sebuah Gedung di RSU Santa Elisabeth saat ini
telah memasuk tahap persiapan, pemasangan rambu konstruksi,
pemasangan site plan, dan juga pemasangan pagar pembatas proyek.
b) Rumusan Masalah
1) Apa saja kecelakaan kerja yang mungkin terjadi ketika tahap persiapan
dalam pembangunan proyek RSU Santa Elisabeth Purwokerto ?
2) Mengapa K3 perlu diterapan pada pembangunan proyek RSU Santa
Elisabeth Purwokerto ?
3) Bagaimana proses diberlakukannya K3 pada pembangunan proyek RSU
Santa Elisabeth Purwokerto ?
4) Apa saja kelalaian K3 yang mungkin terjadi pada pekerja dalam
pembangunan proyek RSU Santa Elisabeth Purwokerto?
5) Bagaimana langkah pencegahan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja ?
c) Tujuan
1) Untuk menganalisa kecelakaan kerja yang mungkin terjadi ketika tahap
persiapan dalam pembangunan proyek RSU Santa Elisabeth
Purwokerto.
2) Untuk mengetahui Penerapan K3 pada pembangunan proyek RSU
Santa Elisabeth Purwokerto.
3) Untuk mengetahui langkah-langkah proses diterapkannya K3 pada
pembangunan proyek RSU Santa Elisabeth Purwokerto.
4) Untuk mengetahui Kelalaian K3 yang mungkin terjadi pada pekerja
dalam pembangunan proyek RSU Santa Elisabeth Purwokerto.
5) Untuk mengetahui langkah pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
PEMBAHASAN

Dalam membangun sebuah proyek konstruksi, masih banyak perusahaan di


Indonesia yang belum menerapkan K3 sesuai standar peraturan yang berlaku. K3
sangat diperlukan dalam suatu lingkungan pekerjaan konstruksi demi terciptanya
lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja dan dapat mencegah dan
mengurangi resiko kecelakaan kerja.

Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih terbilang cukup tinggi, ada


beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, yaitu unsafe
condition dan unsafe behavior. Unsafe behavior merupakan perilaku dan kebiasaan
yang mengarah pada terjadinya kecelakaan kerja seperti tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan penggunaan peralatan yang tidak standard
sedangkan unsafe condition merupakan kondisi tempat kerja yang tidak aman
seperti terlalu gelap, panas dan gangguan-gangguan faktor fisik lingkungan kerja
lainnya.

Saat ini, proyek pembangunan RSU Santa Elisabeth Purwokerto masih dalam
proses tahap persiapan, terutama berfokus dalam tahap pembersihan lahan,
pemasangan pagar pengaman serta pemasangan rambu-rambu kerja, dan hal lain
terkait dengan tahap persiapan.
Analisa Kecelakaan Kerja yang Mungkin Terjadi Pada Pembangunan Proyek
Konstruksi di RSU Santa Elisabeth Purwokerto

Dalam pembangunan proyek Konstruksi Gedung, pengawas K3 harus


memeriksa setiap detail yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Pengawas K3 juga harus menganalisis dan mengidentifikasi kecelakaan kerja yang
mungkin saja terjadi pada saat pekerjaan konstruksi Gedung tersebut berjalan.
Berikut kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam pekerjaan persiapan pekerjaan
pembangunan konstruksi Gedung diantaranya :

a) Mata terkena percikan api dalam pengelasan pagar pengaman proyek.


b) Tangan terluka karena tertusuk serpihan kayu.
c) Kepala kejatuhan benda-benda dari atas.
d) Kaki terluka karena terkena benda tajam ketika tahap pembersihan lahan.
e) Gangguan pernafasan akibat terkena debu dan gas.

Untuk mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi pekerja harus diberikan


himbauan mengenai K3 dari pengawas K3 dan juga pekerja harus memakai APD
sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Penerapan K3 dan Langkah-Langkah Pemberlakuan K3 pada proyek


pembangunan Gedung di RSU Santa Elisabeth

Berikut penerapan dan Langkah-Langkah pemberlakuan K3 yang telah


dilakukan dalam konstruksi pembangunan Gedung RSU santa Elisabeth sebagai
berikut :

a) Beberapa pekerja menerapkan K3 terutama pemakaian APD ada yang


secara lengkap namun ada juga yang kurang lengkap.
b) Diadakannya apel untuk penyuluhan penerapan K3 sebelum proses
pekerjaan pembangunan dimulai
c) Pengecekan alat berat (Mesin) untuk mencegah terjadinya kesalahan teknis
yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja
d) Pemasangan rambu-rambu proyek dan rambu-rambu K3 guna mengingatkan
pekerja akan potensi bahaya yang akan mengancam
e) Pengecekan peralatan kerja seperti scaffolding dan tali pengaman untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Alat-alat K3 yang Digunakan

Alat-alat Keselamatan Kerja yang digunakan dalam proyek pembangunan


Gedung di rumah sakit ini disebutkan sebagai berikut :

1) Rambu-rambu larangan dan Rambu-rambu aturan K3

Digunakan untuk mengingatkan pekerja atau orang lain yang berada di area
perusahaan tentang potensi bahaya dan bagaimana menghindari bahaya
tersebut.
2) Helm Safety

Digunakan untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan


benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara.
3) Sepatu Safety

digunakan dalam menyelamatkan kaki bagi pemakainya.


4) Sarung Tangan

berfungsi untuk melindungi tangan dari api, suhu panas dan dingin, radiasi,
arus listrik, benturan dan pukulan, tergores benda tajam/kasar.
5) Masker Safety

berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup saat
bekerja.

6) Rompi K3

untuk mencegah terjadinya kontak / kecelakaan, sedikit berbeda dengan APD


lain yang bermanfaat untuk mengurangi dampak bila terjadi kecelakaan akibat
kontak dengan benda yang berbahaya.

Kelalaian K3 yang Mungkin Terjadi Pada Saat Pembangunan Proyek

Beberapa kelalaian K3 yangb mungkin terjadi pada saat pembangunan


proyek diantaranya yaitu

➢ Penggunaan APD yang tidak memenuhi standar.


➢ Tidak dilakukan pengecekan alat kerja yang dapat meningkatkan resiko
kecelakaan kerja.
➢ Tidak meratanya penyuluhan tentang K3 sehingga masih ada pekerja yang
menganggap K3 tidak penting.
➢ Tidak dilakukan pengecekan alat berat yang beresiko terjadinya kecelakaan
teknis.

Langkah Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja

Berikut Langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari


kelalaian dan kecelakaan kerja yaitu :

➢ Dilakukan Apel pagi sebelum proyek berlangsung untuk mengingatkan


pentingnya K3.
➢ Dilakukan Pengecekan Mesin, alat berat, dan alat kerja sebelum digunakan.
➢ Dilakukan pengecekan APD sebelum dipakai di lapangan proyek konstruksi
➢ Dilakukan pengawasan K3 dalam setiap pekerjaan konstruksi.
KESIMPULAN

Penerapan K3 wajib dilaksanakan pada kegiatan konstruksi dari awal tahap


perencanaan hingga tahap finishing. Penerapan K3 pada proyek konstruksi lebih
ditekankan pada penggunaan APD atau alat pelindung diri. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan pada proyek pembangunan RSU Santa Elisabeth
Purwokerto, para pekerja sudah menerapkan K3 dengan baik sesuai peraturan
seperi penggunaan APD, pemasangan rambu-rambu, serta pengecekan peralatan
kerja. Namun ada beberapa pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
seperti rompi dan helm proyek. Oleh karena itu diharapkan setiap kegiatan
pembangunan proyek konstruksi diadakan pengawasan di setiap kegiatannya.

Anda mungkin juga menyukai