Anda di halaman 1dari 14

DEFINISI K3 KONSTRUKSI

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3


Konstruksi) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.
TUJUAN K3
KONSTRUKSI

Tujuan K3 Konstruksi secara umum adalah mewujudkan keselamatan


dan kesehatan kerja, terutama manusia atau tenaga kerja yang terlibat tidak,
terjadinya kecelakaan kerja, tidak ada pencemaran lingkungan, minimalisasi
kerugian terhadap aset, dan hasil kerja dengan mutu terbaik.
DASAR HUKUM K3 KONSTRUKSI

1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan
Gedung.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 01
tahun 1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER.05/MEN/1985 tentang
Pesawat Angkat dan Angkut.
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 9 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam pekerjaan pada ketinggian.
10. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.KEP-20/DJPPK/VI/2004 Tentang sertifikasi kompetensi Keselamatan Kesehatan Kerja
Bidang Konstruksi Bangunan.
11. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.KEP-74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang
Supervisi Perancah.
APD (ALAT PELINDUNG DIRI)

Poster Penggunaan APD APD dilokasi proyek


Safety Breafing

Poster dan Rambu K3


PERLENGKAPAN K3 DALAM
KONSTRUKSI
berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang mengenai kepala
Safety Helmet secara langsung.

berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup saat
Masker
bekerja di tempat yang memiliki kualitas udara buruk (misal berdebu,
beracun, dsb.)
alat pelindung diri ini digunakan jika bekerja pada ketinggian lebih dari 1,8
Tali Pengamanmeter. Hal ini akan melindungi pekerjaan agar terhibur dari potensi jatuh
dari ketinggian.
pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu
Kacamata menggunakan pelindung mata. Hal ini untuk melindungi mata dari
percikan api ataupun serpihan dari besi yang mengalami proses
pengerjaan pemersinan.

berfungsi sebagai pelindung wajah dari perikan benda asing saat bekerja
Pelindung Wajah
(misal pekerjaan menggerinda).
Penggunaan APD

APD pekerja
KOMUNIASI K3 KONSTRUKSI

 KOMUNIKASI KEPADA SUVERVISOR/INTERNAL


 KOMUNIKASI KEPADA PENGUNJUNG, TAMU
ATAU PIHAK KE TIGA/EKSTERNAL
Komunikasi Kepada Supervisor K3 Konstruksi

 Safety Induction
 Safety Talk (pesan keselamatan kerja)
 Tool Box Meeting
 Pemasangan Spanduk
 Sosialisasi
 Rapat Internal
Komunikasi Kepada Tamu/Pengunjung

 Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu.


 Prosedur evakuasi darurat.
 Aturan lalu lintas di tempat kerja.
 Aturan akses tempat kerja dan pengawalan.
 APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di
tempat kerja.
Identifikasi Potensi Bahaya

Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko Sesuai Standar OHSAS :


 Mengumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di
tempat kerja.
 Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi
bahaya yang ada di tempat kerja.
 Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja.
 Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi.
 Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat
dan aktivitas rutin dan non-rutin.
 Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-
langkah pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya
yang perlu pengendalian secara permanen.
Mengawasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi

Pengontrolan Tindakan & Kondisi Tidak Aman :


Sebab sebab pekerja melakukan tindakan tidak aman/
Unsafe Action :
1. Karena Tidak Tahu
2. Karena Tidak Mampuan
3. Kurang Perduli /Kesadaran
4. Tahap pelaporan

kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman dapat terjadi


karena
beberapa hal seperti :
1. Over confident / terlalu percaya diri
Pelaporan Setiap Kecelakaan
2. Mengambil Kerja
Langkah Short Cut:
Pelaporan Setiap Kecelakaan Kerja :
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai