Anda di halaman 1dari 33

EVALUASI KEBUTUHAN RAMBU KESELAMATAN ( SAFETY SIGN )

DI AREA JALAN HAULING COAL GETTING


PT. FORTUNA SUKSES SEJAHTERA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Proposal ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan


Tugas Akhir Semester VI

Oleh :

SILMIY NAUFAL ARRIZA 2004048

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2023
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

Pelaksanaan / Penyusunan :
Nama : Silmiy Naufal Arriza
NPM : 2004048
Program Studi : Teknik Pertambangan Batubara
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang
Tempat Pelaksanaan : PT. Fortuna Sukses Sejahtera
Waktu Pelaksanaan : 1 April 2023 s.d 30 juni 2023

Palembang, 1 April 2023


Dosen Pembimbing Hormat Saya,

Azka Roby Antari, S.T., M.T. Silmiy Naufal Arriza


NPM. 2004048

Menyetujui, Mengetahui,
Wakil Direktur Ka. Program Studi
Bidang Akademik Teknik Pertambangan Batubara

M. Ikbal Aziz, S.E., M.Si. Lina Rianti, S.T., M.T.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Safety sign adalah adalah tanda informasi yang bersifat himbauan,
peringatan, maupun larangan. Ditujukkan secara positif untuk mengendalikan,
mengatur, dan melindungi publik.

Menurut Badan safety sign Indonesia (2009), safety sign / rambu


keselamatan adalah peralatan yang bermanfaat untuk membantu melindungi
keselamatan dan kesehatan para pekerja dan pengunjung yang berada di
lingkungan produksi.
Maka untuk lebih mengetahui kegiatan-kegiatan penambangan, mahasiswa
diberi kesempatan untuk melakukan Tugas Akhir (TA) dan Seminar sebagai
implementasi dari ilmu yang didapat dibangku kuliah. Sebagai mahasiswa teknik
pertambangan, sudah seharusnya mempelajari alur-alur produksi dan operasi pada
suatu perusahaan pertambangan. Selain itu, melakukan Kerja Praktek dan Seminar
juga dapat membentuk mental bekerja, pola pikir yang profesional, serta
menambah kemampuan di lapangan dan pengalaman.

Potensi bahaya sangat banyak terdapat di tempat kerja dan dapat


mengakibatkan kerugian baik dari perusahaan, karyawan maupun terhadap
masyarakat sekitar. Adapun usaha untuk menghindari hal tersebut adalah dengan
menggunakan suatu konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan
dan Kesehatan Kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan
kerja, cacat dan kematian sehingga akibat kecelakaan kerja yang bersumber dari
potensi bahaya yang ada dapat dihindari. Kecelakaan kerja selain menimbulkan
kerugian langsung juga dapat menimbulkan kerugian secara tidak langsung
diantaranya kerugian pada kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya
proses produksi, sampai kerusakan lingkungan (Suma’mur, 1996).

3
Safety sign memang bukan pengendalian yang utama dan tidak dapat
mengeliminasi atau mengurangi bahaya dan tidak dapat mencegah terjadinya
kecelakaan. Akan tetapi menurut Ilmi (2012) safety sign dapat memberikan
perhatian yang menarik, memberikan sikap waspada akan adanya bahaya yang
tidak terlihat oleh mata atau peringatan waspada terhadap tindakan yang tidak
diperbolehkan, memberikan informasi umum dan memberikan pengarahan kepada
tamu perusahaan akan adanya bahaya yang dapat tertuang dengan berbagai
macam bentuk dan gambar yang dapat dilihat dari jarak kejauhan maupun dekat,
serta mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatan
perlindungan diri, mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada,
dan sebaginya.
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah tugas akhir ini berisi tentang hal-hal yang terkait dalam
penelitian yang akan di laksanakan. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini
penulis hanya mengevaluasi tanda keselematan (safety sign) di PT. Fortuna
Sukses Sejahtera
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tugas akhir ini, di antara
sebagai berikut :
1. Untuk mengevaluasi safety sign di area jalan hauling Coal Getting
2. Untuk meninjau upaya optimalisasi penempatan safety sign di tempat kerja.
3. Untuk mengetahui fungsi safety sign di tempat kerja.

4
1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam tugas akhir kali ini,
yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi nyata/real yang ada di lapangan tentang
safety sign.
2. Memperoleh pengalaman dan sekaligus mendapatkan pengetahuan tambahan
mengenai evaluasi safety sign.
3. Dapat mengetahui bahaya pada setiap langkah kerja.
4. Terjalinnya kerjasama dan hubungan baik antara industri pertambangan
Batubara dengan Politeknik Akamigas Palembang.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil dan makmur. Kesehatan dan keselamatan kerja secara keilmuan
adalah cabang ilmu pengetahuan dan penerapannya yang mempelajari tentang tata
cara pencegahan dan pengendalian kecelakaan kerja di tempat kerja. Beberapa
Keunggulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Perusahaan bisa
melindungi fasilitas produksi dan pekerjanya dari kecelakaan kerja. Perusahaan
bisa mengurangi loss time yang terjadi jika ada kecelakaan kerja. Perusahaan bisa
mengurangi tingginya biaya atau tagihan asuransi. Perusahaan bisa meningkatkan
produktivitas barang dan jasa. Prosedur rangkaian proses yang dijalankan dalam
sebuah pekerjaan dimulai dengan penilaian mengenai risiko terkait pekerjaan
tersebut. Kesehatan dan keselamatan kerja secara praktis adalah suatu upaya
perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama
melakukan pekerjaan di tempat kerja serta begitu pula bagi orang yang memasuki
tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien
dalam pemakaiannya.

Manfaat dari penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja antara


lain yaitu (Suardi, 2007) :

1. Perlindungan Karyawan

6
2. Memperlihatkan kepatuhan dalam peraturan dan undang- undang

3. Mengurangi biaya

4. Membuat sistem manajemen yang efektif

5. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

Berdasarkan berbagai perngertian kesehatan dan keselamatan kerja diatas,


maka secara umum dapat didefinisikan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja
adalah suatu pemikiran dan penerapan untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
kecelakaan yang dapat terjadi kepada tenaga kerja, tamu maupun berbagai orang
yang berada disekitar lokasi kerja.

Berdasarkan berbagai perngertian kesehatan dan keselamatan kerja diatas,


maka secara umum dapat didefinisikan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja
adalah suatu pemikiran dan penerapan untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
kecelakaan yang dapat terjadi kepada tenaga kerja, tamu maupun berbagai orang
yang berada disekitar lokasi kerja

2.2. Bahaya

Bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau berpotensi


terhadap terjadinya kejadian kecelakaaan berupa cedera, penyakit, kematian,
kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi operasional yang telah
ditetapkan (Tarwaka, 2008).

Bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan yang


berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau
gangguan lainnya. Karena hadirnya bahaya maka diperlukan upaya pengendalian
agar bahaya tersebut tidak menimbulkan akibat yang merugikan (Ramli, 2010).

Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan\ yang


dapat mendatangkan kecelakaan. Bahaya tersebut disebut potensial, jika faktor-
faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan (Suma’mur, 1996).

7
Menurut Sahab (1997) kecelakaan dan penyakit akibat kerja terjadi karena
adanya sumber-sumber bahaya di lingkungan kerja.

Menurut Permenaker No. PER. 05/MEN/1996 pasal 1 tentang SMK3 yang


dimaksud tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumbersumber
bahaya baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di
udara yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

2.3. Risiko

Risiko secara umum dapat dikaitkan dengan kemungkinan atau


probabilitas terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan. Risiko juga dapat
diartikan sebagai perpaduan antara probabilitas dan tingkat keparahan kerusakan
atau kerugian (Ridley, 2008). Beberapa pengertian risiko sebagai berikut
(Darmawi, 2004):

1. Risiko adalah kesempatan untuk merugi (Risk is hance of loss) yaitu


dipergunakan untuk menunjukkansuatu keadaan dimana terdapat suatu
keterbukaan terhadap keruguan atau suatu kemungkinan kerugian.

2. Risiko adalah kemungkinan kerugian (Risk of the possibility of loss) yaitu


probabilitas suatu peristiwa berada diantara nol dan satu.

3. Risiko adalah ketidakpastian (Risk is uncertainty) berarti bahwa risiko


berhubungan dengan ketidakpastian.

Risiko dapat dibedakan dalam beberapa jenis pendapat para ahli.


Diantaranya kategori risiko antara lain (Charette, 1989) :

1. Risiko yang sudah diketahui


Adalah risiko yang dapat diungkapkan setelah dilakukan evaluasi secara
hati-hati terhadap rencana proyek, bisnis dan lingkungan teknik dimana
proyek sedang dikembangkan, serta sumber informasi reliable lainnya
seperti tanggal penyampaian yang tidak realistis, kurangnya persayaratan-

8
persyaratan yang terdokumentasi, kurangnya ruang lingkup dan
lingkungan pengembang yang buruk

2. Risiko yang diramalkan


Diekstrapolasi dari pengalaman proyek sebelumnya, misalnya pergantian
staff, komunikasi yang buruk dengan para pelanggan dan mengurangi
usaha staff bila permintaan pemeliharaan sedang berlangsung dilayani.
3. Risiko yang tidak diketahui
Risiko ini dapat benar- benar terjadi, tetapi sangat sulit untuk
diidentifikasi sebelumnya.

2.4. Safety Sign


2.4.1 Pengertian
Safety sign adalah adalah tanda informasi yang bersifat himbauan,
peringatan, maupun larangan. Ditujukkan secara positif untuk mengendalikan,
mengatur, dan melindungi publik.

Pengertian safety sign atau tanda keselamatan menurut beberapa sumber


yaitu :

a. Menurut OSHA
Menurut OSHA, Sign / tanda adalah peringatan bahaya, sementara atau
permanen ditempelkan atau ditempatkan, di lokasi di mana terdapat bahaya.
Tanda-tanda akan dihapus ketika bahaya sudah tidak ada lagi atau ditutupi selama
jam ketika tidak ada bahaya bagi pekerja atau masyarakat.

Rambu- rambu / simbol- simbol K3 adalah peralatan yang bermanfaat


untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan para karyawan dan
pengunjung yang sedang berada di tempat kerja. Rambu-rambu keselamatan
berguna untuk :

a. Menarik perhatian terhadap adanya bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.


b. Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat.
c. Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan.

9
d. Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatan
perlindungan diri.
e. Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada.
f. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau
perilaku yang tidak diperbolehkan.
b. Menurut ANSI (American National Standard Institute)
Safety Sign menurut standar ANSI yaitu tanda-tanda keselamatan yang dapat
menarik perhatian dengan jelas mengingatkan tentang potensi bahaya. Standar
yang ditetapkan oleh American National Standards, Institute (ANSI) biasanya
norma yang paling diterima dalam penerapan tanda.

c. Menurut BSI (British Standard Institute)


British Standar Institute (BSI) adalah standar mengenai penerapan tanda
keselamatan. BSI memberikan peningkatan representatif teknis dari tanda-tanda
keselamatan dan memperkenalkan prinsip utama sebagai berikut (BSI, 1996) :
- Memberikan rekomendasi dengan penggunaan huruf besar dan kecil
- Memberikan penjelasan untuk orang tuna netra agar membaca dan
memahami seperti: peringatan, Api keluar dll.
- Semua tanda-tanda keselamatan BSI sekarang mematuhi standar dengan
teknis terbaru lainnya.
Pembuatan Safety Sign yang baik menurut Sumbo Tinarbuko (2008), yaitu harus
memenuhi 4 kriteria berikut ini :
1. Mudah dilihat
Penempatan sign juga harus dipikirkan secara tepat. Dan penempatan sign
yang baik yaitu ditempat yang mudah diakses orang.
2. Mudah dibaca
Bentuk huruf atau tipografi yang digunakan dalam sign. Sebisa mungkin
dapat terbaca.
3. Mudah dimengerti
Bentuk penulisan yang tertera pada sign harus mudah untuk dipahami.
Bentuk tulisan juga sebisa mungkin singkat dan padat.
4. Dapat dipercaya
10
Kebenaran informasi yang ada dapat dipercaya tidak menyesatkan.

OSHA membutuhkan tanda bahaya menjadi merah untuk panel atas


dengan garis hitam di perbatasan dan panel bawah putih untuk kata-kata
tambahan. Tidak ada variasi yang diizinkan.
OSHA mensyaratkan majikan untuk mendidik karyawan bahwa tanda-
tanda bahaya dan tindakan pencegahan yang diperlukan. Gambar diterima tanda
bahaya yang terkandung dalam peraturan OSHA (Simpson, 2013) :
a. Tanda Peringatan / Warning Sign
Tujuan dari tanda hati-hati adalah untuk memperingatkan potensi
bahaya atau untuk mengingatkan terhadap praktik yang tidak aman. Menurut
peraturan OSHA, tanda hati-hati memiliki latar belakang kuning. Hitam
diperlukan untuk panel atas dengan tulisan kuning, membaca “PERHATIAN”
Semakin rendah panel kuning untuk kata-kata tambahan yang harus hitam. Bahan
tanda dan warna yang ditetapkan dalam Standar Nasional Amerika dan
dihubungkan pada website OSHA (Simpson, 2013).
b. Tanda Exit / Keluar (Emergency Sign)
OSHA membutuhkan tanda keluar berada di latar belakang putih
dengan huruf merah tidak kurang dari 6 inci tinggi. Script Font harus tidak
kurang dari 3/4th dari satu inci tebal.
c. Tanda dan Arah Keselamatan
Tanda keselamatan harus memiliki putih dengan panel atas hijau
dengan tulisan putih untuk menyampaikan pesan utama. Panel bawah adalah
menjadi huruf hitam pada latar belakang putih. OSHA membutuhkan tanda-
tanda arah untuk penggunaan non-lalu lintas harus memiliki latar belakang
putih dengan panel hitam dan simbol directional putih.
d. Tanda Lalu Lintas
Daerah konstruksi harus memiliki tanda lalu lintas terbaca yang
memperingatkan bahaya. Semua rambu lalu lintas dan perangkat yang digunakan
untuk melindungi pekerja konstruksi harus sesuai dengan Bagian VI Manual

11
Uniform Traffic Control Devices. Salinan manual ini tersedia di situs OSHA.

2.4.1.2. Kategori Berdasarkan ANSI Z535


Klasifikasi Safety Sign menurut standard ANSI Z535, yaitu : (Marquette,
2013).

a. Tanda Bahaya (Danger Sign)

ANSI telah metetapkan kata bahaya untuk menggambarkan bahaya


langsung yang dapat mengakibatkan cidera parah atau kematian. Bahaya
merupakan tingkat tertinggi bahaya dalam situasi tertentu. ANSI juga telah diberi
warna merah untuk menunjukkan bahaya atau berhenti.
b. Tanda Peringatan (Warning Sign)
Peringatan menandakan tingkat tertinggi kedua dari bahaya dan situasi
indicatespotentially berbahaya di mana akan memungkinkan terluka parah atau
kematian. Warna oranye digunakan pada tanda peringatan untuk memberi tahu
bagian dari mesin yang tidak aman dan yang peralatan energi.
c. Tanda Waspada (Caution Sign)
Tanda hati-hati mengingatkan pada situasi yang membahayakan seperti
menderita cedera kecil atau sedang, atau memperingatkan terhadap perilaku
berisiko. Selain itu tanda hati-hati menurut ANSI dengan latar belakang kuning
solid, garis-garis kuning dan hitam atau pola kotak-kotak kuning dan hitam.
d. Tanda Keselamatan lainnya (Others Safety Sign)
Tidak terkait dengan warna, tanda-tanda pemberitahuan memberitahu
tentang pedoman perusahaan yang berhubungan dengan keselamatan atau
keamanan properti perusahaan. Tanda-tanda keselamatan umum memberikan
petunjuk tentang langkah-langkah keamanan yang tepat, praktek-praktek
keselamatan dan di mana untuk menemukan peralatan keselamatan. Tanda-tanda
ini tidak terkait dengan warna tertentu. Tanda-tanda keselamatan kebakaran
mengingatkan ke lokasi alat pemadam kebakaran seperti alat pemadam kebakaran.

12
ANSI belum diberi warna wajib untuk tanda-tanda ini.

e. Warna Keselamatan (Color Safety)


Beberapa warna keselamatan ANSI tidak berhubungan dengan kata
tertentu, tetapi mengidentifikasi peralatan dan lokasi. Hijau mengidentifikasi
peralatan keselamatan, kit pertolongan pertama dan pintu keluar darurat. Biru
menandakan adanya informasi keselamatan pada tanda-tanda dan papan buletin.
Sampai saat ini, warna ungu, abu-abu dan coklat tidak membawa makna tertentu.
f. Penempatan
Sama seperti ANSI mengatur warna dan kata-kata pada tanda, juga
mendikte penempatan tanda-tanda keselamatan, dan tidak harus berada dalam
bahaya sebelum melihat tanda. Ini berarti bahwa semua tanda-tanda keselamatan
harus digantung di lokasi yang memberikan banyak waktu untuk menghindari
bahaya. Kata-kata pada tanda harus dapat dibaca dan ditempatkan di lokasi di
mana tidak menjadi bahaya untuk diri sendiri. Selain itu tanda tidak dapat
menggantung di pintu, jendela atau benda portabel lainnya yang pergerakan objek
akan menyembunyikan tanda.
Menurut Standar ANSI Z535.4-2007 for Product Safety Sign and Labels,
panel pesan sinyal ditandai dengan warna sign yang berbeda-beda, yaitu
diantaranya :

a. Danger sign / tanda bahaya  background berwarna merah dengan kata


DANGER berwarna putih. Mengindikasikan situasi bahaya yang memiliki
kemungkinan tinggi terjadinya kematian atau luka serius.
b. Warning sign / tanda peringatan  background berwarna oranye dengan kata
WARNING berwarna hitam. Mengindikasikan situasi kemungkinan terjadinya
kecelakaan serius atau kematian.
c. Caution sign / tanda waspada  background berwarna kuning dan kata
CAUTION berwarna hitam. Mengindikasikan situasi berbahaya yang bisa
menyebabkan luka ringan atau sedang.

13
d. Notice sign / perhatian  background berwarna biru dengan kata NOTICE.
berwarna putih. Mengindikasikan pesan yang disampaikan berhubungan
dengan keselamatan personil atau perlindungan terhadap properti perusahaan
bersangkutan
e. Emergency / safety first / utamakan keselamatan  background berwarna
hijau dan gambar atau kata berwarna putih. Memberikan Instruksi-instruksi
umum
yang berhubungan dengan praktek kerja yang aman dan memberikan tanda jalur
evakuasi.

14
Gambar 2.2 Format safety sign yang dilengkapi
signal word panel dan word message

Sumber : ANSI Z535.4-2007 for Product Safety Sign and Labels.

Piktogram / simbol yang dimilki standar Amerika berdasarkan ANSI


Z535.3-2011 Criteria for Safety Symbol yaitu dapat di gambarkan sebagai berikut:

15
Gambar 2.3 Piktogram dengan STANDAR ANSI Z535
Sumber : ANSI Z535.3-2011 Criteria for Safety Symbol.

2.4.2.2. Kategori Safety Sign menurut BSI 5499

16
Berdasarkan warna, piktogram, simbol pada standar BSI sedikit memilki
perbedaan dengan standar ANSI, akan tetapi maksud dan tujuanya sama. Berikut
adalah kategori safety sign dengan panel simbol prohibition / tanda larangan,
command yaitu tanda mengindikasikan peralatan keselamatan, danger yang
mengindikasikan adanya bahaya, rescue yang memberikan info kerja secara aman,
fire protection yaitu mengindikasikan adanya alat pemadam kebakaran.

Gambar 2.5 Kategori safety sign


Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)

a. Tanda Larangan (Prohibition Sign)


Prohibition Sign adalah salah satu rambu larangan dalam British Standard
(BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasional yang
berpusat di Inggris juga atau negara-negara persemakmuran, seperti Australia,
Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Sering pula digunakan perusahaan
multinasional yang berasal dari Eropa.

Prohibited Sign dalam bahasa Indonesia disebut rambu larangan, bertujuan


untuk memberitahukan kepada orang yang melihat untuk tidak melakukan hal-hal
yang dilarang tersebut karena dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Prohibited

17
Sign ditandai dengan piktogram berwarna hitam yang dikelilingi geometri outline
lingkaran dan tanda silang tunggal berwarna

Gambar 2.6 Tanda Larangan


Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)

b. Tanda Bahaya (Danger Sign)

Tanda bahaya adalah rambu bahaya, yang mengindikasikan kondisi yang


sangat dekat dengan bahaya, yang jika tidak dihindari, akan menyebabkan
kematian atau cedera serius. Rambu ini dibatasi penggunaannya hanya untuk
kondisi yang sangat ekstrim saja. Danger Sign ditandai dengan bagian header
berwarna merah ditambah geometri segitiga dengan tanda seru dan tulisan danger
atau bahaya berwarna putih. Danger Sign yang sering digunakan antara lain :
Bahaya listrik tegangan tinggi, Bahaya radiasi, Bahaya bahan beracun, dan lain-
lain.

18
Gambar 2.7 Tanda Bahaya
Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)

c. Tanda Keadaan Darurat (Safety First / Emergency Sign)


Safety First / Emergency Sign adalah rambu utamakan keselamatan /
darurat. Walaupun pada beberapa industri di Indonesia ada yang menggunakan
header Safety First (Utamakan Keselamatan) dan ada pula yang menggunakan
header Emergency (Darurat), namun pada prinsipnya Safety First / Emergency
Sign digunakan untuk menyampaikan instruksi umum yang berhubungan dengan
praktik kerja aman, mengingatkan prosedur keselamatan yang sesuai dan
menunjukkan lokasi peralatan keselamatan. Safety First / Emergency Sign
ditandai dengan bagian header berwarna hijau dan tulisan Utamakan
Keselamatan / Darurat berwarna putih.

19
Gambar 2.8 Tanda Keadaan Darurat

Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)

d. Tanda Api
Fire Sign / tanda api adalah salah satu rambu pemadaman api yang cukup
populer dalam British Standard (BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-
perusahaan Multinasional yang berpusat di Inggris atau negara-negara
persemakmuran, seperti Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Sering pula
digunakan perusahaan multinasional yang berasal dari Eropa. Fire Sign dalam
bahasa indonesia disebut rambu pemadaman api, bertujuan untuk memberikan
informasi kepada orang yang melihatnya agar mengetahui dimana letak peralatan
pemadaman api seperti fire extinguisher, fire hydrant, fire alarm, dan lain-lain
ketika terjadi kebakaran. Fire Sign ditandai dengan piktogram berwarna putih
yang dikelilingi bentuk geometri segi empat berwarna merah.

20
Gambar 2.9 Tanda Api

Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)

e. Tanda Kondisi Aman


Safe Condition Sign adalah salah satu rambu penyelamatan dalam British
Standard (BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasional
yang berpusat di Inggris juga atau negara-negara persemakmuran, seperti
Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Sering pula digunakan perusahaan
multinasional yang berasal dari Eropa.
Safe Condition Sign dalam bahasa indonesia disebut rambu darurat,
bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang yang melihatnya untuk
mengetahui dimana letak peralatan untuk menangani keadaan darurat. Safe
Condition Sign ditandai dengan pictogram berwarna putih yang dikelilingi bentuk
geometri segi empat berwarna hijau.

f. Tanda Perintah Alat Pelindung Diri (Mandatory Sign)


Mandatory Sign adalah tanda yang bertujuan untuk memberikan perintah
agar pekerja dalam kondisi aman dengan menggunakan alat pelindung diri sesuai
dengan bahaya yang ada di lingkungan kerja.

21
Gambar 2.10 Tanda Perintah APD (1)

Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)

Gambar 2.11 Tanda Perintah APD (2)

Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)

22
2.4.3Psikologi Warna Berdasarkan BSI 5499

Gambar 2.12 Psikologi Warna Menurut BSI

Sumber : Standar BSI 5499 (www.bradyeurope.com)


Dimulai dari warna adalah peran penting sebagai tanda
keselamatan (safety sign), diantaranya dapat menyampaikan pesan dan dapat
memberikan arti keselamatan secara spesifik.

Sifat dari warna tanda keselamatan, yang artinya adalah :

- Merah : Larangan
- Biru : Perintah / saran
- Kuning : Peringatan / Perhatian
- Hijau : Kondisi selamat dan pertolongan pertama

2.5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data


2.5.1. Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang di
operasionalisasikan ke dalam bentuk pertanyaan atau item. Penyusunan kuesioner
dilakukan dengan harapan dapat mengetahui atribut-atribut apa saja yang menurut
responden merupakan hal yang pentIng. Tujuan penyusunan kuesioner adalah
untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan
dalam pengambilan data terhadap responden. Yang menjadi dasar pembatasan
menentukan variabel-variabel tersebut adalah harus dapat dimengerti dan

23
dirasakan manfaatnya. Kuesioner dapat berfungsi seabgai alat dan sekaligus
teknik pengumpulan data yang berisi sederet pertanyaan dalam bentuk pertanyaan
tertutup. Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
membawa responden ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan sebelumnya,
sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan
memberi tanda ‘x’ (Arikunto, 2006).

Dalam masalah ini, kuesioner untuk konsumen dibagi menjadi 2 (dua)


bagian, yaitu :
1. Bagian I berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden.

2. Bagian II berisi pertanyaan mengenai kemungkinan dan dampak risiko.

Bentuk pertanyaannya adalah tertutup dan responden menentukan pilihan


jawaban berdasarkan apa yang sudah ditentukan. Menentukan nilai kemungkinan
dan dampak mengenai aktifitas yang dilakukan yang digunakan terdiri dari 5
bagian, yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5.
Bobot untuk penilaian kemungkinan adalah :

1. Dapat Terjadi Setiap Saat :5


2. Sering :4
3. Terjadi Sekali-kali :3
4. Jarang :2
5. Hampir Tidak Pernah :1

Sedangkan bobot untuk penilaian dampak adalah :

1. Fatal :5
2. Cidera Berat :4
3. Cidera Sedang :3
4. Cidera Ringan :2
5. Tidak Terjadi Cidera :1

BAB III

24
METODOLOGI PENILITIAN

Metodologi penelitian adalah langkah-langkah atau rencana yang harus


dilakukan hasil dari proses berfikir serta bertujuan untuk memecahkan masalah
mulai dari pendahuluan, perumusan masalah, pengamatan langsung di lapangan,
pengumpulan data baik dari referensi tertulis maupun pengamatan langsung di
lapangan dan melakukan pengolahan data sampai penarikan kesimpulan atas
permasalahan yang diteliti.

3.1. Metode Penelitian


Metodologi penelitian ini menjelaskan tahapan-tahapan penelitian yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan
dengan terarah, sistematis dan memudahkan dalam menganalisis permasalahan
yang ada. Setiap tahap merupakan bagian yang dapat menentukan tahap
selanjutnya.
3.1.1. Cara Pengambilan Data
Metode pengambilan data penelitian yang digunakan dalam penyusunan
tugas akhir ini adalah:
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari informasi serta teori yang
berhubungan dengan “ Mengevaluasi safety sign pada Lokasi Pit Coal Getting di
PT. Fortuna Sukses Sejahtera.” referensi dari buku, jurnal, e-book, Artikel, Dan
Internet.
2. Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati safety sign di Pit Coal
Getting PT. Fortuna Sukses Sejahtera
3.1.2. Pengambilan Data Dilapangan
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi pada
objek penelitian. Pengambilan data di lapangan terbagi menjadi dua, yaitu:

25
1. Data Primer.
Data primer adalah data yang didapat dengan melakukan pengamatan dan
penelitian secara langsung dilapangan. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
a. Data Mengevaluasi safety sign di hauling Coal Getting
b. Data Penempatan safety sign di hauling Coal Getting
c. Fungsi pada safety sign tersebut.
2. Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diamati oleh peneliti. Data
ini merupakan dokumen perusahaan, hasil penelitian yang telah lalu dan data-data
lainnya yang berhubungan dengan penerapan adanya safety sign.
3.1.3. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisa keselamatan
kerja yaitu sebagai berikut :
1. Memilih Pekerjaan
2. Menguraikan Pekerjaan
Setelah dilakukan pemilihan pekerjaan selanjutnya dilakukan
penguraian pekerjaan kedalam suatu urutan langkah langkah berdasarkan
work instruction dari aktivitas pekerjaan yang dianalisis berdasarkan
aturan-aturannya. Penguraian ini menjelaskan langkah langkah yang
dilakukan secara umum.
3. Mengidentifikasi Bahaya dan Potensi Kecelakaan Kerja
Setelah tahapan penguraian pekerjaan dilakukan, maka selanjutnya
dilakukan proses pengidentifikasian bahaya dari setiap aktivitas kerja yang
dilakukan. Proses pengidentifikasian bahaya ini bertujuan untuk
mengetahui bahaya-bahaya yang terdapat di dalam semua aktivitas kerja.
Sumber bahaya yang termasuk disini adalah bahaya yang berhubungan
dengan proses pertambangan di pelabuhan dan keadaan lingkungan
sekitar.
4. Melakukan kontrol terhadap resiko kerja yang mungkin terjadi (Hazard
control) dengan menemukan solusi (Develop the solutions). Tahapan ini

26
terjadi dari empat kategori yang biasa digunakan untuk mengontrol bahaya
yang terjadi sebagai berikut :
a. Merubah lingkungan fisik.
b. Mengurangi frekuensi pekerjaan.
c. Menggunakan pakaian pelindung.
d. Melakukan prosedur kerja yang baik.
3.1.4. Pengambilan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa, kemudian ditarik kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan dan selanjutnya memberikan rekomendasi yang mendasar kepada
perusahaan terkait.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat Pelaksanaan
Berikut adalah tempat yang akan dijadikan lokasi dalam kegiatan Tugas
Akhir kali ini, yaitu :
Nama instalasi / perusahaan : PT. Fortuna Sukses Sejahtera
Alamat perusahaan : Muara Temiang, Merapi Barat, Kabupaten
Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
No. Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8


1 Orientasi lapangan


2 Pengambilan data
 
 
3 Pengolahan data

 
4 Pembuatan laporan

3.2.2. Waktu Pelaksanaan

27
Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan kepada Bapak/Ibu
pimpinan PT. Fortuna Sukses Sejahtera. Tugas akhir ini akan dilaksanakan pada
tanggal 1 April 2023 s.d 30 Juni 2023.
Keterangan :

 Tahap pelaksanaan pada saat melakukan Tugas Akhir

3.3. Bagan Alir Penelitian


Berdasarkan pengamatan atau penelitian yang akan di lakukan maka bagan
alir metodologi penelitian dapat di lihat pada (gambar 3.1)

EVALUASI KEBUTUHAN RAMBU KESELAMATAN ( SAFETY


SIGN ) DI AREA JALAN HAULING COAL GETTING

PT. FORTUNA SUKSES SEJAHTERA

Studi Literatur

Oveservasi Lapangan

Data Primer

a. Data Ketersedian safety sign di Data Sekunder


area jalan hauling Coal Getting a. Struktur manajemen K3
b. Data Penempatan safety sign di perusahaan
b. Jurnal tentang K3,
area jalan hauling Coal Getting c. Penelitian terdahulu
c. Fungsi pada safety sign tersebut.

Pengolahan Data dan Analisa Data

28

Kesimpulan
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian.

BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat agar pada proses selanjutnya dapat
berguna sebagai kerangka acuan Tugas Akhir yang dilakukan oleh Mahasiswa
Program Studi Teknik Pertambangan Batubara Politeknik Akamigas Palembang.
Kami harapkan kiranya PT. Fortuna Sukses Sejahtera dapat menyetujui dan
menerima proposal Tugas Akhir (TA) ini. Untuk itu kami siap dan bersedia datang
PT. Fortuna Sukses Sejahtera guna memantapkan rencana Tugas Akhir ini
selanjutnya setelah adanya persetujuan proposal.
Atas perhatian dan kesediaan PT. Fortuna Sukses Sejahtera untuk
menerima pelaksanaan Tugas Akhir mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan
Batubara Politeknik Akamigas Palembang saya ucapkan terima kasih.

29
DAFTAR PUSTAKA

Sahab, Syukuri. (1997). Teknik Manajemen Keselamatan Kerja Dan Kesehatan


Kerja. Jakarta : Bina Sumber Daya Manusia.
Tarwaka. (2008). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ”Manajemen Dan
Implementasi K3 Di Tempat Kerja”. Surakarta : Harapan Press.
Suma’mur. (1996). Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan . Jakarta :
Toko Gunung Agung.
Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
OHSAS 18001. Jakarta : Dian Rakyat.
RI.,Departemen Tenaga Kerja (1970). Undang-Undang No.1 tahun 1970 Tentang
keselamatan Kerja.
Azizah, Nur. (2017). Identifikasi pada safety sign. Surakarta : Universitas Sebelas
Maret

30
CURICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama : Silmiy Naufal Arriza


Jenis Kelamin : Laki Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuasin 1, 22 Juli 2002
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Sipil : Belum Menikah
Status : Mahasiswa Aktif
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sabar Jaya RT04 RW01 Kelurahan Mariana ilir
Kecamatan Banyuasin 1 Palembang
Telepon/HP : 089634581202
Indeks Prestasi Komulatif : 2,48
Email : naufalarriza73@gmail.com

Pendidikan
Nama Institusi dan tahun :
No Tingkat NamaInstitusi Tahun
Pendidikan

1 SD SDN 24 Banyuasin 1 2008 s.d 2014

2 SMP MTS Babul Ulum Mariana 2014 s.d 2017

31
3 SMA SMA Patra Mandiri 2 Sungai 2017 s.d 2020
Gerong

4 PerguruanTinggi Politeknik Akamigas 2020 s.d sekarang


Palembang

Riwayat Organisasi
 Anggota HMPS MATARATU Tahun 2020/Sekarang
 Anggota BEM DEPARTEMEN KESENIAN PAP Tahun 2022
Seminar dan Pelatihan bersertifikat
 Peserta OPDIK/MADABINTAL 2020
 Peserta Latihan Dasar Organisasi (LDO) Politeknik Akamigas Palembang
2020
 Peserta Webinar Kampus Sehat PAP 2020
 Peserta Webinar Kepemimpinan Nasional PAP 2020
 Peserta Webinar HPMS MATARATU Pengenalan Tambang dan Prospek
Tambang Batubara di Sumatera Selatan PAP 2020
 Peserta Studi Ekskursi Tambang Bawah Tanah, Sawah Lunto Padang
 Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Mahakarya Bangun Persada Lahat

Palembang, 1 April 2023


Hormat Saya,

Silmiy Naufal Arriza


NPM 2004048

32

Anda mungkin juga menyukai