Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DINDING
“Dinding Batu Bata”

Disusun Oleh :

Bambang Warih 053115082

Rafini Aulia 053115096

Raka Setiawan 053115097

Andini Awalia 053115100

Tiara Prisca C 053115103

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN

jl. Pakuan PO. Box 452 Tlp. (0251) 8311007 BOGOR


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Dinding merupakan pembatas ruangan sebagai pemisah ruangan satu dengan yang
lainnya. Dengan begitu anda dapat membedakan jenis serta fungsi ruangan pada bangunan
rumah anda dengan dinding sebagai pemisah ruangan.

Dinding juga berfungsi sebagai pembatas dan penahan cahaya, hujan , banjir dan panas
matahari. Selain itu juga dinding sebagai unsur artistik karena anda dapat membuat sesuai
dengan bentuk atau bahan tertentu yang akan anda gunakan sebagai unsur tambahan dalam
ruangan.

Saat ini bahan material bangunan sudah beragam bermunculan, baik untuk material
struktur maupun material untuk finishing. Begitu pula bahan bangunan untuk konstruksi
dinding rumah tinggal, tersedia berbagai macam material yang tersedia dipasar sehingga kita
bisa menyesuaikan yang sesuai dengan kebutuhan. Bahan bangunan yang paling poluler pada
dinding rumah dalam konstruksi beton saat ini diantaranya adalah batu bata, batako, dan hebel
atau bata ringan.
Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang konstruksi dinding batu bata
mengingat saati ini batu bata meruapakan bahan yang masih paling populer. Batu bata hampir
diproduksi di setiap daerah di Indonesia, jadi bukan merupakan bahan bangunan yang hanya
diproduksi oleh pabrik pabrik besar. Hal inilah yang membuat batu bata populer di negara kita.
Hampir setiap daerah mempunyai tempat produksi batu bata asal bahan untuk membuat batu
bata tersedia di daerah tersebut. Dari sisi kekuatan batu bata juga lebih di banding dengan
batako, untuk harga juga termasuk terjangkau di pasar. Bata ringan merupakan produk yang
baru, meskipun banyak kelebihannya tapi penggunaannya belum sepopuler batu bata.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Dinding ?
2. Dinding apa yang digunakan untuk bangunan tersebut ?
3. Apa alat dan bahan untuk pembuatan Dinding batu bata ?
4. Apa kegunaan Dinding batu bata ?
5. Teknik apa yang yang digunakan dalam pemasangan batu bata
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
- Menerangkan definisi dan fungsi Dinding
- Menerangkan tentang jenis Dinding dan penggunaannya
- Menjelaskan Dinding batu bata
BAB II
Pembahasan

Pengertian Dinding

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area.
Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi
ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu
ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding
pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).

Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit,
membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup
dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit
dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah,
batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.

Jenis-jenis dinding :

1. Dinding Struktural

Sebagai Struktur Bangunan (Bearing Wall). Dinding ini berperan untuk menopang atap
dan sama sekali tidak menggunakan cor beton untuk kolom (besi beton). Bahan Dinding
Struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan adalah Batu Bata (Pada Zaman
Dahulu). Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batu bata dan semen.

2. Dinding Non-Struktural

Dinding ini adalah dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas,
apabila dinding dirobohkan maka bangunan tetap berdiri. Beberapa material dinding
non-struktural di antaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu, kaca, dll.

3. Dinding Partisi atau penyekat

Dinding penyekat adalah batas vertikal yang ada di dalam ruangan (interior), Bahan-
bahan yang digunakan untuk dinding partisi ini diantaranya seperti gypsum, papan
kalsium, triplek, kaca, dll.
Fungsi Dinding :

 Pembatas ruang luar dengan ruang dalam.


 Penahan cahaya, angin, hujan, debu, suara, dan lain-lain yang bersumber dari alam.
 Pembatas antar ruang di dalam rumah.
 Pemisah ruang yang bersifat pribadi dan ruang yang bersifat umum.
 fungsi Arsitektur

Pengertian Batu Bata


Batu bata adalah sebuah material bangunan yang terbuat dari tanah yang dibuat dengan
cetakan yang kemudian dilakukan proses pembakaran batu bata dengan suhu yang tinggi
sampai tanah tersebut benar-benar kering dan berubah menjadi batu bata, jenis tanah yang
dapat digunakan untuk dijadikan bahan batu bata tidak bisa sembarang tanah, ci-ciri tanah yang
dapat digunakan untuk membuat batu bata seperti mengandung pasir dan berlemak.

Ukuran batu bata dipasaran bervariasi yang mempunyai tebal sekitar 3 cm – 5 cm,
ukuran lebar 7 cm – 11 cm, dengan panjang bata antara 17 cm – 22 cm, yang masing-masing
jenis batu bata merah tersebut akan sangat dipengaruhi oleh daerah asal dan merk dagang
yang diproduksi oleh produsen batu bata.

Kriteria Bata Berkualitas Baik

 Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun.
 Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.
 Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama lain untuk menjamin
kerapian pekerjaan.
 Mempunyai ukuran yang standart yaitu
- Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
- Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm

 Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika diketok.

Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata


Pengertian Batu Bata Merah

Batu bata merah adalah jenis material bangunan buatan yang terbuat dari tanah liat
atau tanah lempung yang dicetak sesuai standar ukuran pasaran kemudian dibakar , disini akan
diuraikan dan bahas tentang cara memasang tembok batu bata merah yang bagus sehingga
konstruksi yang kita bangun termasuk dalam kualitas tinggi dengan umur awet sesuai dengan
perencanaan, yang dimaksud dinding disini adalah penyekat bangunan sebagai pemisah ruang
karena ada juga dinding yang bersifat strukturan seperti shear wall sehingga tidak mungkin
untuk menggunakan bata merah karena akan mengalami kerobohan

Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :

 Pasangan ½ batu: Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah sebagai
tebal dinding.
 Pasangan 1 batu: Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai tebal
dinding.
 Pasangan roolag: Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi sebagai pasangan
resapan air dibagian paling bawah pasangan bata.

Kelebihan batu bata sebagai material dinding rumah

 Batu bata merah bersifat kedap air sehingga mampu menahan rembesan dari sisi
sebelahnya baik akibat air hujan, air bak maupun air dari sumber lainya.
 Pemasangan batu bata merah dengan baik dapat menghindari keretakan dinding kecuali
struktur rumah tidak mampu bekerja dengan baik.
 Dinding batu bata merah mempunyai waktu ketahanan yang lama dan kuat.
Kekurangan dinding batu bata

 Ukuran dinding batu bata yang kecil membuat proses pemasangan batu bata
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melaksanakan sebuah pekerjaan
pemasangan batu bata sehingga memerlukan biaya tenaga kerja yang lebih banyak.
 Biaya pekerjaan dinding batu bata lebih tinggi jika dibanding dengan dinding batako.

Cara memasang tembok bata merah


meskipun terlihat sebagai sebuah pekerjaan sederhana yang tidak memerlukan banyak
teori dan banyak tukang bangunan yang bisa mengerjakan dengan baik namun agar
Aspek Yang Mempengaruhi Kekuatan Dinding Batu Bata Merah

Kualitas dan kekuatan dinding kontruksi batu bata tergantung pada beberapa aspek, sebut saja
dari aspek teknik menyusun batu bata, kekuatan material batu bata penyusun, kekuatan
material pasangan, plesteran, hingga acian. berikut ini Aspek Yang Mempengaruhi Kekuatan
Dinding Batu Bata Merah secara lebih jelas.

Aspek Yang Mempengaruhi Kekuatan Dinding Batu Bata Merah

Teknik penyusunan batu bata.

Guna mendapatkan kekuatan yang optimal, maka susunlah bata secara selang-seling.
Hindari memakai batu bata yang sudah patah, kecuali patahan setengah yang memang
diperlukan untuk bagian tepi. Pada sekali pemasangan, tinggi maksimal batu bata bisa dipasang
sampai ketinggian 1meter. Sesudah 1 meter sebaiknya pemasangan dilakukan di bagian dinding
yang lain guna memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengering.

Kekuatan batu bata sebagai material penyusun.

Saat ini tersedia berbagai macam jenis batu bata di pasaran. Mulai dari yang berukuran
kecil sampai besar, atau dari yang memiliki permukaan yang halus sampai kasar. Pilihlah batu
bata yang cukup kuat atau tidak mudah patah, dan memiliki tingkat kekasaran permukaan yang
sedang. Permukaan yang terlalu halus akan mempengaruhi daya rekat antara batu bata dan
adukan. Batu bata dengan permukaan yang sangat halus hanya diperuntukkan bagi dinding
batu bata ekspose. Pakai penggaris (acuan) dengan bahan aluminium guna memperoleh
pemasangan bata yang lebih presisi.
Pemakaian penggaris dengan kayu sebaiknya dihindari, sebab tidak terjamin kelurusannya.
Teknik pemasangan batu bata sangat mempengaruhi tebal tipisnya plesteran. Jika pemasangan
bata presisi, maka plesteran akan dapat lebih tipis yang berarti lebih menghemat bahan dan
begitu juga sebaliknya. Jidar harus di lot dengan timbangan/bandul sebab menjadi acuan secara
vertikal.

Guna memperoleh acuan horizontal, gunakan benang yang diikatkan di antara 2 jidar
vertikal. Acuan benang biasanya diperoleh dengan selang yang berisi air untuk memperoleh
posisi vertikal yang sama dengan hukum fisika bejana berhubungan. Jangan lupa, bekalilah
tukang dengan water pas guna mengukur kedataran batu bata yang dipasang. Memang
pasangan batu bata tidak akan kelihatan setelah dinding diplester dan diaci, namun
pemasangan yang lebih baik tentu akan dapat memberikan kekuatan dinding yang lebih baik.

Kekuatan material pasangan.

Material untuk pasangan bata memakai campuran semen dan pasir yang sudah diayak.
Pakailah campuran semen : pasir dengan perbandingan 1:3 untuk trasraam dan campuran 1:4
atau 1:5 untuk dinding biasa. Dinding trasraam terdapat di kamar mandi, dan bagian bawah dari
seluruh dinding dengan jarak 50cm dari sloof. Campuran trasraam ini lebih kedap air
dibandingkan dengan adukan pasangan dinding biasa, sebab memiliki campuran semen lebih
banyak. Gunanya untuk mencegah rembesan air dari dalam tanah masuk ke dalam dinding.
Gunakan semen yang berkualitas baik dan pasir yang bersih. Ada cara mudah untuk mengetahui
kualitas pasir. Celupkan saja segenggam pasir ke dalam air, semakin keruh air yang diperoleh
berarti kualitas pasir semakin jelek sebab bercampur lumpur dan tanah.

Plesteran.

Pasangan batu bata dilapisi dengan plesteran setebal 2-3 cm. Bahan plesteran sama
seperti pasangan batu bata, yakni campuran semen dan pasir ayak. Untuk plesteran dapat
memakai campuran dengan semen yang lebih sedikit daripada pasangan, yaitu dengan
perbandingan 1:5 atau 1:6 antara semen dengan pasir. Seperti halnya pasangan, kualitas semen
dan pasir akan sangat mempengaruhi kualitas plesteran yang dihasilkan. Basahi dinding batu
bata yang akan diplester, supaya pengeringan kedua material yang berbeda tersebut dapat
terjadi didalam waktu yang bersamaan.

Acian

Sebagai pelapis terakhir guna memperoleh permukaan dinding yang halus, dinding batu
bata dilapisi dengan acian setebal 3-5 mm. Bahan acian adalah semen yang dicampur dengan
air. Untuk acian kualitas semen sangat menentukan kualitas acian. Basahi dinding yang sudah
diplester dengan air sebelum diaci, agar acian tidak terlalu cepat kering. Jika acian terlalu cepat
mengering, akan terjadi retak-retak rambut pada permukaan dinding. Tunggu plesteran selama
3-4 hari atau hingga mengering betul, barulah bisa dilakukan aplikasi finishing seperti cat dan
wallpaper. Dinding batu bata rumah yang baik, akan didapat jika semua aspek diatas dilakukan.
Sangat penting untuk mengikuti langkah-langkah pemasangan dinding batu bata secara benar,
sebab jika terjadi kesalahan dalam pemasangan dinding batu bata atau pemasangan yang asal-
asalan, kita mesti membongkar dinding batu bata tersebut.

Teknik Pemasangan

1. Pasangan batu bata untuk dinding - dinding luar pada bangunan umumnya dapat
dipakai pasangan batu bata ½ batu.
2. Dinding Pengisi dari pasangan bata ½ bata harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof,
rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan /
menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding
bata tsb.
3. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak
mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang memerlukan campuran kedap air
misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur, spesi nya 1 PC : 2 PS,
artinya 1 takaran semen dan 2 takaran pasir. Dinding bata yang tdk memerlukan
campuran kedap air, perbandingan spesi umumnya 1 PC : 3 PS : 10 KP.
4. Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom - kolom praktis merupakan
bagian kerangka yang membantu dan memperkuat posisi dinding pasangan batu bata,
dan pemasangan kolom ditempatkan pada sudut pertemuan pasangan batu bata.
5. Pasangan dan penempatan kolom - kolom praktis yang berukuran 13 x 13 atau 15 x 15
ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12 m2. Jadi, penampang
kolom praktis yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan penulangan / pembesian ø 4
-12 mm dan pemasangan sengkang / cincinnya dengan ø 6 - 20 cm dan terpasang pada
dinding bata dengan jarak 3 - 4 m
6. Untuk penempatan Kusen di bagian atas dari ambang atas kusen dipasangkan
batu bata berdiri atau disebut sebagai rollag dengan adukan menggunakan
perbandingan 1 PC: 2 Ps atau dipasang balok latai 15/20 atau 13/20 dengan tujuan agar
kusen tidak menerima beban dari dinding diatasnya.
BAB III
Kesimpulan
 Dinding merupakan suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong
struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau
melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.
 Dinding terbagi menjadi 3 jenis, yaitu dinding structural, dinding non-struktural,
dinding partisi atau penyekat.
 Batu bata adalah sebuah material bangunan yang terbuat dari tanah yang dibuat
dengan cetakan yang kemudian dilakukan proses pembakaran batu bata dengan
suhu yang tinggi sampai tanah tersebut benar-benar kering dan berubah menjadi
batu bata,
 Ukuran batu bata dipasaran bervariasi yang mempunyai tebal sekitar 3 cm – 5 cm,
ukuran lebar 7 cm – 11 cm, dengan panjang bata antara 17 cm – 22 cm, yang
masing-masing jenis batu bata merah tersebut akan sangat dipengaruhi oleh daerah
asal dan merk dagang yang diproduksi oleh produsen batu bata.
 Batu bata merah adalah jenis material bangunan buatan yang terbuat dari tanah liat
atau tanah lempung yang dicetak sesuai standar ukuran pasaran kemudian dibakar ,
disini akan diuraikan dan bahas tentang cara memasang tembok batu bata merah
yang bagus sehingga konstruksi yang kita bangun termasuk dalam kualitas tinggi
dengan umur awet sesuai dengan perencanaan,
Lampiran

Lokasi : Universitas Pakuan, Bogor


Daftar Pustaka

http://www.hdesignideas.com/2014/04/dinding-pasangan-batu-bata-
dalam.html#ixzz3wTZLuEXr

http://www.dankendenken.com/2013/12/pengertian-dinding-dinding-struktural.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Dinding

http://aryapersada.com/dinding-bangunan-rumah.html

Anda mungkin juga menyukai