OLEH :
NI PUTU SINTYA DEWI
2315164047
b. Sastroamijoyo (1981)
1. Faktor merk alat turut menentukan dan peranan distributor pin sangat
menunjang dalam hal ini, tetapi yang terpenting adalah bagaimana para
kontraktor memilih alat berat yang tepat, ditangani oleh operator yang
terampil dan perawatan yang baik, amat sangat menentukan.
2. Ketetapan dalam memilih alat berat yang sesuai dengan pekerjaan serta
sesuai pula dengan fungsi alat tersebut akan mampu berproduksi secara
maksimal dan juga menghasilakn biaya produksi rendah.
3. Faktor lain yang ikut mempengaruhi terhadap pemiloh jenis peralatan
yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan, yaitu dari sektor pendanaan,
factor yang mempengaruhi adalah sumber dana investasi, tingkat bunga
investasi,keuntungan yang diharapkan, pajak-pajak,dan asuransi
Tabel 2.1 Perbandingan antara alat berat beroda ban dan beroda crawel
Roda Ban Karet Roda Crawel
Digunakan pada permukaan yang Untuk digunakan pada
baik ( misalnya pada beton,tanah padat bermacam-macam jenis permukaan
Bekerja baik pada permukaan yang Dapat bekerja pada berbagai permukaan
menurun dan datar dapat bekerja pada tanah yang basah
Cuaca yang basah dapat menyebabkan
slip. Mempunyai jarak tempuh yang pendek
Bekerja baik untuk jarak tempuh
panjang Dapat dipakai untuk mengatasi tanah keras
dipakai untuk mengatasi tanah lepas
Kecepatan alat dalam keadaan kosong Kecepatan alat dalam keadaan kosong
tinggi rendah
Biasanya crane jenis ini menggunakan boom tipe lattice (kisi). Walaupun boom tipe
ini sangat susah saat pembongkaran dan pemasangan, namun crane dengan boom
tipe ini sangat cocok digunakan untuk berbagai keperluan kerja berat termasuk
ditempat-tempat yang selalu ekstrim namun memerlukan kestabilan tinggi.
Gambar 2.1
Keterangan Gambar:
1. Crawler : Untuk memindahkan crane (merayap) diarea kerja dengan
cara tram
2. Superstructure : Tempat crane berputar,ruang control operator,atau
tempat peralatan lainnya.
3. Counterweight : Bobot yang digunakan untuk menyeimbangkan beban
dan berat crane dalam memberikan stabilitas pada saat mengangkat.
4. Jib : Perpanjangan tambahan yang melekat pada titik boom sehingga
memberikan tambahan panjang boom untuk mengangkat beban yang
ditentukan.
5. Hoock Block : Untuk mengaitkan pada material yang akan diangkut.
6. Pulley : Untuk memutar bagian pengait sehingga dapat dinaikan atau
diturunkan.
Keterangan gambar:
1. Hook Block (Kait)
2. Hoist Cable (Kabel Baja)
3. Boom (Lengan Crane)
4. Crane Operating Cabin (Ruang Operator)
5. Hoist (Pengendali Kabel Baja)
6. Counterweight (Pemberat)
7. Outriggers Plate (Penyangga Truck)
8. Whell (Roda/Ban)
9. 2-Axle Undercarriage
10. Diesel Engine (Mesin)
11. Outrigger Beam (Rangka Truk)
12. Luffing Cylinder (Silinder Hidrolis)
Mobile crane ini dipasang pada unit truk, untuk super structurenya
dipasang pada bagian belakang dari chassis truck dan tenaga penggeraknya, untuk
operasinya terpisah dari tenaga truk. Super structure ini dapat berputar ( slewing)
dan untuk menjaga kestabilan alat pada saat berkerja, maka dilengkapi dengan
outringgers yang dapat diatur.
2.2.1 Penyetelan Alat
Berbeda dengan alat berat lain, khususnya mobile crane untuk dapat
menjalankan dan memfungsikan alat berat ini harus diadakan penyetelan terlebih
dahulu seperti mobile crane dengan kendali kabel (crawler crane). Hal ini
dikarenakan banyak nya komponen pendukung shingga tidak mungkin alat berat
ini langsung bekerja. Maka dari itu alat berat ini mempunyai boom yang dapat
dibuat segmen per-segmen (boom fix cremona) dan masing-masing segmen dapat
disambung sesuai kebutuhan.
Sedangkan mobile crane dengan kendali hidrolis (mobile crane hidraulic)
mobile crane ini lebih lincah, lebih mudah berpindah tempat dari lokasi satu ke
lokasi kerja lainnya. Boom nya dapat dipendekan dan memakai roda ban seperti
mobil, meskipun jaraknya cukup jauh walaupun jalan kerja nya memungkinkan
untuk dilalui mobile crane ini dapat mobilisasi sendiri, kemampuan angkatnya
berubah dari besar kecil sesuai dengan radius jaraknya.
Berbeda dengan mobile crane dengan kendali hidrolis yang tidak perlu
memerlukan penyetelan boom, mobile crane dengan kendali kabel (crawler crane)
mempunyai boom yang harus disetel terlebih dahulu sesuai kebutuhan nya. Untuk
itu alat berat ini boom nya harus dikemas beberapa bagian.
Sedangkan untuk mobile crane dengan kendali kabel (crawler crane) tidak
mempunyai outriggers dan tidak membutukan outriggers karena roda dengan jenis
tersebut lebih stabil dibandingkan dengan roda ban biasa, sangat praktis dapat
langsung digunakan untuk mengangkat beban meskipun jalan kerjanya kurang baik.
e. Waktu memasang
Adalah waktu yang diperlukan untuk memasang material yang telah diangkat dan
diturunkan dititik yang telah ditentukan. Pekerjaan ini dibantu oleh pekerja untuk
pemasangan nya.
f. Waktu kembali lagi
Adalah waktu yang diperlukan untuk memutar kembali setelah melepas ikatan
material dan kembali ke tempat mamuat material yang baru.
Untuk mendapatkan waktu siklus dengan menggunakan rumus berikut:
CT = LT + HT + RT
Dimana:
CT = Cycle Time/ waktu siklus
LT= Launding Time/ waktu muat
HT = Hauling Time/ waktu angkat
RT = Return Time/ waktu Kembali
60 𝑥 𝑞
Q= xE
𝑐𝑡
Dimana:
Q= Produksi per jam (ton/jam)
q = Kapasitas produksi peralatan (ton)
ct = Waktu siklus (menit)
E = Job faktor alat berat
Setelah didapatkan produksi per jam maka waktu pelaksanaan alat mobile crane
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
c. Kohesivitas Material
Kohesivitas material adalah daya ikat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material tersebut. Material dengan kohesivitas tinggi
akan mudah
menumpuk.Jadi jika material ini berbeda pada suatu tempat maka volume
material dapat lebih besar dari volume ruang. Sedangkan material yang akan
mempunyai kohesivitas kurang baik akan menepati ruang tidak melebihi
kapasitas bucket alat rata-rata dan lebih kecil.
Untuk Harga Satuan Produksi (HSP) dapat digunakan rumus sederhana sebagai
berikut: HSP = Biaya total pada satuan waktu tertentu
Produksi peralatan dalam satuan waktu
a. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan langsung untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi Gambar kerja, Rencana Anggaran (RAB), dan
data-data yang terkait dengan penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini dilakukan
jika penelitian ingin mengetahui secara lebih mendalam mengenai subjek
penelitian.
c. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilakukan pada
tahap pengumpulan informasi.
3.4 Penentuan Sumber Data
Agar diperoleh data-data yang sesuai dengan yang sebenarnya untuk
penyusunan laporan penelitian ini, maka penulis mengambil data yang
berhubungan dengan topik yang dibahas, yaitu dengan mengumpulkan data-data
yang telah ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti,Adapun data-data
tersebut meliputi:
- Spesifikasi alat
- Rab
- Time schedule
- Gambar kerja
3.5. Variabel Penelitian
Adapun variable terkait dan variable bebas yang ditentukan dalam penelitian
ini adalah :
3. Jenis alat berat jenis alat berat dalam analisi ini yaitu mobile crane
3.8 Bagan Al ir Penelitian
Mulai
Ide/gagasan
Rumusan Masalah
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Selesai