Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

MOBILE CRANE PADA BANGUNAN BERTINGKAT

(Studi kasus : Mall Bali Galeria Di Kuta,Kab.Badung)

OLEH :
NI PUTU SINTYA DEWI
2315164047

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONTRUKSI
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mall Bali Galeria merupakan salah satu mall yang terletak di jalan bypass
ngurah rai,kuta,kab.Badung,Bali.Mall ini salah satu pusat perbelanjaan yang
paling banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun
setelah covid yang melanda bali selama kurang lebih 2 tahun mall ini banyak
mengalami renovasi dan penambahan gedung baru untuk menambah
kenyamanan pengunjung dan meningkatkan kualitas mall bali galeria agar
menjadi salah satu mall dengan arsitektur yang berbeda dari mall lainnya yang
ada di bali. Pembangunan mall bali galeria sebagian bangunan menggunakan
konsep bali dari pintu utama,dinding hingga kolom menggunakan batu ukiran
bali.
Proyek kontruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Proyek kontruksi selalu
memerlukan sumber daya yaitu manusia (man),bahan (material), peralatan
(machine), metode pelaksanaan (menthod) , dan uang (money). Untuk dapat
menyelesaikan suatu proyek kontruksi agar tepat pada waktunya diperlukan
penjadwalan, tujuan dari penjadwalan sebagai acuan target yang harus dicapai
dan untuk mengetahui waktu dan biaya yang dibutuhkan pada pekerjaan
proyek tersebut. Jika pekerjaan kontruksi tidak sesuai dengan jadwal yang
sudah direncanakan maka akan terjadi pembengkakan pada biaya proyek
kontruksi.
Permasalahan yang sering terjadi di dunia proyek kontruksi yaitu
pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan jadwal sehingga menimbulkan
masalah yang menyangkut biaya, oleh sebab itu sumber daya manusia dan alat
berat yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek
kontruksi. Dalam hal ini perencana sumber daya manusia dan alat berat menjadi
peran penting bagi perencana untuk menentukan jadwal yang sesuai dengan
factor-factor sumber daya yang akan digunakan.
Keberhasilan dalam suatu proyek juga ditentukan oleh sumber daya
peralatan. Keberadaan alat sebagai sarana utama untuk mendukung pelaksanaan
proyek, dan juga memegang peranan penting dalam penanganan proyek. Alat-alat
berat yang dikenal dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur.
Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan
lebih mudah pada waktu yang relative singkat.
Pada umumnya mobile crane banyak digunakan pada proyek berskala
besar, alat berat ini digunakan sebagai penggantoi dari tower crane karena
mobilitasnya yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan alat berat suatu proyek
diperlukan data untuk menentukan jumlah alat, jenis dan kapasitasnya, pemilihan
jenis mobile crane harus betul-betul sesuai dengan kondisi lapangan dan jenis
material yang akan diangkat.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut ini merupakan rumusan masalah yang dapat penulis rangkum
sebagai persoalan dasar yang akan ditinjau dalam penelitian ini meliputi:
1. Berapa besar durasi penggunaan mobile crane yang diperlukan dalam
pembangunan gedung baru Mall Bali Galleria?
2. Berapa besar biaya penggunaan mobile crane pada pembangunan gedung
baru Mall Bali Galleria?
3. Seberapa efektif dan efisien penggunaan alat mobile crane pada
pembangunan gedung Mall Bali Galeria

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui durasi waktu dalam penyelesaian proyek gedung Mall
Bali Galleria.
2. Untuk mengetahui besarnya biaya penggunaan mobile crane dalam
penyelesaian proyek gedung Mall Bali Galleria.
3. Untuk mengetahui sistem kerja dari mobile crane dalam penyelesaian
proyek gedung Mall Bali Galeria

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini bagi penulis yaitu dapat menambah
wawasan dan pengalaman secara personal di bidang alat berat dan bermanfaat
sebagai refrensi terhadap para kontruksi dalam menganalisis biaya dan waktu
yang diperlukan mobile crane untuk menyelesaikan suatu pekerjaan proyek
kontruksi.

1.5 Ruang Lingkup


Dalam penulisan ini, proyek yang ditinjau yaitu proyek pembangunan gedung
baru mall bali galleria. Adapun Batasan masalah yang ditinjau dalam penelitian
ini meliputi:
1. Alat berat yang digunakan Mobile Crane
2. Lokasi proyek yang ditinjau adalah mall bali galleria
3. Ruang lingkup pekerjaan yang dikerjakan yaitu pekerjaan struktur atap
baja
4. Material yang diangkat oleh mobile crane adalah material baja
5. Perhitungan waktu siklus Mobile Crane dilakukan berdasarkan
pengawasan di lapangan
6. Perhitungan waktu pelaksanaan dengan jam kerja selama 8 jam kerja
perhari tanpa lembur
7. Perhitungan biaya pelaksanaan sesuai dengan harga daerah Badung,Bali
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Berat Pengangkat ( mobile crane)


Alat-alat berat yang sering di kenal di dalam ilmu Teknik Sipil merupakan
alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
Pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan factor penting di
dalam proyek, terutama proyek-proyek kontruksi maupun pertambangan dan
kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Tujuan dari penggunaan alat berat adalah
untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya,sehingga hassil
yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relative
lebih singkat ( Rochmanhadi,1985)
Di dalam proyek kontruksi bangunan bertingkat, mobile crane sangat cocok
dipakai untuk pelayanan bangunan-bangunan dan untuk melayani daerah kontruksi.
Mobile crane menjadi salah satu alat alternative selain tower crane yang digunakan
untuk mengangkat muatan secara horizontal maupun vertical.
Mobile Crane yang memegang peranan penting soal kecepatan dan
percepatan pekerjaan. Seluruh operasional proyelk sangat dipengaruhi oleh
berfungsinya mobile crane disebabkan peranannya yang dominan untuk kelancaran
Pembangunan proyek. Prinsip kerja mobile crane berdasarkan kekuatan
mesin,keseimbangan beban,momen dan tegangan Tarik kabel,serta sifatnya yang
dapat berpindah tempat dan dapat berputar 360 derajat. Pada prinsipnya, mobile
crane merupakan mobile pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme
gerakan yang cukup lengkap.
Penelitian ini menggunakan tinjauan beberapa pendapat para pakar di
bidang kontruksi antara lain:
a. Sapiie (1985)
1. Penggunaan alat-alat berat yang notaben merupakan harta perusahan
yang cukup mahal, factor alatnya dan factor m,anusia yang mengelola
peralatan itu sendiri merupakan factor yang tidak boleh diabaikan dalam
keberhasilan atau kegagalan suatu pekerjaan.
2. Produktivitas suatu alat akan menentukan besarnya harga satuan dari
suatu produk, makin tinggi produktivitasnya akan makin rendah harga
satuannya, sehingga harus benar-benar dipikirkan suatu kondisi, dimana
imbalan peralatan yang kita berikan kepada personal-personil yang
menangani peralatan sebanding dengan produktivitas yang dihasilkan.

b. Sastroamijoyo (1981)

1. Faktor merk alat turut menentukan dan peranan distributor pin sangat
menunjang dalam hal ini, tetapi yang terpenting adalah bagaimana para
kontraktor memilih alat berat yang tepat, ditangani oleh operator yang
terampil dan perawatan yang baik, amat sangat menentukan.
2. Ketetapan dalam memilih alat berat yang sesuai dengan pekerjaan serta
sesuai pula dengan fungsi alat tersebut akan mampu berproduksi secara
maksimal dan juga menghasilakn biaya produksi rendah.
3. Faktor lain yang ikut mempengaruhi terhadap pemiloh jenis peralatan
yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan, yaitu dari sektor pendanaan,
factor yang mempengaruhi adalah sumber dana investasi, tingkat bunga
investasi,keuntungan yang diharapkan, pajak-pajak,dan asuransi

2.2 Tipe Mobile Crane


Berdasarkan system mobile crane dapat dibedakan sebagai berikut:
A. Mobil Crane dengan kendali kabel; ( Crawel Crane)
Crawel crane atau sering disebut crane beroda rantai merupakan sebuah
crane dengan crawel terdiri atas satu set track yamng menempel pada link
untuk bergerak/berpindah dengan merayap. Perpindahan dilakukan
dengan cara tram motor memutar track roda rantainya. Pada umumnya
crane ini mempunyai kapasitas pengangkatan yang besar dibandingkan
dengan jenis crane beroda ban. Namun karena berat mesin dan lambannya
pergerakan crawler menjadi satu kekurangan bagi crane jenis ini.
Untuk memindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain diperlukan
biaya ekstra dan peralatan yang banyak seperti trailer dan crane lain karena
crane ini harus dibongkar,kelebihannya crane jenis ini terkenal sangat
stabil dan lebih Tangguh serta sanggup mengangkat beban sambil bergerak
(moving) karena tidak memakai outriggers

Tabel 2.1 Perbandingan antara alat berat beroda ban dan beroda crawel
Roda Ban Karet Roda Crawel
Digunakan pada permukaan yang Untuk digunakan pada
baik ( misalnya pada beton,tanah padat bermacam-macam jenis permukaan
Bekerja baik pada permukaan yang Dapat bekerja pada berbagai permukaan
menurun dan datar dapat bekerja pada tanah yang basah
Cuaca yang basah dapat menyebabkan
slip. Mempunyai jarak tempuh yang pendek
Bekerja baik untuk jarak tempuh
panjang Dapat dipakai untuk mengatasi tanah keras
dipakai untuk mengatasi tanah lepas
Kecepatan alat dalam keadaan kosong Kecepatan alat dalam keadaan kosong
tinggi rendah

Biasanya crane jenis ini menggunakan boom tipe lattice (kisi). Walaupun boom tipe
ini sangat susah saat pembongkaran dan pemasangan, namun crane dengan boom
tipe ini sangat cocok digunakan untuk berbagai keperluan kerja berat termasuk
ditempat-tempat yang selalu ekstrim namun memerlukan kestabilan tinggi.
Gambar 2.1

Keterangan Gambar:
1. Crawler : Untuk memindahkan crane (merayap) diarea kerja dengan
cara tram
2. Superstructure : Tempat crane berputar,ruang control operator,atau
tempat peralatan lainnya.
3. Counterweight : Bobot yang digunakan untuk menyeimbangkan beban
dan berat crane dalam memberikan stabilitas pada saat mengangkat.
4. Jib : Perpanjangan tambahan yang melekat pada titik boom sehingga
memberikan tambahan panjang boom untuk mengangkat beban yang
ditentukan.
5. Hoock Block : Untuk mengaitkan pada material yang akan diangkut.
6. Pulley : Untuk memutar bagian pengait sehingga dapat dinaikan atau
diturunkan.

Crawel crane memiliki dua buah silinder untuk mengendalikan kabelnya


sebagai kabel pengangkat utama (main hoist) dan ada dua silinder
tambahan untuk kabel angkat tambahan (jib line) yang berfungsi untuk
mengendalikan boom ( lengan crane).

B. Mobile Crane dengan kendali Hidrolis (Mobile Crane Hydraulic)


Jenis Crane ini banyak digunakan karena mempunyai pergerakan
yang cepat dengan didukung kendaraan truk,kelincahan, dan kemampuan
membelok dengan stabil. Selain itu lengan boom pada hydraulic crane
dapat diganti-ganti ukurannya bahkan selama masih ada dalam proyek
kontruksi. Semua pengoprasian crane ini menggunakan tenaga hydraulic.
Hydraulic crane ini didukung oleh dua atau lebih variasi pergerakan roda.
Perpanjangan boom nya dikendalikan dengan system hidrolis
( hydraulic controlled) yang berpenampang segiempat atau bulat.
Gerakan telekopit pada boom dikendalikan oleh silinder hidrolis.
Mobile Crane ini dipasang pada unit truk, untuk superstructure nya
dipasang pada bagian belakang dari chassis truck dan tenaga
pergerakannhya, untuk operasinnya terpisah dari tenaga truk.
Superstructure ini dapat berputar (slewing) dan untuk menjaga kestabilan
alat pada saat bekerja, maka dilengkapi dengan outriggers yang dapat
diatur.
Penggunaan crane jenis ini harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan,tinggi bangunan yang akan dibangun,karakteristik lapangan dan
pertimbangan biaya. Misalnya untuk jenis Gedung yang luasnya lebar dan
bisa dilewati mobile crane dimana jangkauan boom tidak terjangkau untuk
menggunakan mobile crane dengan kendali kabel maka jenis crane dengan
kendali hidrolis yang sangat effisien, demikian juga untuk bangunan yang
Panjang maka jenis mobile crane ini sangatlah cocok untuk di pergunakan.
Sedangkan untuk bangunan yang tempat kerjanya jelek atau berlubang dan
tinggi bangunannya dibawah tiga lantai maka jenis crane dengan kendali
kabel (crawel crane) yang sering dipakai.
Gambar 2.2 Bagian-bagian Mobile crane hydraulic

Keterangan gambar:
1. Hook Block (Kait)
2. Hoist Cable (Kabel Baja)
3. Boom (Lengan Crane)
4. Crane Operating Cabin (Ruang Operator)
5. Hoist (Pengendali Kabel Baja)
6. Counterweight (Pemberat)
7. Outriggers Plate (Penyangga Truck)
8. Whell (Roda/Ban)
9. 2-Axle Undercarriage
10. Diesel Engine (Mesin)
11. Outrigger Beam (Rangka Truk)
12. Luffing Cylinder (Silinder Hidrolis)

Mobile crane ini dipasang pada unit truk, untuk super structurenya
dipasang pada bagian belakang dari chassis truck dan tenaga penggeraknya, untuk
operasinya terpisah dari tenaga truk. Super structure ini dapat berputar ( slewing)
dan untuk menjaga kestabilan alat pada saat berkerja, maka dilengkapi dengan
outringgers yang dapat diatur.
2.2.1 Penyetelan Alat
Berbeda dengan alat berat lain, khususnya mobile crane untuk dapat
menjalankan dan memfungsikan alat berat ini harus diadakan penyetelan terlebih
dahulu seperti mobile crane dengan kendali kabel (crawler crane). Hal ini
dikarenakan banyak nya komponen pendukung shingga tidak mungkin alat berat
ini langsung bekerja. Maka dari itu alat berat ini mempunyai boom yang dapat
dibuat segmen per-segmen (boom fix cremona) dan masing-masing segmen dapat
disambung sesuai kebutuhan.
Sedangkan mobile crane dengan kendali hidrolis (mobile crane hidraulic)
mobile crane ini lebih lincah, lebih mudah berpindah tempat dari lokasi satu ke
lokasi kerja lainnya. Boom nya dapat dipendekan dan memakai roda ban seperti
mobil, meskipun jaraknya cukup jauh walaupun jalan kerja nya memungkinkan
untuk dilalui mobile crane ini dapat mobilisasi sendiri, kemampuan angkatnya
berubah dari besar kecil sesuai dengan radius jaraknya.
Berbeda dengan mobile crane dengan kendali hidrolis yang tidak perlu
memerlukan penyetelan boom, mobile crane dengan kendali kabel (crawler crane)
mempunyai boom yang harus disetel terlebih dahulu sesuai kebutuhan nya. Untuk
itu alat berat ini boom nya harus dikemas beberapa bagian.

2.2.2 Pemasangan Outriggers (kaki mobile crane)


Sebelum alat berat ini bekerja, untuk kestabilan operasi khusus nya mobile
crane dengan tipe kendali hidrolis (mobile crane hydraulic) dilengkapi dengan 4
(empat) independent outriggers (kaki mobile crane) dengan 2 (dua) tipe yaitu H-
Type Outriggers dan X-Type Outriggers. Setiap akan mengankat beban, outriggers
harus dipasang atau dikeluarkan, semakin jauh bentang outriggers maka semakin
stabil dan aman. Untuk lebih amannya lagi, setiap tapak sepatu outriggers mash
harus diganjal dengan balok-balok kayu atau plat besi agar tidak terjadi penurunan
tanah pada saat mengangkat beban karena penurunan sebelah outriggers dapat
berakibat fatal dan dapat mengakibatkan crane terguling.
Gambar 2.3 outriggers

Sedangkan untuk mobile crane dengan kendali kabel (crawler crane) tidak
mempunyai outriggers dan tidak membutukan outriggers karena roda dengan jenis
tersebut lebih stabil dibandingkan dengan roda ban biasa, sangat praktis dapat
langsung digunakan untuk mengangkat beban meskipun jalan kerjanya kurang baik.

2.3 Siklus Kerja dan Waktu Siklus


Siklus kerja mobile crane adalah gerakan dari mobil crane selama melakukan
gerakan untuk berproduksi adalah sebagai berikut :
1. Mengangkat (menarik material)
2. Memutar (bergerak secara horizontal)
3. Menurunkan/ membongkar material.
4. Kembali pada posisi ke tempat memuat.
Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan
pengangkatan disebut waktu siklus. Waktu siklus ini memberikan informasi dan
digunakan sebagai dasar perhitungan produksi alat berat secara rinci waktu siklus
terdiri dari:
a. Waktu menunggu (delay time)
Adalah waktu yang diperlukan untuk mengaitkan/mengikat material ke hook block.
Untuk memuat material harus dengan bantuan tenaga kerja karena alat ini tidak bias
memuat sendiri material ke hook block . Waktu ini sering digunakan oleh operator
untuk istirahat sejenak karena material terkadang harus disiapkan dulu supaya dapat
diangkat.
b. Waktu mengangkat
Adalah waktu yang diperlukan untuk mengangkat material pada ketinggian yang
dituju semakin tinggi tujuan pengangkatan maka semakin panjang waktu yang
diperlukan demikian juga sebaliknya.
c. Waktu memutar
Adalah waktu yang diperlukan untuk memutar boom pada sudut yang dinginkan,
semakin besar sudut yang akan dituju maka waktunya semakin
lama.
d. Waktu menurunkan
Adalah waktu yang diperlukan untuk menumpah material atau melepaskan ikatan
pada kait untuk pekerjaan ini maka harus dibantu oleh tenaga kerja karena alat ini
tidak dapat melepas sendiri ikatan materialnya.

e. Waktu memasang
Adalah waktu yang diperlukan untuk memasang material yang telah diangkat dan
diturunkan dititik yang telah ditentukan. Pekerjaan ini dibantu oleh pekerja untuk
pemasangan nya.
f. Waktu kembali lagi
Adalah waktu yang diperlukan untuk memutar kembali setelah melepas ikatan
material dan kembali ke tempat mamuat material yang baru.
Untuk mendapatkan waktu siklus dengan menggunakan rumus berikut:
CT = LT + HT + RT
Dimana:
CT = Cycle Time/ waktu siklus
LT= Launding Time/ waktu muat
HT = Hauling Time/ waktu angkat
RT = Return Time/ waktu Kembali

2.4 Job Faktor


Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat factor
yang mempengaruhi produktivitas alat yaitu efisiensi alat. Bagaimana efektivitas
alat tersebut tergantung dari beberapa hal yaitu:
1. Kemampuan operator pemakai alat
2. Pemilihan dan pemeliharaan alat
3. Topografi dan volume pekerjaan
4. Kondisi cuaca
5. Metode pelaksanaan alat
Cara yang umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah dengan cara
menghitung berapa menit alat tersebut berkerja secara efektif dalam satu jam.
Contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat bekerja adalah 45 menit maka
dapat dikatakan efisiensi alat adalah 45/60 atau 0.75 (Rostiyati,2002:21)

2.5 Perhitungan Produktivitas Mobile Crane


Ada tiga factor yang harus dilihat dalam menghitung produksi peralatan persatuan
waktu, yaitu:
1. Kapasitas Produksi, kapasitas produksi adalah kemampuan peralatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam satu siklus lintas operasi,dinyatakan dalam satuan
volume tergantung dari jenis pekerjaan,cara penanganan material dan peralatan
yang dipakai, yang dirumuskan sebagai berikut:

60 𝑥 𝑞
Q= xE
𝑐𝑡

Dimana:
Q= Produksi per jam (ton/jam)
q = Kapasitas produksi peralatan (ton)
ct = Waktu siklus (menit)
E = Job faktor alat berat
Setelah didapatkan produksi per jam maka waktu pelaksanaan alat mobile crane
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Waktu pelaksanaan = volume total pekerjaan


produktivitas per jam

2. Volume pekerjaan adalah jumlah kapasitas pekerjaan yang harus diselesaikan


dalam setiap pekerjaan
3. Waktu siklus jumlah waktu dalam satu waktu yang dipakai pada operasi
individual atau kombinasi dengan peralatan lain tiap satu siklus yang
tergantung pada:
a. Lintas operasi
b. Kecepatan pada berbagai Gerakan
c. Tinggi pengangkat
d. Kehilangan waktu untuk percepatan dan perlambatan
e. Waktu menunggu
f. Waktu yang dihabiskan untuk pindah posisi ke posisi berikutnya

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Mobile Crane


Produksi mobile crane dihitung berdasarkan waktu siklus dan produksi
persiklus sangat dipengaruhi berbagai variable yaitu:

2.6.1 Jenis Material


a. Berat material
Berat material adalah salah satu sifat fisik material yang mempunyai
pengaruh besar terhadap produksi, seperti memuat, mendorong,mengangkat
dan lain-lain.
Pengaruh berat ini sangat besar terhadap kemampuan operasi alat.
b. Bentuk material
Pada darnya ada tiga bentuk material yang dapat diangkat oleh alat berat
yaitu: padat,cair dan padat cair. Material padat dapat dikerjakan dengan
bulldozer, power shovel, tower crane dan mobile crane. Material cair dapat
dikerjakan dengan clamsell.

c. Kohesivitas Material
Kohesivitas material adalah daya ikat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material tersebut. Material dengan kohesivitas tinggi
akan mudah
menumpuk.Jadi jika material ini berbeda pada suatu tempat maka volume
material dapat lebih besar dari volume ruang. Sedangkan material yang akan
mempunyai kohesivitas kurang baik akan menepati ruang tidak melebihi
kapasitas bucket alat rata-rata dan lebih kecil.

2.6.2 Ketinggian Alat


Mobile crane direncanakan untuk mengangkat dan menepatkan material yang
dibawah menuju ketinggian bangunan, demikian posisi mobile crane harus berada
dibawah bangunan yang sedang dikerjakan sehingga menyebabkan lamanya waktu
siklus akan bertambah sesuai dengan ketinggian bangunan. Hal lain yang
menyebabkan bertambahnya waktu siklus adalah kecermatan operator untuk
melihat material yang berada dibawah akan berkurang.

2.6.3 Sudut Putar


Adalah sudut yang dibentuk oleh slewing (berputar) unit mulai dari mengisi
sampai kepada membongkar muatan. Besarnya sudut putaran dari 0° sampai 80°
Sudut putar ini akan mempengaruhi waktu siklus, semakin besar sudut putar maka
akan semakin besar waktu siklus.
2.6.4 Kondisi Medan Kerja
Kondisi kerja memberikan gambaran tentang keadaan lokasi tempat operasi
alat berat. Ada tempat operasi yang sempit dan berdekatan dengan jalan raya, bisa
juga berdekatan dengan rumah penduduk, hal ini membuat operator mobile crane
tidak bisa leluasa bergerak shingga operator dituntut untuk lebih berhati-hati
menggerakan mobile crane khususnya pada saat melakukan gerakan berputar
(slewing). Kondisi medan kerja akan berpengaruh terhadap waktu siklus, sebab
semakin sulit medan kerja maka waktu siklus akan bertambah lama. Lain halnya
jika medan kerja yang luas, jauh dari permukiman penduduk dan lapangan bisa
tertata dengan baik sehingga memudahkan pekerjaan mobile crane.

2.6.5 Kondisi Manajemen


Kondisi manajemen sangat erat hubungan nya dengan bagaimana seorang
kepala proyek melakukan pengelolaan peralatan dengan baik sehingga hubungan
kerja antara satu divisi pekerjaan dengan divisi yang lain bisa bekerja secara
simultan shingga tercipta suatu kondisi kerja yang sangat harmonis.
Masing-masing pekerjaan tidak dapat bekerja secara masing-masing, untuk
itu pengaturan dan manajemen yang dilakukan kepala proyek untuk menyamakan
persepsi tentang kebersamaan (team work) adalah hal yang sangat penting untuk
menjadi suatu landasan dalam mencapai tujuan.

Tabel 2.2 Kondisi Manajemen

Keadaaan Keadaan Manajemen


Medan
Sangat Baik Baik Sedang Kurang
Sangat Baik 0.84 0.81 0.76 0.70
Baik 0.78 0.75 0.71 0.65
Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60
Kurang 0.63 0.61 0.57 0.52
Untuk proyek yang besar masalah yang sangat kompleks dalam pekerjaan
harus dibagi-bagi menjadi beberapa divisi, dimana masing- masing mempunyai
tanggung jawab dan wewenang shingga koordinasi bisa berjalan dengan baik.
Kondisi manajemen sangat mencerminkan bagaimana pengelolaan suatu proyek itu
dapat dikelola, sehingga penggunaan alat tersebut jika diatur dengan baik dan
pemeliharaan juga baik, maka alat tersebut bisa berdaya guna se-optimal

2.7 Biaya Penggunaan Mobile Crane


2.7.1 Dasar-Dasar Perhitungan Produksi
Komponen-komponen anggaran yang mempengaruhi perhitungan harga
satuan pekerjaan suatu proyek terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah
biaya langsung yang terdiri dari material, peralatan, dan biaya tak langsung.
Sebagai titik awal untuk menghitung harga satuan produksi dengan
memusatkan perhatian pada dua hal pokok sebagai berikut:
1. Produksi peralatan dalam satuan waktu tertentu
2. Komponen-komponen biaya produksi peralatan yang terdiri dari:
 Biaya langsung (direct cost) seperti:
- Biaya operasional
- Biaya mobilisai dan demobilisasi peralatan
 Biaya tak langsung (indirect cost)
- Keuntungan
- Overhead

Untuk Harga Satuan Produksi (HSP) dapat digunakan rumus sederhana sebagai
berikut: HSP = Biaya total pada satuan waktu tertentu
Produksi peralatan dalam satuan waktu

2.8 Studi-studi Terdahulu


-
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung baru Mall Bali
Galeria di Jl. Bypass Ngurah Rai,Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung,Bali. Metode
yang digunakan adalah metode deskritif kuantitatif. Dalam melaksanakan
penelitian ini konsep berfikir yang dilakukan dimulai dari melakukan pengumpulan
data yang berupa data primer dan data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan
menganalisa speksifikassi alat mobile crane yang digunakan. Setelah didapatkan
data speksifikasi alat mobile crane dan volume pekerjaan yang harus diselesaikan
maka dilanjutkan dengan perhitungan produktivitas dan biaya yang diperlukan
dalam penggunaan alat mobile crane yang digunakan pada proyek Mall Bali
Galeria.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi
Sesuai identitas yang tertera, pelaksanaan proyek Mall Bali Galeri berlokasi
di Jl. Bypass Ngurah Rai,Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung,Bali

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian


3.2.2 Waktu

Waktu penelitian ini menyesuaikan dengan waktu yang sudah ditetapkan


oleh jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali yaitu selama 1 semester.

Tabel 3.1 Alur Penelitian


Tahap Penelitian Oktober November Desember Januari Febuari Mr
Survey Tempat
Pengumpulan Data
Penelitian
Analisa Data

3.3 Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

a. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan langsung untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi Gambar kerja, Rencana Anggaran (RAB), dan
data-data yang terkait dengan penelitian.

b. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini dilakukan
jika penelitian ingin mengetahui secara lebih mendalam mengenai subjek
penelitian.

c. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilakukan pada
tahap pengumpulan informasi.
3.4 Penentuan Sumber Data
Agar diperoleh data-data yang sesuai dengan yang sebenarnya untuk
penyusunan laporan penelitian ini, maka penulis mengambil data yang
berhubungan dengan topik yang dibahas, yaitu dengan mengumpulkan data-data
yang telah ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti,Adapun data-data
tersebut meliputi:

3.4.1 Data Primer


Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung pada lokasi.
Menentukan unit-unit studi,serta sifat-sifat yang akan diteliti dan hubungan yang
akan dikaji dan proses akan menuntun penelitian, seperti:

- Data hasil observasi


- Data hasil wawancara
- Data survey lapangan yang meliputi:
- Kondisi cuaca
-Kondisi alat
- Kondisi lapangan
- Kondisi material

3.4.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan
telah tersedia yang berkaitan dengan Pembangunan proyek ini. Data-data sekunder
yang digunakan antara lain sebagai berikut:

- Spesifikasi alat
- Rab
- Time schedule
- Gambar kerja
3.5. Variabel Penelitian
Adapun variable terkait dan variable bebas yang ditentukan dalam penelitian
ini adalah :

3.5.1 Variabel Bebas


Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau menyebabkan
terjadinya perubahan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah analisis,waktu dan
biaya alat berat

3.5.2 Variabel Terikat


Variabel terkait merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh
peneliti dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh variable
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas operator alat berat.

3.6 Instrumen Penelitian


Adapun instrument penelitian yang mendukung dalam proses penelitian ini
adalah:
- Stopwatch
- Laptop
- Hp
- Check list observasi
- Check list daftar pertanyaan
- Check list data survey lapangan

3.7 Metode Analisa Data


Dalam penelitian, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Analisa dan pengolahan data juga
merupakan bagian penting dalam meteologi ilmiah,karena dengan menganalisa dan
pengolahan,data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Analisa data yang perlu dilakukan. Pada tahap
pertama dilakukan wawancara terhadap operator alat berat untuk mengetahui
kondisi operator,pengalaman operator, jenjang pendidikan operator serta kondisi
alat berat. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap waktu siklus dan jumlah
siklus yang dapat dihasilkan alat berat tersebut. Pada tahap selanjutnya dilakukan
perhitungan job faktor, perhitungan job faktor dilakukan dengan penggabungan
nilai dari faktor alat dan medan,faktor manajemen. Setelah mendapatkan job faktor,
maka dilanjutkan dengan menentukan hasil produktivitas alat setiap jam, pada saat
pekerjaan menggunakan alat berat tersebut sekaligus dilakukan perhitungan volume
pekerjaan yang dapat diselesaikan setiap jam dan produktivitas yang dihasilkan
setiap jam kerja dalam jangka waktu dua minggu. Pada tahap berikutnya akan
dilakukan analisa untuk mengetahui waktu-waktu kinerja optimal untuk
mengetahui kinerja operator terhadap produktivitas alat berat per jam sesuai dengan
faktor-faktor kondisi operator dan kondisi alat berat pada saat berlangsungnya
pekerjaan menggunakan alat mobile crane. Adapun criteria yang telah ditetapkan
untuk analisi ini yaitu:

1. Kondisi Alat Mobile crane


Kondisi alat akan dipengaruhi dari umur alat dan jam operasi yang sudah
dilakukan alat,dan lain-lain. Biasanya kondisi alat baru akan berbeda
dengan alat yang sudah lama digunakan.

2. Operator Alat Berat


Operator alat berat akan dipengaruhi dari jam terbang operator alat berat
dalam mengoprasikan alat berat.

3. Jenis alat berat jenis alat berat dalam analisi ini yaitu mobile crane
3.8 Bagan Al ir Penelitian
Mulai

Ide/gagasan

Rumusan Masalah

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan Data

Data Primer: Data Sekunder:


- Check list observasi - RAB
-Check list daftar pertan- - Speksifikassi Alat
- Gambar Kerja
yaan - Time Scedule
- Check list survey lapangan

Pengolahan Data

Analisa waktu dan biaya penggunaan alat


mobile crane

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.8 Bagan Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai