Oleh :
membentuk berkas ikatan yang pada kebanyakan daging jelas kelihatan lemak
pembuluh darah dan urat syaraf. Bila potongan daging diamati secara teliti maka
tampak dengan jelas bahwa daging terdiri atas tenunan yang terdiri atas air,
Karakteristik daging sapi segar yaitu daging berwarna merah segar alami,
daging sapi muda berwarna merah muda, masih memiliki bau khas daging sapi,
memiliki teksturnya yang kenyal namun padat, daging memiliki serat halus dan
memiliki sedikit lemak, lemak berwarna kuning, supaya kamu lebih yakin,
biasanya ada cap rumah potong hewan yang menunjukkan bahwa daging sapi
berasal dari sapi yang sehat, layak potong, dan disembelih dengan cara yang
benar, selain itu, kamu harus pintar mengenali daging yang tidak layak konsumsi,
seperti, warna daging kebiruan, memiliki bau busuk, lemak sudah lembek, daging
fisik yang meliputi susut masak, keempukan, daya ikat air, warna dan pH daging
1.2 Tujuan
disegarkan kembali.
2. Mampu melakukan analisis kualitas daging yang meliputi : Daya ikat air,
1.3 Manfaat
2. Dapat melakukan analisis kualitas daging yang meliputi : Daya ikat air,
daging tersusun atas asam amino esensial yang lengkap dan seimbang
(Komariah 2012).
produk pangan berasal dari hewani yang mempunyai gizi tinggi karena
bagian yang diperoleh dari pemotongan ternak, baik ternak besar seperti sapi,
kerbau, kuda, maupun ternak kecil seperti kambing, domba maupun ternak
Fikri (2017) menyatakan bahwa daging merupakan salah satu agen tempat
protein tinggi dan termasuk media yang baik bagi pertembuhan mikroorganisme
seperti bakteri. Beberapa bakteri patogen penyebab penyakit yang ada pada
sumber protein hewani yang diperlukan oleh tubuh karena mempunyai kandungan
zat besi, selenium, zinc, vitamin B kompleks, dan juga omega 3. Asupan gizi yang
cukup dan baik salah satunya berasal daging sapi dapat mengurangi potensi
stunting.
Fikar (2012) menyatakan bahwa daging sapi merupakan salah satu bahan
pangan asal ternak yang mengandung nutrisi berupa air, protein, lemak, mineral,
dan sedikit karbohidrat (glikogen dan glukosa). Akibat adanya nutrisi yang
terkandung dalam daging sapi, maka daging sapi juga merupakan medium yang
dagingnya mengandung susunan asam amino yang lengkap, namun daging dari
ayam kampung pada umumnya harganya lebih mahal dari daging broiler,
daging yang banyak disukai masyarakat karena rendah kandungan lemak serta
dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai bobot badan yang cukup untuk
dipotong.
Isfanida (2020) menyatakan bahwa daging ayam kampung merupakan salah
satu daging favorit karena harganya murah, mudah ditemukan dan rendah
relatif murah. Kandungan nutrisi yang tinggi pada daging ayam menyebabkan
masyarakat lebih memilih bahan pangan ini sebagai sumber protein hewani,
salah satu sumber protein hewani yang cukup digemari di Indonesia. Hal tersebut
dapat dilihat dari produksi dan konsumsi daging masyarakat. Tahun 2011 dari
total 2.554.200 ton produksi daging nasional sebesar 52,4% (1.337.900 ton)
makanan bergizi tinggi, memiliki rasa dan aroma enak,tekstur lunak serta harga
relatif murah, sehingga disukai oleh banyak orang. Namun demikian, daging
broiler puntidak terlepas dari adanya beberapa kelemahan, terutama sifatnya yang
mudah rusak.
2.5 Kualitas Daging
pasang gen (poligenik). Salah satu gen yang diduga berperan terhadap
karakteristik karkas dan kualitas daging adalah gen Leptin Receptor (LEPR).
Mutasi pada gen LEPR telah diasosiasikan dengan ciri-ciri yang berhubungan
dengan penumpukan lemak seperti ketebalan lemak punggung, kadar lemak, kadar
hydrogen), daya ikat air (water holding capacity), susut masak (cooking loss), dan
keempukan (tenderness).
keempukan dan tekstur, aroma, citarasa dan jus daging (juiciness). Selain itu,
lemak intramuskular dan susut mamasak (cooking loss) yaitu berat sampel daging
yang hilang selama pemasakan atau pemanasan, retensi cairan dan pH daging ikut
Kendari.
Alat yang digunakan dalam Uji Daya Ikat Air dapat dilihat pada tabel 3.
Alat Kegunaannya
No
1. Pisau Untuk memotong sampel
2. Talenan Untuk tempat memotong sampel
3. ATK Untuk mencatat hasil pengamatan
2 plat kaca tebal 5 mm
4. Untuk menindih sampel
ukuran 20x20 cm
Kertas HVS dan kertas
5. Untuk mengukur daya ikat air sampel
milimeter blok
6. Beban pemberat 35 kg Untuk menentukan daya ikat air sampel
7. Stopwatch Untuk mengukur berat sampel
8. Kamera Untuk mengambil gamber dokumentasi
Bahan yang digunakan dalam Uji Daya Ikat Air dapat dilihat pada tabel
4.
Alat yang digunakan dalam Uji Susut Masak dapat dilihat pada tabel 5.
Bahan yang digunakan dalam Uji Susut Masak dapat dilihat pada tabel
6.
Alat yang digunakan dalam Uji pH Daging dapat dilihat pada tabel 7.
Prosedur kerja dalam dalam Membedakan Daging Segar dan Daging Beku
1. Daging sapi sebanyak 400 gram dibagi menjadi 2 bagian dengan cara
dipotong mengikuti arah serat daging
2. 1 bagian daging disimpan di freezer temperature -18oC selama 12-24 jam
3. Setelah 12-24 jam daging beku disegarkan kembali (thawing) dengan
menggunakan air mengalir.
4. Daging segar, daging beku diamati perbedaan fisiknya yang meliputi
warna, bau, kebasahan, tekstur, dan permukaan daging (kesat/tidak lengket
atau berlendir)
3.3.2 Uji Daya Ikat Air
Prosedur kerja dalam dalam Uji Daya Ikat Air adalah sebagai berikut :
1. Siapkan plat kaca di atas meja datar, di atasnya ditaruh kertas saring
berukuran 12,5 x 12,5 cm
2. Letakkan sampel (0,3 g) di atas kertas saring. Kemudian ditutup dengan plat
kaca yang lain.
3. Kedua plat kaca tersebut dipres dengan beban 35 kg/cm2, selama 5 menit
yang diatur dengan stop wacth.
4. Setelah waktu cukup, angkat beban dengan hati-hati, dan hasil daging press
akan merembeskan cairan daging pada kertas saring, sedangkan daging
padat (solid) akan berbentuk pipih. Dibuat pola/ gambar daging pipih dan
rembesan cairan yang terjadi, dan tentukan luas cairan daging dan luas
daging pipih yang didapat.luas cairan dihiting denan alat bantu kertas grafik,
atau dengan cara grafimetrik.
a. Pola gambar dibuat pada kertas (misalkan HVS), gambar daging pipih
digunting dan ditinggalkan. Begitupula tepi gambar cairan daging
digunting sedemikian rupa sehingga terbentuk pola yang terlubang
ditengah. Prinsipnya adalah digambar cairan daging yang terbentuk pada
kertas saring dipindahkan ke kertas HVS, kemudian ditimbang (misalnya
x g)
b. Dibuang potongan bujur sangkar (10x 10 cm) dari kertas HVS sejenis,
kemudian ditimbang (y g)
c. Luas kertas bujur sangkar adalah 100 cm2
d. Luas gambar sampel dihitung dengan mengkonversikan berat gambar
dengan bujur sangkar dikali 100 cm2. Jadi luas sampel = (x/y) kali 100
cm2
5. Hasil pengukuran luas sampel (4-d) tersebut disubtitusikan ke dalam rumus
Hamm:
3.3.3 Susut Masak
Asistensi Praktikum
Praktikum
Membedakan
Daging Segar Uji Kadar Ikat Uji Susut Uji pH
dan Daging Air Masak Daging
Beku
Pembuatan Laporan
Konsul Laporan
4.2 Pembahasan
daging beku memperoleh hasil daging sapi segar memiliki warna merah, berbau
khas daging sapi, memiliki kebasahan yang basah, teksturnya empuk, dan keadaan
kecoklatan, baunya amis, memiliki kebasahan yang agak kering, tekstunya keras,
dan keadaan permukaannya halus. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pertiwi
(2020) mengatakan bahwa daging sapi beku warna dagingnya pucat, tekstur
dagingnya agak keras karena beku, aromanya tidak berbau. Hal ini diperkuat
dengan pernyataan Gunawan (2014) yang menyatakan bahwa daging sapi segar
warna dagingnya merah scerah, tekstur daging berserat kasar, beraroma khas
daging sapi.
Tabel 10. Hasil Pengamatan Daging Ayam Kampung
daging beku memperoleh hasil daging ayam kampung segar memiliki warna
kenyal, dan keadaan permukaan halus. Sedangkan daging ayam kampung beku
memiliki warna yang pucat, agak berbau, memiliki kebasahan yang agak kering,
teksturnya keras, dan keadaan permukaan kasar. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Handayani (2020) yang menyatakan bahwa daging ayam kampung segar memiliki
warna putih segar agak kekuningan, berbau aroma khas daging ayam, dan
teksturnya empuk. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Sianturi (2016) yang
menyatakan bahwa pada daging ayam kampung beku memiliki warna putih pucat,
daging beku memperoleh hasil daging ayam broiler segar memiliki warna yang
kekuningan, berbau khas, memiliki kebasahan yang basah, teksturnya kenyal, dan
warna yang pucat, agak berbau, kebasahannya agak kering, memiliki tekstur yang
keras, dan keadaan permukannya kasar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jaelani
(2014) yang menyatakan bahwa warna daging ayam broiler yaitu putih
kekuningan, memiliki tekstur yang kenyal, dan aromanya tidak amis. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Rini (2019) yang menyatakan bawa warna daging
ayam broiler beku cenderung kuning pucat, memiliki tekstur yang halus dan agak
beku memperoleh hasil daging sapi segar 32,29%, sedangkan daging sapi beku
45,16%. Daging ayam kampung segar 30,18%, sedangkan daging ayam kampung
beku 45,69%. Daging ayam broiler segar 23,85%, sedangkan daging ayam
brroiler beku memperoleh hasil 56,54%. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan
Rosita (2019) yang mengatakan bahwa daya ikat air pada daging sapi yaitu
45,22%.
beku memperoleh hasil daging sapi segar 36%, sedangkan daging sapi beku
memperoleh hasil 46%. Daging ayam kampung segar 40%, sedangkan daging
ayam kampung beku 34%. Daging ayam broiler segar 28%, sedangkan daging
ayam broiler beku 20%. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Nasution (2016)
yang menyatakan bahwa rata-rata susut masak pada daging ayam kampung yaitu
49,48%.
beku memperoleh hasil daging sapi segar 5,90, sedangkan daging sapi beku 5,37.
Daging ayam kampung segar 5,74, sedangkan daging ayam kampung beku 5,82.
Daging ayam broiler segar 5,40, sedangkan daging ayam broiler beku 5,38. Hal
ini tidak sesuai dengan pernyataan jelani (2014) yang menyatakan bahwa pH
5.1 Kesimpulan
1. Daging sapi segar memiliki warna merah, berbau khas daging sapi,
kenyal, dan keadaan permukaan halus. Daging ayam broiler segar memiliki
baunya amis, memiliki kebasahan yang agak kering, tekstunya keras, dan
yang pucat, agak berbau, memiliki kebasahan yang agak kering, teksturnya
keras, dan keadaan permukaan kasar. Daging ayam broiler beku memiliki
warna yang pucat, agak berbau, kebasahannya agak kering, memiliki tekstur
daging ayam kampung segar 30,18%, daging ayam kampung beku 45,69%.
Daya ikat air daging ayam broiler segar 23,85%, daging ayam broiler beku
56,54%. Susut masak daging ayam kampung segar 40%, daging ayam
kampung beku 34%. Susut masak daging sapi segar 36%, daging sapi beku
46%. Susut masak daging ayam broiler segar 28%, daging ayam broiler
beku 20%. pH daging sapi segar 5,90, daging sapi beku 5,37. pH daging
ayam kampung segar 5,74, daging ayam kampung beku 5,82. pH daging
5.2 Saran
Saran saya untuk teman yaitu agar lebih banyak mempelajari tentang materi
yang akan di praktekkan. Saran untuk laboratorium agar AC nya dapat di perbaiki.
Saran untuk asisten agar lebih konsisiten dalam memberi format laporan kepada
praktikannya.
DAFTAR PUSTAKA