Anda di halaman 1dari 4

PAPERPENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERIKANAN MATERI KE-VI

PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, FUNGSI DAN PERANAN PENYULUH


PERIKANAN
Muhamad Khafi1 (201663045)
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Pattimura Ambon

Pendahuluan
Penyuluhan adalah suatu pernyataan antar manusia yang berkaitan dengan kegiatan
semua bidang kehidupan baik secara perorangan maupun kelompok yang sifatnya umum
dengan menggunakan lambang-lambang tertentu dalam usaha meningkatkan nilai tambah dan
pendapatan (Ranum 2018).
Penyuluh sebagai agen perubahan merupakan ujung tombak yang langsung
berhubungan dengan nelayan. Dalam menjalankan tugas dan fungsi penyuluhan, sasaran
utama kegiatan adalah para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan. Dimana pelaku utama
perikanan terdiri atas para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan
masyarakat lain yang berusaha di bidang perikanan. Pelaku usaha perikanan adalah
perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum yang dibentuk menurut hukum
Indonesia yang mengelola Sebagian atau seluruh kegiatan usaha perikanan dari hulu sampai
hilir (Noviyanti 2017)
Pembahasan
1. Pengertian Penyuluh Perikanan
Pengertian Penyuluh dalam bukunya Sukardi Ketut (1995) mendefenisikan bahwa
penyuluh merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan.
Penyuluhan dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana
yang seorang (yaitu penyuluh) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai
pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang
dihadapainya pada saat ini dan mungkin dihadapinya pada waktu yang akan datang. Menurut
pakar lain mengungkapkan bahwa Penyuluhan itu merupakan upaya bantuan yang diberikan
kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk
dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
Dalam pembentukan konsep diri ini
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 2 Tentang
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan perikanan, Penyuluhan Perikanan
adalah proses pembelajaran bagi Pelaku Utama serta Pelaku Usaha perikanan agar mereka
mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
2. Karakteristik Penyuluh Perikanan
Karakteristik Individu merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
keberhasilan proses belajar seseorang, tidak terkecuali bagi seorang penyuluh. Woolfolk,
(2013), menyebutkan bahwa karakteristik individu adalah ciri-ciri yang dimiliki individu
sepanjang hidupnya, meliputi faktor kognitif dan karakteristik lain yang dimiliki individu,
yang menentukan dalam proses belajar. Keberhasilan belajar sangat tergantung kepada
keadaan individu yang melakukan kegiatan belajar. Berkaitan dengan itu, Klausmeier dan
Goodwin (1975) juga menyatakan bahwa learner characteristic (karakteristik individu)
merupakan peubah terpenting yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar.
Karakteristik individu penyuluh tersebut diantaranya meliputi umur, pengelaman
kerja, jenis kelamin, dan motivasi belajar. Umur adalah faktor psikologis yang berpengaruh
terhadap proses belajar dan efisiensi belajar langsung maupun tidak langsung. Umur dapat
memberikan pengalaman seseorang. Pengalaman adalah sumber belajar. Orang yang lebih
banyak pengalaman akan lebih mudah mempelajari sesuatu (Sitorus, 2009). Jenis kelamin
adalah perbedaan fisik seseorang yang ditentukan secara biologis. Masa kerja adalah keahlian
atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pada suatu bidang pekerjaan yang diperoleh
dengan belajar dalam suatu kurun waktu tertentu yang tentunya dilihat dari kemampuan
intelegensi, baik pengalaman yang berasal dari luar maupun dari dalam organisasi (Sitorus,
2009).
Karakteristik penyuluh perikanan meliputi sebagai berikut:

a) Kemampuan beradaptasi dengan g) Kekuatan, keterbukaan dan


sasaran penyuluhan kelemahannya
b) Kemampuan menciptakan iklim h) Kemampuan menganalisis masalah
untuk belajar mengajar diantara i) Kepekaan terhadap perasaan orang
sesama anggota pelaku utama lain
c) Rasa tanggung jawab yg tinggi j) Kemampuan meyakinkan dan
d) Rasa pengabdian memperlakukan orang lain
e) Idealisme untuk bekerja
f) Mau memikirkan orang lain
k) Menyadari bahwa segala suatu m) Penguasaannya terhadap berbagai
perubahan akan berdampak positif metoda penyuluhan
atau negatif terhadap pelaku utama n) Ketersediaan sarana/prasarana
l) Pengalaman kerja, tingkat penyuluhan
pendidikan dan jabatan fungsional
nya

3. Fungsi Dan Peran Penyuluh Perikanan


Eksplanasi Fungsi Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Fungsi sistem penyuluhan dalam Pasal 4, yaitu:
a. memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dasn pelaku usaha;
b. mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi,
teknologi, dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya.
c. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan kewirausahaan pelaku utama
dan pelaku usaha.
d. Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan organisasinya
menjadi organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola
berusaha yang baik, dan berkelanjutan.
e. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan tantangan
yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha.
f. Menumbuhkembangkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian
fungsi lingkungan
g. Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan perikanan yang maju dan modern bagi
pelaku utama secara berkelanjutan.
Menurut penelitian Safrida. S (2015) ada beberapa peranan yang berkaitan dengan
penyuluh perikanan meliputi:
Peran Penyuluh Perikanan Dalam Penyampaian Informasi Perikanan
Penyuluhan terhadap nelayan dilakukan dengan metode ceramah dan metode
demontrasi. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan terfokus pada memperkenalkan sarana
melaut yang lebih modern untuk dapat membantu kegiatan melaut mereka.
Peran Penyuluh Perikanan Dalam Penyaluran Sarana Produksi
Peran penyuluh perikanan dalam penyaluran sarana produksi terdiri dari penyaluran bibit
ikan dan alat-alat perikanan, Penyediaan sarana produksi perikanan mampu memberikan
dampak positif bagi nelayan
Peran Penyuluh Perikanan Dalam Kegiatan Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Penyuluh perikanan berperan dalam kegiatan pasca panen dan pemasaran, Penyuluh biasanya
memberi informasi harga dan informasi pasar kepada petani tambak saat menentukan kemana
hasil panen akan dijual.

Kesimpulan
Pengertian Penyuluhan Perikanan adalah proses pembelajaran bagi Pelaku Utama serta
Pelaku Usaha perikanan agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan.
Karaketristik penyuluh perikanan juga tergantung dari individu yang menyelenggarakan
kegiatan tersebut, dan harus memnuhi kualifikasi yang sudah di tentukan agar bisa memenuhi
karakteristik penyuluh, serta fungsi dan peranan penyuluh perikanan sangat penting bagi
pihak ketiga yaitu nelayan maupun sasaran penyuluhan

Daftar Pustaka
Indonesia, U. U. R. 2006. Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, Dan Kehutanan.
Indonesia, P. P. 2014. Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan,
Pelatihan Dan Penyuluhan Perikanan
Noviyanti, R. 2017. Peran Penyuluh Bagi Nelayan Di Kelurahan Palabuhanratu Kabupaten
Sukabumi. Berkala Perikanan Terubuk, 45(2), 96-102.
Ranum, G. A. R. 2018. Komunikasi Penyuluhan pada Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 12(2), 129-
147.
Safrida, S., Makmur, T., & Fachri, H. 2015. Peran penyuluh perikanan dalam pengembangan
sektor perikanan di Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Agrisep, 16(2), 17-27.
Sitorus L. 2009. Hubugan Karakteristik Dengan Kopetensi Penyuluh Pertanian di Kota
Ternate Provinsi Maluku Utara. [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Sukardi, D. K. 1995. Proses Bimbingan dan penyuluhan. Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta.
Woolfolk, A.E. 2013. Educational Psychology. Edisi (12). Boston: Allyn and Bacon.

Anda mungkin juga menyukai