Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan

Volume 12(1) April 2018


Halaman 47-63
doi.org/10.33378/jppik.v12i1.100

Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan


Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang
[Analysis of Participative Fisheries Extension and Fish Farmers Competency in
Sumedang District]

Erlin Rosiah1 6RHQ¶DQ +DGL 3RHUQRPR2, OD. Soebhakti Hasan3


1Progam
Pascasarjana Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta
2SekolahTinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP, Jakarta Selatan DKI Jakarta
3Sekolah Tinggi Perikanan Jurluhkan Bogor, Jalan Cikaret No Kota Bogor Jawa Barat

Diterima: 26 Februari 2018; Disetujui: 31 Maret 2018

Abstrak

Penyuluhan perikanan partisipatif yang melibatkan pembudidaya ikan dalam perencanaan,


pelaksanaan dan evaluasi. Kompetensi pembudidaya ikan sebagai taraf keefektivan perilaku
(pengetahun, sikap dan keterampilan) dalam teknis budidaya ikan merupakan salah satu output
penyuluhan yang dapat diukur capaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deskriptif
penyuluhan perikanan partisipatif dan kompetensi pembudidaya ikan, serta menganalisis
hubungan penyuluhan partisipatif (perencanaaan (X 1), pelaksanaan (X2) dan evaluasi (X3))
dengan kompetensi pembudidaya ikan (Y) menggunakan analisis korelasi spearman. Metode
penelitian yang digunakan adalah purposive disproportional stratified random sampling terhadap
114 responden pembudidaya ikan. Hasil penelitian: penyuluhan perikanan partisipatif pada tarap
co learning dengan model fasilitatif. Kategori sedang pada proses perencanaan dan evaluasi,
serta termasuk kategori tinggi pada pelaksanaan. Tingkat kompetensi pembudidaya ikan: 10,53%
sangat baik; 50,88% baik, 33,29% sedang dan 2,63% rendah. Selain itu sangat baik dalam tanda-
tanda induk matang gonad, obat-obatan ikan, dan cara tebar benih; baik dalam cara pencegahan
hama dan penyakit ikan serta proses pembesaran ikan; sedang dalam proses pembenihan ikan,
merencanakan produksi ikan dan mengkultur pakan alami; serta rendah dalam membuat pakan
buatan. Hasil analisis korelasi spearman: variabel X1 dengan Y berhubungan kuat, signifikan dan
searah, dengan kontribusi X1 terhadap Y sebesar 30,58%; hubungan X2 dengan Y cukup kuat
signifikan dan searah, dengan kontribusi X2 terhadap Y sebesar 46,10%; hubungan X3 dengan Y
adalah cukup kuat signifikan dan searah, kontribusi X 3 terhadap Y sebesar 32,26%.

Kata Kunci: kompetensi; pembudidaya ikan; penyuluhan partisipatif; penyuluhan perikanan

Abstract

Partisipative fisheries extension process involves fish farmers in planning, implementation and
evaluation. Fish farmers are main subject in aquaculture who receive benefits from extension
process. Fish farmer competency is behavior effectiveness level (knowledge, attitude, and skill).
This research purposed to analysis the competency of fish farmers; participative fisheries
extension process; and correlation between participative fisheries extension process i.e. planning
(X1); implementation (X2); evaluation (X3) with fish farmers competency (Y). The method used
purposive disporprotional stratified random sampling. The number of sample were 114 fish
farmers respondent. Descriptive analysis was used to find out fish farmers competency and
participative fisheries extension process. Rank Spearman correlation was used to find out the
correlation between participative extension planning (X 1) with fish farmers competency (Y);
implementation of participative extension (X 2) with fish farmers competency (Y); and the
evaluation of participative extension (X3) fish farmers competency (Y). The result of this research
showed participative fisheries extension are co learning with fasilitatif model. Medium in planning
and evaluation, high in implementation. fish farmers competency was very good (10,53%), good
(50,88%), medium (33,29%), less (2,63%). The analysis exhibited correlation X 1 and Y was
medium high and give contribution 30,58%, significant and in the same direction; correlation

47
Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

between X2 and Y was high and give contribution 46,10%, significant and in the same direction;
and correlation between X3 and Y was medium high and give contribution 32,26%, significant and
in the same direction.

Keywords: competency; fish farmer; participative fextension; fisheries extension

Penulis korespondensi
Erlin Rosiah | erlinrosiah@yahoo.co.id

PENDAHULUAN daerah sehingga mampu menjadi peng-


Perikanan sebagai salah satu gerak ekonomi. Potensi sumberdaya pe-
sektor pembangunan yang berbasis rikanan yang ada akan termanfaatkan
pada pe-manfaatan sumberdaya optimal apabila didukung oleh berbagai
perikanan dapat dijadikan sebagai pilar hal, diantaranya penyuluhan perikanan
keunggulan kom-paratif bangsa dalam dan sumberdaya pelaku utama
pembangunan eko-nomi dan perikanan sebagai penerima manfaat
kemakmuran masyarakat. Im-plikasi penyuluhan perikanan. Penerima
paradigma pembangunan perika-nan manfaat penyuluh-an perikanan di
menuntut berbagai perubahan di dalam Kabupaten Sumedang secara umum
menyikapi dinamika masyarakat dalam tergabung dalam kelompok pelaku
era globalisasi ekonomi. Kabupa-ten utama perikanan. Berdasarkan in-
Sumedang merupakan salah satu ka- formasi dari Dinas Pertanian Peternakan
wasan strategis nasional wilayah ce- dan Perikanan (Distannakkan 2016), di
kungan Bandung, sehingga diprioritas- Kabupaten Sumedang terdapat 397 ke-
kan penataan ruangnya karena mempu- lompok pelaku utama perikanan, 70,09%
nyai pengaruh sangat penting secara na- didominasi oleh kelompok pembudidaya
sional untuk pertumbuhan ekonomi, ikan (pokdakan) kelas pemula.
lingkungan, ilmu pengetahuan serta so- Menurut Nataliningsih (2010),
sial budaya. Selain itu sesuai Perda tingginya kelompok pemula merupakan
Kabupaten Sumedang No. 2 Tahun 2012 permasalahan dalam penyuluhan di
tentang Rencana Tata Ruang dan lapa-ngan. Proses penyuluhan yang
Rencana Wilayah Kabupaten Sumedang dilakukan pada kelompok pemula kurang
Ta-hun 2011-2031 bahwa Sumedang se- efektif. Padahal penyuluhan ini
bagai kawasan minapolitan. merupakan fak-tor yang paling
Berkaitan dengan hal tersebut, ma- mempengaruhi keber-hasilan dan
syarakat dituntut untuk dapat meman- keberlanjutan budidaya pe-rikanan di
faatkan potensi sumberdaya perikanan di Kabupaten Sumedang. Seba-gaimana

48 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

menurut Dewi (2014) bahwa faktor yang masyarakat yang akan mampu
paling mempengaruhi pro-gram mendukung pembangunan sumber daya
budidaya berkelanjutan di Kabu-paten manusia secara menyeluruh
Sumedang adalah pendampingan serta dan berkelanjutan.
penyuluhan/ pelatihan yang mampu Muchtar (2016) menyatakan bah-
meningkatkan motivasi pembudidaya i- wa prinsip pembangunan yang bersifat
kan. Penyuluhan akan berhasil apabila top down masih kental terasa sehingga
penerima manfaat dijadikan subjek dan banyak program yang tidak benar-benar
pengambil keputusan dalam pemba- menjadi kebutuhan masyarakat dan ting-
ngunan (Mahbud 2007). Selanjutnya kat partisipasi rendah. Berbagai program
Mahbud (2007) juga menyatakan bahwa pemerintah berhasil dalam aspek teknis,
dalam rangka menciptakan kondisi par- namun jarang berhasil dalam memberda-
tisipasi aktif masyarakat pada pemba- yakan masyarakat. Pembangunan yang
ngunan diperlukan adanya penyuluhan demikian akan menyebabkan ketergan-
partisipatif, dimana penerima manfaat tungan masyarakat kepada pemerintah.
berpartisipasi dalam perencanaan, Selain itu beberapa kajian mengemu-
pelak-sanaan dan evaluasi. Melalui kakan bahwa pemberdayaan
penyuluhan perikanan partisipatif masyarakat belum didukung oleh fungsi
pembudidaya ikan tidak dibiarkan penyuluhan efektif (Fatchiya 2010,
sendirian dalam meng-akses informasi, Sjafari 2010). Kustiari at al. (2012), juga
menganalisis masalah serta menyusun menyatakan semakin efektif penyuluhan
alternatif pemecahan masalah yang dengan fokus keberfungsian penyuluhan
dihadapi. Selain itu menurut Hadi (2014), partisipatif akan meningkatkan
tujuan partisipatif adalah pemberdayaan produktivitas pembudidaya. Disamping

INDEPENDENT VARIABLE (X) DEPENDENT VARIABLE (Y)

PERENCANAAN PENYULUHAN PERIKANAN PARTISPATIF


(x1)

PELAKSANAAN PENYULUHAN PERIKANAN PARTISPATIF KOMPETENSI PEMBUDIDYA IKAN


(x2) (Y)

EVALUASI PENYULUHAN PERIKANAN PARTISPATIF


(x3)

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Vol 12(1) Tahun 2018 49


Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

itu, Pujiastuti (2014) mengemukakan partisipatif (X3) dengan


bahwa pelaku u-tama perikanan kompetensi pembudidaya
dihadapkan pada per-saingan global dan ikan (Y)
dituntut untuk me-miliki daya saing dan H1 : Ada hubungan yang
nilai tambah. signifikan antara evaluasi
penyuluhan perikanan
Kerangka Pemikiran partisipatif (X3) dengan
Hipotesis yang dapat dirumuskan: kompetensi pembudidaya
1. Ho : Tidak ada hubungan yang ikan (Y)
signifikan antara
perencanaan penyuluhan Keberhasilan para pelaku utama
perikanan partisipatif (X1) merupakan salah satu hasil dari pen-
dengan kompetensi dampingan penyuluh perikanan. Keter-
pembudidaya ikan (Y) libatan pembudidaya ikan sejak peren-
H1 : Ada hubungan yang canaan, pelaksanaan serta evaluasi pe-
signifikan antara nyuluhan perikanan yang dikenal dengan
perencanaan penyuluhan metode partisipatif, diduga efektif untuk
perikanan partisipatif (X1) mengubah kompetensi pembudidaya i-
dengan kompetensi kan. Keberhasilan pembudidaya ikan sa-
pembudidaya ikan (Y) lah satunya ditunjukkan oleh pening-
2. Ho : Tidak ada hubungan yang katan kompetensi berupa perubahan
signifikan antara perilaku (pengetahuan, sikap dan kete-
pelaksanaan penyuluhan rampilan). Kompetensi pembudidaya i-
perikanan partisipatif (X2) kan tidak dapat dibentuk secara instan,
dengan kompetensi perlu proses yang disertai partisipasi
pembudidaya ikan (Y) pembudidaya ikan dalam kegiatan pe-
H1 : Ada hubungan yang nyuluhan perikanan partisipatif, kom-
signifikan antara petensi penyuluh perikanan serta ke-
pelaksanaan penyuluhan bijakan perikanan yang mendukung iklim
partisipatif (X2) dengan usaha budidaya ikan.
kompetensi pembudidaya Tujuan penelitian ini adalah: (1)
ikan (Y) Menganalisis penyuluhan perikanan par-
3. Ho : Tidak ada hubungan yang tisipatif; (2) Menganalisis kompetensi
signifikan antara evaluasi pembudidaya ikan; serta (3) Meng-
penyuluhan perikanan analisis hubungan penyuluhan perikanan

50 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

partisipatif dengan kompetensi pembu- tar batas wilayah dari utara-selatan se-
didaya di Kabupaten Sumedang. jauh 51 km dan dari arah barat-timur
sejauh 53 km, terdiri dari 26 kecamatan,
BAHAN DAN METODE 270 desa dan 7 kelurahan. Sumedang di
Penelitian dilaksanakan dari tang-
sebelah timur berbatasan dengan Kabu-
gal 2 Januari sampai 3 April Tahun 2017
paten Majalengka; barat Kabupaten Ban-
bertempat di Kabupaten Sumedang, dung; selatan Kabupaten Garut;dan
menggunakan mixed method kuantitatif
utara Kabupaten Indramayu dan
dan kualitatif. Metode pengumpulan data
Subang. (BPS Kabupaten Sumedang,
yang digunakan adalah purposive dis-
2016)
proportional stratified random sampling
Penyuluhan perikanan di Kabupa-
terhadap 114 responden pembudidaya
ten Sumedang saat ini merupakan salah
ikan air tawar dengan kriteria: tergabung
satu tugas pokok Dinas Perikanan dan
dalam pokdakan dan sudah pernah ber- Peternakan Kabupaten Sumedang.
partisipasi dalam kegiatan penyuluhan Sebanyak 9 penyuluh perikanan PNS
yang dilakukan oleh penyuluh perikanan yang membina 397 kelompok pelaku
PNS; telah berbudidaya ikan lebih dari utama perikanan di Kabupaten
dua tahun dan telah menjual ikan hasil Sumedang. Dari jumlah tersebut
budidaya secara kontinyu. Teknik pe- sebanyak 314 kelompok merupakan
ngumpulan data yang digunakan dalam kelompok pembudidaya ikan. Kegiatan
penelitian ini adalah pengisian kuisioner, dan proses penyuluhan yang dilakukan
wawancara, FGD dan observasi lapa- oleh penyuluh perikanan PNS terhadap
ngan.Teknik analisis deskriptif untuk pembudidaya ikan selalu mengupayakan
menganalisis penyuluhan perikanan par- penyuluhan perikanan partisipatif.
tisipatif dan kompetensi pembudidaya Karakteristik penyuluh perikanan di
ikan dan Analisis korelasi spearman un-
Kabupaten Sumedang menunjang
tuk menganalisis hubungan penyuluhan kegiatan penyuluhan perikanan di Kabu-
perikanan partisipatif terhadap kom- paten Sumedang. Dari 9 orang Penyuluh
petensi pembudidaya ikan.
Perikanan PNS Kabupaten Sumedang,
lima orang laki-laki (55,56%) dan empat
HASIL DAN PEMBAHASAN
orang perempuan (44,44%). Kisaran usia
Kabupaten Sumedang, Provinsi
penyuluh perikanan, sebanyak tiga orang
Ja-wa Barat secara administrasi terletak
(33,33%) berada pada rentang usia 31-
pada posisi 6o ¶-7o ¶ /LQWDQJ 6HODWDQ
40 tahun, satu orang (11,11%) penyuluh
dan 107o ¶-108o ¶ %XMXU 7LPXU GH-
berusia 41-50 tahun dan 5 orang penyu-
ngan luas wilayah 155,20 km2. Jarak an-

Vol 12(1) Tahun 2018 51


Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

luh (55,56%) berada pada rentang usia pembudidaya ikan menyesuaikan


51-60 tahun. Tingkat pendidikan penyu- dengan kearifan lokal dan menjalin kerja
luh perikanan sebanyak dua orang pe- sama dengan stakeholder seperti tokoh
nyuluh (22,22%) pada jenjang SLTA dan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat
tujuh orang penyuluh (77,78%) per-nah dan beberapa instansi dan kelembagaan
mengenyam pendidikan di per-guruan yang terkait dengan ma-syarakat.
tinggi. Selain itu, penyuluh perikanan Perencanaan program penyu-luhan
Sumedang berpengalaman menyuluh. perikanan ditentukan berdasarkan
Dari data menunjukkan satu orang aspirasi pembudidaya mengenai prioritas
penyuluh (11,11%) berpenga-laman masalah dan kesesuaian penerima man-
menyuluh kurang dari lima tahun. faat penyuluhan perikanan. Pembudida-
Sebanyak dua orang penyuluh (22,22%) ya diberikan kesempatan untuk berperan
berpengalaman menyuluh 5-10 tahun dalam kegiatan penyuluhan. Pembudida-
dan sebanyak enam orang penyuluh ya mampu membuat penilaian atas ke-
(66,67%) berpengalaman menyuluh giatan penyuluhan yang telah dilaksa-
lebih dari 10 tahun. nakan. Selain itu pembudidaya berke-
Penyuluhan partisipatif terhadap sempatan memperoleh manfaat lainnya.
pembudidaya ikan di Kabupaten Sume- Apabila mengacu pada bentuk par-
dang disesuaikan situasi, kondisi dan tisipasi menurut Syahyuti (2006), pe-
kebutuhan para pembudidaya ikan. nyuluhan perikanan partisipatif di Ka-
Peran penyuluh perikanan salah satunya bupaten Sumedang termasuk bentuk co
dalam memberdayakan pembudidaya learning, peran masyarakat (penerima
ikan sup-aya memiliki kompetensi teknis manfaat) sebagai partners. Masyarakat
budi-daya ikan. Melalui kegiatan pembudidaya ikan dan pihak luar (pe-
penyuluhan perikanan, pembudidaya nyuluh perikanan) saling membagi pe-
ikan mendapat-kan pengetahuan dan ngetahuannya, untuk memperoleh saling
keterampilan. Pe-nyuluhan menstimulasi pengertian, dan bekerja sama untuk me-
timbulnya kebu-tuhan informasi teknik rencanakan aksi, sementara pihak luar
budidaya ikan melalui pengembangan (penyuluh perikanan) hanya mem-
dan pengorga-nisasian kelompok serta fasilitasi. Selain itu model penyuluhan
membimbing pembudidaya memiliki partisipatif yang berkembang di Kabu-
kepedulian pada pelestarian lingkungan. paten Sumedang saat ini adalah model
Ketepatan nilai-nilai yang dikembangkan fasilitasi dengan tujuan pemberdayaan
dalam penyu-luhan perikanan untuk dan kemandirian. Sumber informasi yang
mengembangkan kompetensi teknis digunakan pengetahuan lokal dan

52 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

inovasi. Peran penyuluh sebagai fasi- lompok dan organisasi-organisasi, in-


litator, peran pembudidaya belajar sam- teraksi dan jaringan.
bil bekerja dan belajar dari satu pem-
budidaya ke pembudidaya lainnya. Pe- Karakteristik Responden
ranan pembudidaya aktif memecahkan Responden pembudidaya ikan di-
masalah, terlibat proses dan sasaran ke- sajikan pada Tabel 1., mempengaruhi

Tabel 1. Karakteristik responden pembudidaya ikan

No. Karakteristik Jumlah %


1 Jenis Kelamin Laki-laki 105 92,11
Perempuan 9 7,89
2 Usia 20-54 tahun 69 60,53
>54 tahun 45 39,47
3 Pendidikan Tidak Tamat SD 1 0,88
SD/SR 37 32,46
SLTP 22 19,30
SLTA 36 31,58
Perguruan Tinggi 18 15,79
4 Pengalaman 2 < Pengalaman< 5 tahun 49 42,98
5 - 10 tahun 51 44,74
> 10 tahun 14 12,28
5 Keikutsertaan dalam Belum pernah 36 31,58
pelatihan
1-5 kali 66 57,89
> 5 kali 12 10,53
6 Partisipasi dlm < 5 kali 20 17,54
penyuluhan
5-10 kali 32 28,07
>10 kali 62 54,39
7 Komoditas yang Nila dan mas 31 27,19
dibudidayakan
Nila 29 25,44
Mas 25 21,93
Lele 19 16,67
Gurame 7 6,14
Ikan Hias 3 2,63
8 Kegiatan budidaya Pembenihan 70 61,40
yang digeluti Pembesaran 22 19,30
Pembenihan sampai pembesaran 22 19,30

Vol 12(1) Tahun 2018 53


Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

Tabel 2. Keterlibatan responden dalam penyuluhan perikanan partisipatif

Kategori nilai Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi


skor Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Sangat tinggi 4 3,51% 10 8,77% 7 6,03%
Tinggi 20 17,54% 40 35,09% 21 18,10%
Sedang 38 33,33% 57 50,00% 59 50,86%
Rendah 52 45,61% 7 6,14% 27 23,28%
Sangat rendah 0 - 0 0,00% 2 1,72%
114 100,00% 114 100,00% 116 100,00%

kompetensi responden. Hal ini sesuai dapat ditebar, dapat direncanakan untuk
pendapat Safiudin (2008) yang menya- menghasilkan produksi sesuai keinginan.
takan bahwa kompetensi pembudidaya Keterlibatan dalam perencanaan, pelak-
berhubungan sangat nyata dengan sanaan dan evaluasi dapat mengatasi
pendidikan formal, usia, jumlah anggota ke-jenuhan. Pada saat inilah dapat ber-
keluarga, pendapatan, penggunaan me- kumpul, bertukar pikiran, sambil cerita
dia, pengalaman, motivasi dan modal. dan hiburan.

Penyuluhan Perikanan Partisipatif Perencanaan Penyuluhan Perikanan


Partisipatif
Responden yang terlibat dalam
Pembudidaya tidak terlalu peduli
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
dalam merencanakan kegiatan
penyuluhan perikanan, pengetahuan,
penyuluh-an, karena terkadang apa yang
sikap dan keterampilannya (kompe-
direnca-nakan tidak dilaksanakan karena
tensinya) lebih baik dibandingkan de-
peru-bahan kebijakan akibat pergantian
ngan responden yang tidak terlibat.
ke-pemimpinan akan, terkadang hanya
Responden menyatakan ikut serta
pe-ngurus atau ketua kelompok yang ter-
peren-canaan, pelaksanaan, dan
libat dalam perencanan. Pembudidaya
evaluasi pe-nyuluhan perikanan,
berharap, penyuluh agar menanyakan
manfaatnya termo-tivasi dalam
terlebih dahulu kepada mereka
berbudidaya.
mengenai materi dan metode yang
Sejak dini dapat terdeteksi apabila
diinginkan responden.
ada ciri-ciri ikan sakit dan hama pun da-
pat teratasi. Selain itu dapat mengetahui
potensi yang dimiliki, sehingga dapat
menentukan berapa banyak benih yang

54 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

Tabel 3. Kriteria interpretasi skor responden dalam perencanaan penyuluhan perikanan


partisipatif

Skor Tingkat
Perencanaan Penyuluhan Partisipatif Jumlah Prosentase
Maksimum Partisipatif
Merencanakan kegiatan penyuluhan 252 570 44,21% sedang
Merencanakan materi dan metode penyuluhan 349 570 61,23% tinggi
Melakukan Identifikasi potensi usaha budidaya 348 570 61,05% tinggi
Melakukan Identifikasi permasalahan budidaya 359 570 62,98% tinggi
Rata-rata 57,37% sedang

Tabel 4. Kriteria interpretasi skor responden dalam pelaksanaan penyuluhan perikanan


partisipatif

Skor Prosentas Tingkat


Pelaksanaan Penyuluhan Partisipatif Jumlah
Maksimum e Partisipatif
Sangat
Melaksanakan kegiatan penyuluhan 542 570 95,09%
tinggi
Materi & metode penyuluhan sesuai kebutuhan 263 570 46,41% sedang
Memanfaatkan potensi usaha budidaya 277 570 48,60% sedang
Ikut serta dalam penyuluhan teknis budidaya
343 570 76,14% tinggi
ikan
Rata-rata 66,49% tinggi

Pelaksanaan Penyuluhan Partisipatif penyuluhan, maka tingkat kehadiran


Berdasarkan observasi lapangan, akan menurun bahkan tidak hadir sama
responden yang tidak pernah terlibat sekali. Hal ini sejalan dengan pendapat
dalam pelaksanaan penyuluhan perika- Safrida (2015) mengenai kemampuan
nan memperlihatkan kompetensi yang adaptasi penyuluh dapat diterima
kurang baik. Responden menyatakan masyarakat. Hasil observasi
bahwa penyuluh perikanan yang sering menunjukkan bahwa responden yang
datang berkunjung bersikap ramah, so- aktif terlibat dalam pelaksanaan
pan serta mampu menyesuaikan dengan penyuluhan perikanan, akan selau ter-
adat kebiasaan yang ada. Sebagai motivasi untuk melakukan apa yang
FRQWRK DGDQ\D NHSHUFD\DDQ ³larangan dianjurkan oleh penyuluh perikanan se-
bulan´ \DQJ EHUDUWL DGD VXDWX KDUL \DQJ hingga kompetensinya semakin baik.
dilarang untuk memulai aktivitas dan Tingkat partisipatif rata-rata res-
bepergian untuk mencari nafkah. Apabila ponden dalam memanfaatkan potensi
tetap saja dilaksanakan kegiatan budidaya termasuk kategori sedang,

Vol 12(1) Tahun 2018 55


Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

Tabel 5. Kriteria interpretasi skor responden dalam evaluasi penyuluhan perikanan


partisipatif

Skor Tingkat
Evaluasi Penyuluhan Partisipatif Jumlah Prosentase
Maksimum Partisipatif
Mengevaluasi kegiatan penyuluhan perikanan 224 570 39,30% rendah
Mengevaluasi materi & metode penyuluhan 345 570 60,53% sedang
Mengevaluasi pemanfaatan potensi usaha
422 570 74,04% tinggi
budidaya
Menerapkan teknis budidaya ikan sesuai anjuran 393 570 68,95% tinggi
Rata-rata 60,70% sedang

tetapi berkategori rendah dalam tuk apa mengevaluasi penyuluhan peri-


memanfaatkan potensi budidaya, kanan, karena tidak ikut serta dalam pe-
produktivitas masih tergolong rendah, rencanaa evaluasi penyuluan perikanan
apalagi pada kegiatan budidaya ikan partisipatif.
hias, belum produksi secara masal. Hal tersebut menunjukkan bahwa
. Materi penyuluhan terkadang pada evaluasi penyuluhan perikanan
tidak sesuai kebutuhan, sebagai contoh par-tisipatif secara kontinum belum
pada kegiatan bantuan benih, materi optimal. Responden ada yang
mengenai benih ikan (benih berkualitas, menyatakan bahwa, dalam evaluasi
cara tebar benih sudah disampaikan penyuluhan perikanan ini, terkadang
secara ceramah tanpa praktik, sebelum tidak ikut serta dan tidak terlibat karena
bentuan benih ikan sampai di pada saat perencanaan pun tidak
pembudidaya. terlibat, tapi pada pelaksanaan
penyuluhan saya selalu hadir.
Evaluasi Penyuluhan Partisipatif
Evaluasi penyuluhan ini terkadang Kompetensi Responden
tidak pernah dilakukan bersama-sama Kompetensi yang diamati pada pe-
penyuluh dan pembudidaya. Ada yang nelitian ini fokus pada kompetensi teknis
pernah melakukan evalusi ini secara ber- budidaya ikan air tawar yang dilakukan
sama-sama. Belum semua pembudidaya oleh responden. Kompetensi ini terkait
terlibat dalam evaluasi penyuluhan peri- dengan kemampuan pembudidaya ikan
kanan partisipatif. Pembudidaya tidak dalam melakukan suatu pekerjaan. Kom-
berparisipasi dalam evaluasi penyuluhan petensi merupakan deskripsi keefektivan
perikanan, saat perenacanaan pun tidak perilaku (pengetahuan, sikap dan ke-
turut serta. Responden menyatakan un- terampilan) dalam melakukan kegiatan

56 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

budidaya ikan. Kegiatan budidaya ikan hasil observation checklist produksi


yang dilakukan responden terdiri dari benih rata-rata sudah sesuai dari SNI.
kegiatan pembenihan (70 orang), pem-
besaran (22 orang) serta pembenihan Kompetensi Responden pada Kegiatan
Pembenihan Ikan
sampai pembesaran ikan (22 orang).
Responden sangat faham
Secara umum pengetahuan sikap
mengenai obat-batan ikan yang dilarang.
dan keterampilan lebih setengahnya dari
Biasanya apabila melihat tanda-tanda
jumlah responden pada kegitan pem-
ikan sakit, segera memberikan ramuan
benihan serta kegiatan pembenihan
obat dari ba-han-bahan alami. Menurut
sam-pai pembesaran berkategori sangat
responden, cara utama dalam
baik dan baik. Hal ini dapat terhlihat dari
mengendalikan hama dan penyakit ikan

Tabel 6. Kompetensi responden pembudidaya sesuai kriteria

Pembenihan
Tk.Kompetensi Pembenihan Pembesaran sampai Total
Responden pembesaran
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Sangat baik 11 9,66% - - 1 0,88% 12 10,53%
Baik 44 38,60% - - 14 12,28% 58 50,88%
Sedang 15 13,16% 18 15,79% 4 3,51% 37 32,46%
Rendah - - 1 0,88% 2 1,75% 3 2,63%
Sangat rendah - - 3 2,63% 1 0,88% 4 3,51%

Tabel 7. Kriteria interpretasi skor kompetensi responden pada kegiatan pembenihan

Indikator Kompetensi Skor


Prosentas Tingkat
Jumlah Maksimu
Pembenihan Ikan e Kompetensi
m
A. Melakukan Pembenihan Ikan
Proses pembenihan Ikan 202 350 57,71% sedang
Tanda-tanda Induk Matang Gonad 326 350 93,14% sangatbaik
B. Melakukan Pengendalian Hama & Penyakit Ikan
Obat-obatan ikan 289 350 82,57% sangatbaik
Cara pencegahan hama dan penyakit Ikan 273 350 78,00% tinggi
C. Mengkultur Pakan Alami
Mengkultur Pakan alami 190 350 54,29% sedang
Rata-rata 73,14% baik

Vol 12(1) Tahun 2018 57


Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

Tabel 8. Kriteria interpretasi skor kompetensi responden


pada kegiatan pembesaran ikan

Indikator Kompetensi Skor Tingkat


Jumlah Prosentase
Pembesaran Ikan Maksimum Kompetensi

A. Melakukan Pembesaran Ikan


Proses pembesaran Ikan 90 110 81,82% Sangat baik
Cara tebar benih 83 110 75,45% tinggi
B. Membuat Pakan Buatan
Membuat pakan buatan 30 110 27,27% rendah
C. Merencanakan Proses Produksi
Merencanakan Produksi Ikan 47 110 42,73% sedang
Rata-rata 56,82% sedang

selain melakukan teknologi sesuai ikan konsumsi. Lebih mengutamakan


anjuran, adalah ketika berbudidaya ikan kualitas ikan hias yang dihasilkan. Rata-
baik wadah, media air, maupun ikan yang rata pembudidaya melakukan teknik ak-
GLEXGLGD\DNDQ ³ku-duremen katingali ku limatisai sebelum tebar benih.
bulu bitis´ VHULQJ terlihat oleh bulu betis) Menurut responden teknologi pro-
yang bermakna wadah, media air, ses pembesaran ikan dilakukan sesuai
maupun ikan yang di-budidayakan setiap anjuran penyuluh perikanan. Termasuk
hari harus dipantau dan diamati, teknologi cara tebar benih dilakukan
sehingga hama akan mudah terdeteksi melalui tahapan aklimatisasi benih.
dan penyakit dapat dicegah. Kompetensi responden dalam meren-
canakan produksi tergolong sedang.
Kompetensi Responden pada Kegiatan Hasil observasi menunjukkan responden
Pembesaran Ikan
pada kegiatan pembenihan tidak mem-
Berdasarkan hasil wawancara, res-
punyai rencana produksi tertulis dan
ponden melakukan teknik pembesaran
memerlukan bimbingan dalam meren-
ikan sesuai dengan anjuran penyuluh pe-
canakan produksi ikan. Selain itu res-
rikanan. Salah satunya mengoptimalkan
ponden belum secara kontinu menu-
padat tebar ikan, dengan jumlah tebar
liskan perencanaan produksi dan hasil
benih ikan minimal disesuaikan dengan
produksi belum optimal. Kompetensi
luas kolam yang dimiliki.
responden dalam membuat pakan
Pada pembesaran ikan hias tidak
buatan termasuk rendah. Responden
melakukan tebar benih secara banyak,
belum tahu mengenai cara dan formulasi
dan lebih sedikit daripada tebar benih

58 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

Tabel 9. Kriteria interpretasi skor kompetensi responden pada kegiatan pembenihan


sampai pembesaran ikan

Skor
Indikator Kompetensi Kegiatan Pembenihan Prosentas Tingkat
Jumlah Maksimu
sampai Pembesaran e Kompetensi
m
A. Melakukan Pembenihan Ikan
Proses pembenihan Ikan 71 110 64,55% baik
Tanda-tanda Induk Matang Gonad 97 110 88,18% sangat baik
B. Melakukan Pengendalian Hama & Penyakit Ikan
Obat-obatan ikan 93 110 84,55% sangat baik
Cara pencegahan hama dan penyakit Ikan 97 110 88,18% sangatbaik
C. Mengkultur Pakan Alami
Mengkultur Pakan alami 46 110 41,82% sedang
D. Melakukan Pembesaran Ikan
Proses pembesaran Ikan 81 110 73,64% baik
Cara tebar benih 101 110 91,82% Sangat baik
E. Membuat Pakan Buatan
Membuat pakan buatan 42 110 38,18% rendah
F. Merencanakan Proses Produksi
Merencanakan Produksi Ikan 51 110 46,36% sedang
Rata-rata 68,59% tinggi

pakan bua-tan. Ada responden yang Kompetensi Responden pada Kegiatan


Pembenihan Sampai dengan
sudah pernah membuat pakan buatan,
Pembesaran
tetapi pakan tersebut belum secara
Responden telah melakukan hal
optimal ber-pengaruh terhadap
tersebut sesuai anjuran penyuluh peri-
percepatan partum-buhan ikan. Akan
kanan dan hal ini telah dilakukan selama
tetapi responden be-lum terbiasa bahkan
dua tahun. Menurut responden dengan
belum tau cara dan formulasi dalam
melakukan hal tersebut, dapat mengu-
membuat pakan buatan. Responden
rangi kematian benih dan produksi se-
mengharapkan penyuluhan/ pelatihan
makin baik dan tidak ada keluhan lagi
yang disertai praktik menentukan dan
dari pelanggan.
membuat formulasi pakan yang dapat
Terdapat kendala yang masih be-
mempercepat pertumbuhan.
lum bisa diatasi dengan maksimal yaitu
banyaknya kematian larva, terutama pa-
da budidaya ikan lele. Pembudidaya
mengharapkan bimbingan mengenai

Vol 12(1) Tahun 2018 59


Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

pengelolaan air budidaya agar meng- ini sama dengan pada kegiatan
hasilkan benih lele yang lebih banyak. pembesaran ikan. Membuat pa-kan
Kompetensi responden dalam me- buatan belum dilakukan, selain se-cara
rencanakan produksi termasuk sedang. teori belum memahami cara pem-
Responden merencanakan produksi se- buatannya, responden ini tidak mau
cara sederhana salah satunya dengan repot memebuat pakan buatan.
melingkari tanggal di kalender dan me- Lebih baik menggunakan pakan
nuliskan kegiatan apa yang dilakukan. buatan yang sudah jelas kadar protein
Merencanakan produksi ini secara umum dan kandungan lainnya, hanya tinggal
belum dilakukan secara kontinyu dan menambahkan probiotik, supaya pakan
tertulis. Ada pula responden yang me- lebih mudah dicerna oleh ikan.
rencanakan produksi ini secara
bersama-sama pembudidaya lain yang Hubungan Penyuluhan Perikanan
Partisipatif dengan Kompetensi
tergabung di kelompok. Salah satunya
Responden
membuat rencana usaha anggota (RUA),
Hasil perhitungan menunjukkan
kemudian membuat rencana kelompok
bahwa hubungan perencanaan dan eva-
(RUK) dan membuat rencana definitif
luasi penyuluhan perikanan partisipatif
kebutuhan ke-lompok (RDKK). Pada
dengan kompetensi adalah cukup kuat,
saat pembuatan renaca ini difasilitasi
searah dan signifikan. Selain itu pelak-
oleh penyuluh pe-rikanan. Berdasarkan
sanaan penyuluhan perikanan partisipatif
informasi dari res-ponden belum semua
menunjukkan hubungan kuat, searah
pembudidaya ikan di Kabupaten
dan signifikan. Penyuluhan perikanan
Sumedang mampu me-rencanakan
parti-sipatif memberikan kontribusi
produksi, sehingga perlu bimbingan dan
terhadap kompetensi pembudidaya ikan:
pendamping dalam merencanakan
peren-canaan berkontribusi sebesar
produksi. Tingkat kompe-tensi membuat
30,58%, pelaksanaan berkontribusi
pakan buatan termasuk rendah. Kondisi

Tabel 10. Hubungan Penyuluhan Perikanan Partisipatif dengan Kompetensi


Responden

Penyuluhan
No. spearman Zhitung Z tabel KP Interpretasi hubungan
Partisipatif
1 Perencanaan 0,553 7,17 1,96 30.58 cukup kuat, searah, signifikan
2 Pelaksanaan 0,679 2,82 1,96 46.10 kuat, searah, signifikan
3 Evaluasi 0,568 5,15 1,96 32,26 cukup kuat, searah, signifikan

60 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

sebesar 46,10% dan evaluasi pembesaran ikan; sedang da-lam


berkontribusi se-besar 32,26%. pembenihan ikan, merencanakan
produksi ikan, meng-kultur pakan
SIMPULAN DAN SARAN alami; rendah dalam membuat pakan
Simpulan buatan;
1. Penyuluhan perikanan partisipatif di 3. Hubungan korelasional antara pe-
Kabupaten Sumedang termasuk ben- nyuluhan perikanan partisipatif dan
tuk co learning, peran masyarakat kompetensi pembudidaya ikan di
(penerima manfaat) sebagai partners Kabupaten Sumedang adalah seba-
dengan model fasilitatif. Intrepretasi gai berikut: Ada hubungan cukup kuat,
dari komponen proses penyuluhan signifikan dan searah antara
perikanan partisipatif di Kabupaten perencanaan penyuluhan perikanan
Sumedang adalah sebagai berikut: partisipatif dengan kompetensi pem-
pada perencanaan dan evaluasi budidaya ikan (nilai koefisien korelasi
penyuluhan partipatif termasuk ka- sebesar 0,553) dan mem-berikan
tegori sedang, serta pada pelaksa- kontribusi terhadap kompe-tensi
naan penyuluhan partisipatif terma- pembudidaya ikan sebesar 30,58%;
suk kategori tinggi; Ada hubungan signifikan, kuat dan
2. Kompetensi pembudidaya ikan di searah antara pelaksanaan
Kabupaten Sumedang menunjukkan penyuluhan perikanan partisipatif
pada tarap keefektifan pengetahun, dengan kompetensi pembudidaya
sikap dan keterampilan dalam kegi- ikan (nilai koefisien korelasi sebesar
atan budidaya ikan sebagai berikut: 0,679) memberikan kontribusi ter-
sangat baik sebanyak 10,53% pem- hadap kompetensi pembudidaya ikan
budidaya; baik sebanyak 50,88% sebesar 46,10%; Ada hubungan
pembudidaya; sedang sebanyak signifikan, cukup kuat dan searah
32,46% pembudidaya; rendah seba- antara evaluasi penyuluhan peri-
nyak 2,63% pembudidaya. Intre- kanan partisipatif dengan kom-petensi
pretasi dari komponen kompetensi pembudidaya ikan dengan nilai
pembudidaya ikan di Kabupaten Su- koefisien korelasi sebesar 0,568 serta
medang adalah sebagai berikut: sa- berkontribusi terhadap kompetensi
ngat baik dalam tanda-tanda induk pembudidaya ikan sebe-sar 32,26%.
matang gonad, obat-obatan ikan, dan
cara tebar benih; baik dalam ca-ra
pencegahan penyakit ikan dan proses

Vol 12(1) Tahun 2018 61


Analisis Penyuluhan Perikanan Partisipatif dan
Kompetensi Pembudidaya Ikan di Kabupaten Sumedang

Saran 5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan


1. Dalam penyuluhan perikanan ter- mengenai bagaimana hubungan pe-
hadap pembudidaya ikan di Kabu- nyuluhan perikanan partisipatif (pe-
paten Sumedang perlu ditingkatkan rencanaan, pelaksanaan dan eva-
metode dan materi penyuluhan me- luasi) variabel independen secara
ngenai mengkultur pakan alami, bersama-sama dengan kompetensi
membuat pakan buatan dan me- pembudidaya ikan dan pengaruhnya
rencanakan proses produksi ikan; terhadap pendapatan.
2. Perlu ditingkatkan keterlibatan pem-
budidaya ikan dalam dalam me-
DAFTAR PUSTAKA
rencanakan kegiatan penyuluhan pe-
Dewi S. 2014. Analisis sustainable aqu-
rikanan, materi dan metode sesuai
aculture for food security and
dengan kebutuhan pembudidaya i-
poverty reduction (SAFVER) di
kan, memanfaatkan potensi usaha
Kabupaten Sumedang Provinsi
budidaya serta mengevaluasi ke-
Jawa Barat [Tesis]. Bandung:
giatan penyuluhan perikanan dengan
Universitas Padjadjaran Program
cara memberikan reward;
Pascasarjana Magister Ilmu Ling-
3. Bagi penyuluh perikanan Kabupaten
kungan. Halaman 2-89
Sumedang agar senantiasa menerap-
[Disnakkan] Dinas Peternakan dan Peri-
kan prinsip-prinsip penyuluhan peri-
kanan Kabupaten Sumedang.
kanan partisipatif dalam membina
2014. Laporan Akhir Penyusunan
pembudidaya ikan dengan cara me-
Kajian Masterplan Kawasan Mina-
ningkatkan intensitas kunjungan pe-
politan Kabupaten Sumedang
nyuluhan;
4. Bagi pemangku kebijakan, perlu a- [Distannakan] Dinas Pertanian Peter-

danya kebijakan mengenai program nakan dan Perikanan Kabupaten

pengembangan kompetensi pem- Sumedang. 2016. Programa Pe-

budidaya ikan yang dilaksanakan se- nyuluhan Perikanan. Halaman 4-

cara konsisten dan berkelanjutan 31

yang dalam perencanaan, pelak- Fatchiya A. 2010. Pola pengembangan


sanaan dan evaluasinya dilakukan kapasitas pembudidaya ikan kolam
secara partisipatif sesuai dengan air tawar di Propinsi Jawa Barat.
kebutuhan dan kondisi pembudidaya [Disertasi] Bogor: Institut Perta-
ikan; nian Bogor. Sekolah Pascasarjana.
Halaman 7-75

62 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Erlin Rosiah, dkk

Hadi S. 2014. Profil modal sosial dan oleh Diah Anggraeni Retnaning-
tingkat partisipasi peternak pada rum, Desember 2014 www.
pengembangan sapi potong di satuharapan.com [13 Maret 2016]
Kabupaten Tebo Provinsi Jam- Safiudin. 2008. Hubungan karakteristik
bi Program Studi Penyuluhan dan dengan kompetensi pembudidaya
Komunikasi Pembangunan Fakul- rumput laut di Tiga Kabupaten di
tas Perternakan UGM Yogyakarta. Provinsi Sulawesi Selatan. [Diser-
Kanal, 2(2): 107-206 tasi] Bogor: Institut Pertanian Bo-
Kabupaten Sumedang. 2012. Perda Ka- gor, Sekolah Pascasarjana
bupaten Sumedang No. 2 Tahun Safrida. 2015. Peran penyuluh perikanan
2012 tentang Rencana Tata Ruang dalam pengembangan sektor pe-
dan Rencana Wilayah Kabupaten rikanan di Kabupaten Aceh Uta-ra.
Sumedang Tahun 2011-2031. Jurnal Agrisep, 16(2) tahun 2015.
Kustiari T. 2012. Pengaruh efektivitas Sjafari A. 2010. Keberdayaan keluarga
penyuluhan terhadap kompetensi miskin di perkotaan dalam
pembudidaya rumput laut polikul- meningkatkan kesejahteraannya
tur di Perairan Pantai Utara Pulau (Kasus di Kota Jakarta Utara dan
Jawa. Jurnal Sosek KP, 7(1): 79-95 Kota Bekasi). [Disertasi] Bogor:
Mahbud. 2007. Penyuluhan kehutanan Institut Petanian Bogor, Sekolah
partisipatif. Jurnal Hutan dan Pascasarjana.
Masyarakat 2(3): 313-318.
Muchtar K. 2016. Penerapan komunikasi
partisipatif pada pembangunan di
Indonesia. Jurnal Makna, 1(1): 20
Nataliningsih. 2010. Dampak penyu-
luhan pertanian partisipatif ter-
hadap peningkatan kesejahteraan
kelompok tani pemula. (studi ka-
sus di Kecamatan Cileunyi, Ka-
bupaten Bandung). e- Jurnal.
unbar.ac.id: 2-15 [13 Maret 2016].
Pujiastuti S. 2014. Perkuat peran
penyuluh perikanan. Kementerian
Kelautan dan Perikanan Ditulis

Vol 12(1) Tahun 2018 63

Anda mungkin juga menyukai