Abstrak
Penyuluhan perikanan adalah kegiatan strategis untuk sasaran penyuluhan yaitu para pelaku
utama perikanan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kesejahteraannya. Penyuluhan
memerlukan strategi supaya tepat sasaran dan metoda serta materi yang disampaikan sesuai
dengan permasalahan di lapangan. Penelitian bertujuan menganalisis permasalahan perikanan
di Kecamatan Cigasong menggunakan metoda Participatory Rural Appraisal (PRA). Penelitian
dilakukan di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka, pada bulan November 2018. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi sedangkan teknik
analisis data menggunakan analisis deskriptif. Responden yang digunakan adalah 59 dari 142
RTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecamatan Cigasong memiliki ketersediaan air
sepanjang tahun dari Sungai Cideres sehingga cocok sebagai lahan pengelolaan usaha
perikanan air tawar; (2) memiliki permasalahan sistem produksi permasalahan kematian massal
akibat tidak ada aklimatisasi dan munculnya hama diakibatkan oleh pelaku utama tidak
memasang biosecurity; (3) sistem usaha perikanan di Kecamatan Cigasong masih belum
memiliki lembaga akses permodalan yang dapat membantu proses pembangunan perikanan;(4)
Kecamatan Cigasong memiliki 1 penyuluh perikanan PNS yang tidak sejalan dengan UU Nomor
19 tahun 2013 dan masih banyak pelaku utama perikanan yang belum tergabung dalam
kelompok. Kecamatan Cigasong memiliki potensi perikanan air tawar dan permasalahan yang
harus segera diselesaikan.
Abstract
This research aims to analyze the problems regarding (1) the characteristics and potential of
fisheries areas (2) fisheries production systems (3) fisheries business systems (4) fisheries
extension systems. The study was conducted in Cigasong District, Majalengka Regency, in
November 2018. Data collection techniques used questionnaires, interviews, and observations
while the data analysis techniques used descriptive analysis. The results showed that: (1)
Cigasong Subdistrict has year-round water availability from Cideres River making it suitable as a
land for managing freshwater fisheries; (2) has a problem of the production system of the problem
of mass death due to no acclimatization and the emergence of pests caused by the main actors
not installing biosecurity; (3) fisheries business system in Cigasong Subdistrict still does not have
capital access institutions that can help the fisheries development process; group. Cigasong sub-
district has the potential of freshwater fisheries and problems that must be resolved immediately
Penulis Korepondensi
149
Analisis Permasalahan Perikanan:
Strategi Penyuluhan Perikanan di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka
sebanyak 142 orang yang artinya hanya ikan nila dikenal sebagai ikan yang
0,41% dari total penduduk di Kecamatan sangat kuat terhadap perubahan
Cigasong. RTP tersebut tergabung lingkungan sekitar, dan ekonomis yaitu
dalam 11 kelompok perikanan, namun harganya mampu dijangkau oleh semua
tidak semua RTP tergabung dalam lapisan masyarakat (Djunaedi et al.
kelompok usaha perikanan. Jumlah 2016).
pembudidaya yang belum berkelompok Usaha bidang perikanan lain
adalah 5 orang di Kelurahan Cicenang, 5 adalah pengolahan rampeyek udang
orang di Desa Kawunghilir, 7 orang di rebon dan pindang ikan mas. Usaha ini
Desa Tajur, dan 10 orang di Desa didominasi oleh wanita, yaitu istri-istri
Tenjolayar. Kelompok melaksanakan pembudidaya dan pengolah ikan. Wanita
kegiatan budidaya dengan komoditas memberi kontribusi pendapatan Rumah
ikan nila, lele, mas, tambakan, nilem, Tangga Perikanan sebesar 80% melalui
gurame, dan lain-lain. Nila merupakan kegiatan pengolahan hasil perikanan
salah satu jenis ikan air tawar yang (Tebaiy, Leiwakabessy, dan Wambrauw
mudah dikembangbiakkan memiliki 2017). Peranan wanita dalam perikanan
pertumbuhan yang cepat, efisien dalam sangat dipengaruhi oleh motivasi dalam
penggunaan pakan karena bersifat diri wanita. Kondisi sosial ekonomi yang
pemakan segala (omnivora), selain itu meliputi tingkat pendapatan, tingkat
2013). Data RTP yang tergabung dalam Rencana Kerja Penyuluhan (RKPP) dan
kelompok perikanan di Kecamatan programa penyuluhan perikanan. Unsur
Cigasong disajikan pada Tabel 2. yang diperlukan dalam penyusunan
Kondisi sumberdaya alam dan dokumen tersebut salah satunya adalah
sumberdaya manusia tersebut analisis permasalahan sasaran. Hasil
merupakan potensi wilayah yang masih analisis masalah menunjukkan terdapat
bisa dikembangkan dalam bidang delapan pemasalahan umum yang
perikanan. Sasaran utama dari program dominan pada kegiatan usaha perikanan
ini yaitu untuk meningkatkan pendapatan yang dilaksanakan oleh RTP di
kelompok pembudidaya, pengolah, dan Kecamatan Cigasong. Permasalahan
pemasar di sektor perikanan. umum terjadi akibat adanya
Keberadaan penyuluh perikanan sebagai permasalahan khusus. Kedelapan
mediator, motivator dan fasilitator untuk permasalahan tersebut meliputi aspek
sasaran pelaku utama perikanan ekonomi, aspek teknis, dan aspek
diperlukan sebagai upaya untuk penyuuhan. Permasalahan umum dan
mewujudkan program tersebut. khusus secara rinci disajikan pada
Penyuluh dalam melaksanakan Tabel 3.
penyuluhan berpedoman menggunakan
Nurhalim
Sutiono
Urutan
Memed
Akar Masalah Jumlah
Karta
Harju
Rudi
Erik
Eba
Prioritas
Pakan mahal 3 2 2 5 4 3 1 1 21 2
Terjadi kematian
massal saat awal tebar 4 3 4 2 1 1 3 2 20 1
benih
Kurangnya
pengelolaan dasar 1 1 3 3 3 4 4 6 25 3
kolam
Belum menerapkan
2 4 1 6 5 5 5 4 32 5
biosecurity
Belum mampu
menyisihkan
6 5 5 7 6 6 7 5 47 6
pendapatan untuk
modal
Kurangnya relasi
7 6 6 1 2 2 2 3 29 4
pemasaran
Belum mampu
menghitung analisis 5 7 7 4 7 7 6 7 50 7
usaha secara pasti
Kurangnya
pengetahuan
pengelolaan keuangan
Perlu bantuan
alat sapras
Belum optimal
Munculnya banyak lahan
pengelolaan
hama kosong
kualitas air
Kurangnya
variasi olahan
Teknologi
Pengetahuan
masih
olahan terbatas
tradisional
Rendahnya tingkat
Kurangnya kerjasama
pengetahuan manfaat
antar anggota
berkelompok
Gambar 12. Pertemuan pelaku non- Gambar 13. Pertemuan pelaku non-
kelompok lele kelompok nila
1) kawasan dengan wilayah yang lebih penyakit pada Balai dengan pemberian
luas; 2) peningkatan daya masyarakat jarong dan babadotan yang merupakan
melalui pemberdayaan; 3) fasilitasi sejenis rumput liar dan diberikan garam
Pemda bersama masyarakat dalam sesuai dosis yang dibutuhkan pada
peningkatan kesadaran generasi milenial proses persiapan kolam. Apabila dalam
akan prospek pengembangan sektor proses kegiatan pembesaran ikan nilem
primer di kawasan; dan 4) perlu terjadi kematian mendadak dilakukan
peningkatan keadilan dalam pembagian pemberian daun sente (Alocasia sp.) dan
bantuan pemerintah, serta fasilitasi daun singkong (Manihot esculenta)
Pemda dalam menjaga kestabilan harga secukupnya (Syamsuri et al. 2017).
pakan ikan (Santoso, Moenek, dan Hasil analisis permasalahan RTP
Nurpahdi 2019). tidak menerapkan cara pengelolaan
Munculnya hama disebabkan oleh kualitas air yang baik disebabkan oleh
kurangya pengetahuan pelaku utama kurangnya kedisiplinan pembudidaya
tentang manfaat dan penggunaan dalam mengelola kualitas air dan
biosecurity dan belum ada pelatihan teknologi kualitas air masih kurang
khusus biosecurity. Hal ini sependapat optimal. Pengelolaan kualitas air dinilai
dengan Sucipto dalam Putro dan Hariyati sangat penting bagi kelangsungan hidup
(2010), biosecurity didefinisikan sebagai ikan. Ikan nila merupakan komoditas
serangkaian usaha untuk mencegah nomor satu pada sektor budidaya.
atau mengurangi peluang masuknya Walaupun ikan nila merupakan jenis ikan
suatu penyakit ke suatu sistem budidaya yang memiliki toleransi tinggi terhadap
dan mencegah penyebarannya dari perubahan lingkungan perairan, namun
suatu tempat ke tempat lain yang masih kualitas air dalam wadah budidaya harus
bebas. Teknik pembesaran ikan nilem tetap dikelola dengan baik agar
(Osteochilus hasselti) di Balai pertumbuhannya tetap optimal. Dalam
Pengembangan dan Pemacuan Stok usaha budidaya ikan nila (Oreochromis
Ikan Gurame dan Nilem (BPPSIGN) sp) ketersediaan air dan kualitas air
Tasikmalaya, Jawa Barat menerapkan merupakan salah satu faktor yang
biosecurity dengan cara pembuatan menentukan keberhasilan dalam usaha
pagar dan kawat di pematang kolam budidaya ikan (Suyanto 1993).
budidaya, mengoptimalkan biosecurity, Adanya perbedaan persepsi antar
penyemprotan pestisida seperti saponin pembudidaya disebabkan karena tidak
dengan dosis 0,5-5 mL.m-2 saat terjalinnya hubungan kerjasama usaha
persiapan kolam. Penanggulangan antar pembudidaya dan perbedaan
ekonomi, tingkat pendidikan dan latar pendapatan pelaku usaha (Khairani dan
belakang lingkungan. Kondisi ini tidak Pratiwi 2018).
sejalan dengan Keputusan Menteri Masih banyak pembudidaya yang
Nomor 14 tahun 2012 tentang fungsi belum tergabung dalam kelompok
kelembagaan pelaku utama perikanan disebabkan karena kurangnya
yaitu sebagai wahana kerjasama, pengetahuan. Pelaku utama belum
kelembagaan pelaku utama perikanan mengetahui tentang manfaat
merupakan cerminan dari keberadaan berkelompok. Permasalahan lain adalah
suatu kelompok. Kelembagaan pelaku kurangnya tenaga penyuluh perikanan di
utama perikanan harus dapat berfungsi Kecamatan Cigasong sehingga banyak
sebagai wadah kerjasama antar pelaku daerah yang belum terjangkau oleh
utama dalam upaya mengembangkan penyuluh perikanan setempat yang
kelompok dan membina kehidupan hanya berjumlah satu orang. Menurut
pelaku utama. Pembinaan kelompok Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013
oleh lembaga seperti Dinas Perikanan tentang Pemberdayaan dan
atau Dinas pertanian, dapat menjadikan Perlindungan Petani jumlah penyuluh
suatu kelompok pelaku usaha menjedi yang menangani satu desa adalah satu
lebih dinamis (Simbolon, Amrifo, dan orang penyuluh. Kecamatan Cigasong
Kusai 2017). hanya memiliki satu orang penyuluh,
Permasalahan kurangnya variasi tidak sebanding dengan jumlah desanya.
olahan hasil perikanan disebabkan Penyuluh mempunyai peranan yang
karena kurangnya pengetahuan tentang strategis dalam mengembangkan
olahan hasil perikanan terbaru dan perikanan. Peran penyuluh dalam
belum ada pelatihan tentang jenis produk mengenmabngkan perikanan antara lain
olahan hasil perikanan. Perlu adanya dimulai dari penyampaian informasi
pelatihan atau penyuluhan tentang perikanan, penyaluran sarana produksi
diversifikasi olahan ikan pada pelaku perikanan serta peran penyuluh
utama perikanan untuk meningkatkan perikanan dalam proses pengolahan dan
variasi olahan hasil perikanan dan pemasaran hasil perikanan. Penyuluhan
pendapatan. Upaya peningkatan perikanan ini tidak hanya bergantung
pendapatan dapat dilakukan melalui pada kemampuan penyuluh dalam
diversifikasi olahan (Tarigans 2005). menyampaikan informasi dan inovasi
Diversifikasi olahan dan strategi promosi yang dibawa oleh penyuluh tersebut,
yang tepat dapat meningkatkan omzet tetapi minat yang tinggi dari masyarakat
penjualan sehingga meningkatkan dalam mengikuti dan mencoba
Desa Anturan, Buleleng, Bali.” Irawati, Rusda dan Shinta Wahyu. 2013.
Buletin Ekonomi Perikanan 5(1):1– “Motivasi kerja wanita terhadap
20. kondisi sosial ekonomi di sektor
Andriyanto, Septyan, Evi Tahapari, dan perikanan.” Journal of Economics
Irsyaphiani Insan. 2012. and Policy 6(1):93–105.
“Pendederan Ikan Patin di Kolam Karnaen, Siti Maulina Nuryani dan Siti
Outdoor untuk Menghasilkan Benih Amanah. 2013. “Peranan Gender
Siap Tebar di Waduk Malahayu, Dalam Rumah Tangga Perikanan di
Brebes, Jawa Tengah.” Media Desa Tanjung Pasir, Kecamatan
Akuakultur 7(1):20. Teluknaga, Kabupaten
Arifin, Z., M. T. D. Sunarno, dan A. H. Tanggerang.” Sodality: Jurnal
Kristanto. 1991. “Pengangkutan Sosiologi Pedesaan 1(2):152–64.
Benih Patin (Pangasius pangasius) Kaya, Ivonne, Sahala Hutabarat, dan Ign
dalam Kantung Plastik dengan Boedi Hendrarto. 2013. “Evaluasi
Kepadatan Berbeda.” Bulletin Bantuan Sarana dan Prasarana
Penelitian Perikanan Darat Dalam Rangka Peningkatan
10(2):110–13. Pendapatan Masyarakat Nelayan
Asmoko, Hindri. 2014. “Memahami Pembudidaya Rumput Laut di
analisis pohon masalah.” Kabupaten Seram Bagian Barat,
Maluku.” in Prosiding Seminar
BPS. 2017. Kecamatan Cigasong Dalam
Nasional Masyarakat Pengolahan
Angka 2017. Majalengka (ID): BPS
Hasil Perikanan Indonesia Ke-V,
Kabupaten Majalengka.
Universitas Diponegoro, Semarang.
BPS. 2018. Statistik Daerah Kabupaten
Khairani, Siti dan Raisa Pratiwi. 2018.
Majalengka 2018. Majalengka (ID):
“Peningkatan Omset Penjualan
BPS Kabupaten Majalengka.
Melalui Diversifikasi Produk dan
Djunaedi, Ali, Retno Hartati, Rudhi
Strategi Promosi Pada UMKM
Pribadi, Sri Redjeki, Retno W.
Kerajinan Souvenir Khas
Astuti, dan Bintang Septiarani.
Palembang.” CARADDE: Jurnal
2016. “Pertumbuhan ikan Nila
Pengabdian Kepada Masyarakat
Larasati ( Oreochromis niloticus ) di
1(1):36–43.
Tambak dengan Pemberian
Noviyanti, Rinda, Sugeng Hari Wisudo,
Ransum Pakan dan Padat
Eko Sri Wiyono, Mulyono S.
Penebaran yang Berbeda.” Jurnal
Baskoro, dan Budi Hascaryo. 2015.
Kelautan Tropis 19(2):131–42.
“Pengembangan Kapasitas Diri