Disusun Oleh :
Kelompok 4
Anggita Daniella .S. (1304617007)
Anisa Nurrismawati (1304617010)
Fitria Kristanti .E.P. (1304617052)
Fitriya Nabila (1304617054)
Dosen Pengampu :
Dr. Ratna Dewi, M.Si
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dah
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Hasil
Praktikum Anatomi Tumbuhan. Laporan Hasil Praktikum ini disusun dalam rangka
melaporkan hasil kerja prakrikum mata kuliah mikroteknik tumbuhan, laporan ini ditulis
dengan tujuan menjelaskan perbedaan anatomi pada daun Citrus sinesis dengan citrus
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis sangat merasakan sekali bantuan dari
berbagai pihak baik itu berupa dukungan, kritik, saran materil dan lain-lain. Pada kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Ratna Dewi
W.,M.Si selaku dosen mata kuliah Mikroteknik Tumbuhan.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumber referensi berbagai
pihak mengenai praktikum mata kuliah mikroteknik tumbuhan. Oleh karena itu, saran dan
kritik dari berbagai pihak akan sangat berarti dalam penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Bagaimana perbedaan anatomi daun Jeruk Manis (Citrus sinensis)
dan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)?” dari rumusan masalah tersebut dapat
dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan yang muncul yaitu:
Tanaman Jeruk (Citrus sp) termasuk dalam famili Rutaceae. Famili Rutaceae
memiliki 150 genus, diantaranya ada yang tumbuh liar dan adapula di budidaya oleh
masyarakat. Tanaman ini terdiri dari 16 spesies namun varietasnya cukup banyak (Coile,
1995). Jeruk merupakan salah satu tanaman hortikultura komoditas buah-buahan yang
sangat disukai oleh masyarakat dan dapat dikonsumsi baik sebagai buah segar maupun
olahan. Selain itu tanaman jeruk juga memiliki keragaman genetik tinggi yang
ditunjukkan dengan tinginya jumlah unit taksonomi. Proses pemuliaan tanaman
melalui hibridisasi, mutasi dan lainnya menyebabkan tingginya keragaman fenotifnya.
Balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika melaporkan bahwa sampai tahun
2013, telah mempunyai koleksi sebanyak 223 asesi jeruk (Budiyati, 2014). Kondisi
demikian cukup menyulitkan dalam proses identifikasi dan klasifikasi tanaman jeruk
(Karsinah, 2000). Karagaman genetiknya dapat dipelajari melalui karakterisasi
morfologi yang melupiti organ pokok (batang, daun, akar) maupun organ tambahan
(bunga, buah, biji dll). Karakteristik morfologi yang cukup tampak yaitu pada pada
organ daun seperti bentuk daun, permukaan daun, ada atau tidak adanya petiolus, bentuk
dari sayap petiolus dan tepi daun (besar kecilnya dan jumlah gerigi) (Albrigo dan Carter,
1977).
Perbedaan karakter anatomi yang tampak pada spesies yang berbeda juga
menjadi alasan pengelompokkan tanaman jeruk dalam satu takson. Anatomi daun
jeruk secara umum terdiri atas epidermis, kutikula, stomata, mesofil, jaringan palisade,
jaringan bunga karang, dan jaringan pembuluh (Lakitan, 2007). Anatomi stomata pada
daun jeruk meliki tipe yang sama, begitu pula bentuk sel epidermisnya. Stomata
umumnya terdapat pada permukaan bawah daun (abaxial) (Adelina dkk., 2017).
Perbedaan anatomi tersebut dapat dilihat dengan menggunakan preparat irisan. Preparat
irisan adalah preparat yang objeknya merupakan irisan dari bagian objek yang diamati. Arah
irisan dan cara pengirisan objek sangat tergantung dari tujuan dan kekerasan dari objek yang
bersangkutan. Tujuan pembuatan preparat irisan adalah untuk menyediakan preparat
mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur bagian yang diiris secara lengkap seperti
keadaan yang sebenarnya. Bahan yang akan dibuat preparat irisan dapat diiris secara langsung
menggunakan silet tajam dengan bantuan gabus sebagai penahan pada waktu proses
pengirisan. Preparat tersebut juga disebut preparat irisan bebas atau non embedding.
PL. Daun
Citrus sinensis
Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Kambium
5. Xylem
Perbesaran 10X10
PL. Daun
Citrus
aurantifolia
Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Kambium
5. xylem
Perbesaran 10X10
4.3. Perbedaan Anatomi Daun Jeruk Manis (C.sinensis) dan jeruk nipis
(C.aurantifolia)
Perbedaan Morfologi
Perbedaan Anatomi
No. Species Jeruk Keterangan
1. Jeruk Manis
1
Ket:
1. Stomata
2. Jeruk Nipis
Ket:
1
1. Stomata
Pada jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki sel sekretori yang berdinding
tipis dan mengelilingi suatu ruangan membentuk kelenjar sekretori, yang didalamnya
terdapat suatu senyawa salah satunya adalah minyak atsiri pada daun dan buah jeruk
yang menghasilkan aroma yang khas. Ruang dan kelenjar pada jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) dihasilkan dengan beberapa cara yaitu secara lisigen dimana ruangan
antara sel terjadi karena lisisnya dinding sel (Nugroho, 2017 : 32).
Bagian yang ditunjuk huruf A merupakan ruang sekretori pada jeruk nipis
dimana di dalamnya terdapat senyawa hasil metabolit sekunder baik berupa minyak
atsiri maupun senyawa lainnya. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh
tanaman, biasanya digunakan oleh tanaman sebagai alat pertahanan diri. Beberapa
tumbuhan menghasilkan bau yang kurang disukai oleh makhluk hidup lain seperti
serangga sehingga dapat menjadi alat pengusir supaya serangga tidak merusak
tumbuhan tersebut. Sedangkan untuk manusia, senyawa metabolit sekunder yang
dihasilkan oleh beberapa tanaman dapat digunakan untuk membuat suatu produk baik
dalam bidang kosmetik maupun makanan dan minuman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Karakteristik anatomi pada daun C. sinensis dan daun C. aurentifolia memiliki
perbedaan yaitu pada daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki sel sekretori yang
berdinding tipis dan mengelilingi suatu ruangan membentuk kelenjar sekretori, yang
didalamnya terdapat suatu senyawa salah satunya adalah minyak atsiri pada daun dan
buah jeruk yang menghasilkan aroma yang khas. Ruang dan kelenjar pada jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) dihasilkan dengan beberapa cara yaitu secara lisigen dimana
ruangan antara sel terjadi karena lisisnya dinding sel sedangkan pada daun jeruk manis
(Citrus sinensis)
5.2. Saran
Selama proses pengamatan pastikan sayatan disayat melintang dan setipis mungkin
agar sayatan yang diamati dapat terlihat dengan jelas.