Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM VIII

GENETIKA
(ABKC 2403)

“SIMULASI SINTESIS PROTEIN”

Disusun Oleh:
Laura Inneke Florida Damanik
(A1C215019)
Kelompok V A

Asisten Dosen:
Antung Fitriani
Rahmi Pratiwi

Dosen Pengasuh:
Drs. Bunda Halang, MT
Dr. H. M. Zaini, M.Pd
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2017
PRAKTIKUM VIII

Topik : Simulasi Sintesis Protein


Tujuan : 1. Mengetahui kode genetik yang didapatkan pada proses
simulasi protein.
2. Mengetahui mekanisme sintesis protein dalam tubuh
makhluk hidup melalui simulasi.
Hari/Tanggal : Senin/ 17 April 2017
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan sebagai berikut:
1. Karton
2. Spidol
3. Peniti
4. Alat tulis (pulpen, pensil dan penggaris)
5. Gunting
6. Lem

Bahan yang digunakan sebagai berikut:


1. Kertas karton warna
mRNA = warna merah bentuk hati
tRNA = warna kuning bentuk bintang
asam amino = warna hijau bentuk lingkaran
ribosom = warna biru bentuk persegi panjang
2. Peserta peraga, yaitu:
11 orang sebagai mRNA
11 orang sebagai tRNA
11 orang sebagai Asam amino
1 orang sebagai ribosom
2 orang sebagai pengamat
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membentuk pola karton sesuai dengan bentuk yang diinginkan,
3. Memberikan tulisan atau keterangan untuk masing-masing karton, sebagai
mRNA (warna merah, bentuk hati), tRNA (warna kuning, bentuk bintang),
asam amino (warna hijau, bentuk bulat) dan ribosom (warna biru, bentuk
kotak)
4. Menyematkan masing-masing kode genetik dengan peniti kebaju untuk 11
orang mRNA dan 11 orang tRNA.
5. Melakukan proses simulasi, sebagai berikut :
a. Mahasiswa yang bertugas sebagai pembawa mRNA, mengambil
potongan karton yang bertuliskan kodon-kodon,
b. Mahasiswa yang bertugas sebagai pembawa mRNA menghampiri
tRNA di ribosom.
6. Pada proses pembentukan polipeptid, mahasiswa pertama yang berperan
sebagai tRNA menyematkan asam amino yang dibawa ke mRNA peserta
lainnya, kemudian mahasiswa yang berperan sebagai RNA yang kedua
menyematkan asam aminonya pada rangkaian polipeptida yang terbentuk
sebelumnya.
7. Membuat rangkaian asam amino (merupakan polipetida yang terbentuk)
bagi mahasiswa terakhir yang membawa stop kodon.

III. TEORI DASAR


Tempat basa nitrogen itu adalah U, C, A, G dapat sebagai alfabet
dalam molekul DNA. Seperti yang kita ketahui sampai sekarang dikenal 20
macam asam amino, yang menjadi masalah dari kode genetik itu adalah
bagaimanakah empat basa nitrogen itu dapat diterjemahkan dalam 20 macam
asam amino yang menjadi bahan dasar protein.
Telah diketahui bahwa ADN adalah bahan genetik yang memberi
informasi genetik ari sel ke sel dan dari generasi ke generasi berikutnya.
Sebuah pita molekul ADN terdiri dari tiga persenyawaan kimia, yaitu asam
posfat, gula dioksiribosa dan basa nitrogen. Informasi genetik tergantung dari
urutan basa nitrogen yang menyusun molekul ADN. Tetapi basa nitrogennya
berbeda-beda, berhubungan dengan itu informasi genetik tergantung dari
urutan basa nitrogen yang menyusun segmen molekul itu.
Satu kelompok nukleotida yang memperinci suatu asam amino
dinamakan kodon. Kemungkinan kode genetik yang paling sederhana ialah
kode singlet, dimana sebuah nukleotida memberi kode untuk sebuah asam
amino. Mengingat adanya 20 macam asam amino, maka baru 4 macam asam
amino saja yang dapat diberi kode penyelidikan. Beberapa ahli seperti
Nirenbang, dkk (1961) asam amino yang memiliki sifat structural hampir
sama cenderung mempunyai kodon sekeluarga.
Beberapa sifat dari kode triplet ialah:
A. Tidak ada tumpang tindih, artinya tiada suatu basa tunggal pun yang dapat
mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon sehingga
enam empat kodon itu semua berbeda-beda nukleotidanya.
B. Kodon AUG disebut juga kodon permulaan, Karena kodon ini memulai
sintesa rantai polipeptida.
C. Kode genetik ini memiliki banyak sinonim sehingga hampir semua asam
amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon, contohnya tiga asam
amino, yaitu argenin, serin dan leusin masing- masing mempunyai enam
kodon sinonim. Tetapi untuk banyak kodon sinonim yang menyatakan
asam amino, dua basa permulaan dari triplet adalah tetap sedangkan basa
yang ketiga dapat berlainan.
D. Kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat
diperinci lebih dari satu asam amino sebagai contoh kodon UUU biasanya
merupakan kode untuk fenilalanin, tetapi bila ada Steptomisin dapat pula
merupakan kode untuk isoleusin, leusin atau serin.
E. Kode genetik itu ternyata universal, karena kode yang sama berlaku untuk
semua macam makhluk hidup
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
No. mRNA tRNA Asam Amino

1. AUG UAC Metionin


2. AAG UUC Lysin
3. CUG GAC Leusin
4. AGC UCG Serin
5. GAC CUG Asam aspartat
6. GGU CCA Glisin
7. GCA CGU Alanin
8. GAA CUU Asam Glutamat
9. GAU CUA Asam Aspartat
10. GUC CAG Valin
11. UGA ACU Stop kodon
Keterangan:
A = Adenin
G = Guanin
C = Sitosin
U = Urasil

B. Tabel Menurut Literatur

(Panji, 2015)
C. Foto pengamatan simulasi
1. Pasangan AUG dan UAC (Metionin)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


2. Pasangan AAG dan UUC (lysin)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


3. Pasangan CUG dan GAC (Leusin)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


4. Pasangan AGC dan UCG (Serin)

Dokumnetasi. pribadi. 2017


5. Pasangan GAC dan CUG (Asam Aspartat)

Dokumnetasi. pribadi. 2017


6. Pasangan GGU dan CCA (Glisin)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


7. Pasangan GCA dan CGU (Alanin)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


8. Pasangan GAA dan CUU (Glutamat)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


9. Pasangan GAU dan CUA (asam aspartat)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


10. Pasangan GUC dan CAG (Valin)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


11. Pasangan UGA dan ACU (Stop Kodon)

Dokumentasi. Pribadi. 2017


V. ANALISIS DATA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada proses simulasi
sintesis protein diperoleh hasil pada pembentukan polipeptida, dengan 11
orang sebagai mRNA dan 11 orang sebagai tRNA, dimana tRNA membawa
asam amino bagi mRNA. Hal ini berlangsung sampai mahasiswa terakhir,
kemudian membuat rangkaian asam amino (merupakan polipetida yang
terbentuk) bagi mahasiswa terakhir yang membawa stop kodon. Dalam hal ini
yang bersifat sebagai stop kodon adalah UGA. Berdasarkan tabel hasil
pengamatan diperoleh 11 macam asam amino yang merupakan penerjemahan
sandi genetika, yaitu: Lycine, Leusin, Serin, Aspartid acid, Glysin, Alanin,
Glutamin acid, Aspartid acid, Valine, Methionin, dan Terminal (stop kodon).
Sintesis protein merupakan polimer asam amino dimana jenis dan
rangkaian asam amino penyusun protein berbeda-beda. Dari hasil percobaan
yang telah dilakukan pada simulasi protein ini, dihasilkan rantai polipeptida
berupa rangkaian asam amino seperti tampak pada tabel hasil pengamatan.
Asam-asam amino yang terbentuk tersebut berasal dari kode genetik yang
dibawa oleh mRNA dan diterjemahkan oleh tRNA sehingga dihasilkan asam-
asam amino tertentu. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu salah
satu mahasiswa (mahasiswa dengan urutan pertama) kemudian masuk ke
ribosom. Hal ini menunjukkan bagian rangkaian mRNA yang memasuki
ribosom. Setelah itu tRNA yang membawa asam amino masuk ke dalam
ribosom sesuai dengan mRNA yang ada. Dimana mRNA adalah kodon dan
tRNA antikodon. Untuk memulai sintesa protein tRNA yang memiliki
antikodon UAC mengikat Methionin dan masuk ke dalam ribosom
menempati bagian dari mRNA yang mempunyai kodon AUG. Proses ini
nampak dari berpasangannya mahasiswa di dalam ribosom. Ketepatan kodon
dan antikodonnya nampak dari kesesuaian kartu indeks.
Selanjutnya tRNA yang kedua yaitu tRNA-Lysin masuk ke dalam
ribosom dan menempati kodon UUC. Dengan cara ini Lysin yang menjadi
asam amino awal membentuk ikatan peptida dengan Leusin. Hal ini nampak
pada proses simulasi dimana mahasiswa tRNA pertama menyematkan asam
amino yang dibawanya kepada mahasiswa tRNA kedua.
Setelah terjadi ikatan peptida ini maka tRNA pertama dilepaskan dan
keluar dari ribosom (Mahasiswa tRNA pertama pergi dari ribosom). Oleh
karena dalam ribosom hanya dapat ditempati oleh dua tRNA, maka tRNA
ketiga masuk setelah tRNA yang pertama keluar dari ribosom (Mahasiswa
tRNA ketiga masuk setelah Mahasiswa pertama keluar).
tRNA ketiga mempunyai antikodon GAC dan berpasangan pada
kodon ketiga pada mRNA yaitu CUG. tRNA ketiga ini mengikat Leusin dan
dengan masuknya tRNA-Leusin ke dalam ribosom, maka terjadi ikatan antara
Lysin dengan Leusin.
tRNA ke empat mempunyai antikodon UCG dan berpasangan pada
kodon keempat pada mRNA yaitu AGC. tRNA keempat ini mengikat Serin
dan dengan masuknya tRNA-Serin ke dalam ribosom, maka terjadi ikatan
antara Leusin dengan Serin.
tRNA kelima mempunyai antikodon CUG dan berpasangan pada
kodon kelima pada mRNA yaitu GAC. tRNA kelima ini mengikat Asam
Aspartat dan dengan masuknya tRNA- Asam Aspartat ke dalam ribosom,
maka terjadi ikatan antara Serin dengan Asam Aspartat.
tRNA keenam mempunyai antikodon CCA dan berpasangan pada
kodon keenam pada mRNA yaitu GGU. tRNA keenam ini mengikat Glysin
dan dengan masuknya tRNA-Glysin ke dalam ribosom, maka terjadi ikatan
antara Aspartid acid dengan Glysin.
tRNA ketujuh mempunyai antikodon CGU dan berpasangan pada
kodon ketujuh pada mRNA yaitu GCA. tRNA ketujuh ini mengikat Alanin
dan dengan masuknya tRNA-Alanin ke dalam ribosom, maka terjadi ikatan
antara Glysin dengan Alanin.
tRNA kedelapan mempunyai antikodon CUU dan berpasangan pada
kodon kedelapan pada mRNA yaitu GAA. tRNA kedelapan ini mengikat
Glutamin acid dan dengan masuknya tRNA-Glutamin acid ke dalam ribosom,
maka terjadi ikatan antara Alanin dengan Glutamin acid.
tRNA kesembilan mempunyai antikodon CUA dan berpasangan
pada kodon kesembilan pada mRNA yaitu GAU. tRNA kesembilan ini
mengikat Asam aspartat dan dengan masuknya tRNA-Asam aspartat ke
dalam ribosom, maka terjadi ikatan antara Glutamin acid dengan Asam
aspartat
tRNA kesepuluh mempunyai antikodon CAG dan berpasangan pada
kodon kesepuluh pada mRNA yaitu GUC. tRNA kesepuluh ini mengikat
Valine dan dengan masuknya tRNA-Valine ke dalam ribosom, maka terjadi
ikatan antara Asam aspartat dengan Valine.
tRNA kesebelas dan yang terakhir ini mempunyai antikodon ACU
dan berpasangan pada kodon kesebelas pada mRNA yaitu UGA. tRNA
kesebelas ini mengikat Terminal dan dengan masuknya tRNA-Terminal ke
dalam ribosom, maka terjadi ikatan antara Valine dengan terminal.
Berikut ini merupakan proses sintesis protein:
1. Transkripsi
Transkripsi adalah transfer informasi genetik dari DNA ke RNA.
Pada makhluk eukaryotik, gen-gen kromosomal yang tersusun dari DNA
terdapat dalam nukleus sel, sedangkan protein disintesis dalam
sitoplasma. Oleh karena itu DNA tidak dapat langsung berlaku sebagai
tempat untuk sintesis protein. Oleh karena itu salah satu pita DNA yang
disebut pita sens digunakan sebagai tempat untuk mensintesis pita RNA
yang dinamakn ARNd (ARN-duta) atau mRNA (messenger RNA)
dalam suatu proses yang dinamakan tanskripsi (Suryo. 1996; 116).
2. Translokasi
Mekanisme translasi lebih komplek dibandingkan dengan
transkripsi. Dua substansi yang mengambil peranan penting dalam
translasi ialah:
1. Ribosom, ialah partikel-pertikel kecil berbentuk mirip bola, terdapat
dalam sitoplasma, dan menjadi tempat di mana mRNA
diterjemahkan membentuk protein. Akna tetapi mRNA sendiri tidak
mensintesa protein. Ribosom terdiri dari dua subunit, yang kecil
mempunyai ukuran 30S, sedang yang besar 50S. Ukuran 30S dan
50S itu adalah koefisien sedimentasi, yang diperoleh dari
sedimentasi dengan ultrasentrifuge. Ribosom yang lengkap dan
fungsional mempunyai 70S (gabungan dari 30S dan 50S). Ukuran
70S bukanlah jumlah dari 30S dan 50S, karena koefisien sedimentasi
itu tidak proporsional dengan berat partikel
2. Transfer RNA (t-RNA) yang merupakan molekul adaptor.
tRNA dinamakan molekul adaptor dalam proses translasi karena
tRNA dapat mengenal saam amino maupun mRNA. Semua meolekul
tRNA adalah molekul-molekul kecil, panjangnya kira-kira 80
nukleotida, dan mempunyai struktur sekunder maupun tersier hampir
sama walaupun terdapat perbedaan dalam struktur primernya, yaitu
urutan nukleotidanya (Suryo. 1996; 119)
Gambar Proses Sintesis Protein (Sumber: Pratiwi; 80)
VI. KESIMPULAN
1. Proses sintesis protein melibatkan dua peristiwa penting yaitu yang biasa
disebut dengan transkripsi dan translasi. Sintesa protein merupakan reaksi
kimia yang kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting terutama
DNA dan RNA.
2. Proses sintesa protein terjadi di dalam sel, yaitu pada ribosom sub unit
kecil dan sub unit besar dari 3’-5’.
3. mRNA merupakan perantara dalam membawa informasi genetik dari
DNA. tRNA menerjemahkan informasi genetika, pada tahap ini asam-
asam amino secara berurutan diikat satu dengan lain sesuai dengan
informasi dari DNA melalui mRNA.
4. Untuk penerjemahan atau pengamat kode genetik mempunyai tujuan yang
sama dalam merangkai asam amino.
5. Berdasarkan tabel hasil pengamatan diperoleh 11 macam asam amino yang
merupakan penerjemahan sandi genetika, yaitu: Lycine, Leusin, Serin,
Aspartid acid, Glysin, Alanin, Glutamin acid, Aspartid acid, Valine,
Methionin, dan Terminal (stop kodon). Kode genetik adalah universal,
artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Dwijoseputro. 1991. Pengantar Genetika. Jakarta: Brata Aksara.

Halang, Bunda dan Muhammad Zaini. 2016. Penuntun Praktikum Genetika.


Jurusan PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

Panji. 2015. Langkah Sintesis Protein. (online) melalui


http://www.edubio.info/2015/08/langkah-sintesis-protein.html. Diakses
pada 14 Mei 2017

Pratiwi, dkk. 2000. Biologi SMU Kelas 3. Erlangga: Jakarta.

Siswanto, Hadi. 2013. Laporan Praktikum. (online) melalui


http://dokumen.tips/documents/praktikum-8-55a4d10b1925a.html.
Diakses pada 14 Mei 2017

Suryo. 1996. Genetika Dasar. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek


Pendidikan Tenaga Guru. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai