Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM V

Topik : Pembelahan Sel (Mitosis)


Tujuan : Untuk mengamati fase-fase pembelahan (mitosis) pada sel akar
bawang putih (Allium sativum L.)
Hari / tanggal : Senin / 11 April 2016
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
1. Mikroskop
2. Kaca benda
3. Kaca penutup
4. Pipet tetes
5. Pinset
6. Gelas arloji

7. Penjepit
8. Lampu Bunsen
9. Gunting/silet/cutter
10. Pensil bulat
11. Korek api
12. Paku berkarat
B. BAHAN
1. Akar bawang putih (Allium sativum L.)
2. Larutan Asetokarmin

II. CARA KERJA


1. Menumbuhkan akar bawang putih dengan cara mengiris bagian atas
bawang putih, kemudian merendamnya di dalam segelas air dengan
bantuan tusuk lidi agar tidak tenggelam (selama ± 1 minggu).
2. Memotong akar bawang putih ± 1 cm, kemudian merendamnya ke dalam
larutan asetokarmin selama 5 menit.
3. Meletakan potongan tadi di atas kaca arloji, menghangatkannya beberapa
saat dan mengaduk dengan paku berkarat.
4. Mengambil potongan ujung akar tadi, meletakannya pada kaca benda dan
menutupnya dengan kaca penutup, kemudian menekan akar bawang
tersebut dengan pensil bulat, lalu mengamati preparat di bawah
mikroskop.
5. Menggambar dan menentukan tahapan mitosisnya.
6. Mengamati dan menggambar hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR


Gamet betina setelah dibuahi oleh gamet jantan membentuk zigot dan
kemudian oleh pertumbuhan dan perkembangan melalui pembelahan sel,
menjadi individu dewasa. Proses pembelahan ini dinamakan mitosis. Pada
suatu jenis makhluk hidup, sel itu tidak terlalu sama bentuknya, didalam inti
sel terdapat kromosom yaitu benda-benda yang halus dan membawa sifat
menurun. Sel-sel membelah diri secara kontinu, selain untuk menambah
jumlah sel, untuk pertumbuhan, juga untuk mengganti sel-sel tubuh yang
rusak, kecuali sel-sel saraf. Dalam sel yang membelah, kromosom biasanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, akan tetapi untuk
mempelajari struktur yang halus baru dapat digunakan sebuah mikroskop
elektron, karena dapat memberi pembesaran yang kuat. Salah satu bagian
yang ada pada kromosom ini disebut sentromer yaitu bagian yang membagi
kromosom menjadi dua lengan.
Sel-sel anak yang dihasilkan oleh pembelan sel mitosis mempunyai
susunan dan fungsi yang sama dengan sel induk atau dengan kata lain
mempunyai susunan gen dan kromosom yang sama dengan jumlah
kromosom tetap yaitu 2n.
Mitosis berlangsung dalam 5 tahap atau fase yang berkesinambungan
sehinnga tahap yang satu tidak terpisahkan dengan tahap berikutnya.
Pembagian tahap ini dimaksudkan untuk memudahkan menerangkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi. Fase-fase tersebut adalah :
a. Interfase
Sel siap untuk membelah, tetapi belum memperlihatkan kegiatan
membelah. Inti sel tampak keruh, lambat laun kelihatan benang-benag
kromatin yang halus.
b. Profase
Benang-benag kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi
tebal. Terbentuklah kromosom-kromosom. Tapi kromosom lalu
membelah memanjang dan membran inti menghilang. Sentriol (bentuk
seperti bintang dalam sitoplasma) juga membelah.
c. Metafase
Kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang ekuatorial/
tengah.
d. Anafase
Kedua belah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang
gelendong yang dibentuk di tiap kutub berlawanan. Tiap kromatid itu
memiliki sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid
berlaku sebagai kromosom baru.
e. Telofase
Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa.Benang-
benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk lagi. Kemudian
plasma sel terbagi menjadi dua bagian pada sel tumbuhan proses ini
ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel.
Jelaslah bahwa pada mitosis tiap sel induk yang diploid (2n)
menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta
memiliki sifat keturuna yang sama dengan induknya.

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Foto pengamatan dan Literatur
1. Interfase
foto pengamatan
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Benang-benang kromatin
3. Sitoplasma

Perbesaran 10x10

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Benang-benang kromatin
3. Sitoplasma

Dokumentasi pribadi.a.2016
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Benang-benang kromatin
3. Sitoplasma

Berdasarkan literatur
2. Profase
Berdasarkan literatur :
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromatin
3. Sitoplasma

Anonim.b.2016

3. Metafase
Berdasarkan literatur :
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromatid
3. Bidang ekuator

Anonim.c.2016
4. Anafase
Berdasarkan literatur :
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromaid
3. Kutub sel

Anonim.d.2016

5. Telofase
Berdasarkan literatur :
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromatin
3. Bidang pembelahan

Anonim. e. 2016
V. ANALISIS DATA
Pada praktikum dengan topik penebalan sel (mitosis), kami
mengamati proses mitosis pada bawang putih dengan klasifikasi ilmiah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Species : Allium cepa
Sumber : (Cronquist, 1981.)
Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan adanya tahap interfase
berdasarkan data kelompok kami. Berdsarkan literature, pembelahan sel
bawang putih tersebut melalui lima tahapan yaitu interfase, profase, metafase,
anafase, dan telofase. Berikut adalah analisis datanya :
1. Interfase
Hanya fase ini yang kami dapatkan, dimana fase Interfase ini bisa
dikatakan sebagai fase persiapan yang merupakan fase terpanjang dalam
siklus sel yakni kurang lebih 90% dari siklus sel. Interfase berlangsung
selama 21 jam, karena pada saat pengamatan tidak begitu jelas kelihatan
fasenyan yang ada hanya fase seperti fase persiapan sehingga kami
menyatakan fase yang kami temukan adalah fase interfase. Interfase
terdiri atas 3 fase berikut :
a) G1, merupakan fase saat sel melakukan transkripsi RNA, tRNA,
mRNA dan beberapa jenis protein.
b) Fase sintesis, merupakan tahap saat sel melakukan penggandaan
molekul DNA (replikasi) dan pembentukan DNA sehingga
dihasilkan DNA baru dengan susunan yang sama dengan DNA asal.
c) G2, merupakan tahap akhir interfase yang ditandai dengan
pembentukan penyusun sitoplasma berupa organel dan
makromolekul.
.
2. Profase
Pada hasil pengamatan tidak ditemukan fase prrofase pada
kleompok kami hal ini mungkin terjadi karena kami tdak teliti dalam
melakukan pengamatan. Profase merupakan fase yang paling lama (jika
dibandingkan dengan metafase, anafase dan telofase) dan membutuhkan
energi terbesar. Ciri-ciri profase adalah sebagai berikut :
a) Nukleus menghilang.
b) Benang-benang kromatin memendek dan menebal, membentuk
kromosom yang tampak jelas dalam nukleus.
c) Kromosom mereplikasi diri menjadi sepasang kromatid.
d) Kromatid menebal, memendek, dan menyebar memenuhi inti.
e) Membran inti mengalami degenerasi dan hilang (belum sempurna)
f) Benang spindel dan mikrotubula terbentuk dalam sitoplasma. Pada
awal profase dua pasang sentriol dikelilingi aster.
g) Kedua pasang sentriol berimigrasi kearah yang berlawanan.
3. Metafase
Fase ini juga tidak ditemukan oleh kelompok kami. Fase Metafase
merupakan fase dimana diawali dengan prometafase dalam hal ini
membran inti menghilang sempurna. Metafase membutuhkan waktu 2-6
menit. Ciri-ciri metafase adalah sebagai berikut:
a) Kromatid menuju bidang ekuatorial dan tersusun dibidang ekuator.
Kromosom besar dipusat dan kecil di perifer.
b) Terdapat gelondong pembelahan (benang-benang spindel) yang
menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan.
4. Anafase
Anafase merupakan fase dalam mitosis yang terjadi setelah
metafase. Fase ini membutuhkan waktu 3-15 menit. Ciri-ciri anafase
adalah sebagai berikut :
a) Masing-masing kromatid yang berpasangan terpisah bersama
sentromernya.
b) Benang spindel memendek, setiap kromatid bergerak menuju ke
kutub yang berlawanan.
Pada saat pengamatan kami juga tidak menemukan fase ini,
kemungkinan selain kurang teliti dalam pengamatan juga salah
dalam menggunakan paku berkarat dalam praktikum.
5. Telofase
Telofase merupakan fase terbelahnya sel. Fase ini membutuhkan
waktu sekitar 30-60 menit. Ciri-ciri telofase adalah sebagai berikut :
a) Kromatid yang memisah, berkumpul pada kedua kutub sel.
b) Membran nukleus terbentuk di sekeliling kromatid pada tiap kutub
dan kromatid memanjang.
c) Terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan.
d) Aster menghilang terjadi penebalan sitoplasma dan diikuti
pembagian sitoplasma (sitokinesis).
e) Kromatid (pada fase ini disebut lagi sebagai kromosom) mulai
membuka kumparannya dan kembali ke keadaan interfase.

Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan


jumlah kromosom sama dengan sel induknya. Sel anak itu bersifat identik
dengan induknya. Jika sel induk memilki 2n kromosom, setiap sel anak akan
memilki 2n kromosom pula. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh,
berfungsi untuk menjaga agar faktor genetik tetap, mengganti sel yang rusak
atau mati dan pertumbuhan/perbanyakan sel. Proses pembelahan mitosis
terjadi pada semua sel tubuh organisme multiseluler, kecuali pada sel yang
menghasilkan sel gamet. Pada tumbuhan, mitosis terjadi pada titik-titik
tumbuh, misalnya ujung batang, ujung akar, dan kambium.
Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan
sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Sitokenesis diawali
pembentukan vesikel yang mengandung materi dinding sel. Vesikel itu
terbentuk di antara dua buah inti dan terbelah memanjang. Selanjutnya
vesikel tersebut membentuk lempeng sel, calon dinding sel baru. Proses ini
mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir
semua organisme.
Jaringan yang mudah untuk melihat proses dalam pembelahan mitosis
adalah jaringan meristem pada akar bawang putih dengan cara memberi
warna dengan zat pewarna menggunakan larutan asetokarmin dan
menghangatkannya.akan nampak kromosom-kromosom di dalam sel yang
membelah diri.
Sel akar bawang yang baru terbentuk berisi 16 kromosom yang
disebut kromosom maternal. Apabila sel tidak sedang dalam proses
membelah diri, kromosom-kromosom tidak tampak dengan bantuan
mikroskop cahaya karena terlalu lembut untuk dapat menyerap zat warna dan
menyingkap sifat alamiahnya (Kimball, Jhon W. 2000;198). Pada sel bawang
putih mempunyai nukleolus yang dapat diamati dengan mikroskop biasa.
Mitosis terdiri atas empat fase utama yaitu profase, metafase, anafase
dan telofase. Mitosis biasanya adalah fase terpendek dalam siklus sel, hanya
berlangsung selama 1 jam dari waktu total siklus sel sepanjang 18-24 jam
dalam sebuah sel ideal. Lama waktu yang dihabiskan dalam fase-fase lainnya
bisa beragam, tapi umumnya fase G1 berlangsung selama 6-12 jam, fase S 6-8
jam, dan G2 3-4 jam. Waktu yng dihabiskan pada masing-masing fase mitosis
cukup berbeda-beda. Profase biasanya memerlukan waktu yang jauh lebih
lama daripada fase-fase lainnya, sedangkan metafase adalah fase yang paling
singkat.
VI. KESIMPULAN
1. Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan
jumlah kromosom sama dengan induknya.
2. Hasil akhir dari pembelahan mitosis adalah 2 sel anak dari satu sel induk
dengan jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom sel
induk.
3. Mitosis terbagi menjadi beberapa tahap yaitu yaitu interfase, profase,
metafase, anafase, dam telofase.
4. Pada pengamatan dari data kelompok didapat satu fase pembelahan
mitosis pada sel akar bawang putih yaitu fase interfase.
5. Tidak ditemukannya fase anafase, profase, metafase,dan telofase diduga
karena ketidak telitian praktikan dalam mengamati fase pembelahan
tersebut, kurangnya waktu.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Amintarti, Sri dan H. Muchyar. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi
Tumbuhan. FKIP UNLAM : Banjarmasin.

Anonim.A.2016.http://darwin.baruch.cuny.edu/darwin/gelfond/Graphics/mit
osis3.jpg. Fase-fase Mitosis sel akar bawang putih. Diakses pada
tanggal 17 April 2016.

Anonim B. 2016. http://praktikumbiologi.blogspot.com/2012/01/foto-foto-


praktikum-mitosis.html (online). Diakses pada tanggal 17 April
2016.

Anonim C. 2016. http://praktikumbiologi.blogspot.com/2012/01/foto-foto-


praktikum-mitosis.html (online). Diakses pada tanggal 17 April
2016.

Anonim D. 2016. http://practicasbiologia.unileon.es/ practicas consus fotos/


practicas1y2/.JPG (online). Diakses pada tanggal 17 April 2016

Anonim E. 2016. http://praktikumbiologi.blogspot.com/2012/01/foto-foto-


praktikum-mitosis.html (online). Diakses pada tanggal 17 April
2016.
Cronquist, Arthur. 1981. An Integrated System of Classification of
Flowering Plants : Columbia University Press. New York.
Kimball, John W. 1988. Biologi Jilid 2.Jakarta : Erlangga.

Nurhadi, Med Bambang. 1994. Genetika Dasar. Armico: Bandung.


LAPORAN PRAKTIKUM IV
ANATOMI TUMBUHAN
(ABKC 2401)

“PENEBALAN PADA DINDING SEL”

OLEH :
Musliha
A1C214212
Kelompok I B

ASISTEN DOSEN :
Muhammad Abdillah Rahman
Nurdiyanah

DOSEN PENGASUH :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Drs. H. Muchyar, MP
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2016

Anda mungkin juga menyukai