GENETIKA TUMBUHAN
ACARA 1
PEMBELAHAN MITOSIS
Semester :
Genap 2019/2020
Oleh:
Alpin Abdulah S
A1D019008
Tujuan acara praktikum ini adalah untuk mengetahui perilaku kromosom pada
pembelahan mitosis.
C. Pembahasan
Mitosis adalah periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik
tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis
terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase
mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan
mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster
dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga
kedua sel anak menjadi terpisah.
Pembelahan mitosis dibagi menjadi lima tahap, yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase. Profase adalah proses awal pembelahan mitosis yang
ditandai dengan memendek dan menebalnya kromosom dan meleburnya inti.
Metafase adalah fase terbentuknya benang spindel. Benang spindel berperan
dalam pemisahan sister chromatid. Metafase dicirikan dengan berjajarnya
kromosom pada bidang equator sel. Anafase adalah proses pemisahan sister
chromatid yang dilakukan saat semua kromosom telah bergerak ke tengah sel dan
benang spindel dari tiap kutub menarik sentromer. Telofase adalah proses
penyusunan membran inti baru pada kromosom anak dan menghilangnya benang
spindel (Hartl & Jones, 2005).
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan
titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses
mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat
perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan
terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat
telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Dengan mitosis terjadi proses
pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk hidup. Tujuan
pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel
anaknya. Pewarisan sifat induk kepada kedua sel anaknya terjadi secara bertahap
fase demi fase (Abidin, 2014).
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke
dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti
oleh sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang sama, serta bertujuan untuk mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Proses
mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang
hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang) (Novel
et al, 2010). Tahapan mitosis menurut Jusuf (2008) antara lain :
1. Profase, Pada tahap ini terjadi kondensasi kromosom yang sebelumnya telah
digandakan pada interfase atau periode S. Kondensasi kromosom berlangsung
melalui proses penggulungan DNA sehingga terjadi penebalan dan
pemendekan ukuran kromosom sehingga pada akhir proses penggulungan
kromosom menjadi lebih pendek dan tebal; tiap kromosom terpisah satu sama
lain. Bentuk seperti ini akan mempermudah pergerakan kromosom dalam
pembelahan sel. Profase dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu awal, tengah, dan
akhir. Profase awal ditandai dengan mulai tampaknya serat-serat kromatin.
Pada profase tengah sudah terlihat pemisahan kromosom yang satu dengan
yang lain, kromosom sudah mempunyai bentuk yang tebal dan pendek.
Proses penggulungan DNA akan berjalan terus dan pada tahap profase akhir,
kromosom akan mempunyai ketebalan serta pemendekan maksimum. Oleh
karena kromosom telah digandakan pada periode S maka pada profase akhir
terlihat semua kromosom sudah menjadi dua kali lipat. Masing-masing
kromosom anak masih disatukan pada satu titik yang disebut sentromer.
Kedua kromosom anakan yang masih disatukan oleh sentromer disebut
kromatid
2. Metafase, ditandai dengan lenyapnya membran inti, kemudian muncul serat-
serat halus dari dua kutub yang berlawanan. Serat tersebut akan menempel
pada sentromer dan menarik kromosom ke arah dua kutub yang berlawanan.
Daya tarik yang seimbang menyebabkan kromosom akan terletak pada bidang
yang terdapat di tengah sel. Bidang imajinasi tersebut dinamakan bidang
ekuator dan posisi kromosom pada bidang ekuator merupakan ciri tahap
metafase. Metafase merupakan tahap yang paling cocok untuk studi
kromosom karena akibat posisinya yang terbesar menyebabkan jumlah
kromosom dapat dihitung dengan tepat, dan bentuk kromosom dapat
dipelajari dengan seksama.
3. Anafase, daya tarik benang-benang akan menyebabkan kedua kromatid anak
akan terlepas dari ikatan sentromer, menjadi dua kromosom baru. Kedua
kromosom baru itu akan bermigrasi ke dua kutub yang berlawanan.
4. Telofase Pada tahap akhir ini, kromosom-kromosom baru sudah terpisah dan
berkumpul pada kutub yang berbeda. Kemudian, membran inti akan muncul
membungkus dua kelompok kromosom yang sudah terpisah itu dalam dua
inti baru. Setelah terbentuk dua inti, kemudian akan terjadi pemisahan
sitoplasma, dengan pembentukan dinding yang memisahkan kedua inti
menjadi dua sel baru. Dengan terbentuknya dua sel baru maka berakhirlah
periode mitosis dan sel kembali ke tahap interfase atau lebih tepatnya masuk
ke periode G1. Pada periode ini sel akan membesar sampai mencapai ukuran
sel dewasa.
D. Kesimpulan
E. Daftar Pustaka
Abidin, A.Z. 2014. Studi Mitosis Bawang untuk Pembuatan Media Pembelajaran.
Preparat Mitosis. Jurnal BioEdu. Vol. 3. No. 3.
Campbell, Reece and Mitchell L. 1999. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Hartl, D. L. & E. W. Jones. 2005. Genetics: Analysis of genes and genomes. 6th
ed. Jones and Bartlett Publishers Inc., Massachusetts.
Kause, M. 2014. Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang
Merah (Allium cepa L.) dengan Mikroskop Binokuler. Fakultas Biologi,
Universitas Kristen Satya Wacana.