Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA TUMBUHAN

ACARA III
TEORI KEMUNGKINAN

Semester:
Genap 2019/2020

Oleh :
Alpin Abdulah S
A1D019008

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2020
A. Tujuan

Tujuan acara praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan berlatih


menggunakan uji ꭕ2 dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan yang
sesungguhnya.

B. Analisis Data

Uji ꭕ2 digunakan untuk menganalisis data hasil praktikum. Uji ꭕ2 yang


dilakukan disajikan pada Tabel 5 dan 6. Jika nilai ꭕ2 hitung lebih besar dari nilai
ꭕ2 Tabel (Tabel 7) maka hasil pengujian tidak signifikan (pengujian tidak sesuai
dengan perbandingan). Jika nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai ꭕ2 Tabel maka
hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan perbandingan). Hasil Uji ꭕ2
dibahas dengan didukung oleh pustaka acuan yang tepat.

Tabel 3. Data pengamatan pelemparan satu mata uang logam selama 50 kali

Pelemparan ke- Karakteristik yang diamati


Gambar (A) Angka (a)
1 
2 
3 
4 
5 
6 

7 
8 
9 
10 
11 
12 

13 

14 
15 
16 
17 
18 
19 

20 
21 
22 

23 
24 
25 

26 

27 

28 
29 
30 

31 

32 
33 

34 

35 
36 
37 
38 
39 
40 

41 

42 

43 

44 
45 

46 
47 
48 
49 
50 

Tabel 4. Data pengamatan pelemparan dua mata uang logam selama 50 kali

Pelemparan Karakteristik yang diamati


ke- Mata Uang Pertama Mata Uang kedua
Gambar (A) Angka (a) Gambar Angka (b)
(B)
1  
2  
3  

4  

5  
6  

7  
8  

9  
10  

11  
12  

13  

14  
15  
16  

17  

18  
19  

20  
21  

22  
23  
24  

25  
26  

27  
28  

29  

30  

31  
32  

33  

34  

35  

36  
37  
38  

39  

40  

41  

42  

43  

44  
45  

46  
47  
48  

49  

50  

Tabel5. Ujiꭕ2menggunakan1kepinguanglogam

Karakteristik yang diamati Jumlah Total


Gambar (A) Angka (a)
Observasi (O) 27 23 50
Harapan (E) 25 25 50
(|O−E|−½ )2 2,25 2,25 4,5
(|O−E|−½)² 0,09 0,09 0,18
E
X2 0,09 0,09 0,18

X2 tabel: 3,84

Kesimpulan : X2 hitung (0,18) < X2 tabel (3,84) H0 diterima, H1 ditolak sehingga


hasil signifikan atau sesuai perbandingan.

Tabel 6. Uji ꭕ2 menggunakan dua keping uang logam yang berbeda

Karakteristik yang diamati Jumlah


Total
Angka 1, Angka 2 Angka 1, Gambar 2/ Gambar 1, Gambar
(ab) Gambar 1, Angka 2 2
(aB, Ab) (AB)
Observasi (O) 11 21 18 50
Harapan (E) 1 2 1 50
x 50=12,5 x 50=25 x 50=12,5
4 4 4
¿2 2,25 16 30,25 48,5
(¿ O−E) ² 0,18 0,64 2,42 3,24
E
X2 0,18 0,64 2,42 3,24

X2 tabel : 5,99

X2 hitung : 3,24

Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel H0 diterima, H1 ditolak sehingga hasil


signifikan atau sesuai perbandingan.
C. Pembahasan

Teori kemungkinan adalah suatu teori yang memprediksikan atau


meramalkan suatu keadaan yang akan terjadi terkait suatu aktifitas yang akan
dilakukan atau dikerjakan. Menurut Suryo (2008: 143) berbagai istilah seperti
kemungkinan, keboleh-jadian, peluang dan sebagainya dipergunakan untuk
membicarakan peristiwa/kejadian yang halnya tidak dapat dipastikan. Selanjunya
disampaikan, teori kemungkinan dapat juga berupa suatu pernyataan yang tidak
diketahui akan kebenarannya.
Sedangkan menurut Suzuki & Griffiths (1976: 13) probabilitas adalah
perbandingan antara banyaknya perlakukan atau ulangan yang dilakukan terhadap
banyaknya peluang yang dapat terjadi dalam perlakuan tersebut. Sementara itu
menurut Gardner et al., (1991: 40) dan Campbell & Reece (2008: 269)
probabilitas adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan atau
perlakuan yang diberikan.
Selanjutnya disampaikan bahwa probabilitas dapat dihitung berdasarkan: (1)
perbedaan jumlah yang diakibatkan kegiatan yang dilakukan, (2) jumlah total
kemungkinan yang dapat terjadi akibat dari perlakuan yang diberikan.
Disampaikan juga nilai kemungkinan berada pada angka 0 dan 1. Angka 0 untuk
perlakuan yang tidak memberikan dampak sedangkan 1 untuk perlakuan yang
menghasilkan dampak, dan perlakuan tersebut harus berjumlah 1. Sementara itu
pendapat lain disampaikan oleh Strickberbeger (1976: 126) bahwa probabilitas
adalah “rata-rata” yang mendekati kebenaran yang diharapkan berdasarkan
jumlah perulangan percobaan yang dilakukan.

Teori kemungkinan adalah dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan


dari tipe tipe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan suatu teori
kemungkinan memungkinkan kita dalam menduga kemungkinan yang diperoleh
dari suatu hasil tertentu dari suatu persilangan. Besarnya kemungkinan atas
terjadinya sesuatu yang diinginkan sama dengan perbandingan antara sesuatu
yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya (Elvira,2017).
Berdasarkan beberapa pernyataan berkaitan dengan pengertian probabilitas
dapat disimpulkan bahwa probabilitas merupakan teori yang digunakan untuk
membuktikan kemungkinanan yang akan terlihat sebagai akibat dari perlakuan
yang diberikan terhadap subyek penelitian. Nilai probabilitas berkisar pada
angka 0 sampai 1. Peristiwa yang pasti terjadi memiliki probabilitas 1,
sedangkan peristiwa yang pasti tidak terjadi memiliki probabilitas 0.
tujuan mengatahui teori kemungkinan adalah untuk meningkatkan
pemahaman mengenai kualitas penyebaran pewarisan sifat yang terjadi dalam
perkawinan atau persilangan.Tujuan mempelajari teori kemungkinan adalah
untuk membantu pasangan suami istri untuk menghitung atau memprediksi
kemungkinan anak mereka di masa yang akan datang apabila mereka memiliki
anak. Selain itu dinyatakan bahwa pengetahuan mengenai teori kemungkinan
sangat berguna bagi para konsultan genetik yang menghadapi permasalahan
genetik berkaitan dengan kemungkinan keturunan yang akan terjadi apabila
terjadi perkawinan atau persilangan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
teori kemungkinan adalah agar dapat pembuat perkiraan atau memprediksi suatu
keadaan yang akan terjadi berdasarkan fakta dan bukti yang dimiliki.
teori kemungkinan terdiri atas dua ketentuan yaitu: (1) ketentuan atau
hukum yang berkaitan dengan pengukuran kemungkinan yang akan terjadi dari
proses penggabungan dua atau lebih perlakuan bebas yang dapat berkolaborasi
atau dapat bergabung/ berinteraksi, (2) hukum atau ketentuan yang berkaitan
dengan kemungkinan yang akan terjadi atau ditimbulkan apabila dua atau lebih
perlakuan yang berbeda tidak dapat bergabung atau berkolaborasi.
Tes chi squre adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan
proses evaluasi terhadap kebenaran atau tidaknya pecobaan yang dilakukan
dengan melakukan perbandingan dengan teori yang berlaku atau yang
digunakan. Tes chi square adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengukuran
dengan melakukan perbandingan antara hasil perlakuan yang terjadi dengan
hasil yang diharapkan secara teoritis. Sementara itu menurut Hartwell et al.,
(2011: 122) tes chi square adalah tes yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara hasil percobaan yang dilakukan dengan hasil yang
diperkirakan dari suatu kegiatan. Selanjutnya disampaikan bahwa tes tersebut
dirancang untuk mengukur atau menentukan seberapa besar jumlah sampel yang
digunakan dalam percobaan/penelitian memberikan pengaruh terhadap hasil
percoban/penelitian.
Berdasarkan beberapa pendapat terkait tes chi square dapat disimpulkan
bahwa tes chi square adalah tes yang dilakukan untuk mengevaluasi antara hasil
pengamatan yang dilakukan dengan perkiraan dari hasil percobaan yang
diharapkan.
Sama halnya dengan teori probabilitas yang memiliki tujuan pengunaan
chi square juga memiliki tujuan, hal ini dikemukakan oleh Hartwell et al.,
(2011: 122-123), yaitu:
a) Untuk mengukur pengaruh ukuran sampel yang digunakan terhadap hasil
percobaan/penelitian.
b) Untuk menolak hipotesis.
c) Untuk melakukan interpretasi hasil percobaan genetik.
Sedangkan menurut Sanders & Bowman ( 2012: 47) tujuan pengunaan tes
chi square adalah untuk membuat perbandingan yang objektif antara hasil yang
diperoleh dalam penelitian/percobaan dengan perkiraan/harapan yang diinginkan
dalam suatu hipotesis. P engunaan tes chi square adalah untuk memberikan
penjelasan rasional dan empirik terhadap berbagai penyimpangan yang
ditemukan dalam percobaan atau penelitihan. Selanjutnya disampaikan bahwa
pengunaan tes chi square dalam suatu percobaan adalah untuk mengetahui
apakah penyimpangan yang ditemukan dalam percobaan masih memenuhi
nisbah teoritis atau menyimpang dari nisbah teoritis.
Berdasarkan berbagai pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengunaan tes chi square dalam penelitian mempunyai tujuan untuk
memberikan gambaran secara rasional dan empirikal hubungan antara hasil
penelitian dengan hasil yang diharapkan secara teoritis, dan membantu peneliti
dalam menjawab hipotesis yang ditentukan secara kuantitatif.
D. Kesimpulan

1. Teori kemungkinan adalah suatu teori yang memprediksikan atau


meramalkan suatu keadaan yang akan terjadi terkait suatu aktifitas yang
akan dilakukan atau dikerjakan. 
2. Teori probabilitas digunakan untuk membuat kesimpulan yang bersifat
kualitatif antara hasil percobaan dengan hasil yang diharapan.
3. Tes chi square digunakan untuk membuat kesimpulan yang sifatnya
kuantitatif antara hasil percobaan dengan hasil yang diharapan.
DAFTAR PUSTAKA

Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan. Gajah Mada University Press :


Yogyakarta.
Dwidjoseputro. (1981). Pengantar Genetika. Bhatara Karya Aksara: Jakarta.

Elvira, D. 2017. Bahan Ajar Genetika Tanaman. Fakultas


Pertanian Universitas Malikussaleh. Aceh.

Leland H. Hartwell, Leroy Hood, Michael L. Goldberg et al. (2011). Genetics


From Genes to Genomes. Fourh Edition. New York: Mc Graw Hill.

Sticberger, Monroe. W. 1985. Genetics. Macmillan Publishing Company New


York.

Suryo. (2008). Genetika Manusia. Yogyakarta: Gagjah Mada University Press.

Yatim, Wildan. 1983. Genetika. Penerbit Tarsito: Bandung.


LAMPIRAN

Tabel 3. Data pengamatan pelemparan satu mata uang logam selama 50 kali

Pelemparan ke- Karakteristik yang diamati


Gambar (A) Angka (a)
1 
2 
3 
4 

5 
6 

7 

8 

9 
10 

11 
12 

13 

14 
15 
16 
17 
18 
19 

20 
21 
22 
23 
24 
25 

26 

27 

28 
29 

30 

31 

32 
33 

34 

35 
36 

37 

38 

39 
40 

41 

42 

43 

44 
45 

46 
47 
48 
49 
50 
Tabel 4. Data pengamatan pelemparan dua mata uang logam selama 50 kali

Pelemparan Karakteristik yang diamati


ke- Mata Uang Pertama Mata Uang kedua
Gambar (A) Angka (a) Gambar Angka (b)
(B)
1  
2  
3  

4  

5  
6  

7  
8  

9  

10  

11  
12  

13  

14  
15  
16  

17  

18  
19  

20  
21  

22  
23  
24  

25  
26  

27  
28  

29  

30  

31  
32  

33  

34  

35  

36  
37  
38  

39  

40  

41  

42  

43  

44  
45  

46  
47  
48  
49  

50  

Anda mungkin juga menyukai