KOPERASI
PROSES MANAJEMEN
MANAJEMEN KOPERASI
Adalah suatu proses manajemen yang diselenggarakan
oleh orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsipprinsip koperasi serta kekayaannya untuk mencapai
tujuannya (Peter Davis, 1999).
Manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang
dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab.
dengan
mengerahkan
segala
kemampuan
kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk
mengembangkan koperasi mencapai tujuan-tujuannya
berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
MANAJEMEN KOPERASI
PENDEKATAN MANAJEMEN
KOPERASI
1. Pendekatan Sistem (holistic)
2. Pendekatan Situasional (Contingency)
CONTOH
Usaha simpan pinjam yang diselenggarakan KSP/USP
koperasi harus memperhatikan:
RAPAT ANGGOTA
Kekuasaan tertinggi di koperasi.
Minimal dilakukan/diselenggarakan 1 tahun sekali (3
bulan setelah tutup buku).
RAPAT ANGGOTA MENETAPKAN
Anggaran dasar koperasi
Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan
usaha koperasi
Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian
pengurus dan pengawas
Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja
Pengesahan/penolakan laporan keuangan
Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban
pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
Pembagian SHU
Penggabungan,
peleburan,
pembagian
dan
pembubaran koperasi
PENGURUS
Dipilih dari/dan oleh anggota dalam rapat anggota.
Pengurus sebagai mandataris/pemegang kuasa rapat
anggota.
Masa jabatan pengurus paling lama adalah 5 tahun.
Persyaratan menjadi pengurus ditetapkan dalam
AD/ART koperasi.
TUGAS PENGURUS
WEWENANG PENGURUS
Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru
serta pemberhentian anggota.
Mengangkat
pengelola
(manajer
yang
diberi
wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha).
Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan
koperasi.
PENGAWAS
TUGAS PENGAWAS
Melakukan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan koperasi.
Membuat
laporan
tertulis
tentang
hasil
pengawasannya.
Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya
terhadap pihak ke-3.
WEWENANG PENGAWAS
Meneliti catatan yang ada di koperasi.
Mendapat segala keterangan yang diperlukan.
DALAM KONDISI TERTENTU KOPERASI DAPAT
MEMINTA JASA AUDIT KEPADA AKUNTAN PUBLIK
FUNGSI DEKOPIN
Juru bicara gerakan koperasi baik dengan pemerintah maupun dengan
masyarakat.
Alat perjuangan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pembina koperasi baik primer maupun sekunder.
Wadah partisipasi rakyat dalam pembangunan.
Pusat diklat perkoperasian.
Sebagai pusat pemberi jasa konsultasi manajemen dan advokasi kepada
koperasi.
Sebagai penghubung koperasi Indonesia dengan gerakan koperasi dan
lembaga sponsor internasional.
MANFAAT PERENCANAAN
Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk
mencapai tujuan organisasi.
Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan
metoda kerja yang sesuai.
Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya
kebijakan, prosedur serta jadwal yang telah ditetapkan.
Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan selalu
berpedoman pada tujuan.
HIRARKHI
TAHAPAN PERENCANAAN
Menetapkan tujuan
Pengembangan strategi dan alternatif
Pengambilan keputusan untuk menetapkan strategi/
alternatif terbaik.
Merumuskan kebijakan (organisasi, personalia, usaha,
keuangan, anggota).
Penganggaran.
Merumuskan pedoman kerja.
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Perancangan dan pemeliharaan sistem peran.
Proses pengaturan dan pengalokasian kerja,
wewenang dan sumber daya di kalangan anggota
organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
FAKTOR PENTING DALAM PROSES PENGORGANISASIAN DI
KOPERASI
1.
2.
3.
FUNGSI PENTING
Mengarahkan (Directing)
Perintah (Tertulis : SOM, SOP, Juklak, Juknas,
Lembar Tugas/disposisi tugas; Lisan)
Disiplin
Partisipasi
Komunikasi (formal, informal, vertikal, horizontal)
Pengawasan
korektif
:
pengawasan
untuk
memperbaiki bias, penyimpangan atau kebocoran dari
rencana, standar dan prosedur yang sudah ada
ditentukan dalam suatu organisasi.
SUMBER PENGAWASAN
1. Pengawasan Internal : Pengawasan yang dirancang
dalam struktur organisasi dalam organisasi koperasi
pengawasan oleh anggota melalui Pengawas.
2. Pengawasan Eksternal : Pengawasan yang dilakukan
dari luar organisasi koperasi; contoh dari
Kementerian/Dinas Koperasi, akuntan publik dan
instansi lain sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN
1. Pengawasan harus ekonomis.
2. Fleksibel dan mudah dimengerti.
3. Menjamin diadakannya tindakan korektif.
4. Melaporkan
adanya
penyimpangan,
penyebab
terjadinya penyimpangan dan alternatif solusi
perbaikan.
5. Mengetahui dengan pasti tentang sifat dan kebutuhan
dari setiap kegiatan yang harus diawasi.
PERSONALIA PENGAWASAN DI KOPERASI
1. Anggota koperasi
2. Pengawas
3. Pengurus
4. Manajer
5. Badan penasihat dewan pembina
6. Kementerian Koperasi, Dinas Koperasi, Dekopin dan
koperasi sekunder