Oleh :
Muhammad Rijali
1810512110024
Kelompok III
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
i
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4
KESIMPULAN ......................................................................................... 16
Kesimpulan... ................................................................................... 16
Saran................................................................................................. 16
DAFTAR TABEL
Halaman
Latar Belakang
Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan
ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang
dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek
yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga
kembali dari anak tanaman yang tumbuh (Agung, 2006). Kecuali pada anggrek
jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi sisi
batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp.
Cattleya sp, Oncidium sp. dan Cvmbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada
dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus
ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun.
Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., drachnis sp., Renanthera
yaitu, konvensional dan dengan metoda kultur in vitro. Tanaman anggrek dapat
2
ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yaitu di bawah pohon atau
dengan naungan yang diberi paranet atau sejenisnya dengan pengaturan intensitas
cahaya tertentu atau di lahan terbuka. Oleh karena tanaman anggrek mempunyai
potensi ekonomis yang tinggi, maka untuk jenis jenis tertentu dapat ditanam di
dalam rumah kaca (green house). Selain untuk melindungi tanaman dari gangguan
Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak
lekas melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik, mampu
mengikat air dan zat zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang
diinginkan dan relatif murah harganya. Sampai saat ini belum ada media yang
anggrek yang sedang aktif tumbuh, membutuhkan lebih banyak air dibandingkan
tumbuhan lainnya, hanya anggrek membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
sangat lambat.
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
di Indonesia, karena saat ada tanaman lain yang muncul menjadi pusat
anggrek yang terbagi dalam 5 sub famili yang tersebar dan tumbuh di puncak
gunung sampai dataran rendah dari jumlah tersebut 5000 jenis anggrek terdapat
tinggi, baik untuk bunga potong maupun untuk bunga pot. Anggrek mempunyai
bentuk bunga dan warna yang bervariasi sertamemiliki daya tahan mekar bunga
umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur yang tinggi
(Agung, 2006).
Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60-
85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari
penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak
terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas tunas muda. Oleh
karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan
kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara
4
generatif. Cara generatif yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat lembut. Cara
pencambahan biji harus dalam keadaan yang aseptic (suci hama dan penyakit) yg
dilakukan dilaboratorium. Cara vegetatif yaitu tanpa biji. yang diperbanyak adalah
pada bagian tanaman antara lain memotong stek dan anak tunas, membelah rumpun
perbanyakan yang sesuai akan sangat tergantung dari tujuannya (Gunawan, 2005).
kebun yaitu di bawah pohon atau dengan naungan yang diberi paranet atau
sejenisnya dengan pengaturan intensitas cahaya tertentu atau di lahan terbuka. Oleh
karena tanaman anggrek mempunyai potensi ekonomis yang tinggi, maka untuk
jenis jenis tertentu dapat ditanam di dalam rumah kaca (green house). Selain untuk
melindungi tanaman dari gangguan alam, juga akan mengurangi intensitas serangan
OPT. Menurut Ginting (2001), tanaman anggrek yang sedang aktif tumbuh,
Frekuensi dan banyaknya air siraman yang diberikan pada tanaman anggrek
bergantung pada jenis dan besar kecil ukuran tanaman, serta keadaan lingkungan
dan generatif tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang masih
kecil perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 30:10:10, pada fase pertumbuhan
NPK adalah 10:10:10. Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif yaitu untuk
(Lingga, 2004).
tanaman muda untuk bibit, tanaman dewasa untuk tanaman hias dan sebagai bunga
potong. Jenis anggrek yang paling diminati sebagai bunga potong. Hal ini
dikarenakan anggrek memiliki banyak warna, memiliki bentuk yang khas dan
memiliki kecepatan tumbuh relatif lambat. Kecepatan tumbuh ini berbeda – beda
kualitas dan kuantitas tanaman serta kontinuitas produksi yang baik (Suradinata
dkk, 2016).
mungkin menjadi tujuan utama penanganan pasca panen dan pasca produksi. Untuk
mempengaruhi mutu pasca panen atau pasca produksi tanaman anggrek. Faktor
yang mempengaruhi mutu pasca panen anggrek bunga potong adalah tingkat
6
ketuaan bunga, suhu, pasokan air dan makanan, etilen dan kerusakan mekanis dan
penyakit. Sedangkan yang mempengaruhi anggrek pot antara lain kultivar, stadia
(Lingga, 2004).
7
Bahan
Alat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 5 Maret 2021 pukul
Prosedur Kerja
3. Melilitkan sabut kelapa pada akar bibit tanaman anggrekdan memasukkan bibit
4. Meletakkan bibit tanaman anggrek yang sudah ditanam di tempat yang teduh
5, Menyiram media tanam yang berisi bibit tanaman anggrek dengan air cucian
beras.
9
HASIL
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
Anggrek Tebu
1.
(Grammatophyllum speciosum)
Anggrek Vanda
2.
(Vanda sumatranum)
3. Anggrek Dendrobium
10
Anggrek Bulan
4.
(Pohpasilsae amabilis)
5. Anggrek Cattleya
Anggrek Hitam
6.
(Coelogyne pandurata)
PEMBAHASAN
Tanaman anggrek tebu tersebar secara alami mulai dari Myanmar, Thailand,
tebu tersebar ulaidari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga
sela-sela atau pangkal pohon besar didaerah dataran rendah yang beriklim tropis.
Anggrek paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya.
Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan
mempunyai Panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm.
Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar
dan terberat atau anggrek raksasa. Ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang
besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5– 3 meter dengan diameter
kuntum bunga yang setiap bunga berdiameter sekitar 10 cm. Sosok batangnya ini
memang mirip dengan tebu lantaran itu kemudian anggrek initerkenal sebagai
anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari
batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.
Anggrek ini termasuk dalam tipe Anggrek simpodial yang tidak memiliki batang
utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman
yang tumbuh.
mulai dari ukuran sedang hingga besar. Warna bunganya beraneka ragam.
Bunganya ada yang berwarna ungu, biru, kuning, merah, putih, kombinasi bitik-
bintik ataupun bergaris. Tangkai bunga yang menjadi tempat melekatnya karangan
bunga akan dijumpai diantara dua ketiak daun. Bagian utama bunga vanda sama
dengan bunga anggrek lainnya, yaitu sepal, petal, stamen, pistil, ovari, dan
12
labellum. Jumlah sepal (daun kelopak) anggrek vanda 3 buah, yang terdidi dari 1
sepal dorsal (atas) dan 2 sepal lateral (samping). Tiga taji akan ditemukan pada
labelum (bibir bunga). Warna taji tengah pada umumnya lebih gelap. Labelum akan
megeluarkan aroma bunga yang khas yang akan memancing serangga datang dan
membantu proses penyerbukan Bagian tengah bunga akan dijumpai alat reproduks
jantan dan betina. Serbuk sari yang mengandung alat reproduksi jantan berwarna
kuning dan tertutup oleh anther cap. Jika putik (alat reproduksi betina) terletak di
bawah column, sepal, petal dan menyatu dengan dasar bunga (Widiastoety, 2005).
Batang vanda termasuk tanaman anggrek monopodial, artinya batang tumbuh tegak
keatas tak terbatas. Bentuk batang anggrek ini yaitu lurus, ramping, dan tidak
berumbi.
kuntum bunga pada satu karangan dapat terdiri dari satu sampai banyak kuntum.
Karangan bunga pada beberapa spesies letaknya terminal, sedangkan pada sebagian
yaitu sepal (daun kelopak), petal (daun mahkota), stamen (benang sari), pistil
Sepal anggrek berjumlah tiga buah, pada bagian atas disebut sepal dorsal,
sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Anggrek Dendrobium sp memiliki tiga
buah petal, petal pertama dan kedua letaknya berseling dengan sepal. Petal ketiga
gumpalan yang mengandung protein, minyak, dan zat pewangi. Warna bunga
tanaman anggrek sangat bervariasi dan berfungsi untuk menarik serangga hinggap
laporan, lebah madu merupakan serangga polinator yang umum pada tanaman
Colum (tugu) yang terdapat pada bagian tengah bunga merupakan tempat
alat reproduksi jantan dan alat reproduksi betina. Pada ujung colum terdapat anter
atau kepala sari yang merupakan gumpalan serbuk sari atau polinia. Polinia tertutup
dengan sebuah cap (anther cap), stigma (kepala putik) terletak di bawah rostellum
dan menghadap ke labellum, dan ovarium bersatu dengan dasar bunga dan terletak
dibawah colum, sepal, dan petal (Santina, L. 1990). Anggrek ini termasuk dalam
tipe anggrek simpodial yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung
batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh, namun anggrek ini
tersusun majemuk, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian
kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga
disebut petal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam lidah
yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik.
Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk
cakram kecil (disebut pollinia) dan terlindungi oleh struktur kecil yang harus dibuka
oleh serangga penyerbuk dan membawa serbuk sari ke mulut putik (Binawati,
2012). Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) indah dan berwarna putih
membulat penuh sehingga tampak seperti bulan (Iswanto, 2005). Batang anggrek
bulan termasuk tanaman anggrek monopodial, artinya batang tumbuh tegak keatas
tak terbatas. Bentuk batang anggrek ini yaitu lurus, ramping, dan tidak berumbi.
14
Anggrek ini termasuk dalam tipe anggrek simpodial yang tidak memiliki batang
utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman
yang tumbuh.
Anggrek Cattleya memiliki bentuk antara petal dan sepal yang tidak
beraturan, ukuran bunganya relatif besar dan memiliki lima bagian utama yaitu
sepal (daun kelopak), petal (daun mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik),
dan ovary (bakal buah) (Suryowinoto, 1994). Petal pada lingkaran luar dan dalam
memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dan pada petal bagian tengah menjadi
bibir bunga atau labellum dengan bentuk yang lebih besar dan bergelombang atau
agak keriting. Selain itu labellum ini memiliki warna yang lebih mencolok
dibanding warna bagian bunga yang lainnya. Labellum memang berfungsi untuk
yang wangi. Anggrek ini termasuk dalam tipe anggrek simpodial yang tidak
memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari
Bunga anggrek hitam tersusun pada rangkaian tandan dengan panjang 15-
40 cm, lebar 10 cm, yang menjuntai ke bawah dengan jumlah bunga mencapai 14
kuntum per tandan. Hal ini semakin menambah keeleganan bunga anggrek tersebut.
Kelopak bunganya berbentuk lanset, lancip dengan warna hijau muda dengan
ukuran panjang 5–6 cm dan lebar 2-3 cm (Purnama A, 2014). Bentuk mahkota
bunganya juga lancip berwarna hijau muda, yang mana pada bagian tengahnya
terdapat lidah bunga (labellum) berwarna hitam berbentuk biola bertekstur dengan
background hijau muda. Daun anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau
dengan panjang berkisar antara 40–50 cm dan lebar antara 2-10 cm. Sedangkan
15
buah anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara
2–3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah. Anggrek ini
termasuk dalam tipe anggrek simpodial yang tidak memiliki batang utama, bunga
ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh.
16
Kesimpulan
2. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga
ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh.
3. Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang
(Coelogyne pandurata).
7. Anggrek Tebu adalah anggrek paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis
anggrek lainnya.
6. Anggrek memiliki waktu berbunga yang realif lama daripada tanaman lain.
Saran
Saran untuk praktikum ini semoga untuk vidio materi bisa di bagikan lebih
awal melalalui link agar dapat lebih jelas daripada di putar melalui Google Meet
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, D.W. 2007. Agar Anggrek Rajin Berbunga. Penebar Swadaya.. Jakarta
Suradinata, Y. R., Nuraini, A., & Sela, A. (2016). Respons bunga anggrek
Dendrobium F1 (Dendrobium Malaysian Green) pada berbagai konsentrasi
giberelin. Kultivasi, 15(1).