Anda di halaman 1dari 24

Produktivitas Tanaman di

Lahan Kering Sub Optimal

RABIATUL WAHDAH, S.P.,M.S.

PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
Pengertian Produktivitas
Nurmala,dkk (2012)

• Produktivitas adalah kemampuan tanah untuk menghasilkan


produksi tanaman tertentu dalam keadaan pengolahan tanah
tertentu.

• Produktivitas merupakan perwujudan dari keseluruhan faktor-


faktor (tanah dan non tanah) yang berpengaruh terhadap hasil
tanaman yg lebih berdasarkan pada pertimbangan ekonomi.

• Menurut Dewan Produksi Nasional (2009) dalam Farizal (2015)


menjelaskan bahwa produktivitas arti sebagai perbandingan
antara hasil yang dicapai (output) dengan keberhasilan
sumberdaya yang digunakan(input).

• Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki 2 dimensi: 1) efektivitas yg


mengarah pd pencapaian target berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan
waktu. 2) efisiensi yg berkaitan dngan upaya membandingkan input dngan
realisasi penggunaan/bagaimna pekerjaan tersebut dilaksnakan.
Pengertian Produksi

• PRODUKSI adalah suatu metode yg bertujuan


menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dengn menggunakan faktor-faktor produksi yg
tersedia (Ahyari (2002).
Faktor Produksi dalam Usaha Tani

Tanah

Uang atau
barang seperti Tenaga kerja bsa
alat-alat brsal dri keluarga
pertanian, petani itu sndri
bibit,pupuk, dan dari luar
Usaha kluarga.
dan lainnya.
Tani

Tenaga
Modal
Kerja
Tanah sebagai Faktor Produksi
mempengaruhi produktivitas lahan
• Luas lahan
• Kondisi Irigasi
• Keasaman Tanah
• Pupuk
• Hama
• Tenaga Kerja
• Teknologi
• Jenis/varietas tanaman yg digunakan
LUAS LAHAN (Tanah)
• Dapat dikatakan semakin luas lahan yg digarap
semakin besar jumlah produksi yg dihasilkan olh lahan
tersebut. Namun aspek kesuburan tanah, penggunaan
lahan (swah,tegalan, dll), tofografi (dataran
pantai,rendah/tinggi) berkaitan dngan kemampuan
tanah untk dpt berproduksi (Rahman, 2015).
• Luas lahan memiliki pengaruh yg signifikan trhadap
produksi pdi sec. nasional.
• Pd umumnya diasumsikan bhwa smkin luas lahan mk
tingkat pendpatan yg diperoleh akn smakin bsar, akn ttpi
memiliki konsekuensi penggunaan faktor produksi
lainnya seperti benih,pupuk, dan pestisida.
Klasifikasi tingkat produktivitas lahan pertanian sawah
No Produktivitas Produktivitas Sawah Kategori
Sawah Teknis Setengah Teknis dan
(ton/ha) Tadah Hujan (ton/ha)

1 3 2 Rendah

2 3,1 – 4,9 2,1 - 4 Sedang

3 5-7 >4 – 6 Tinggi

4 >7 >6 Sangat Tinggi

Sumber : PP No.1 Tahun 2011


KONDISI IRIGASI

• Ketersediaan air sbgai slah satu faktor penentu


dlm usaha tani.
• Ketersediaan air irigasi jg akn memacu
peningkatan penggunaan input produksi yg lain
benih dan pupuk.
• Sistem irigasi berpngaruh trhadap pningkatan
produksi trutama padi swah.
• Dapat dikatan sistem irigasi akn memberikan
tingkat produktivitas yg tinggi dibndingkan dngan
sawah tadah hujan.
Keasaman Tanah

• Tanah memiliki sifat yg bervariasi baik sifat fisik,


kimia, dan biologi. Maka tingkat kesuburan
tanah pd bbrapa jnis tanah juga berbeda.

• Sifat kimia yg paling mendsar dan


mempengaruhi kesuburan tanah adalah pH
tanah. Unsur hara akn mudah dsrap tanaman
pda pH 6-7.
Lahan kering masam dengan penyebaran terluas di
Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua
mempunyai faktor pembatas utama pH tanah yang
tergolong masam (<5,5). Kemasaman tanah yang
tinggi berkaitan juga dengan tingginya kadar Al, yang
menyebabkan fiksasi unsur fosfat (P) menjadi tinggi
sehingga tidak tersedia untuk tanaman, kandungan
basa-basa dapat tukar dan KTK juga rendah,kejenuhan
basa <50%, kandungan besi dan mangan mendekati
batas meracuni, dan miskin elemen biotik.
Umumnya tanah di lahan kering masam termasuk ordo
Entisols, Inceptisols, Ultisols, dan Oxsisols. Ultisol
(Podsolik Merah Kuning) merupakan ordo yang paling
dominan. Tingkat kesuburan dan produktivitas lahan
rendah, sehingga memerlukan input cukup tinggi
PUPUK
• Pemupukan yg lengkap dan berimbang sngat
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
tanaman.
• Kombinasi penggunaan pupuk organik dan
anorganik sngat dianjurkan untuk mendpatkan
produksi tanaman yg maksimal.
Organisme Pengganggu
Tanaman
• OPT menyebabkan gagal panen dan ketidakstabilan
produksi hasil tanaman budidaya (Maulana dkk, 2017).
• OPT yg menyerang tanaman padi pada umumnya adalah
Hama Penggerek Batang,Tikus, Walang Sangit, Ulat Grayak,
Belalang, Siput Murbei, Thrips, Penyakit Hawar
Bakteri,Tungro, Blast, dll.
TENAGA KERJA

• Pelaku usaha tani kebanyakan saat ini adalah


org tua, sdngkan generasi muda lbih tertarik
untuk bkerja pd industri atau merantau ke kota.
• Tenaga kerja merupakan faktor input yg pnting
dlam usha tani.
• Penggunaan tenaga kerja akn intensif apabila
tenaga kerja yg dikeluarkan dpt memberikan
manfaat yg optimal dlm proses produksi dan dpt
menggarap tanah seluas yg dimiliki
(hafidh,2009)
TEKNOLOGI
• Perkembangan teknologi pertanian sdikit demi sdikit tlah
membawa perubahan pda cara bercocok tanam masyarakat.
• Peralatan-peralatan yg digunakan untk keperluan pengolahan
tanah pertanian sblum tahun 1985 adalah bajak dan garu.
Skarang sdah berupa traktor, mesin pengering, mesin penebah,
dll.
• Teknologi tdkhanya dri segi peralatan yg digunakan,akn tetapi dri
penggunaan pupuk, cara budidaya, varietas2 yg dihasilkan dari
persilangan2, dan lainnya.
Jenis/Varietas yang Digunakan

• Penggunaan varietas unggul dan benih berlabel


adalah salah satu cara peningkatan
produktivitas.
• Hasil penelitian mengatakan, bahwa
pertumbuhan tanaman bkn hanya krena
pemberian pupuk ttpi varietas sngat
berpengaruh. Karena setiap varietas mempunyai
sifat genetis, morfologis,maupun fisiologis, than
terhadap hama dan penyakit,umur genjah, tahan
kekeringan, unsur beracun,dll.
Produksi, Luas Panen, Produktivitas Padi di Indonesia,2014 - 2018
PENTING…..!!!!

https://www.pertanian.g
o.id/home/?show=page
&act=view&id=61
 Berdasarkan fakta data BPS (2021), maka paling tidak ada 2
(dua) skenario yang dapat dilakukan untuk menggenjot
produksi padi nasional: (a) melakukan pergantian varietas
unggul padi lahan kering dan (b) meningkatkan indeks
pertanaman. Berdasarkan data BPS (2019), luas lahan kering
nasional mencapai 63,4 juta hektar (33,7% luas lahan
Indonesia). Lahan yang sudah digunakan untuk pertanian
lahan kering 8,8 juta ha, sedangkan lahan untuk pertanian
lahan kering campur semak 26,3 juta hektar dan untuk
perkebunan seluas 18 juta ha. Sisanya 10,3 juta hektar belum
diusahakan. Jika lahan yang sudah diusahakan 53,1 juta hektar
ditingkatkan rata-rata produktivitasnya 100 kilogram per
hektar, maka akan ada tambahan produksi padi nasional 5,31
juta ton.
Artinya apa, pengembangan padi lahan kering berbasis
teknologi jauh lebih menjanjikan dibandingkan peningkatan
produktivitas lahan sawah yang sejak tahun 1970 petaninya
telah menerima bantuan dalam berbagai bentuk.
Pertanyaannya, teknologi apa yang memungkinkan secara
operasional produktivitas lahan kering dapat ditingkatkan
 Dua teknologi yang sudah proven terbukti mampu
mendongkrak produksi padi lahan kering yaitu
peningkatan ketersediaan air dan penggunaan benih
unggul produktivitasa tinggi. Negara-negara maju telah
lama melirik pengembangan padi lahan kering seperti
Brazil dan negara Amerika latin lainnya. Melalui tanam
langsung (direct seedling) yang lahannya dioptimalkan
melalui pengelolaan hara terpadu, produktivitas padi
lahan kering Brasil mampu mendekati produktivitas padi
irigasinya. Kata kuncinya adalah pengelolaan bahan
organik sebagai sumber unsur hara lengkap
berkelanjutan didukung dan lengas tanah (soil moisture)
yang terus tersedia dalam kondisi optimal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai