Anda di halaman 1dari 27

UNSUR HARA

Semua unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman


untuk mendukung proses metabolisme tanaman.

FUNGSI

Sebagai

penyusun tubuh tanaman


Sebagai Katalisator
Sebagai sumber energi

Hara tanaman :

Dapat diserap tumbuhan disebut Hara tersedia


Berupa Ion yang larut dalam air, kecuali C,H dan O
yang diserap berupa molekul
Serapan hara sangat tergantung pada tersedianya hara
dalam media tanah, karena jenis dan jumlah hara
tersedia belum tentu sesuai dengan kebutuhan
tumbuhan.
Kekurangan hara pada tumbuhan disebut Kahat,
kekahatan atau deficiency, gejalanya atau symptom
berlainan untuk tiap jenis hara pada tiap jenis
tumbuhan.

Unsur hara essensial :


Adalah unsur hara yang selalu dibutuhkan
tanaman, kekurangan salah satu unsur ini
tanaman akan terganggu pertumbuhannya.
Unsur hara essensial sebagian besar
tumbuhan berjumlah 16 macam, untuk
beberapa jenis tumbuhan perlu 20 macam.
C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn,
B, Mo, CI ( Co, Na, V, Si )

Unsur hara disebut essensial untuk


pertumbuhan apabila :
a.
b.
c.
d.
e.

Kekurangan unsur ini tumbuhan tidak dapat


melangsungkan daur hidupnya secara lengkap
Gejala kekurangannya adalah khas setiap
jenis hara
Peranan dari tiap hara atau gabungannya
adalah beda-beda
Peranan dari tiap hara ini, tidak dapat diganti
oleh unsur lain
Terlibat langsung dalam nutrisi tumbuhan
antara lain dalam kegiatan atau proses
metabolik dan proses enzymatik.

Unsur Hara tumbuhan essensial


dapat dibagi menjadi 4 macam :
Hara khusus C,H,O Cara serapannya
berbeda dengan hara lain.
Hara makro primer atau hara primer,
meliputi hara N,P,K,S.
Hara makrosekunder atau hara sekunder,
meliputi hara Ca dan Mg.
Hara mikro, yaitu Fe, Zn,Cu, Mn,Mo,B dan
CI (Ca, Na, U,Si).

Hara Khusus :
Unsur C,H dan O diambil oleh tumbuhan dalam bentuk

molekul
CO2 dari udara
H2O dari dalam tanah dan media tumbuh
Hara N,P,K, dan S dinamakan makro primer, dibutuhkan
tumbuhan dalam jumlah paling banyak.
Hara S dulu makro sekunder, sekarang makro primer
Hara Ca dan Mg dinamakan makro sekunder, dibutuhkan
tumbuhan dalam jumlah sedang
Hara Fe, Zn, Mn, Cu, mo, B, Ci, ( Co,Na, V,S) hara mikro,
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus ada, apabila
kebanyakan dapat bersifat racun.
Hara Co,Na, V dan Si tidak dibutuhkan oleh semua jenis
tumbuhan, hanya tertentu dan dapat bersifat essensial.

Menurut ( Davideseu dan


Davideseu, 1988)
Batas perbedaan unsur hara makro dan mikro
0,02%
Kadar unsur hara makro lebih dari 0,02 %, bila
kurang disebut unsur hara mikro.
Dalam praktek dilapangan, tumbuhan tertentu
dan hidup pada jenis tanah tertentu, angka
diatas tidak tepat.
Contoh ; tanaman jagung hidup ditanah latosal
kadar Fe lebih dari 0,025
Kandungan hara dalam tumbuhan berbeda-beda,
tergantung pada jenis hara, tanaman, kesuburan
tanah, jenis tanah dan pengelolaan tanaman.

Peranan fungsi atau manfaat tiap hara dan


gabungannya dalam tumbuhan cukup banyak
dan berlainan, tetapi pada garis besarnya ada
2 macam, yaitu :
Peranan struktural, yaitu penyusunan bagian
atau organ dari tumbuhan
Peranan Fungsional, yaitu untuk kegiatan
yang terajadi didalam tubuh tumbuhan (faal
tumbuhan)

SUMBER PENYERAPAN UNSUR HARA

DARI UDARA
Unsur C berasal dari CO2
Unsur O berasal dari O2
Unsur S berasal dari SO2
Co2 diasimilasi dengan proses karboksilat terbentuk karboksilat
bersama penyerapan O2 dan H2O.
Unsur H diserap dalam bentuk H2O direduksi menjadi H + kemudian
ditransfer ke dalam senyawa nikotinamide adenosine dinukleotida
(NADP+) menjadi NADPH, menjadi senyawa penting bagi tanaman
sebagai koenzym dasar dalam proses oksidasi reduksi.
Unsur N dari udara dan dari tanah diasimilasi dala proses reduksi
dan aminari. (N) udara diserap dari N2 bebas lewat bakteri bintil
akar dan NH3 diserap lewat stomata tanaman.
Penyerapan S dari udara (SO2) dan dari tanah berupa ion SO 4 =,
digabung dengan senyawa organik lain yang ada menjadi senyawa
organik yang mengandung S seperti protein.

DARI TANAH
Dilakukan oleh akar dan diambil dari
kompleks jerapan tanah atau dari larutan
tanah berupa kation atau anion.
Diserap dalam bentuk khelat(chelation),
yaitu ikatan kation logam dengan senyawa
organik.
Kebanyakan unsur hara mikro diberikan
lewat daun (pupuk daun).

Harkat hara dalam tanah dan


tanaman
Untuk mengetahui hara tanaman di
dalam tanah perlu dilakukan analisis
tanah dan tanaman.
Dapat berupa uji cepat ( quick test)
dan analisis laboratorium.

Quick Test
Merupakan analisis untuk mengetahui ada
tidaknya hara tanaman dan harkatnya.

Analisis
laboratorium
:
Hasilnya secara kuantitatif dinyatakan dalam %

(persen), ppm (part per million), miliequivalent dan


sebagainya, secara pasti jumlah hara yang tersedia
dalam satu hektar dapat dihitung.

Hasil dari Analisis Tanah, Keadaan hara dalam tanah


dapat diharkatkan sbb :
SANGAT RENDAH ( SR )
Tanaman menderita gejala kekurangan hara
Masing masing menampakkan gejala tertentu.
Produksi tanaman sangat rendah, apabila dipupuk
tanaman menunjukkan tanggap yang nyata.
Produksi meningkat sedangkan gejala menghilang.

RENDAH ( R )
Tanaman tidak menampakkan gejala kekurangan tetapi
produksi rendah.
Bila dipupuk dengan pupuk yang mengandung hara tersebut,
produksi naik cukup memadai atau menunjukkan tanggap
terhadap pemupukan.
CUKUP, SEDANG, MEDIUM ( S )
Keadaan hara dalam tanah cukup tersedia
Produksi cukup memadai, bila dipupuk dengan pupuk yang
mengandung hara tersebut, sedikit menunjukkan kenaikkan
produksi atau masih tanggap terhadap pemupukan.

TINGGI ( T )
Tanaman umunya menampakkan gejala pertumbuhan normal
Produksi dalam keadaan optimal
Pemupukan tidak nyata menunjukkan kenaikan produksi
Tanaman kurang tanggap terhadap pemupukan

SANGAT TINGGI ( ST )
Kadarnya melampaui ambang batas toleransi, sebagian
tanaman akan menunjukkan gejala penyimpangan
pertumbuhan.
Penyimpangan pertumbuhan berupa gejala keracunan,
gejalanya berbeda antara tanaman satu dengan yang lainnya.
Produksi menunjukkan penurunan secara nyata.

Kegunaan Analysis pada Tanah dan Tanaman

Untuk mengetahui status hara dalam tanah dan tanaman


Untuk kelestarian kesuburan tanah dan produksivitas lahan
dengan mengetahui kadar hara dalam tanah dan produksi
tanaman, maka kehilangan hara dari dalam tanah karena panen
dapat dihitung atau diduga.
Menduga produksi tanaman dan menghitung keuntungan
apabila dilakukan pemupukan.
Untuk mengetahui hara yang menjadi faktor pembatas yang
harus diperbaiki dan membuat rekomendasi pemupukan
Untuk menilai lahan secara keonomis, misalnya harga tanah,
pajak dan sebagainya.

Beberapa Unsur Hara Yang


Dibutuhkan Tanaman :
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O),
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K),
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang
(S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo,
Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).
Unsur hara tersebut tergolong unsur hara
Essensial.

NITROGEN ( N )

Merangsang pertumbuhan tanaman secara


keseluruhan
Merupakan bagian dari sel (organ)
tanaman itu sendiri
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan
protein dalam tanaman
Merangsang pertumbuhan vegetatif
(warna hijau) seperti daun
Tanaman yang kekurangan unsur N
gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil,
daun hijau kekuningan, daun sempit,
pendek dan tegak, daun-daun tua cepat
menguning dan mati.

PHOSPAT (P)

Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil


metabolisme dalam tanaman
Merangsang pembungaan dan pembuahan
Merangsang pertumbuhan akar
Merangsang pembentukan biji
Merangsang pembelahan sel tanaman dan
memperbesar jaringan sel
Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya :
pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun
berwarna keunguan atau kemerahan (kurang sehat)

KALIUM (K)
Berfungsi

dalam proses fotosintesa,


pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral
termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman
terhadap penyakit
Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya :
batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun
berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar
dan sehat, ujung daun menguning dan kering,
timbul bercak coklat pada pucuk daun.

UNSUR HARA MIKRO YANG


DIBUTUHKAN TANAMAN
BESI (Fe)
Berfungsi sebagai pelaksana pemindahan electron
dalam proses metabolisme. Kekurangan Fe
menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil
dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak
sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan
kaadar asam amino pada daun dan penurunan
jumlah ribosom secara drastis. Penurunan kadar
pigmen dan protein dapat disebabkan oleh
kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan
pengurangan aktivitas semua enzim.

MANGAN (Mn)
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga
mengaktifkan polimerase, sintesis protein,
karbohidrat.
Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim
utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi
fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada
indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
Defisiensi unsure Mn antara lain :
pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis
pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih
banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua,
pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan
sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian
tengah dan pangkal daun muda, split seed pada
tanaman lupin.

SENG ( Zn )
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH,
pengapuran yang berlebihan sering
menyebabkan ketersediaaan Zn menurun.
Tanah yang mempunyai pH tinggi sering
menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn,
terytama pada tanah berkapur.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain :
tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek,
daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan
klorosis pada daun-daun muda dan intermedier
serta adanya nekrosis.

TEMBAGA ( Cu )
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim
sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butiratfenolase dan laktase.
Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat,
berperan terhadap perkembangan tanaman generatif,
berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan
penyusunan lignin.
Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain :
pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun
muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan
pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.

MOLIBDEN ( Mo)
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim
nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase.
Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir
menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat
menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat
dan mati dan pembentukan bunga terlambat.
Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun
bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun
menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi
berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga
kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan

BORON ( B )
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan
dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein,
fenol dan auksin.
Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan,
pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas
membran, dan perkecambahan serbuk sari.
Gejala defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan
terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati
pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang
berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit.

KHLOR (Cl )
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman,
meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan
air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan
ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit
dianggap hara makro yang penting. Juga berperan
dalam fotosistem II dari proses fotosintesis,
khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor adalah antara lain : pola
percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun
lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada
daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.

Anda mungkin juga menyukai