PENDUGAAN EROSI
DENGAN METODE USLE (Universal Soil Loss Equation)
DI SITU BOJONGSARI, DEPOK
Oleh :
Arika Listiani
05021181320010
INDRALAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini bertujuan untuk meninjau
kembali besarnya erosi yang terjadi dan konservasi yang dapat dilakukan pada
pendugaan erosi Dengan metode usle (universal soil loss equation) Di situ
bojongsari, depok sebagai tugas akhir mata kuliah Teknik Konservasi Tanah dan
Air.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 8. Hasil Perhitungan Laju Kehilangan Tanah (A) di Situ Bojongsari Tahun
1992 2001
T R*K LS CP
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
92 373.61 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
93 390.30 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
94 293.98 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
95 401.95 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
96 373.62 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
97 231.15 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
98 387.56 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
99 251.77 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
0 226.81 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
1 292.78 9.50 0.25 3.67 0.25 0.25 0.098 0.01 0.1 0.128 0.02
A
ton/ha/tahun
1 2 3 4 5
347.83 0.93 137.11 11.96 1.87
363.37 0.98 143.24 12.49 1.95
273.70 0.73 107.89 9.41 1.47
374.22 1.00 147.52 12.86 2.01
347.84 0.93 137.12 11.96 1.87
215.20 0.58 84.83 7.40 1.16
360.82 0.97 142.23 12.40 1.94
234.40 0.63 92.40 8.06 1.26
211.16 0.57 83.24 7.26 1.13
272.58 0.73 107.45 9.37 1.46
Keterangan : T = tahun
Tabel 9. Hasil Perhitungan Total Laju Kehilangan Tanah (A) di Situ Bojongsari
Per Tahun
Total Nilai A (Ton/ha/tahun) LOKASI
1 2 3 4 5
JUMLAH TOTAL KEHILANGAN TA 3001.1 8.06 1183.0 103.1 16.1
NAH 1 3 5 2
(10 Tahun)
RATA- 300.11 0.80 118.30 10.31 1.61
RATA KEHILANGAN TANAH 1 6 3 5 2
(1 Tahun / per tahun)
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pendugaan erosi yang dilakukan di
Situ Bojongsari, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
7. Berdasarkan perhitungan cakupan daerah tangkapan pada masingmasing zona
maka dapat diketahui bahwa nilai erosi terbesar yang tergolong kelas erosi
berat terdapat pada lokasi 1 sebesar 4969.84 ton/ha. Sedangkan nilai erosi
terkecil terdapat pada lokasi 5 yang tergolong kategori erosi sangat ringan
sebesar 22.66 ton/ha.
8. Penyebaran luas untuk kelas TBE yang tergolong sangat ringan terjadi pada
kelas kelerengan 0-5 % dan sedang pada kelas kelerengan 15-35 %, sedangkan
kelas erosi berat terjadi pada kelas kelerengan 35-50 %.
9. Faktor penyebab erosi terbesar pada Situ Bojongsari karena tanah yang terbawa
aliran permukaan akibat vegetasi di sekitar situ tidak dapat menahan aliran
permukaan serta jarak tanam yang terlalu jauh (kurang rapat).
10. Umur Situ Bojongsari mampu mencapai 211 tahun. Hasil ini bukan
merupakan nilai mutlak. Nilai ini hanya berupa prediksi, karena pada
hakekatnya umur situ juga tergantung dari aktivitas manusia di sekelilingnya
dan kemauan manusia untuk mengelola lingkungan hidup
11. Untuk mencegah terjadinya erosi maka perlu dilakukan reboisasi di sekitar
situ dan pembuatan bangunan penangkal erosi.
6.2 Saran
Dalam rangka peningkatan pelestarian dan pemulihan Situ Bojongsari
pada tanah yang tererosi berat dan sangat berat perlu diupayakan usaha konservasi
lahan baik secara mekanis maupun vegetatif, diperlukan adanya Kebijakan
Pemerintah Daerah dalam kegiatan pemeliharaan dan pemulihan kerusakan Situ
Bojongsari, perlu adanya tata ruang dan batas bantaran Situ Bojongsari yang
kemudian menjadi Perda (Peraturan Daerah) agar kerusakan dapat dihindarkan
sehingga kelestarian situ dapat dijaga.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University Press. Jogjakarta.
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor
Haeruman. 2009. Kebijaksanaan Pengelolaan Danau Dan Waduk Ditnjau Dari
Aspek Tata Ruang, Seminaloka Nasional Pengelolaan Dan
Pemanfaatan Danau Dan Waduk. PPLH-LP. IPB.Bogor.23 hal.
Hardifal. 2011. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta.
Haryadi. 2006. Teknik Pengawetan Tanah dan Air. JICA IPB. Bogor.
Indiarti. 2010. Kajian Erosi DAS Citarum Hulu Terhadap Sedimentasi Waduk
Saguling, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IPB. Bogor.
Ispriyanto, R. 2012. Erosi di Areal Tumpangsari Tegakan Pinus merkussi Jungh
et de Vriese Umur 1 tahun (Studi Kasus di KPH Tasikmalaya, Perum
Perhutani Unit III Jawa Barat). Skripsi. Jurusan Manajemen Hutan.
Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.
Mukhlis, S.E. 2009. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian
Lingkungan Hidup. Bumi Aksara. Jakarta.
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit
ANDI.Yogyakarta.
Wischmeier dan Smith, 1978. Pendugaan Erosi dengan Pendekatan USLE
(Universal Soil Loss Equation) Menggunakan SIG (Sistem Informasi
Geografi) di Sub- DAS Ciwidey, Bandung. Skripsi. Jurusan Teknik
Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1 . Data Curah Hujan Bulanan DAS Ciliwung Tengah Periode Tahun
1992-2001
BULAN Tahun Rat
Curah Hujan(mm)
a-
199 199 199 199 199 199 199 199 200 200 rata
2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Januari 364 444 502 518 368 321 351 243 276 331 372
Pebruari 369 291 287 362 477 117 438 240 230 307 312
Maret 362 365 401 414 270 187 585 110 81 336 311
April 352 326 500 297 501 273 410 313 198 321 349
Mei 387 324 333 290 291 362 235 295 448 289 325
Juni 163 295 141 372 89 42 373 250 208 225 216
Juli 223 116 19 177 233 22 394 255 191 250 168
Agustus 218 381 25 19 344 140 203 142 167 148 179
Septemb 229 288 66 332 274 38 160 84 208 285 196
Oktober 462 353 359 498 353 123 541 329 184 386 359
er
Novemb 419 408 368 556 301 523 125 391 385 297 377
Desembe 363 453 26 190 387 396 99 244 68 82 245
er
JUMLA 391 404 326 402 378 254 371 289 264 325 3409
r
BK 01 04 27 15 08 34 04 06 04 07 0.6
H
BB 12 12 9 11 11 9 11 11 10 11 10.7
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum Kota Administratif Depok