Anda di halaman 1dari 38

Unsur hara tanah

Mohammad Nur Khozin, SP., MP


Peranan Tanah bagi Pertumbuhan Tanaman
Buffer (bila terjadi
kondisi yang kurang
menguntungkan)

Tempat Penyedia
tumbuh akar unsur hara

Penyedia udara
di sistem
perakaran Media filter
(bila terjadi
Pengatur
kontaminasi)
ketersediaan air
Kesuburan Tanah yang mampu memberikan unsur
hara (minimal 13 macam) dalam proporsi
Tanah seimbang (ppm) secara terus menerus

Apakah semua unsur hara N, P, K, , Mg,


disamping dibutuhkan
tanaman?
√ S, B, Cl, Cu, Fe,
Mn, Mo, Zn
Apakah dibutuhkan dalam
jumlah yang sama?
Esensial
? Makro?
Apakah hanya unsur hara
itu saja yang dibutuhkan?
Non Mikro?
esensial?
MINERAL NON MINERAL

MAKRO MIKRO C H O
(dibutuhkan dalam (dibutuhkan dalam
jumlah banyak) jumlah sedikit)

MAKRO UTAMA MAKRO SEKUNDER

N P K Ca Mg s
1. apabila unsur tersebut tidak ada, maka
tanaman tidak mampu menyelesaikan
siklus hidup normalnya,
2. unsur tersebut menjadi bagian dari
komponen penting tanaman (seperti
klorofil) atau metabolit tanaman.

Terdapat Elemen Penting bagi Tanaman:


1. Karbon (C) dan Oksigen (O) diperoleh dari udara berupa
CO2, dan air diperoleh dari tanah  unsur non mineral.
2. Nutrien lain (N, P, K, Ca, S, Mg, Si, B, Cl, Mn, Fe, Zn, Cu, Mo,
Ni, Se dan Na) diperoleh dari tanah  unsur mineral.
1. Nutrien makro utama: nitrogen (N), fosfor (P), dan
kalium (K),
2. Nutrien makro sekunder: kalsium (Ca), sulfur (S), dan
magnesium (Mg),
3. Nutrien makro benefesial: Silikon (Si),
4. Nutrien mikro: boron (B), klorin (Cl), mangan (Mn), besi
(Fe), seng (Zn), Kuper (Cu), molibdenum (Mo), nikel (Ni),
selenium (Se) dan natrium (Na).
Catatan:
a. Nutrien makro dikonsumsi tanaman dalam jumlah besar dan berada
dalam jaringan tanaman dalam jumlah 0,2 – 4,0% berat kering tanaman.
b. Nutrien mikro berada dalam jaringan tanaman dalam jumlah 5 – 200
ppm, atau < 0,02% berat kering tanaman.
Unsur Hara Makro dalam Tanah
Bentuk Unsur Hara yang Dapat Diserap Tanaman

PO42-

Ca2+

Mg2+
Serapan hara dalam tanah
dicapai dengan
pertukaran kation, di
mana rambut akar
memompa ion hidrogen
(H+) ke dalam tanah
melalui pompa proton.
Ion hidrogen akan H+ +
menggantikan kation H
yang melekat pada HCO3-
partikel tanah sehingga
kation yang tersedia
Ca2+ NO3-
diserap oleh akar.
Nutrien Esensial untuk pertumbuhan Tanaman dan
Bentuk yang diambil oleh Tanaman:

pH tanah juga
memberikan
pengaruh besar
terhadap
ketersediaan hara
bagi tanaman.

Sumber: Decoteau (2005)


KTK pada tanah PH rendah/tinggi
Serapan hara dalam tanah
yang seharusnya dicapai
dengan pertukaran
kation, di mana rambut
akar memompa ion
hidrogen (H+) ke dalam
tanah melalui pompa
proton. Kation tidak
dapat ditukar karena H+
kation unsur asam
mengikat kuat sehingga
adanya unsur hara K+
menjadi tidak tersedia
bagi tanaman
AL3+
Tanah asam
Kriteria hara esensial pada tanaman

Arnon (1950) mengajukan kriteria esensial suatu unsur hara.


Suatu unsur hara dianggap esensial jika memenuhi kriteria
berikut:

(1) Jika tanaman kekurangan unsur tersebut menyebabkan


tanaman tidak dapat melangsungkan siklus hidupnya.
(2) Apabila fungsi spesifik unsur hara tersebut tidak dapat
digantikan oleh unsur lainnya
(3) Unsur tersebut merupakan komponen pembentuk metabolit
esensial.
1. Nitrogen (N) 14
NH4+
‫ אַ‬merupakan unsur hara makro esensial bagi NO3-
pertumbuhan tanaman
NO2-
‫ אַ‬termasuk unsur hara yang unik, karena dapat
diserap oleh tanaman dalam bentuk kation
maupun anion, namun mudah tercuci
‫ אַ‬Nitrogen berperan aktif dalam pembelahan sel
pada fase vegetatif (meningkatkan biomassa
tanaman), penyusun protein tanaman, klorofil,
asam nukleat, dan bahan lainnya
‫ אַ‬kekurangan unsur N menyebabkan klorosis
pada tanaman dan menurunkan produksi
tanaman
Unsur N (Nitrogen)
 Merupakan unsur hara utama, sebagai penyusun dari semua protein dan
asam nukleik, dengan demikian merupakan penyusun protoplasma secara
keseluruhan
 Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif,
seperti daun, batang, akar, tetapi kalau terlalu banyak dapat menghambat
pembungaan dan pembuahan pada tanaman.

Gejala kahat N
Fungsi Nitrogen bagi tanaman :

1) Untuk Meningkatkan pertumbuhan tanaman


2) Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman
lebar dengan warna yang lebih hijau, kekurangan N
menyebabkan khlorosis (pada daun muda berwarna
kuning)
3) Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
4) Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan
5). Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di
dalam tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi
kelangsungan pelapukan bahan organik.

10
Sumber N (Nitrogen)
Udara merupakan sumber Nitrogen yang tersebar. Dalam pemanfaatannya bagi
tanaman harus mengalami perubahan terlebih dahulu dalam bentuk Amoniak
(NH4 ) dan Nitrat (NO3 )dan hal ini dapat dihasilkan oleh :
+ -
1. Terjadinya halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat nitrat, yang
kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi.
2. Bahan organis dalam bentuk sisa-sisa tanaman di alam terbuka (misalnya dalam
pupuk kandang)
3. Pabrik-pabrik pupuk buatan (seperti Urea, ZA, dll)
4. Dan oleh bakteri-bekteri

Pemberian Zat N berlebihan dapat merugikan :


Akan banyak menghasilkan daun dan batang
Batang lembek dan mudah rebah
Kurang menghasilkan buah
Dapat melambatkan masaknya biji

11
SIKLUS N

Aktivitas N dalam Tanah


(1) Fiksasi N
sumber utama N tanah. fiksasi N merupakan aktivitas penambatan N dari udara oleh mikroorganisme dan merubahnya
menjadi bentuk tersedia bagi tanaman. Fiksasi N dapat dilakukan secara simbiotik (Rhizobium sp) maupun non simbiotik
(bakteri, ganggang hijau-biru, dll).
(2) Mineralisasi N
proses konversi N dari bentuk organik menjadi bentuk tersedia bagi tanaman.
(3) Nitrifikasi (NH4+)
oksidasi NH4+ oleh bakteri tertentu (Nitrosomonas, nitrobacter) menjadi NO3- untuk mengurangi adsorpsi oleh lempung.
(4) Pencucian.Pelindian
nitrat (NO3-) paling mudah tercuci, Amonium (NH4+) tahan terhadap pelindian karena terikat pada tapak jerapan
lempung.
(5) Denitrifikasi dan Volatilisasi
kehilangan N dalam bentuk gas (N2 atau N2O) oleh bakteri maupun suhu. Volatilisasi terjadi pada amonium (NH4+)
menjadi amonia (NH3+) bila berada pada kondisi alkalin.
(6) Immobilisasi
penggunaan kembali N terlarut oleh mikrobia menjadi senyawa organik baru.
2. Fosfor (P) 31
‫ אַ‬merupakan unsur hara makro esensial kedua H2PO4-
setelah nitrogen dengan mobilitas sangat rendah HPO42-
dan sukar larut dalam air
PO42-
‫ אַ‬ketersediaannya rendah dan bergantung pada
pH tanah
‫ אַ‬Fosfor berperan aktif dalam pembelahan sel
organ reproduktif pada fase generatif, penyusun
fosfolipid, transfer energi (ATP), dll
‫ אַ‬Sumber P tanah berasal dari mineral apatite
(Ca5(PO4)3F) yang kelarutannya rendah  P
membutuhkan waktu untuk fiksasi
‫ אַ‬kahat P menyebabkan tertundanya fase
generatif tanaman, pemasakan biji terhambat,
daun berubah warna menjadi keunguan
Tanaman defisien P, tumbuhnya kerdil,
hal ini terjadi karena pembelahan sel
terganggu. Warna daun berubah
menjadi keunguan atau coklat mulai
dari ujung-ujung daun pada tanaman
yang masih muda.
Gejala defisiensi P pada
tanaman jagung, terlihat dimana
tongkolnya kecil-kecil dan biji jagung
yang terbentuk tidak sempurna
( Hasibuan,2006).
Fungsi P (Fosfor) bagi Tanaman :
1. Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai
2. Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan
tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya
3. Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah
4. Merupakan bagian dari inti sel
5. Penting dalam pembelahan sel
6. Penting dalam perkembangan jaringan meristem
7. Penting dalam pertumbuhan jaringan muda dan akar

15
Sumber Fosfat dapat dijelaskan bahwa zat Fosfat berada
di dalam tanah sebagai fosfat mineral yang kebanyakan
terdapat :
1) Dalam bentuk batu kapur-fosfat (Cirebon fosfat, Muria
fosfat, dll)
2)Dalam bentuk sisa tanaman dan lain-lain bahan
organis
3) Dalam berbagai bentuk pupuk buatan (Superfosfat,
dobel super fosfat, Cirebon-fosfat, dll)

Pemberian pupuk P berlebihan, pada tanah liat, pupuk P


dapat berubah menjadi padat, sukar larut dan tidak
tersedia, terbentuk fosfat Aluminium dan fosfat besi.

16
3. Kalium (K)=Potassium 39
‫ אַ‬kandungan K dalam tanah berkisar sekitar 2%, dan
K+
hanya sebagian kecil dalam bentuk tersedia
‫אַ‬Kalium berperan dalam ketahanan tanaman, Defisiensi K
menjaga turgiditas sel, Peningkatan kadar sukrosa,
dll
‫ אַ‬Sumber K tanah berasal dari mineral Feldspar
(KAlSi3O8) yang kelarutannya sangat lambat
‫ אַ‬dalam keadaan kering, K dapat terjerap pada kisi
lempung jenis illite dan montmorilonite  K tidak
tersedia bagi tanaman
‫ אַ‬kahat K menyebabkan ketegaran tanaman
berkurang, dan tanaman lebih rentan terhadap
hama penyakit
Kalium (K)
Elemen ini dapat dikatakan bukan elemen yang langsung
pembentuk bahan organik. Dalam hal ini dapat pula
ditegaskan bahwa Kalium berperan membantu :
1. Pembentukan protein dan karbohidrat
2. Mengeraskan bagian kayu dari tanaman
3. Meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit
4. Meningkatkan kualitas biji atau buah
5. Kebanyakan berada pada bagian titik tumbuh.
6. Meningkatkan kadar glukosa tanaman

18
Kalium diserap tanaman dalam bentuk K+ (terutama pada
tanaman muda). Menurut penelitian, Kalium banyak
terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang
banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung
Kalium. Pada sel-sel zat ini terdapat sebagai ion di dalam
cairan sel dan keadaan demikian akan merupakan bagian
yang penting dalam melaksanakan turgor yang disebabkan
oleh tekanan osmotis. Ion Kalium mempunyai fungsi
fisiologis yang khusus pada asimilasi zat arang, yang berarti
apabila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium, maka
asimilasi akan terhenti.

19
Sumber-sumber Kalium :
1. Beberapa jenis mineral
2. Sisa-sisa tanaman dan jasad renik
3. Air irigasi serta larutan dalam tanah
4. Abu tanaman dan pupuk buatan

Misalnya pada abu daun teh yang muda mengandung sekitar


50 % K2O, sedangkan pada pucuk tebu mengandung
sekitar 60-70 % K2O.
Zat Kalium mempunyai sifat mudah larut dan hanyut selain itu
mudah difiksasi dalam tanah.

20
4. 40
Ca2+
‫ אַ‬sebagian besar mineral kalsium mudah larut
‫ אַ‬Ca tersebar di semua jenis tanah, kecuali pada
tanah pasiran dan tanah masam
‫ אַ‬Ca berfungsi sebagai penyusun lamela tengah
pada dinding sel (Ca-pektat), penguatan dinding
sel, peningkatan selektifitas absorbsi sel,
pemacu pertumbuhan pollen tubes dan
percepatan pertumbuhan akar
‫ אַ‬penambahan Ca (dalam bentuk CaCO3) lebih
ditujukan pada pengontrolan pH agar hara lain
menjadi lebih tersedia
Kalsium termasuk unsur hara yang esensial,
unsur ini diserap dalam bentuk Ca++. Sebagian
besar terdapat dalam daun dalam bentuk
kalsium pektat yaitu dalam lamella pada apabila zat ini tidak diperhatikan atau
dinding sel. Selain itu terdapat juga dalam ditiadakan, maka pertumbuhan ujung
batang, berpengaruh baik pada pertumbuhan dan bulu-bulu akar akan terhenti
ujung dan bulu-bulu akar. sedangkan bagian-bagian yang telah
terbentuk akan mati dan berwarna
coklat kemerah-merahan.

Fungsi Kalsium :
1. Ca terdapat pada tanaman yang banyak mengandung protein
2. Ca ada hubungannya dalam pembuatan protein atau bagian yang
aktif dari tanaman
3. Ca dapat menetralkan asam-asam organik yang dihasilkan pada
metabolisme
4. Kekurangan Ca pada tanaman gejalanya pada pucuk
5. Ca penting bagi pertumbuhan akar, sama halnya dengan urium
6. Ca dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan
organik, tersedianya pH dalam tanah tergantung pada Ca.
5. Magnesium (Mg) 24
Mg2+
‫ אַ‬fungsi krusial Mg adalah
sebagai inti klorofil, Mg juga
dapat membantu
penyerapan P dalam
pembentukan biji
‫ אַ‬Magnesium berasal dari
mineral serpentine
(Mg3Si2O5(OH)4)
‫ אַ‬pengapuran (liming) untuk
meningkatkan pH lebih
banyak menggunakan
dolomite (CaMg(CO3)2)
karena menambah 2 unsur
sekaligus
6. Belerang (S) 40
SO32-
‫ אַ‬sumber belerang berasal dari dekomposisi
bahan organik tanah. sumber lainnya berasal SO42-
dari pirit (FeS2) namun perlu dioksidasi menjadi
SO4 agar dapat digunakan oleh tanaman.
Sumber belerang yang paling mudah larut
adalah gypsum (CaSO4.2H2O) yang umum
berada di daerah bercurah hujan rendah
‫ אַ‬Belerang terkandung dalam protein tanaman
sebagai penyusun struktur molekul tiga asam
amino esensial (sistein, sistin, dan metionin),
bertindak sebagai koenzim dalam RTE
(ferredoxin), dan sulfolipid pada membran
kloroplas
Belerang yang larut di dalam air akan diserap akar
tanaman (terutama tanaman muda) pada pertumbuhan
permulaan dan perkembangannya.

Biji tanaman terdapat kandungan zat belerangnya cukup


banyak sekitar 50 % dari jumlah kandungan unsur
fosfat.

terdapat pada tanaman jenis leguminoceae karena pada


tanaman legum sulfur sangat penting untuk
pembentukan nodula (bintil-bintil akar,kekurangan sulfur
gejalanya khlorosis, kecuali pada pucuk).

25
Unsur S banyak terdapat di dalam tanah kadang-kadang
kelebihan bersifat racun

Sumber-sumber Sulfur :
1. Sisa-sisa tanaman dan jasad renik/serangga yang telah
melapuk khususnya dari zat protein.
2. Kawah Gunung aktif
3. Berasal dari pupuk amonium sulfat, lebih banyak
mengandung sulfur dibandingkan dengan N nya.
4. Superfosfat, kandungan fosfat dan sulfurnya seimbang.

26
Hukum Minimum Liebig

Justus Liebig (1840) menemukan bahwa pertumbuhan dan produksi


tanaman bukan ditentukan oleh besarnya unsur makro yang dibutuhkan,
tetapi unsur yang ketersediaannya paling rendah (menjadi faktor
pembatas produksi)
Pertumbuhan, hasil, dan lain-lain

Tingkat Kritis

Defisiensi
subklinis,
tidak ada
gejala Serapan yang baik
Gejala tetapi
Defisiensi kehilangan
Parah hasil Keracunan

Ketersediaan Hara / Serapan


Sumber: Decoteau (2005)
Apa yang menyebabkan kandungan Unsur Hara tanah dan tanaman berbeda?
Jelaskan pengaruh PH bagi pertumbuhan tanaman?

Bagaimana menjaga agar ketersediaan unsur


hara dalam tanah tetap stabil?

PEMUPUKAN
Bagaimana caranya?
Hitung berapa selisih unsur
hara yang digunakan
tanaman dalam satu musim
panen, selisih unsur hara
yang didapatkan adalah
jumlah pupuk yang harus
diaplikasikan

Anda mungkin juga menyukai