a.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Unsur hara merupakan komponen penting bagi tanaman untuk mendukung
jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada tanah
akan optimal dan terjaga.
a.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
pengaruh dan
II.
TINJAUAN PUSTAKA
fiksasi N
2 NH3 + 16 ADP + 16 Pj + H2
Aktifitas fiksasi N biologis ini sangat tergantung pada keter sediaan bahan
orgaik dalam tanah. Nisban N yang difiksasi dan kadar bahan organik tanah
adalah 5-20 : 1000, yang berarti untuk setiap 5-20 g N yang difiksasi di perlukan
hasil perombakan 1000 g bahan organik tanah.
Dalam fiksasi N-simbiotik, bakteri masuk lewat bulu-bulu akar yang
kompetibel, kemudian membentuk bakteroid yang menyebabkan terjadinya bintilbintil (nodul) pada akar.
(nisban C/N tanah sekitar 10) adalah N. Jika tanah berberrat isi 1, maka pada
ketebalan 20 cm lapisan tanah terdapat 20 ton N-organik (bobot tanah 1ha = 2 juta
kg ), yang berarti tersediah 40-80 kg N/ha/tahun (setara 90-180 kg urea).
Sebagian besar amoniak ini di dalam tanah seggerah berubah menjadi
NH4+ akibat adanya proses pengikatan elektronyang kuat dengan ion-ion H+. Ion
amonium tersedia bagi tanaman dan dapat terikat pada permukaan koloidal tanah
yang bermuatan negatif atau berrtukar kedudukan dengan ion K+.
Proses biokimia nitrifikasi di lakukan oleh dua kelompok fisiologis bakteri
autotrof yng bersifat aerobik obligat terhadap amonium tanah sisa yang tidak di
serap tanaman atau terikat koloit tanah. Pada kelompok pertama terpenting adalah
Nitrosomonas yang mengoksidasi amonium menjadi nitrit, dan pada kelompok
kedua, terpenting adalah Nitrobacter
umumnya adalah:
NH4 + 1,5 O2 Nirnosomonas
Denitrifikasi
Proses ini merupakan reaksi reduksi nitrat menjadi gas N yang kemudian
Proses ini terjadi pada kondisi reduksi (tanah jenuh air) sehingga dilakukan oleh
organisme anaerobik fakultatif yang menggunakan nitrat sebagai pengganti
oksigen dalam respirasinya, reaksi umum biokimiwi denitrifikasi adalah:
C6H12O6 + 4 NO3
sisa tanaman maupun binatang, pemupukan (terutama urea dan amminium nitrat)
dan air hujan. Tanaman menyerap N terutama melalui akar, juga melalui stomata
daun saat hujan atau penyemprotan pupuk daun.
Pada kondisi aerobik, senyawa nitrogen ternitrifiksi menjadi ion nitrit
(NO3- ) sehingga di serap tanaman dalam bentuk ini, sedangkan kondisi
anaerobik (jenuh air), senyawa N mengalami amonifikasi menjadi ion ammonium
(NH4+). Untuk tanaman padi, jika di sawahkan maka yang banyak di serap adalah
ion ammonium, sedangkan jika secara gogo/ladang yang banyak di serap adalah
nitrat. Bentuk lain juga diserap tanaman adalah urea {CO(NH2)2}. Unsur N ratarata menyusun 1,5% bagian tanaman. Perlu di perhatikan di sini bahwa perubahan
nitrat menjadi ammonium (denitrifikasi) merupakan reksi yang membutuhkan
ATP. Oleh karena itu bentuk pupuk N yang di berikan ke dalam tanah akan
mempengaruh terhadap efisiensi penggunaan atau pemupukan P.
Fungsi Fisiologis
Unsur N di dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik
b.
Lalu nitrit ini di reduksi menjadi ammonia (NH3) (identik dengan nitrifikan
dalam tanaman).
III.
3.1.
PEMBAHASAN
Unsur Nitrogen
Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3 - (Nitrat) dan
NH4+ (Amonium), akan tetapi nitrat ini segera ter-reduksi menjadi ammonium
melalui enzim yang mengandung molibdinum. Apabila unsur N tersedia lebih
banyak daripada unsur lainnya, akan dapat menghasilkan protein lebih banyak.
Udara merupakan sumber Nitrogen yang terbesar. Akan tetapi
pemanfaatannya bagi tanaman harus mengalami perubahan terlebih dahulu dalam
bentuk Amoniak, Nitrat dan hal ini dapat dihasilkan oleh :
kekuningan. Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang
daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gejala nampak pada daun bagian
bawah, karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsurangsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua akan mati dan tanaman
yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan
akar terbatas sehingga produksi rendah.
akan menghambat pembentukan zat hijau daun tersebut sehingga daun akan
terlihat tidak terlalu hijau. Nitrogen juga dapat berupa protein/ ensim pengatur
reaksi biokimia yang sangat berperan dalam pertumbuhan vegetative tanaman.
Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan terganggu dan tanaman menjadi
kerdil. Lilit batang yang lebih kecil disebabkan oleh fungsi nitrogen sebagai unsur
esensial dalam pembesaran dan pembelahan sel. Kekurangan nitrogen akan
menghambat proses pembelahan dan pembesaran sel yang juga berdampak pada
kecilnya ukuran lilit batang tanaman karet. Kecilnya lilit batang juga disebabkan
oleh gangguan dalam fotosintesis sehingga pertumbuhannya juga terganggu.
Kekurangan nitrogen menyebabkan daun tua harus berbagi nitrogen ke daun muda
secara lebih cepat (sifat mobilitas N). Perpindahan ini memacu terbentuknya
absisat pada daun yang lebih tua sehingga daun yang lebih tua akan gugur terlebih
dahulu.
3.3.
lain: Tanah berkadar N sangat rendah, pupuk N yang diberikan tidak cukup.
Defisiensi Nitrogen disebabkan terhambatnya mineralisasi Nitrogen, diantaranya
dapat diakibatkan karena aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi, aplikasi
pemupukan yang tidak efektif dan tidak tepat, akar yang tidak berkembang,
gulma.
Tindakan antisipasi dengan prosedur dan pola aplikasi secara merata di
piringan, aplikasi sebaiknya dilakukan pada kondisi tanah lembab, penambahan
Urea, dan pendalian gulma.