Anda di halaman 1dari 14

UNSUR HARA MAKRO I

OLEH :
NAMA :WA ODE LILIS SATRIANI
STAMBUK : F1D1 19 069

MATA KULIAH : NUTRISI TUMBUHAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
UNSUR HARA MIKRO

Pengertian unsur hara makro adalah unsur hara yang sangat

dibutuhkan dan diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif banyak.

Ada dua macam yang dibutuhkan unsur makro dalam relatif banyak yaitu

unsur hara makro primer seperti Kalium (K), Phospor (P) dan Nitrogen (N),

sedangkan unsur hara makro sekunder seperti kalium (Ca), Magnesium

(Mg) dan Sulfur (S).

NITROGEN (N)

Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel

tanaman, jaringan, dan organ tanaman.  Nitrogen  memiliki fungsi utama sebagai

bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen

dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan

memasuki fase vegetatif.  Bersama dengan unsur Fosfor (P), Nitrogen ini

digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di

atmosfer adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang

biologis sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit

bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk

hidup diperlukan berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi,

denitrifikasi.
SIKLUS NITROGEN

Siklus nitrogen dapat terganggu akibat aktivitas manusia, antara lain

pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan serta pelepasan

nitrogen ke dalam air limbah. Sebagian besar nitrogen yang terdapat di dalam

organisme hidup berasal dari penambatan (reduksi) oleh mikro organisme

prokariot. Sebagian diantaranya terdapat di akar tumbuhan tertentu atau dari

pupuk hasil penambatan secara industri. Siklus nitrogen sendiri adalah suatu

proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai

macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis

maupun non-biologis.

Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena

ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci,

termasuk produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia seperti

pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan  pelepasan

nitrogen dalam air limbah telah secara dramatis mengubah siklus nitrogen global.
Pembukaannya sudah cukup, sekarang kita menginjak ke detail

proses daur / siklus nitrogen.

Dalam sebuah siklus Nitrogen singkat atau panjang, ada beberapa proses

yang akan terjadi hingga akhirnya unsur tersebut berubah menjadi unsur lain yang

lebih bermanfaat yaitu:

1. Fiksasi

Pada proses ini Nitrogen akan berubah menjadi Amonia (NH3) melalui

proses alami. Dalam prosesnya dibantu oleh mikroorganisme sejenis bakteri yang

biasanya terdapat pada akar polong, biasanya disebut diazotrof. Diantaranya

adalah Rhizobia, Cyanobacteria, Clostridium, dan Azotobacteraceae. Kandungan

enzim nitrogenaze di dalam mikroorganisme tersebutlah yang membantu

penggabungan Hidrogen dan Nitrogen sehingga menghasilkan Amonia. Ada juga

ganggang hijau dan biru yang juga bisa membantu proses fiksasi ini, tapi dengan

terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan diazotrof tadi.


2. Asimilasi

Merupakan proses terbentuknya senyawa dari Nitrogen yang bersifat

organik, contohnya adalah asam amino. Pada tanaman, proses ini dimulai dari

hubungan simbiosis saling menguntungkan antara Nitrogen

dan Rhizobia, kemudian terjadilah proses asimilasi yang menghasilkan ion

amonium langsung dari bintil akar. Pada proses ini hewan dan tumbuhan akan

mendapatkan manfaat Nitrogen yang sudah berbentuk asam amino, atau molekul

organik yang lebih kecil. Bukan lagi unsur Nitrogen secara langsung.

3. Nitrifikasi

Adalah proses oksidasi secara biologis dari Amonia yang dihasilkan

Nitrogen menjadi amonium, lalu lanjut menjadi Nitrit. Proses ini juga dilanjutkan

dengan oksidasi dari Nitrit menjadi Nitrat, dan melibatkan bakteri


jenis autotrof dan amonia. Contohnya adalah gammaproteobacteria dan yang

dihasilkan nitrosococcus.

4. Amonifikasi

Proses ini merupakan terbentuknya Amonium yang dihasilkan bakteri

yang terdapat di dalam tanah. Atau bisa juga disebut sebagai bagian siklus saat

sisa tanaman atau sisa limbah yang ada di lingkungan diuraikan oleh

mikroorganisme, menjadi Amonia. Mikroorganisme yang membantu proses ini

biasanya adalah jamur atau bakteri.

5. Denitrifikasi

Merupakan siklus terakhir dimana Nitrat yang dihasilkan dari proses

sebelumnya akan jadi Nitrogen lagi. Proses alaminya melibatkan bakteri

jenis Clostridium atau Pseudomonas, yang berada pada kondisi anaerobiknya.

Demikianlah seterusnya, dimana siklus akan terus terjadi secara kontinu.

SUMBER NITROGEN (N)

Udara merupakan sumber nitrogen yang terbesar. Dalam pemanfaatannya bagi

tanaman harus mengalami perubahan terlebih dahulu dalam bentuk amoniak

(NH4+) dan nitrat (NO3) dan hal ini dapat dihasilkan oleh

1. Terjadinya halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat nitrat, yang

kemudian dibawah air hujan meresap ke bumi.


2. Bahan organis dalam bentuk sisa-sisa tanaman di dalam terbuka misalnya

dalam pupuk kandang dan oleh bakteri-bakteri

* Tanaman menyerap unsur nitrogen terutama dalam bentuk (NH4⁺) dan


(NO3⁻)

* Sumber nitrogen tanaman berasal dari gas N2 di atmosfer (Kandungan

N2 diamotfer (kandungan N2 diatmosfer (kandungan N2 : ± 78%)


melalui:

1. Fikasasi Biologik

2. Fiksasi karena loncatan listrik

3. Fiksasi oleh proses industri pupuk N

BENTUK ASIMILASI NITROGEN (N)

Asimilasi adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan

bantuan cahaya matahari atau yang disebut dengan fotosintesis. Asimilasi  pada

tumbuhan adalah proses dimana suatu organisme menggabungkan nutrisi dari luar

tubuh untuk struktur yang lebih kompleks yang diperlukan di dalamnya.

Asimilasi adalah transport komponen metabolik terlarut dari luar ke dalam

lingkungan sel, baik secara pasif (difusi) maupun transport aktif. Sel yang

mendapatkan semua komponen metabolik melalui asimilasi disebut osmotrof,

contohnya jamur, algae dan bakteri. Asimilasi dipenuhi dengan mekanisme

transportasi dengan energi pasif (energi netral) dan energi aktif (energi konsumsi).

Transport pasif dilakukan berdasarkan driving force yang  berupa gradient


konsentrasi, dengan mekanisme difusi. Proses ini bersifat spontan, tidak

membutuhkan energi dari luar dan akan berlangsung sampai konsentrasi di area

perbatasan sel dengan daerah luar menjadi homogen. Transport pasif akan terjadi

hanya ketika molekul mampu berdifusi melalui membran sel.

METABOLISME NITROGEN (N)

Sebagian besar tumbuhan mengandung 1 - 25 % Nitrogen dari berat

keringnya. Nitrogen dalam tumbuhan terdapat dalam bentuk antara lain asam

amino, protein, arnida, klorofil, alkaloida dan basa nitrogen (Purin dan Pirirnidin).

Nitrogen yang terdapat dalam atmosfer bumi lebih kurang 80 %, di tanah hanya

sedikit terkandung Nitrogen.

Metabolisme nitrogen dapat didefinisikan sebagai serangkaian dari

proses biokimia yang mengambil tempat di dalam atau di luar tubuh tanaman

berupa pembentukan kompleks nitrogen dari molekul-molekul sederhana dan

perombakan kompleks nitrogen menjadi molekul-molekul sederhana

pembentuknya. Berdasarkan pengertian ini metabolisme nitrogen termasuk di

dalamnya anabolisme yaitu pembentukan, dan katabolisme yaitu proses

perombakan.
FUNGSI NITROGEN BAGI TANAMAN

1. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman

2. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna

yang lebih hijau, kekurangan Nitrogen dapat menyebabkan klorosis pada

daun muda yang berwarna kuning.

3. Meningkatkan kadar protein dalam tanaman

4. Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan

5. Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.

Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi kelangsungan pelapukan

bahan organik.

UNSUR HARA FOSFOR (P)

Unsur fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah

besar atau makro. Keunikan dari unsur ini adalah walaupun jumlahnya paling

sedikit dibanding 2 saudaranya yaitu nitrogen dan kalium pada tanaman, namun

fosfor dianggap sebagai “kuncinya kehidupan”.

Karakteristik fosfor yang membedakanya dengan unsur lain adalah unsur

ini tidak mudah dilarutkan air dan fosfor cenderung lambat pergerakannya dalam
tanah. Untuk itu unsur ini bisa terkandung dalam jumlah yang banyak dalam tanah

dibanding unsur makro lainya.

SIKLUS FOSFOR (P)

Siklus fosfor adalah siklus biogeokimia yang menggambarkan

transformasi dan translokasi fosfor dalam tanah, air, serta bahan organik hidup

dan mati. Penambahan fosfor ke tanah terjadi karena penambahan pupuk

anorganik dan organik (pupuk kandang) dan degradasi serta dekomposisi bahan

organik (tumbuhan dan hewan), proses ketika fosfor bergerak melalui litosfer,

hidrosfer, dan biosfer. Fosfor sangat penting dalam struktur dan fungsi sel

tumbuhan dan hewan. Contohnya tanah di Australia yang secara alami memiliki

persediaan fosfor yang rendah, sehingga diperlukan nutrisi tambahan dalam

sistem peternakan komersialnya. Siklus fosfor merupakan salah satu siklus

biogeokimia.

Fosfor adalaha unsur kimia yang di temukan di bumi dengan beberapa

bentuk seperti ion fosfat, yang terdapat di air, tanah dan sedimen. Umumnya

jumlah fosfor di dalam tanah tidak besar dan sering membatasi pertumbuhan

tanaman. Karena itulah masyarakat sering mengaplikasikan pupuk fosfat di lahan

pertanian. Adapun hewan menyerap fosfat dengan memakan tumbuhan

(herbivora). Fosfor memiliki peran penting bagi hewan dan tumbuhan, memiliki

peran penting dalam perkembangan sel dan komponen utama dalam penyimpanan

energi seperti ATP (Adenisine triphosphate), DNA dan lipid. Kurangnya fosfor

yang ada di dalam tanah dapat menyebabkan penurunan hasil panen


Berikut ini adalah beberapa siklus daur fosfor. Daur fosfor bergerak melalui

batuan, tanah, air dan sendimen serta organisme. Berikut ini adalah tahapan siklus

daur fosfor

1. Seiring berjalannya waktu, hujan dan pelapukan dapat menyebabkan

batuan melepaskan ion fosfat dan mineral lainnya yang selanjutnya fosfat

anorganik ini kemudian akan didistribusikan di tanah dan air.

2. Selanjutnya tumbuhan mengambil fosfat anorganik dari tanah sehingga

tumbuhan tersebut kemudian dapat dikonsumsi oleh hewan.

3. Setelah berada pada tanaman atau hewan, fosfat dimasukkan ke dalam

molekul organik seperti DNA. Kemudian ketika tanaman atau hewan itu

mati, ia meluruh, dan fosfat organik dikembalikan lagi ke tanah.


4. Mineralisasi yaitu proses pembentukan di dalam tanah yang berjenis

organik dari fosfat dan dapat dibuat tersedia untuk tanaman oleh bakteri

yang memecah bahan organik menjadi bentuk fosfor anorganik.

5. Fosfor dalam tanah dapat berakhir melalui perairan dan akhirnya ke lautan.

Sesampainya di sana, kemudian fosfor tersebut dapat dimasukkan ke

dalam sedimen dari waktu ke waktu.

SUMBER FOSFOR (P) PADA TANAMAN

Sumber fosfor dapat dijelaskan bahwa zat fosfat berada di dalam tanah

sebagai fosfat mineral yang kebanyakan terdapat

1. Dalam bentuk batu kapur-fosfat (cirebon fosfat dan muria fosfat dan lain-

lainnya

2. Dalam bentuk sisa tanaman dan lain lain bahan organis

3. Dalam berbagai bentuk pupuk buatan (superposfat,dobel super fosfat,

cirebon fosfat dll).

Pemberian pupuk P yang berlebihan pada tanah liat, pupuk p dapat beubah

menjadi padat, sukar larut dan tidak tersedia, terbentuk fosfat alumunium

dan fosfat besi.

Karakteristik fosfor dalam tanah

1. P bergerak lambat dalam tanah

2. P lebih banyak berada dalam bentuk anorganik dibandingkan organik

3. Di dalam tanah kandungan p total bisa tinggi tetapi hanya sedikit yang

tersedia bagi tanaman


4. Tanaman menambang p tanah dalam jumlah lebih kecil dibandingkan

N dan K.

Karakteristik fosfor yang membedakanya dengan unsur lain adalah unsur ini

tidak mudah dilarutkan air dan fosfor cenderung lambat pergerakannya dalam

tanah. Untuk itu unsur ini bisa terkandung dalam jumlah yang banyak dalam

tanah dibanding unsur makro lainya.

BENTUK (P) DALAM TANAH

1. P-organik tanah dapat digolongkan menjadi :

a) Inositol posfat (2-50%)

.b) Asam nukleat (0,2 – 2,5 %)

c) Fosfolipida, (1-5%)

d) Fosfoprotein

e) Fosfat metabolic

2. Bentuk ini tidak dapat tersedia bagi tanaman meskipun jumlahnya hampir

50% P.

3. Agar tersedia bagi tanaman, P Organik harus diubah menjadi P inorganik

melalui mineralisasi.

GEJALAH KEKURANGAN FOSFOR (P)

1. Peertumbuhan tanaman terhambat (kerdil) karena pebelahan sel yang

terganggu

2. Daun-daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun. Terlihat jelas

pada tanaman yang masih mudah


3. Pada ujung tongkolnya menjadi tidak sempurna.

FUNGSI FOSFOR (P)

Fungsi fosfor (P) adalah untuk pembelahan sel, pembentukan albumin,

pembentukan bunga, buah, dan biji. Selain itu, fosfor juga berfungsi untuk

mempercepat pematangan buah, memperkuat batang, untuk perkembangan akar,

memperbaiki kualitas tanaman, metabolisme karbohidrat, membentuk

nucleoprotein (sebagai penyusun RNA dan DNA) dan menyimpan serta

memindahkan energi seperti ATP.

Unsur fosfor juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan terhadap

penyakit. Jika tanaman kekurangan unsur fosfor, maka gejala yang timbul adalah

tanaman kerdil, ruas batang pendek, tepi daun berwarna keunguan atau

kemerahan, dan pembentukan buah dan biji berkurang .

Anda mungkin juga menyukai