Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM PEMBUATAN BIOGAS

Kelompok 1 dan 2

A. Bahan Praktikum
No. Nama Bahan Satuan Kegunaan
1 2 3 4
1. Kotoran sapi, kotoran Kg Sebagai sumber substrat
kambing, limbah sayur
kankung, sayur sawi, ampas
sagu dan kotoran ayam
2. EM4 pertanian dan EM4 - Sebagai starter mikroba
peternakan
3. Air L Sebagai media ukur gas
4. Lakban hitam - Sebagai perekat pipa dan botol

B. Alat Praktikum
No. Nama Alat Jumlah Kegunaan
1 2 3 4
1. Spidol 1 Untuk penanda sampel
2. Pipa 6 Untuk penyangga wadah substrat dan
wadah gas
3. Selang 6 Untuk wadah perpindahan gas
4. Kamera 6 Untuk mendokumentasi hasil pengamatan
5. Pisau 3 Untuk memotong wadah botol
6. Botol aqua 600 mL 6 Untuk wadah menampung gas

7. Botol aqua (1, 5 liter) 12 Untuk wadah menyimpan substrat


8. Gelas ukur 6 Untuk menakar jumlah air
9. Ember atau baskom 6 Untuk wadah substrat
10. Timbangan 3 Untuk menimbang substrat

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Merakit fermentor terlebih dahulu, terutama bagian tutup botol besar dilubangi sedikit
untuk tempat lewatnya selang, kemudian selang tersebut disambung ke botol aqua 600
mL yang sudah terisi air dan telah diberi ukuran tiap-tiap cm.
2. Memasukkan limbah sebanyak 500 gram ke dalam botol besar yang sebelumnya telah
dihaluskan.
a. Kelompok 1: limbah sayur sawi + EM4 pertanian.
b. Kelompok 2: kotoran sapi + EM4 peternakan.
c. Kelompok 3: ampas sagu + EM4 pertanian.
d. Kelompok 4: limbah sayur kankung + EM4 pertanian.
e. Kelompok 5: kotoran kambing + EM4 peternakan.
f. Kelompok 6: kotoran ayam + + EM4 peternakan
3. Menambahkan air ke dalam botol tersebut dengan perbandingan 1:1 dan diaduk hingga
tercampur rata.
4. Menambahkan starter mikroba (EM4 pertanian dan EM4 peternakan) sebanyak 50 mL.
5. Memasukkan limbah yang telah dicampur dengan starter ke dalam botol aqua 1,5 liter
dan menutup menggunakan tutup botol kemudian di atasnya di buat lubang untuk
memasukkan selang.
6. Selang kemudian di hubungkan ke botol aqua 600mL yang telah di isi air.
7. Menyimpan wadah selama 2 minggu.
8. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan.

600 mL

Botol 600 SUBSTRAT


yg d atas
dan 1500
mL d
bawah di
isi dengan
air 1500 mL
1000 mL

Ket.

: Lakban : Mistar

: Selang

: Botol Air mineral

: Piva ½ inci
PRAKTIKUM PEMBUATAN MOL
Kelompok 3 dan 4
A. Bahan Praktikum
No Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1 Sabut kelapa Sebagai sumber karbohidrat dalam pembuatan MOL
2 Nasi basi Sebagai sumber karbohidrat dalam pembuatan MOL
3 Buah-buahan Sebagai sumber karbohidrat dalam pembuatan MOL
busuk
4 Air kelapa Sebagai sumber mikroorganisme dalam pembuatan
MOL
5 Gula jawa Sebagai sumber glukosa dalam pembuatan MOL
6 Air Sebagai pelarut
7 Gedebok pisang Sebagai sumber karbohidrat untuk pembuatan MOL
8 Limbah sayuran Sebagai sumber karbohidrat untuk pembuatan MOL
9 Kulit Ubi Sebagai sumber karbohidrat untuk pembuatan MOL
10 Ragi Sebagai sumber mikroorganisme fermentor

B. Alat Praktikum
No Nama Alat Kegunaan
1 2 4
1 Baskom/Ember Cat Sebagai wadah fermenti MOL
Besar
3 Botol aqua Sebagai wadah fermentasi MOL
4 Selang Sebagai penghubung larutan MOL saat fermentasi ke
dalam aqua
5 Pisau Untuk memotong gula jawa serta buah-buahan yang akan
dihancurkan
C. Prosedur Kerja
1. Mol Sabut Kelapa
a. Memasukkan sabut kelapa kedalam wadah fermentor sebanyak 500 gram.
b. Menambahkan air bersih sebanyak 5000 mL hingga sabut kelapa terendam.
c. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta mendokumentasikan
sebelum fermentasi.
d. Menutup wadah dengan penutup dan plastik.
e. Memfermentasi selama 2 minggu
f. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.
g. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi
h. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan
2. Mol Nasi Basi
a. Memasukkan 3-4 bulatan nasi berkapang yang telah dibulatkan seperti bola
pingpong kedalam wadah.
b. Menambahkan air bersih sebanyak 1000 mL dan gula pasir 5 lima sendok
makan, kemudian menghomogenkan.
c. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta mendokumentasikan
sebelum fermentasi.
d. Menutup wadah dengan plastik kemudian diberikan aerasi dan memastikan
oksigen tidak dapat masuk.
e. Memfermentasi selama 3-4 hari.
f. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.
g. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi
h. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan
3. Mol Buah Busuk
a. Memasukkan substrat yang telah dihaluskan kedalam wadah fermentor sebanyak
2 kg.
b. Menambahkan gula merah (dalam 2 kg substrat : 600 gram)
c. Menambahkan air kelapa (dalam 1 kg substrat : 1 liter air kelapa) kemudian
dihomogenkan .
d. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta mendokumentasikan
sebelum fermentasi.
e. Menutup wadah dengan penutup dan memastikan oksigen tidak dapat masuk.
f. Memfermentasi selama 2 minggu
g. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.
h. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi
i. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan.
4. Mol Gedebok Pisang
a. Memasukkan gedebok pisang yang telah dipotong-potong kedalam wadah
fermentor sebanyak 1000 gram.
b. Menambahkan gula merah sebanyak 500 g dan air bersih 1000 mL.
c. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta mendokumentasikan
sebelum fermentasi.
d. Menutup wadah dengan penutup dan memastikan oksigen tidak dapat masuk.
e. Memfermentasi selama 2 minggu
f. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.
g. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi
h. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan
5. Mol Sayur Busuk
a. Memasukkan sustrat kedalam wadah fermentor sebanyak 2 kg.
b. Menambahkan air leri sebanyak 250 mL.
c. Menambahkan garam 5 % dan gula merah 2 % dari berat bahan serta
menambahkan air bersih secukupnya.
d. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta mendokumentasikan
sebelum fermentasi.
e. Menutup wadah dengan penutup dan memastikan oksigen tidak dapat masuk.
f. Memfermentasi selama 2 minggu
g. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.
h. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi
i. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan
PRAKTIKUM PEMBUATAN BIOETANOL
Kelompok 5 dan 6
A. Bahan Praktikum
No Bahan Kegunaan
.
1 2 3
1 Limbah buah pepaya Sebagai bahan pengamatan
2 Limbah buah tomat Sebagai bahan pengamatan
3. Limbah buah pisang Sebagai bahan pengamatan
4. Limbah buah rambutan Sebagai bahan pengamatan
5. Limbah buah langsat Sebagai bahan pengamatan
6. Limbah buah semangka Sebagai bahan pengamatan

7. Ragi roti Sebagai sumber mikroorganisme


fermentor
8. Pupuk Urea Sebagai sumber nitrogen
9. Pupuk NPK Sebagai sumber nitrogen dan fosfor
10 Air hangat Sebagai pelarut ragi roti (yeast)
B. Alat Praktikum
No. Alat Satuan Kegunaan
1 2 3 4
1 Timbangan gram Untuk menimbang bahan
2 Blender - Untuk menghancurkan bahan baku utama
3 Ember L Untuk wadah fermentasi
4 Gelas kimia mL Untuk melarutkan ragi roti
5 Kain saring - Untuk menyaring hasil fermentasi
6 Botol mL Untuk menampung cairan hasil fermentasi
7 Distilator - Untuk distilasi dalam produksi bioetanol
8 Erlenmeyer mL Untuk menampungdestilat
9 Botol gelap mL Untuk menampung etanol hasil distilasi
10 Pipet volume mL Untuk mengambiletanol dengan volume
tertentu
11 Tabung reaksi - Untuk menampung etanol dalam uji kualitatif
12 Gelas ukur mL Untuk menampung etanol dalam uji kuantitatif
13 Alkohol meter - Untuk mengukur kadar etanol secara kuantitatif
14 Kamera - Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan
15 Alat tulis - Untuk menuliskan hasil pengamatan

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menimbang bahan baku utama (limbah buah-buahan) masing-masing sebanyak 1 kg. Kemudian
menghancurkan bahan baku utama dengan menggunakan blender atau sejenisnya lalu
menampungnya dalam wadah fermentasi.
2. Menimbang ragi roti (yeast), urea dan NPK dengan perbandingan sebagai berikut :
- Ragi roti = 0,5% x volume bahan baku utama
- Urea= 0,5% x volume bahan baku utama
- NPK = 0,2% x volume bahan baku utama
3. Mengencerkan ragi roti (yeast) dengan air hangat.
4. Memasukkan ragi roti (yeast), urea dan NPK ke dalam wadah fermentasi yang telah berisi bahan
baku utama. Kemudian mengaduk campuran tersebut hingga merata dan menutup wadah
fermentasi tersebut dengan rapat.
5. Menyimpan wadah fermentasi selama 1 minggu dalam keadaan tertutup rapat, untuk bahan baku
kulit pisang melakukan fermentasi selama 2 minggu.
6. Menyaring cairan hasil fermentasi, kemudian menampungnya dalam botol.
7. Melakukan distilasi terhadap cairan hasil fermentasi untuk memperoleh etanol.
8. Melakukan pengukuran etanol secara kualitatif dengan cara sebagai berikut :
- Memasukkan hasil destilat masing-masing ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL.
- Menambahkan masing-masing 1 mL asam sulfat kalium dikromat ke dalam tabung reaksi
tersebut.
- Mengamati perubahan warna.
9. Melakukan pengukuran etanol kuantitatif dengan cara sebagai berikut :
- Memasukkan etanol sebanyak 100 mL ke dalam gelas ukur.
- Memasukkan alkohol meter ke dalam gelas ukur berisi etanol.
- Mengamati posisi alkohol meter dengan memperhatikan skala yang menunjukkan kadar alkohol.
10. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan.

Ilustrasi proses destilasi


** Pengukuran Kadar Alkohol dilakukan
menggunakan Alkoholmeter di Lab (Asisten
yg lakukan).

KOMPOR

150 mL

: Kaleng Khong guan

: Kaleng khong guan berisi ES

: Selang
150 mL
: Botol gelap
PRAKTIKUM HIDROPONIK
Kelompok 4

A. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Bahan dan kegunaan
No. Bahan Kegunaan
1 2 3
1 Arang sekam,
sekam padi dan Sebagai media tanam
arang
2 Kacang Hijau Sebagai objek pengamatan
(Phaseolus
vulgaris)
3 Jagung (Zea mays) Sebagai objek pengamatan
4 Sawi (Brassica Sebagai objek pengamatan
juncea L.)
5 Kangkung (Ipomea Sebagai objek pengamatan
aquatica)
6 Cabe (Capsicum Sebagai objek pengamatan
annum)
7 Bayam Sebagai objek pengamatan
(Amaranthus sp.)
8 Kertas label Sebagai penanda sampel
9 AB Mix dan MOL Sebagainutrisi tanaman

B. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Alat dan kegunaan
No. Alat Kegunaan
1 2 3
1 Pipet Sebagai penghubung media tanam untuk
mendapatkan oksigen
Tabel 2. Lanjutan
2 Sumbu kompor Untuk memudahkan tanaman mendapatkan
nutrisi
3. Gelas ukur Untuk mengukur larutan mol dan AB Mix
4 Botol bekas (1 ½
Untuk media tumbuh tanaman
liter)
5 Kamera Untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan
6 Alat tulis Untuk menuliskan hasil pengamatan
7 Pisau Untuk memotong wadah botol
8 Mistar Untuk mengukur panjang tanaman

C. ProsedurKerja
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Memotong botol air mineral menjadi 2 bagian menggunakan pisau. Bagian tutup
botol dipotong lebih pendek sedangkan pada bagian bawah lebih panjang.
3. Melubangi bagian pinggir botol bagian atas sebesar 1 cm atau sebesar ukuran pipet
yang digunakan, kemudian melubangi tutup botol sesuai dengan besarnya sumbu
kompor yang digunakan.
4. Memasukkan sumbu kompor pada tutup botol yang sudah dilubangi, kemudian
bagian pinggir botol yang sudah dilubangi tadi dimasukkan pipet.
5. Memasang terbalik bagian atas botol yang sudah dipotong ke bagian bawah botol,
usahakan ujung sumbu kompor dan pipet mengenai media tanam.
6. Memasukkan media tanam berupa arang, arang sekam dan sekam padi pada bagian
atas botol secukupnya dan pada bagian bawah botol diisi dengan AB Mix dan mol.
Untuk media tanam arang digunakan 2 botol, begitupun untuk arang sekam dan
sekam padi, sedangkan untuk nutrisinya pada masing-masing botol untuk botol 1
berisi AB Mix dan botol dua berisi Mol.
7. Selanjutnya setelah masing-masing botol sudah diisi dengan media tanam dan nutrisi
berupa AB Mix dan mol, kemudian pada masing-masing botol ditanami tanaman
yang didapatkan dari hasil semai menggunakan air bukan tanah, tanaman yang
digunakan 2 perbotol.
8. Menyimpan wadah selama 1-2 minggu, ditempat yang aman.
9. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan
Data pengamatan MOL
No Nama Gambar pH Karakteristik Keterangan
Produk
. MOL Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi Awal Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Sabut a. Bau : Tidak Berbau Berhasil
Kelapa Busuk
b. Warna : Coklat
Bening
6 5

Data pengamatan Biogas


No. Kelompok Substrat Gambar Pengamatan Volume Keterangan
1 2 3 4 5 6

1. I Sayur Sawi 1,987 cm3 Berhasil

Data pengamatan Bioetanol


No Gambar Pengamatan Kadar
Jenis Sampel Ket.
. Sebelum Sesudah Alkohol(%)
1 2 3 4 5 6

1. Rambutan (Nephelium lappaceum) 8% Berhasil


Tabel 3. Hasil Pengamatan Hidroponik
Hari Ke-
No Jenis
Perlakuan Ulangan 0 2 4 6 8 10
. Sayuran
TB JD TB JD TB JD TB JD TB JD TB JD
T1 15,2 2 16,2 2 16, 2 16, 2 19, 5 19,3 5
5 3 5 0
Kacang Hijau
16,2 17, 17, 18,
1. (Phaseolus Arang + AB mix T2 15,2 2 2 2 2 2 18,3 5
5 0 9 0
vulgaris)
15,2 16,8 17, 18, 18,
T3 2 2 2 2 5 18,8 5
5 5 3 5 6
T1 4,75 - - - - - - - - - - -
Jagung (Zea Arang + MOL
2. T2 2,85 - - - - - - - - - - -
mays) Buah busuk
T3 2,0 - - - - - - - - - - -
Sawi T1 2,62 2 - - - - - - - - - -
Sekam padi +AB
3. (Brassica T2 2,7 2 2,7 2 3,0 3 3,2 3 3,4 4 3,5 4
mix
juncea L.) T3 4,6 2 - - - - - - - - - -
Kangkung T1 6,25 2 - - - - - - - - - -
Sekam padi + MOL
4. (Ipomea T2 8,2 2 - - - - - - - - - -
Nasi Basi
aquatica) T3 7,45 2 - - - - - - - - - -
Cabe T1 4,5 2 4,9 2 5,0 2 5,0 2 5,1 4 5,3 4
Sekam padi +
5. (Capsicum T2 4,0 2 5,0 2 5,0 2 5,2 4 5,3 4 5,4 4
Arang + AB mix
annum) T3 4,0 2 4,8 2 4,9 2 5,1 2 5,3 4 5,5 4
Bayam T1 1,4 - - - - - - - - - - -
Arang + Sekam
6. (Amaranthus T2 1,5 2 - - - - - - - - - -
padi + MOL
sp.) T3 1,5 2 - - - - - - - - - -

TB : Tinggi Batang

JD : Jumlah Daun

Anda mungkin juga menyukai