Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

PERCOBAAN V
BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI BIOENERGI
PRODUKSI MOL DARI LIMBAH

OLEH :

NAMA : EVA INDRASWARI


STAMBUK : F1D1 17 006
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING : FATIMAH ALWI ALBAKAR

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah yang dihadapi dalam peningkatan produksi pertanian adalah

semakin berkurangnya lahan yang subur, penggunaan benih lokal yang terus

menerus, serta serangan hama dan penyakit. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya pencemaran akibat penggunaan bahan kimia yang berlebihan.

Pemakaian pupuk anorganik dan pestisida kimia yang tidak sesuai dengan

anjuran. Pemakaian pestisida selalu diikuti dengan pertimbangan ekonomi dan

berdampak pada lingkungan. Namun dewasa ini konsumen lebih menyukai

produksi pertanian yang bebas bahan kimia, sehingga alternatif aman bagi

lingkungan dan konsumen sangat diperlukan.

Pembatasan penggunaan bahan aktif kimiawi pada proses produksi

pertanian pada gilirannya akan sangat membebani pertanian Indonesia yang

tingkat ketergantungan petaninya pada pestisida kimiawi masih tinggi.

Ketergantungan tersebut akan melemahkan daya saing produk pertanian Indonesia

di pasar bebas. Menghadapi kenyataan tersebut, perlu segera diupayakan

pengurangan penggunaan pestisida kimiawi dan mengalihkannya pada jenis

pestisida yang aman bagi lingkungan. Salah satu alternatif adalah penggunaan

mikroorganisme lokal (MOL) yang biasa digunakan sebagai starter dalam

pembuatan bokashi dan kompos.

Bokashi dan kompos merupakan teknologi yang mengolah limbah

pertanian secara cepat melalui fermentasi hayati untuk menghasilkan bahan

organik. Banyak bahan baku disekitar kita yang dapat menghasilkan bahan
organik dan mikroorganisme yang dapat memperbaiki kesuburan tanah. Selain

mudah didapatkan juga murah, sehingga petani dapat menghasilkan pupuk sendiri

dan tidak bergantung pada produsen pupuk. Berdasarkan uraian diatas maka perlu

dilakukan praktikum yang berjudul Produksi Mol dari Limbah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan mol dari limbah?

2. Apa saja indikator keberhasilan dalam pembuatan mol dari limbah?

3. Bagaimana kualitas mol yang baik?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pembuatan mol dari limbah.

2. Untuk mengetahui indikator keberhasilan dalam pembuatan mol dari limbah.

3. Untuk mengetahui kualitas mol yang baik.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui proses pembuatan mol dari limbah.

2. Dapat mengetahui indikator keberhasilan dalam pembuatan mol dari limbah

3. Dapat mengetahui kualitas mol yang baik.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. MOL (Mikroorganisme Lokal)

MOL adalah kumpulan organisme bermanfaat yang dapat digunakan

sebagai dekomposer, agens hayati dan pupuk mikroba bagi tanaman. Eksplorasi

dan pengembangan Mol sangat mudah dilakukan. Batang pisang (Musa

parasidiaca) bisa digunakan sebagai sumber biakan, dan mikroorganisme yang

menguraikan batang pisang ekologinya berasal dari sekitar perakaran atau batang

pisang (Separeng dan Arzam, 2016).

Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan

sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan

utama MOL terdiri atas beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan

sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat

berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga.

Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari

limbah organik seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan

daun gamal. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, dan air

kelapa, serta sumber mikroorganisme berasal dari kulit buah yang sudah busuk,

terasi, keong, nasi basi, dan urin sapi. Keuntungan MOL yang lain adalah tidak

membutuhkan biaya besar dan sangat murah meriah karena menggunakan bahan-

bahan yang mudah diperoleh di sekitar kita serta pembuatannya sangat mudah

(Palupi, 2015).

Larutan MOL merupakan larutan hasil fermentasi dengan bahan baku

berbagai sumber daya yang tersedia di sekitar lingkungan, seperti nasi, daun
gamal, keong mas, bonggol pisang, air kencing, limbah buah-buahan, limbah

sayuran dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut merupakan tempat yang disukai oleh

mikroorganisme sebagai media untuk hidup dan ber-kembangnya mikroorganisme

yang berguna dalam mempercepat peng-hancuran bahan-bahan organik

(dekomposer) atau sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman. Larutan MOL

mengandung unsur hara makro, mikro, dan mengandung mikroorganisme yang

berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan agen

pengendali hama dan penyakit tanaman sehingga baik digunakan sebagai

dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik (Handayani, 2015).

B. Bahan Utama MOL

Bahan-bahan utama dalam pembuatan MOL tersebut terdiri dari tiga jenis

komponen dasar, yaitu karbohidrat, glukosa dan sumber mikroorganisme.

Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari

limbah organik, seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan

daunan lainnya. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir dan air

kelapa, serta sumber mikroorganisme berasal dari kulit buah yang sudah busuk,

terasi, keong mas dan nasi basi (Parawansa, 2014).

C. Manfaat (MOL)

Larutan MOL mengandung unsur hara makro, mikro, dan mengandung

mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang

pertumbuhan, dan agen pengendali hama dan penyakit tanaman. MOL sangat baik

digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik. Faktor-

faktor yang menentukan kualitas larutan MOL antara lain media fermentasi, kadar
bahan baku atau substrat, bentuk dan sifat mikroorganisme yang aktif di dalam

proses fermentasi, pH, temperatur, lama fermentasi, dan rasio C/N larutan MOL

(Seni, 2013).

Penggunaan pupuk cair dengan memanfaatkan jenis Mikroorganisme

Lokal (MOL) menjadi alternatif penunjang kebutuhan unsur hara dalam tanah.

Larutan MOL mengandung unsur hara makro, mikro, dan mengandung

mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang

pertumbuhan, dan agen pengendali hama dan penyakit tanaman sehingga baik

digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik. Pengelolaan

Mikro Organisme Lokal (MOL) ini selain dapat digunakan sebagai dekomposer

juga sebagai pupuk organic cair (Fitriani, 2015).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 01 Mei - 10 Mei

2020 pukul 13.00-17.30 WITA, bertempat di Laksanakan di Rumah Masing-

masing, Kendari, Sulawesi Tenggara.

B. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Fungsinya


No Nama Alat Kegunaan
1 2 4
1 Baskom/Ember Cat Sebagai wadah fermenti MOL
Besar
3 Botol aqua Sebagai wadah fermentasi MOL
4 Selang Sebagai penghubung larutan MOL saat fermentasi ke dalam
aqua
5 Pisau Untuk memotong gula jawa serta buah-buahan yang akan
dihancurkan

C. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Fungsinya


No Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1 Sabut kelapa Sebagai sumber karbohidrat dalam pembuatan MOL
2 Nasi basi Sebagai sumber karbohidrat dalam pembuatan MOL
3 Buah-buahan busuk Sebagai sumber karbohidrat dalam pembuatan MOL
4 Air kelapa Sebagai sumber mikroorganisme dalam pembuatan MOL
5 Gula jawa Sebagai sumber glukosa dalam pembuatan MOL
6 Air Sebagai pelarut
7 Gedebok pisang Sebagai sumber karbohidrat untuk pembuatan MOL
8 Limbah sayuran Sebagai sumber karbohidrat untuk pembuatan MOL
9 Kulit Ubi Sebagai sumber karbohidrat untuk pembuatan MOL
10 Ragi Sebagai sumber mikroorganisme fermentor
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mol Sabut Kelapa

a. Memasukkan sabut kelapa kedalam wadah fermentor sebanyak 500 gram.

b. Menambahkan air bersih sebanyak 5000 mL hingga sabut kelapa

terendam.

c. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta

mendokumentasikan sebelum fermentasi.

d. Menutup wadah dengan penutup dan plastik.

e. Memfermentasi selama 2 minggu

f. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.

g. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi

h. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan

2. Mol Nasi Basi

a. Memasukkan 3-4 bulatan nasi berkapang yang telah dibulatkan seperti

bola pingpong kedalam wadah.

b. Menambahkan air bersih sebanyak 1000 mL dan gula pasir 5 lima sendok

makan, kemudian menghomogenkan.

c. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta

mendokumentasikan sebelum fermentasi.

d. Menutup wadah dengan plastik kemudian diberikan aerasi dan

memastikan oksigen tidak dapat masuk.

e. Memfermentasi selama 3-4 hari.


f. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.

g. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi

h. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan

3. Mol Buah Busuk

a. Memasukkan substrat yang telah dihaluskan kedalam wadah fermentor

sebanyak 2 kg.

b. Menambahkan gula merah (dalam 2 kg substrat : 600 gram)

c. Menambahkan air kelapa (dalam 1 kg substrat : 1 liter air kelapa)

kemudian dihomogenkan .

d. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta

mendokumentasikan sebelum fermentasi.

e. Menutup wadah dengan penutup dan memastikan oksigen tidak dapat

masuk.

f. Memfermentasi selama 2 minggu

g. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.

h. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi

i. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan.

4. Mol Gedebok Pisang

a. Memasukkan gedebok pisang yang telah dipotong-potong kedalam wadah

fermentor sebanyak 1000 gram.

b. Menambahkan gula merah sebanyak 500 g dan air bersih 1000 mL.

c. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta

mendokumentasikan sebelum fermentasi.


d. Menutup wadah dengan penutup dan memastikan oksigen tidak dapat

masuk.

e. Memfermentasi selama 2 minggu

f. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.

g. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi

h. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan

5. Mol Sayur Busuk

a. Memasukkan sustrat kedalam wadah fermentor sebanyak 2 kg.

b. Menambahkan air leri sebanyak 250 mL.

c. Menambahkan garam 5 % dan gula merah 2 % dari berat bahan serta

menambahkan air bersih secukupnya.

d. Mengamati bau, warna, morfologi, mengukur pH serta

mendokumentasikan sebelum fermentasi.

e. Menutup wadah dengan penutup dan memastikan oksigen tidak dapat

masuk.

f. Memfermentasi selama 2 minggu

g. Menyaring mol yang telah difermentasi menggunakan kain saring.

h. Mengamati, bau, warna, morfologi serta mengukur pH setelah fermentasi

i. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Mikroorganisme Lokal (MOL)


No. Nama Gambar pH Keterangan
MOL Produk Karakteristik
Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi Awal Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Sabut 5 a. Bau : Tidak Berbau Berhasil
Kelapa 6 b. Warna : Coklat Bening

2. Buah 4 a. Bau : Berbau Busuk Tidak Berhasil


Busuk 5 b. Warna : Orange gelap
Tabel 3. lanjutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Kedebok 5 5 a. Bau : asam Tidak Berhasil
pisang b. Warna :
Coklat keruh
c. berbuih

4. 6 5 a. Bau : asam Berhasil


Sayur b. Warna :
busuk Coklat keruh

5. 6 5 a. Bau : asam Berhasil


Nasi Basi b. Warna : Putih
B. Pembahasan

Pengamatan ini menggunakan lima bahan dalam pembuatan mol, yaitu

menggunakan sabut kelapa, nasi basi, buah-buahan busuk, sayur buduk dan

kedenok pisang. Pwmbuatan Mol dengan sabut kelapa yaitu memasukkan

kedalam wadah fermentor sebanyak 500 g, menambahkan air hingga terendam,

mengamati, bau, warna, morfologi, dan pH awal sebelum difermentasikan.

Menutup wadah dengan plastik, fermentasi dilakukan selama 2 minggu kemudian

mol disaring menggunakan kertas saring lalu mengamati bau, warna, morfologi

serta pH nya. Pembuatan mol dengan nasi basi dengan menambahkan gula pasir

sebanyak 5 sendok. Mol dengan buah busut ditambahkan gula merah, sedangkan

sayur busuk dengan air leri.

Berdasarkan hasil pengamatan sabut kelapa, sayur busuk dan nasi berhasil

menghasilkan mol. Sabut kelapa memiliki pH awal 6 dan akhir 5 (terjadi

penurunan), karakteristiknya dari bau sabut kelapa tidak memiliki bau, warnanya

coklat bening. Sayur busuk pH awal 6 dan pH akir 5, memiliki bau asam dan

warna coklat keruh sedangkan pada nasi pH awal 6 dan pH akhir 5 dengan aroma

asam memiliki warna putih.

Indikator keberhasilan mol adalah, perubahan dari bau, warna, morfologi

atau tekstur serta terjadi penurunan pada derajat keasaman (pH). Peran MOL

dalam kompos, selain sebagai penyuplai nutrisi juga berperan sebagai komponen

bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara optimal. Fungsi

dari bioreaktor sangatlah kompleks, fungsi yang telah teridentifikasi antara lain

adalah penyuplai nutrisi melalui mekanisme eksudat, kontrol mikroba sesuai


kebutuhan tanaman, menjaga stabilitas kondisi tanah menuju kondisi yang ideal

bagi pertumbuhan tanaman, bahkan kontrol terhadap penyakit yang dapat

menyerang tanaman (Purwasasmita, 2009).

Faktor-faktor yang mempengaruhi mol adalah komposisi subtrat, jumlah,

lamanya fermentasi, miroorganisme dan lainnya. Setiap organisme pendegradasi

bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan dan bahan yang berbedabeda.

Apabila kondisinya sesuai, maka dekomposer tersebut akan bekerja giat untuk

mendekomposisi limbah padat organik. Apabila kondisinya kurang sesuai atau

tidak sesuai, maka organisme tersebut akan dorman, pindah ke tempat lain, atau

bahkan mati. Menciptakan kondisi yang optimum untuk proses pengomposan

sangat menentukan keberhasilan proses pengomposan itu sendiri. Faktor-faktor

berupa temperatur, pH, kelembapan, porositas, kandungan hara dan lainnya.


V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Proses pembuatan mol yaitu substrat dihaluskan, kemudian dutambahkan

beberapa mL air, sesuai dengan substrat dan tempatnya kemudian

menambahkan berbagai jenis gula sebagai sumber karbon dan hara. Sebelum

dilakukan fermentasi terlebih dahulu diamati bau, warna, morfologi dan pH

awal substrat untuk membandingkan pada hasil setelah fermentasi. Fermentasi

dilakukan selama dua minggu.

2. Indikator keberhasilannya adalah, terjadi perubahan warna, baunya menjadi

asam dan ada yang tidak berbau kemudian pH mengalami penurunan.

3. Kualitas mol yang baik yaitu tidak memiliki bau busuk, dan memiliki warna

yang baik seperti coklat benik dan tidak terdapatnya buih.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum ini adalah semoga

kejadian covid19 tidak terulang untuk praktikum yang akan dilakukan pada adik-

adik semester depan.


DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, M, S., Evita, Jasminarni., 2015, Uji Efektifitas Beberapa Mikro


Organisme Lokal terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau
(Brassica juncea L.) Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains, 17(2)
: 68-74

Handayani, S, H., Yunus, A., Susilowati, A., 2015, Uji Kualitas Pupuk Organik
Cair dari Berbagai Macam Mikroorganisme Lokal (Mol), Jurnal EL-VIVO
3(1) :54 – 60

Palupi, N, P., 2015, Karakter Kimia Kompos dengan Dekomposer


Mikroorganisme Lokal Asal Limbah Sayuran, Jurnal ISSN
ELEKTRONIK, 40(1) :54-60

Parawansa, I. N. R., dan Ramli, 2014, Mikroorganisme Lokal (MOL) Buah Pisang
dan Pepaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Ubi Jalar (Ipomea batatas L),
Jurnal Agrisistem, 10(1) : 11

Seni, I, A, Y., Atmaja, I, W, D., Sutari, N, W, S., 2013, Analisis Kualitas


Larutan Mol (Mikoorganisme Lokal) Berbasis Daun Gamal (Gliricidia
Sepium), Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 2(2) : 135-144

Separeng, S. dan Arzam, T.S., 2016, Pemanfaatan Limbah Batang Pisang sebagai
Sumber Mikroorganisme Lokal (Mol) untuk Pertumbuhan dan Produksi
Cabe, Jurnal Galung Tropika, 5(3): 143-150.

Anda mungkin juga menyukai