Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KESEHATAN DAN KESUBURAN TANAH

UNSUR HARA MIKRO Cl ( KLOR )

DOSEN PENGAMPU: Khairul Anwar, S.P., M.Sc.

KELOMPOK 3

Sayyida Arum Chunaifi (202141006)

Muhammad Sholhudin Azmi (

Maulana Prayoga (

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tanaman mempunyai ciri antara lain tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan


adalah suatu proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel yang bersifat tetap tidak bisa
kembali dan dapat dinyatakan secara kuantitatif. Pertumbuhan biasanya diikuti dengan
perubahan bentuk. Tinggi rendahnya produksi tanaman tidak luput dari kualitas tanah
dan ketersediaan unsur hara.

Berdasarkan jumlah yang diperlukan tanaman, unsur hara dibagi menjadi dua
golongan yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro seperti N,
K, S, Ca, P, dan Mg yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak dengan
konsentrasi 1000 mg/kg bahan kering. Sedangkan unsur hara mikro seperti Fe,Cu, Zn,
Mn, Mo, B dan Cl juga dibutuhkan untuk pertumbuhan akan tetapi, diperlukan dalam
jumlah sedikit dengan konsentrasi 100 mg/kg bahan kering. (Eviati 2009)

Salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman adalah Klor, unsur hara
ini memiliki fungsi untuk memperbaiki serta meningkatkan hasil kering tanaman
seperti tanaman tembakau, kapas, kentang dan sayur-sayuran.

ada sejumlah tanaman yang sensitif terhadap unsur hara tertentu. Misalnya,
durian, kentang, nenas, cabai, anggur, stroberi, jeruk, selada, bawang merah, kopi,
apel, tomat, dan kubis. Tanaman-tanaman tersebut sensitif terhadap unsur hara Klor
(Cl).

Cl sendiri adalah salah satu mikro esensial yang berperan dalam proses
fotosintesa untuk pembentuk energi (ATP) pada tanaman. Unsur hara ini dibutuhkan
tanaman dalam jumlah sedikit. ( siti rohmah 2015 )

B. Tinjauan pustaka
1) Unsur hara mikro
Unsur hara mikro adalah unsur yang dibutuhkan dalam kuantitas
sedikit namun dapat merusak tanaman apabila ditemukan dalam jumlah yang
banyak. Secara umum unsur hara mikro memiliki fungsi sebagai unsur
penyusun jaringan tanaman, sebagai perangsang (katalisator/stimulant),
memberi pengaruh dalam proses oksidasi dan reduksi tanaman, membantu
dalam proses mengatur kadar asam tanaman, memberi pengaruh terhadap nilai
osmotic tanaman, berpengaruh terhadap proses pemasukan unsur hara,
membantu proses pertumbuhan tanaman. ( faperta umsu. 2022)
Beberapa unsur hara mikro seperti Mn, Zn, Fe, dan Cu mempunyai
kesamaan. Karena pH meningkat, kelarutan unsur mikro menurun. Oleh
karena itu unsurunsur ini umumnya terjadi pada pH tinggi. Pada unsur hara
mikro Mn kelarutannya tergantung pada kandungan air tanah. Dibawah
kondisi tergenang Mn menjadi sangat menjadi sangat terlarut dan dapat
bersifat racun. Biasanya ini terjadi dibawah pH 5. ( siti rohmah 2015 )

2) Unsur hara Cl
Hara Cl merupakan hara mikro esensial yang berguna untuk
pertumbuhan tanaman, sistem pembagian air pada tempat oxidasi fotosistem
II, aktivasi enzim, pengaturan osmotik, pembatasan ion untuk transport kation,
dan pengaturan pembukaan stomata. Cl diambil tanaman dalam bentuk ion Cl-
dalam larutan tanah dan bentuk utama dalam tanaman adalah Cl-. Kisaran
optimal konsentrasi dalam tanaman adalah 0,3–1,0 g/kg bobot kering
(MARSCHNER, 1995).
Hara Cl dalam tanah bersifat mobile, mudah tersedia, dan tidak
difiksasi oleh bahan organik atau liat. Dengan demikian, Cl dalam tanah
mudah tercuci atau terbawa oleh air irigasi. Kadar Cl dalam tanah dipengaruhi
secara positif oleh C-organik dan negatif oleh kapasitas tukar kation (KTK)
tanah (EFFENDI dan KASNO, 2011).
Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala
pertumbuhan daun yang kurang abnormal ( terutama pada tanaman sayur-
sayuran), daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang
pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti
itu. ( irwan haryadi. 2019 )
Penambahan hara Cl dan bahan organik tidak meningkatkan bobot
kering tanaman bibit kelapa sawit pada tanah Inceptisols. Bobot kering akar
kelapa sawit tidak dipengaruhi oleh penambahan hara Cl. (EFFENDI dan
KASNO, 2011).

C. Rumusan masalah
1) Apa yang dimaksud dengan unsur hara mikro Cl ?
2) Apa fungsi unsur hara Cl pada tanaman ?
3) Dari mana sumber unsur hara Cl ?
4) Apa dampak yang terjadi apabila tanaman kekurangan unsur hara Cl ?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cl

Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan
simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok
halogen atau grup 17(sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini
adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang
sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk
kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan,
dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai
oksidan, pemutih, atau desinfektan. (MARSCHNER, 1995).
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian kegunaan
fisiologis dariunsur Cl sendiri bagi tanaman, belum banyak diketahui orang. Hal ini
disebabkan karena kurangnya penelitian – penelitian tentang unsur yang satu ini,
disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Cl ini secara mendetail dan jelas.
Perlu diingat bahwa Cl adalah salah satu unsur esensial mikro, sehingga
walaupun diperlukan hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman(Mg–g/ tanaman )
tetapi unsur ini mutlak diperlukan oleh tanaman karena :
1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
2. Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik.
3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.

Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl.

B. Fungsi unsur hara Cl

Kadar klor dalam tanah mengandung 2000-20.000 ppm dan kadar yang
dibutuhkan tanaman berkisar 340-1200ppm. Klor dalam tanaman diserap dalan ion
Cl-, mudah larut dan diserap tanaman, dalam kloroplas mengandung 10% dengan titik
kritis <0,15 %.
Fungsi dari unsur Cl untuk tanah, yaitu untuk:
1) Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman.
seperti,tembakau,kapas,kentang dan tanaman sayuran
2) Sebagai pemindah hara tanaman
3) Meningkatkan osmose sel
4) Mencegah kehilangan air yang tidak seimbang
5) diserap oleh tanaman dalam bentuk Cl
6) Meningkatkan hasil panen
Kandungan klorida dalam pupuk bisa membantu meningkatkan hasil panen,
yaitu dengan meningkatkan resistensi penyakit pada tanaman.
7) Tanaman lebih tahan stress dan serangan hama penyakit
Hal tersebut akan dapat menjadikan tanaman lebih tahan terhadap resiko
terjadinya stress serta kekeringan yang akhirnya dapat menyebabkan tanaman
mati sebelum dapat menghasilkan buah. Kandungan klorida yang terdapat
dalam manfaat pupuk dapat mampu mencukupi kebutuhan tanaman untuk
melindunginya terhadap gangguan hama serta penyakit-penyakit lain yang
dapat menyerang tanaman. Sehingga nantinya tanaman bisa berpotensi
menghasilkan panen yang lebih baik.

C. Sumber unsur hara cl


Cl merupakan salah satu unsur hara mikro essensial yang berperan pada proses
fotosintesa untuk pembentukan energi (ATP) pada tanaman. Unsur hara ini
dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit.
Pupuk Cl mengandung Kalium (K), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S) yang
dapat meningkatkan fungsi enzim, sintesa protein, dan pembentukan umbi.
Kalium pada tanaman memiliki peranan di antaranya sebagai pengatur
keseimbangan air di dalam sel, turgor sel, kehilangan air karena transpirasi,
bertanggung jawab dalam produksi dan transportasi gula, kerja enzim-enzim dan
pembentukan protein, serta meningkatkan toleransi tanaman terhadap kekeringan atau
kedinginan dan serangan hama penyakit, juga meningkatkan kualitas hasil produksi
baik dari warna, rasa serta daya simpannya.
Sementara Mg berperan penting dalam metabolisme energi, protein, dan
karbohidrat. Ketersediaan unsur hara Mg yang optimal dapat menghasilkan hijau daun
dan meningkatkan produksi asimilat untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi.
Mg sendiri merupakan pusat atom dari molekul klorofil, yang menjadi pigmen warna
hijau di daun.
Dan, unsur hara S berperan dalam menghasilkan protein dan meningkatkan
kemampuan tanaman untuk memanfaatkan Nitrogen yang ada.
Sumber klor dapat meningkat kepentingannya di dekat laut. Pada tanah, klor
diabdsorbsi oleh koloid sebagai anion Cl-. Tanaman dapat mengambil Cl yang banyak
dan lebih tinggi daripada larutan eksternal, yang menunjukkan pengambilan secara
aktif. Akumulasi normal terjadi dalam vakuola dan membran tanoplas menjadi batas
laju akumulasinya. Klor (Cl) tidak bergerak dalam tanaman dan berakumulasi di
bagian-bagian yang tua, klor tidak termasuk penyusun bahan metabolit tanaman
apapun, tetapi ditemukan essensial untuk pengeluaran oksigen dan fotosistem.
Untuk tanaman yang sensitif terhadap Cl, sebaiknya tidak diberikan pupuk
dengan kandungan Cl yang tinggi, contohnya pada tembakau, pemberian unsur Cl
yang berlebih akan mengurangi daya bakar pada daunnya. Dan pada tanaman umbi-
umbian dan buah-buahan akan mengurangi daya simpannya, Cl juga dapat
menyebabkan gejala daun menjadi hijau dan tebal.

D. Dampak kekurangan cl pada tanaman


BAB 3
A. Kesimpulan
1) A
2) A
3) A
4) A

B. Daftar pustaka

EFFENDI, D.S. dan A. KASNO. 2011. Kandungan klor tanaman kelapa sawit
berdasarkan jenis tanah dan penggunaan pupuk. Prosiding. Seminar Nasional Inovasi
Perkebunan, Jakarta, 15 Oktober 2011. 92- 99. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan.

EVIATI dan SULAEMAN. 2009. Analisis kimia tanah, tanaman, air, dan pupuk.
Petunjuk Teknis Edisi 2. Balai Penelitian Tanah, Bogor. 203 hlm

ANONYMOUS. 2011. Basisdata Pertanian tahun 2011.


www.deptan.go.id, 18 April 2013

Kusumo, S., F.A. Bahar, S. Sulihanti, Y. Krisnawati, Suhardjo, dan T. Sudaryono.


1995. Teknologi Produksi Salak. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian, Jakarta

Eviati dan Sulaeman. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk.
Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Wuryaningsih, S., T. Sutater, dan Sutomo. 1997. Pengaruh dosis dan frekuensi
pemberian pupuk kalium serta persentase air tersedia terhadap tanaman melati.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. J. Hort 7: 781- 787.

Anda mungkin juga menyukai