DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10:
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I.3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sifat fisik yang
ada pada bahan pangan berupa bayam. Selain itu, untuk mengetahui kaitan
dari sifat fisik tersebut dengan proses pengolahan, proses pengemasan, serta
proses penyimpanan dan perubahan nutrisinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kekerasan
Kekerasan adalah sifat produk pangan yang menunjukan daya tahan untuk
pecah akibat gaya tekan yang diberikan. Sifat derajat mudah patah dari suatu benda
dapat dinyatakan sebagai nilai kekerasan (hardness) yang dapat diukur dengan alat
instron (Sianturi.2008). Dalam cara mengukur kekerasan, gaya tekan akan
memecahkan produk padat dan pecahnya langsung dari bentuk aslinya tanpa
didahului perubahan bentuk. Caranya adalah benda tersebut ditekan hingga pecah
dan besarnya gaya tekan untuk memecah produk padat ini disebut nilai kekerasan.
2. Kekenyalan Sifat
Kenyal adalah sifat reologi yang menggambarkan daya tahan produk untuk
lepas atau pecah oleh adanya gaya tekan. Bedanya kekerasan untuk menyatakan
sifat benda atau produk pangan padat yang tidak bersifat deformasi, sedangkan sifat
kenyal adalah sifat reologi pada produk pangan elastis yang bersifat deformasi.
(Dwihapsari dan Darminto, 2010:2). Sebagaimana dalam pengukuran kekerasan,
gaya yang diberikan untuk mengukur kekenyalan adalah gaya tekan. Pada
pengukuran kekenyalan, gaya yang diberikan mula-mula menyebabkan perubahan
bentuk produk, baru kemudian memecahkan produk setelah gaya yang diberikan
melewati daya tahannya. Besarnya gaya tarik pada pengukuran kekenyalan disebut
nilai kekenyalan.
3. Elastisitas
Elastisitas adalah sifat reologi yang menggambarkan daya tahan untuk putus
akibat gaya tarik. Pada pengukuran elastisitas produk, gaya yang dipakai ialah gaya
tarik, yaitu gaya yang bekerja pada arah putusnya produk. Besarnya gaya tarik
yang memutuskan benda itu disebut nilai elastisitas.
4. Kelengketan
5. Kerapuhan
Salah satu kandungan paling kaya dalam bayam adalah zat besi. Inilah zat yang
diperlukan tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel darah merah. Menyantap
sayur bayam sama artinya dengan melindungi diri dari gejala-gejala penyakit
kurang darah yang membuat tubuh menjadi lemah. Daun bayam baik untuk ginjal
dan organ pencernaan karena kandungan seratnya yang cukup tinggi sehingga dapat
mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar. Kandungan nutrisi yang ada
di bayam dapat menurunkan kolesterol,gula darah, melancarkan peredaran darah
dan menurunkan tekanan darah yang berlebihan. Bayam juga dapat berkhasiat
membersihkan darah kotor.(Magdalena,2006).
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam
ialah tidak boleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit.
Memasak bayam terlalu lama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur
(lonyoh), rasanya tidak enak, dan kandungan vitamin C-nya menguap
(menghilang). Selain itu dapat beracun karena ada kandungan pada bayam yang
berbahaya seperti zat besi (ferri) dan zat nitrit karena teroksidasi udara. Tips singkat
mengolah bayam adalah sebagai berikut:
1. Pengemasan Tradisonal
Adapun tahapan-tahapannya :
b. Pemberian kode.
c. Pada wadah perlu diberikan kode tentang tingkat kualitas bahan yang diisikan ,
tanggal, tempat, dan nomor dari batch pengolahan. Hal ini perlu dilakukan untuk
memudahkan pemeriksaan jika ada suatu kerusakan atau kelainan yang terjadi pada
produk akhir yang dihasilkan
g. Penyimpanan
1. Suhu rendah
2. RH rendah
1. Bayam dapat disimpan di lemari es dengan diwadahi kantong plastik. Cara ini
bayam akan awet 2-3 hari.
PEMBAHASAN
III.1 Bagaimana kaitan sifat fisik bahan pangan bayam dengan proses
pengolahan
Bayam dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, salah
satu olahan bahan pangan bayam yaitu kerupuk stick bayam. Bayam merupakan
salah satu jenis sayuran berdaun sebagai sumber zat besi yang penting. Kandungan
zat besi pada bayam relatif lebih tinggi dari pada sayuran daun lain, maka dari itu
bayam diolah menjadi kerupuk stick yang lebih bermanfaat. Selain karena
kandungan zat besi yang ada di dalam bayam, dilakukannya olahan bayam menjadi
kerupuk stick bayam karena melihat masyarakat di Indonesia yang sering
mengonsumsi kerupuk.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat kerupuk bayam yaitu bayam
dan tepung tapioka. Formula dasar untuk membuat kerupuk stick bayam sama
dengan formula dasar dalam pembuatan kerupuk stick keju tetapi dimodifikasi
berdasarkan kebutuhan konsumen. Dalam pembuatannya bayam harus dicuci
terlebih dahulu lalu dihaluskan, setelah itu campurkan bahan-bahan lainnya dengan
bayam yang sudah halus. Bayam yang dicampurkan dengan bahan lain harus sesuai
dengan takarannya karena semakin banyak bayam yang ditambahkan maka
semakin banyak juga kadar air di dalam kerupuk. Hal ini terjadi karena amilopektin
yang terdapat pada tepung tapioka, air yang terdapat pada bayam akan diikat oleh
tepung tapioka. Menurut Hidayat dan Sri (2006) kadar air kerupuk non protein yang
memenuhi syarat yaitu maksimal 12% dan kerupuk stick bayam memenuhi syarat
tersebut. Hal ini disebabkan karena proses penggorengan, dengan proses
penggorengan kandungan air yang terdapat dalam adonan menguap dan
menyebabkan kandungan air pada kerupuk stick bayam rendah.
Selain kadar air yang bertambah, zat besi juga bertambah bila ditambahkan
konsentrasi bayam lebih banyak dari pada konsentrasi bayam sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena bayam merupakan sayuran sumber zat besi. Hasil pengujian
organoleptik terhadap warna kerupuk stick bayam menunjukkan bahwa semakin
banyak konsentrasi bayam yang ditambahkan, semakin mengurangi kesukaan
konsumen, hal ini terjadi karena bayam yang semakin banyak menghasilkan
kerupuk stick berwarna lebih merah bercampur hijau. Beberapa faktor yang
menyebabkan perubahan warna yaitu pengaruh panas pada gula (karamelisasi),
adanya reaksi antara gula dan asam amino (maillard) dan adanya percampuran
bahan tambahan (Winarno dalam Wahyuningtyas dkk). Selain kadar air, zat besi,
dan perubahan warna, rasa dan kerenyahan juga berpengaruh dengan penambahan
konsentrasi bayam.
Selain kerupuk stick bayam, bayam juga dapat diolah menjadi mie basah
bayam. Bayam pada mie basah sama dengan pada kerupuk stick bayam yaitu bayam
yang sudah halus. Mie basah yang ditambahkan bayam kadar airnya lebih tinggi
dari pada kadar air mie basah yang tidak ditambahkan bayam, karena bayam
mengandung kadar air yang tinggi yaitu 86,9 mg. Penambahan bayam yang
semakin banyak mengakibatkan penurunan kadar protein, terjadi karena proses
pembuatan yang lebih banyak dilakukan secara fisik (pencampuran adonan,
pengilingan, perebusan) dapat mengakibatkan denaturasi protein, selain itu
penambahan jumlah air secara berkala dapat mengurangi kadar protein dalam
bahan.
Bayam dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, salah
satu olahan bahan pangan bayam yaitu kerupuk stick bayam. Bayam merupakan
salah satu jenis sayuran berdaun sebagai sumber zat besi yang penting. Kandungan
zat besi pada bayam relatif lebih tinggi dari pada sayuran daun lain, maka dari itu
bayam diolah menjadi kerupuk stick yang lebih bermanfaat. Selain karena
kandungan zat besi yang ada di dalam bayam, dilakukannya olahan bayam menjadi
kerupuk stick bayam karena melihat masyarakat di Indonesia yang sering
mengonsumsi kerupuk.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat kerupuk bayam yaitu bayam
dan tepung tapioka. Formula dasar untuk membuat kerupuk stick bayam sama
dengan formula dasar dalam pembuatan kerupuk stick keju tetapi dimodifikasi
berdasarkan kebutuhan konsumen. Dalam pembuatannya bayam harus dicuci
terlebih dahulu lalu dihaluskan, setelah itu campurkan bahan-bahan lainnya dengan
bayam yang sudah halus. Bayam yang dicampurkan dengan bahan lain harus sesuai
dengan takarannya karena semakin banyak bayam yang ditambahkan maka
semakin banyak juga kadar air di dalam kerupuk. Hal ini terjadi karena amilopektin
yang terdapat pada tepung tapioka, air yang terdapat pada bayam akan diikat oleh
tepung tapioka. Menurut Hidayat dan Sri (2006) kadar air kerupuk non protein yang
memenuhi syarat yaitu maksimal 12% dan kerupuk stick bayam memenuhi syarat
tersebut. Hal ini disebabkan karena proses penggorengan, dengan proses
penggorengan kandungan air yang terdapat dalam adonan menguap dan
menyebabkan kandungan air pada kerupuk stick bayam rendah.
Selain kadar air yang bertambah, zat besi juga bertambah bila ditambahkan
konsentrasi bayam lebih banyak dari pada konsentrasi bayam sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena bayam merupakan sayuran sumber zat besi. Hasil pengujian
organoleptik terhadap warna kerupuk stick bayam menunjukkan bahwa semakin
banyak konsentrasi bayam yang ditambahkan, semakin mengurangi kesukaan
konsumen, hal ini terjadi karena bayam yang semakin banyak menghasilkan
kerupuk stick berwarna lebih merah bercampur hijau. Beberapa faktor yang
menyebabkan perubahan warna yaitu pengaruh panas pada gula (karamelisasi),
adanya reaksi antara gula dan asam amino (maillard) dan adanya percampuran
bahan tambahan (Winarno dalam Wahyuningtyas dkk). Selain kadar air, zat besi,
dan perubahan warna, rasa dan kerenyahan juga berpengaruh dengan penambahan
konsentrasi bayam.
Selain kerupuk stick bayam, bayam juga dapat diolah menjadi mie basah
bayam. Bayam pada mie basah sama dengan pada kerupuk stick bayam yaitu bayam
yang sudah halus. Mie basah yang ditambahkan bayam kadar airnya lebih tinggi
dari pada kadar air mie basah yang tidak ditambahkan bayam, karena bayam
mengandung kadar air yang tinggi yaitu 86,9 mg. Penambahan bayam yang
semakin banyak mengakibatkan penurunan kadar protein, terjadi karena proses
pembuatan yang lebih banyak dilakukan secara fisik (pencampuran adonan,
pengilingan, perebusan) dapat mengakibatkan denaturasi protein, selain itu
penambahan jumlah air secara berkala dapat mengurangi kadar protein dalam
bahan.
Bayam mengandung banyak serat, beta karoten, berbagai macam minral dan
vitamin. Zat besi merupakan salah satu mineral yang terkandung dalam bayam,
pada daun dan bijinya bayam memliki kandungan protein dan asam amino yang
cukup tinggi. Selain asam amino bayam juga mengandung vitamin B, asam oksalat,
dan asam folat. Manfaat dari asam folat sendiri baik untuk kebutuhan ibu hamil
sedangkan asam oksalat dipercaya bermanfaat untuk mengatasi penyakit kulit,
anemia, menurunkan kolesterol, asma dan eskim.
Kandungan lemak pada bayam merupakan lemak tak jenuh yang aman bagi
tubuh dan bayam sendiri adalah 0%. Bayam juga merupakan bahan pangan yang
memiliki unsur anti oksidan di dalamnya yaitu berupa vitamin C dan E yang
berfungsi menangkal radika bebas sedangkan vitamin A pada bayam berperan
untuk menjaga imunitas tubuh dan kesehatan mata. Posfor diketahui juga terdapat
pada bayam yang mana baik untuk pertumbuhan pembentukan tulang dan gigi.
Selain manfaat dari kandungan pada bayam pun memiliki dampak buruk
bagi manusia karena kandungan yang terdapat di dalamnya dapat berubah menjadi
kandungan beracun jika teroksidasi atau kesalahan pengolahannya. Bayam yang
sudah dimasak tidak dianjurkan untuk dikonsumsi jika bayam telah berada diatas
meja lebih dari 5 jam dikarenakan aksi menyimpan bayam atau menghangatkannya
kembali dapat menyebabkan asam oksalat menyerap kandungan nutrisi pada bayam
danzat Fe2+ yang bisa beralih menjadi racun apabila teroksidasi dengan Fe3+.
Efek toksik yang ditimbulkan oleh nitrit bermula dari oksidasi nitrit dengan
zat besi dalam sel darah merah, tepatnya dalam hemoglobin (Hb). Peran
hemoglobin sendiri adalah mengikat oksigen dan menyalurkannya ke seluruh organ
tubuh, ikatan terjadi apabila hemoglobin bereaksi dengan nitrit disebut dengan
methemoglobin. Hal ini menyebabkan hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen
apabila ikatan methemoglobin mencapai angka lebih dari 15% dari total jumlah
hemoglobin akan mengakibatkan Sianosis yaitu kondisi dimana tubuh manusia
mengalami kekurangan oksigen atau “blue baby” apabila terjadi pada bayi. Efek
toksik yang terjadi selain sianosis adalah terjadinya kanker karena kemampuan
nitrit yang bereaksi dengan amino sekunder dan bagi penderita rematik atau asam
urat tidak dianjurkan mengonsumsi bayam karena kandungan zat purin pada bayam.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kerupuk stick bayam adalah contoh olahan pangan bayam. Konsentrasi bayam
yang digunakan dalam pembuatan kerupuk stick bayam akan berpengaruh pada
rasa, kerenyahan, kadar air, tingginya zat besi,dan perubahan warna menjadi merah
bila konsentrasi bayam tinggi, Bayam juga dapat diolah menjadi mie basah. Mie
basah mengandung bayam kadar airnya lebih tinggi dari pada mie basah yang tidak
ditambahkan bayam, karena bayam mengandung kadar air yang tinggi yaitu 86,9
mg. Penambahan bayam yang semakin banyak mengakibatkan penurunan kadar
protein dan peningkatan kadar abu.
Pada suhu ruang kesegaran daun bayam bisa bertahan hingga 12 jam. Kondisi
simpan yang baik untuk bayam adalah pada suhu antara 12,8-21,10◦C dan tidak
lebih dari 10 hari. Penyimpanan bayam pun tidak dianjurkan terlalu lama di kulkas.
Bayam yang disimpan selama 2 minggu di kulkas kadar nitritnya akan meningkat
sampai 300 mg/kg. Dalam 1 hari penyimpanan senyawa nitrit dapat meningkat
sebanyak 7%.
Bayam yang sudah dimasak jika telah lebih dari 5 jam tidak baik dimakan karena
menyimpan atau menghangatkannya kembali dapat menyebabkan asam oksalat
menyerap kandungan nutrisi pada bayam dan zat Fe2+ yang bisa beralih menjadi
racun apabila teroksidasi dengan Fe3+.
IV.2 Saran