KELOMPOK 2
Muh al-ikwan
Lestari
sri dewi
Tenri aulia
Risdayasari
Definisi
Asma adalah gangguan pada bronkus yang di tandai
adanya bronkospasme priodik yang Reversible
( kontraksi berkepanjangan saluran nafas bronkus).
Asma sering di sebut juga dengan Penyakit saluran
nafas reaktif.
ETIOLOGI
Asma terjadi dalam keluarga yang menunjukkan bahwa
asma merupakan gangguan yangdi turunkan.
Tempatnya,factor lingkungan
(missal,infeksi,virus,alergi,polutan).Berinteraksi dengan
factor keturunan mengakibatkan penyakit asma. Factor
lain yang memicu Termasuk keadaan pemicu
stress,marah,tertawa,menangis, olahraga,perubahan
suhu, dan bau-Bau yang menyengat. Asma termasuk
sebagai komponen dari triad penyakit, yaitu asma, polip
Nasal, dan alergi aspiril. .(JOYCE M. BLACK, 2009 ).
PATOFISIOLOGI
Asma melibatkan proses perandangan kronis yang
sekresi mucus, Dan
meyebabkan edema mukosa,
peradangan saluran nafas. Ketika orang dengan asma
terpapar oleh alergi ekstrinsik dan Iritan ( debu,serbu
sari,asap,tungau,obat-obatan,makanan,infeksi saluran
nafas) Saluran nafasnya akan meradang yang
mengakibatkan kesulitan dalam bernafas, dada terasa
Sesak, dan bengi. (JOYCE M. BLACK, 2009 ).
MANIFESTASI
KLINIKS
Pada serangan asma, klien mengalami kesulitan
bernafas dan memerlukan usaha untuk
bernafas.Tanda usaha untuk bernafas antara lain
nafas cuping hidung, bernafas melalui mulut, dan
penggunaan otot bantu pernafasan. Sionosis
merupakan gejala lanjutan. Pada auskultasi biasanya
didapatkan mengi (wheezing).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan spirometri
2. Pemeriksaan tes kulit
3. Pemeriksaan radiologi
4. Pemeriksaan analisa gas darah
5. Pemerisaan sputum
6. Eosinofil
PENATALAKSAAN
a. Pengendalian asma
Manajemen pengendalian asma aterdiri atas tahapan
yaitu :
1. Pengetahuan
2. Monitor
3. Menghindari faktor resiko
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi pada klien dengan asma
adalah mengancam pada gangguan keseimbangan
asam basa dan gagal nafas, pneumonia,
bronkhiolitis, chronic persitent bronchitis,
emphysema.
PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Riwayat kesehatan masa lalu : riwayat keturunan, alergi
debu, udara dingin.
Riwayat kesehatan sekarang : keluhan sesak napas,
keringat dingin
Status mental : lemas, takut, gelisah.
Pernapasan : perubahan frekuensi kedalaman
pernapasan.
Gastrointestinal : mual, muntah.
Pola aktivitas : kelemahan tubuh, cepat lelah.
LANJUTAN
Pemeriksaan fisik
Dada :
Contour ,confek, tidak ada depresi sternum
Diameter antero posterior lebih besar dari diameter
transversal
Keabnormalan struktur thorax
Contour dada simetris
Kulit thorax : hangat, kering, pucat / tidak, warna
merata
RR dan ritme selama 1 menit
LANJUTAN
Palpasi :
Temperatur kulit
Fremitus : vibrasi dada
Pengembangan dada
Krepitasi
Massa
Edema
Auskultasi :
Vesikuler
Bronkovesikuler
Hiperventilasi
Ronchi
Wheezing
Lokasi perubahan suara napas serta kapan saatnya terjadi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
fisik.
4. Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi dan
distress pernapasan.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak kuatnya
imunitas.
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru.
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
• Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemehan
fisik.
• Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi dan distress
pernapasan.
• Resiko infeksi berhubungan dengan tidak kuatnya
imunitas.
EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Bersihkan jalan nafas efektif
2. Ventilasi dan pertukaran gas evektif
3. Aktivitas dapat ditingkatkan
4. Pemenuhan nutrisi edukat
5. Nyeri berkurang terkontrol
6. Kecemasan orang tua berkurang/hilang,
pengetahuan orang tua bertambah, keluarga
memahami kondisi pasien.
DISCHARGE PLANNING
1. Pasien dengan asma kambuh harus menjalani
pemeriksaan, mendeteksi substansi yang mencetuskan
2.
terjadinya serangan.
Menghindari agen penyebab serangan antara lain bantal,
kasur ( kapas), pakaian jenis tertentu, hewan
pemeliharaan, kuda, sabun, makanan tertentu, serbuk sari.
3. Mengajukan pasien untuk segera melaporkan tanda-tanda
dan gejala yang menyulitkan seperti banggun saat malam
hari dengan seragan akut atau mengalami infeksi
pernafasan.
4. Hidrasi adekut harus di pertahankan untuk menjaga
sekresi agar tidak mengental.
5. Pasien harus di ingatkan bahan infeksi harus di hindari
karna infeksi dapat mencetuskan serangan.
6. Menggunakan obat-obat sesuai dengan resep.
7. Control kedokter sesuai pesanan.
KASUS ASMA
Seorang laki-laki berusia
18 tahun masuk RS dengan
keluhan sesak nafas dan mual setelah lari-lari sore di
lapangan,dibawa oleh keluarganya. Pasien khawatir
tentang penyakitnya. Hasil pemeriksaan TTV; TD:
120/60 mmHg, N : 100 x/mnt, P: 26 x/mnt, S: 37 c. Hasil
pengkajian pasien tampak menolak makanan, gelisah,
tampak pernapasan cuping hidung, bernapas melalui
mulut, dan menggunakan otot-otot bantu pernafasan,
auskultasi terdengar wheezing.
PENGKAJIAN
Pengkajian :
Identitas klien
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 15 thun
Ds :
Pasien mengatakan merasa sesak nafas
Pasien mengatakan merasa mual
Pasien mengatakan khawatir tentang penyakitnya
Do :
TTV :
TD : 120/60mmHg
N : 100x/mnt
P : 26x/mnt
S : 37°c
LANJUTAN
Pasien tampak menolak makanan
Pasien tampak Gelisah
Asulkultasi terdengar wheezing
Pasien tampak pernafasan cuping hidung
Bernafas melalui mulut dan menggunakan otot-otot
bantu pernafasan
Masalah keperawatan
1. Ketidak efektifan pola nafas
2. Ansietas
3. Intoleransi aktifitas
Diagnosa keperawatan :
Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan ansetas di tandai
dengan dyspnea
Intervensi keperawatan
NOC
Tingkat kelelahan
NIC
Tentukan dasar status pernafasan sebagai titik pembanding.
Monitor reaksi asma
Ajarkan teknik yang tepat untuk menggunakan pengobatan dan alat
Tingkat rasa takut
Tingkat hiperaktifitas
NIC
Berikan informasi factual terkait diagnosis, perawatan dan prognosis
Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan dengan cara yang tepat
Identifikasi pada saat terjadi perubahan perubahan tingkat kecemasan
Bantu klien mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Intsruksikan klien menggunakan teknik relaksasi
NOC
Istirahat
Konservasi energi
Perawatan diri aktifitas sehari-hari
NIC
Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan konteks
usia dan perkembangan.
Monitor intake /asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energy yang edukat.
Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dubutuhkan untuk menjaga
ketahanan .
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk
menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien.
Evaluasi yang di harapkan sesuai dengan rencana
tujuan yaitu :
1. Bersihkan jalan nafas efektif
2. Ventilasi dan pertukaran gas
3. Aktivitas dapat ditingkat
4. Pemenuhan nutrisi
5. Nyeri berkurang terkontrol
6. Kecemasan orang tua berkurang/hilang, pengetahuan
orang tua bertambah, keluarga memahami kondisi
pasien.
DISCHARGE PLANNING
Pasien dengan asma kambuh harus menjalani pemeriksaan,
mendeteksi substansiyang mencetuskan terjadinya serangan.
Menghindari agen penyebab serangan antara lain bantal,
kasur ( kapas), pakaian jenis tertentu, hewan pemeliharaan,
kuda, sabun, makanan tertentu, serbuk sari.
Mengajukan pasien untuk segera melaporkan tanda-tanda
dan gejala yang menyulitkan seperti banggun saat malam hari
dengan seragan akut atau mengalami infeksi pernafasan.
Hidrasi adekut harus di pertahankan untuk menjaga sekresi
agar tidak mengental.
Pasien harus di ingatkan bahan infeksi harus di hindari karna
infeksi dapat mencetuskan serangan.
Menggunakan obat-obat sesuai dengan resep.
Control kedokter sesuai pesanan.
TERIMAH KASIH