A. Hasil Penelitian
Pre Test and Post Test Design, dengan analisa data menggunakan uji statistik
Independent Sampel T Test dengan tingkat kemaknaan p < 0,05, yang artinya
H0 ditolak dan Ha diterima ini berarti ada pengaruh yang bermakna dari
relaksasi benson terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes
relaksasi benson terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes
mellitus tipe 2.
dahulu mengecek kadar gula darah responden setelah itu melakukan kontrak
waktu dengan reponden bahwa terapi ini akan berlangsung selama 7 hari dan
terapi ini dilakukan 2 kali dalam sehari dan pengecekan kadar gula darah
43
44
Hasil penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu data umum dan
khusus yang termasuk data umum adalah data demografi yang meliputi nama
(inisial), umur, jenis kelamin, dan agama sedangkan data khusus adalah data
hasil kuisioner pre test dan post test pengaruh relaksasi benson terhadap
Kota Palopo yang terletak di pusat Kota Palopo Jl. Muin Sandewang No.
2012 dan sudah menjadi puskesmas PONED sejak tahun 2005 serta
BPJS Kesehatan Kota Palopo. Adapun visi dari Puskesmas Wara yaitu
berikut :
dan yang tidak bekerja sebanyak 22 orang (78.6%). Berdasarkan tabel 5.1
(50.0%).
3. Data Univariat
Puskesmas Wara
Karakteristik Frekuensi %
Tidak Normal 14 100,0
Total 14 100,0
Sumber: Data Primer 2017
Puskesmas Wara
Karakteristik Frekuensi %
Turun 13 92.9
Tidak Turun 1 7.1
Total 14 100,0
Sumber: Data Primer, 2017
48
orang (92.9%) dan responden yang kadar gula darahnya tidak turun
Karakteristik Frekuensi %
Tidak Normal 14 100,0
Total 14 100,0
Sumber: Data Primer, 2017
Karakteristik Frekuensi %
Turun 9 64.3
Tidak Turun 5 35.7
Total 14 100,0
Sumber: Data Primer 2017
4. Data Bivariat
gula darahnya turun dan tidak turun sebanyak 14 orang (100%) dan setelah
orang (7.1%) dan kadar gula darahnya yang menurun sebanyak 13 orang
(92.9%). Pada kelompok kontrol kadar gula darah pretest yang kadar gula
darahnya turun dan tidak turun sebanyak 14 orang (100%) dan kadar gula
darah yang tidak turun pada kelompok kontrol posttest sebanyak 5 orang
diperoleh nilai P=0.029 atau lebih kecil dari 0.05 yang artinya ada
nilai P=0.019 atau lebih kecil dari 0.05 yang artinya ada pengaruh
B. Pembahasan
komplikasi baik akut maupun kronis. Komplikasi akut yang terjadi yaitu
(Atun, 2010 dalam Sukesi, 2015). Selain itu, salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kadar gula darah adalah stress (Smeltzer & Bare, 2013).
diabetes mellitus tipe 2 yang kadar gula darahnya tidak normal sebanyak
14 orang (100,0 %), sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar gula darah
pada otak yang bisa menimbulkan perasaan bahagia, senang, gembira, dan
diabetes mellitus tipe 2 yang kadar gula darahnya turun sebanyak 13 orang
51
yang diikuti dzikir dan mengingat Tuhan dalam hati yang dilakukan oleh
Responden yang kadar gula darahnya tidak turun sebanyak 1 orang (7.1%)
yaitu melakukan terapi relaksasi benson secara mandiri dan tidak mengatur
Kontrol
2015). Salah satu respon stress secara fisiologis adalah peningkatan kadar
diabetes mellitus tipe 2 pada kelompok kontrol yang kadar gula darahnya
bahwa kadar gula darah yang terbanyak adalah kadar gula darah tidak
normal.
Kontrol
tercukupi maka manusia berada dalam kondisi seimbang. Kondisi ini akan
β endorphin dan lansia akan merasa lebih rileks dan nyaman (Taylor 2001
penderita diabetes mellitus tipe 2 pada kelompok kontrol yang kadar gula
mengikuti teknik relaksasi nafas dalam dengan baik dan benar, reponden
juga melakukan relaksasi nafas dalam secara mandiri dan responden yang
Darah
pada otak yang bisa menimbulkan perasaan bahagia, senang, gembira, dan
53
turun sebanyak 13 orang (92.9%) dan responden yang kadar gula darahnya
(64.3%) dan responden yang kadar gula darahnya tidak turun sebanyak 5
orang (35.7%).
dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2
dengan nilai Sigma pada uji t p=0.029 sedangkan pada kelompok kontrol
Penurunan pada kadar gula darah dikarenakan 4 hal. Yang pertama adalah
frekuensi dan keteraturan latihan relaksasi Benson yang diikuti dzikir dan
selama 7 hari yang berdurasi 15 menit tiap kali terapi. Kemungkinan kedua
54
Yang keempat adalah perasaan tenang dan bahagia yang dialami oleh
terjadinya stress. Adanya penurunan kadar gula darah pada responden pada
terhadap kadar gula darah pada lansia dengan diabetes dengan nilai p =
menurunkan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes karena perasaan
kadar gula darah, namun tidak cukup besar dan tidak pada semua
merasa tenang. Hasil penelitian pada kelompok kontrol ini sejalan dengan
55
ada pengaruh yang signifikan latihan slow deep breathing terhadap kontrol
kadar gula darah pada pasien DM tipe 2, setelah dilakukan uji independent
C. Keterbatasan Penelitian
nafas dalam dan ada yang tidak melakukannya, sehingga kadar gula darah
3. Jumlah sampel pada penelitian ini tidak cukup sesuai jumlah sampel yang
tempat tinggal.
darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2, maka penelitian ini dapat