BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Continuity of midwifery care adalah pelayanan yang di capai
ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita
dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas
pelayanan dari waktu ke waktu yang membutuhkan hubungan terus
menerus antara pasien dengan tenaga professional kesehatan,
pelayanan kebidanan harus di sediakan mulai pra konsepsi, awal
kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai
6 minggu pertama postpartum. (Hanifafitria, 2013)
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan ibu dan anak salah satunya adalah melaksanakan asuhan
secara berkelanjutan atau continuity of care.
Menurut Federasi Obtetri Ginekologi Internasional, kehamilan di
defenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan dinasi atau implantasi. (Prawirohardjo,
2014 : 213)
Dasar asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan
aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya
pencegahan komplikasi terutama paerdarahn paska salin, hipotermia
dan asfiksia bayi baru lahir. (Prawirohardjo 2014:334)
Masa nifas atau post partum adalah masa atau waktu sejak bayi
dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu
berikutnya,disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang
berkaitan dengan kandungan,yang mengalami perubahan seperti
perlukaan dan lain sebagainnya berkaitan saat melahirkan. (Suherni,
dkk 2013:1)
2