PENGERTIAN Suatu standar dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyakit yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas (hiperaktifitas
bronkus) terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik
berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa berat di dada terutama pada
malam atau dini hari.
TUJUAN Sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan asma.
2. Stadium lanjut/kronik
a. Batuk, ronchi
b. Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan
c. Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
d. Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest)
e. Thorak seperti barel chest
f. Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
g. Sianosis
h. BGA Pa O2 kurang dari 80%
i. Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler kanan dan kiri
j. Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik
PENGKAJIAN 1. Anamnesa
a. Identitas
Biasanya menimpa pada remaja dan dewasa
b. Keluhan Utama
Termasuk dalam keluhan utama pada pasien pernapasan yaitu sesak
napas, dan nyeri dada.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya pasien asma mengalami sesak napas, batuk disertai sputum,
dada terasa berat, nyeri dada, terdapat suara tambahan wheezing, pasien
juga sering mengeluh kelelahan.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah pasien pernah mengalami sakit yang sama ataupun penyakit
pernafasan lainnya
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu yang
mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dengan head to toe
4. Pemeriksaan Pola Fungsi Kesehatan
Pemeriksaan pola fungsi kesehatan artinya pemeriksaan klien di setiap pola
sistem kesehatan, seperti pola persepsi, pola nutrisi dan metabolism, pola
eliminasi, pola istirahat dan tidur, dll.
5. Hasil Pemeriksaan Laboratorium dan Pemeriksaan Radiologi
DIAGNOSA 1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidak seimbangan ventilasi – perfusi d.d
KEPERAWATAN Asma, takikardi, bunyi nafas tambahan, PCO2 meningkat/menurun, PO2
menurun, pusing, penglihatan kabur, sianosis, gelisah, nafas cuping hidung,
pola nafas abnormal, kesadaran menurun
2. Gangguan Ventilasi Spontan b.d kelelahan otot pernapasan, gangguan
metabolisome d.d PPOK, Asma, Cedera kepala, Infeksi saluran nafas
Pengertian Tata cara pemasangan nebulizer kepada pasien asma untuk mengurangi
sesak napas
Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan memasang nebulizer
Kebijakan - Ada instruksi dokter
- Ada perawat pelaksana
- Ada satu set peralatan pemasangan nebulizer
Unit Terkait IGD, Rawat Inap
Alat dan Bahan 1. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter
2. Humidifier
3. Masker Nebulizer
4. Obat yang akan diberikan
5. Spuit 3 cc
Prosedur A. TAHAP PRAINTERAKSI
1. Cek catatan perawatan dan catatan medik
2. Menyiapkan alat
B. TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam, memanggil klien dengan namanya
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan, prosedur dan waktu
4. Menanyakan kesiapan klien
C. TAHAP KERJA
1. Cuci tangan
2. Memposisikan klien semifowler/fowler
3. Memakai sarung tangan
4. Mengambil obat sesuai terapi dan memasukkannya ke dalam tabung
masker nebulizer
5. Menyalakan mesin nebulizer
6. Memasang masker sesuai wajah klien
7. Rapikan klien
8. Cuci tangan
D. TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi tindakan
2. Beri reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Membereskan alat
5. Dokumentasi