Anda di halaman 1dari 12

ASKEP KONJUNGTIVITIS

BY : NS. NURI NAZARI, M.KEP


Defenisi

 Infeksi system penglihatan merupakan kelainan


gangguan system penglihatan, terutama konjungtivitis.
Konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai
dengan pembengkakan dan eksudat. Pada
konjungtivitis mata tampak merah, sehingga sering
disebut mata merah. Konjungtivitis dapat menyerang
pada semua tingkat usia.
Etiologi

Pembagian konjungtivitis berdasarkan penyebabnya :


 Konjungtivitis akut bacterial, mis: konjungtivitis gonore,
konjungtivitis difteri, dll
 Konjungtivitis akut viral, mis: keratokonjungtivitis
epidemik, demam faringokonjungtiva,
keratokonjungtivitis herpetic.
 Konjungtivitis akut jamur
 Konjungtivitis akut alergik
 Konjungtivitis kronis, mis: trakoma.
 Personal hygiene dan kesehatan lingkungan yang
kurang, alergi, nutrisi kurang vitamin A, iritatif (bahan
kimia, suhu, listrik, radiasi ultraviolet), juga merupakan
etiologi dari konjungtivitis.
Diagnosis

 Ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan


pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksasan klinik di
dapat adanya hiperemia konjungtiva, sekret atau
getah mata dan edema konjungtiva.
Pengobatan

 Pengobatan spesifik tergantung dari identifikasi


penyebab. Konjungtivitis karena bakteri dapat diobati
dengan sulfonamide (sulfacetamide 15 %) atau
antibiotika (Gentamycine 0,3 %; chlorampenicol 0,5 %).
Konjungtivitis karena jamur sangat jarang sedangkan
konjungtivitis karena virus pengobatan terutama
ditujukan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder,
konjungtivitis karena alergi di obati dengan antihistamin
(antazidine 0,5 %, rapazoline 0,05 %) atau kortikosteroid
(misalnya dexametazone 0,1 %).
Penatalaksanaan


Konjungtivitis biasanya hilang sendiri. Tapi tergantung pada
penyebabnya, terapi dapat meliputi antibiotika sistemik atau
topical, bahan antiinflamasi, irigasi mata, pembersihan kelopak
mata, atau kompres hangat.Bila konjugtivits disebabkan oleh
mikroorganisme, pasien harus diajari bagaimana cara
menghindari kontaminasi mata yang sehat atau mata orang lain.
Perawat dapat memberikan instruksipada pasien untuk tidak
menggosok mata yang sakit kemudian menyentuh mata yangs
ehat, untuk mencuci tangan setelah setiap kali memegang mata
yang sakit, dan menggunakan kain lap, handuk, dan sapu tangan
baru yang terpisah.
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
 Biodata
 Tanggal wawancara, tanggal MRS, No. RMK. Nama,
umur, jenis kelamin, suku / bangsa, agama, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinana, alamat, penanggung
jawab.
Riwayat Kesehatan Sekarang

 Keluhan Utama : Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir


dalam mata), gatal, panas dan kemerahan disekitar
mata, epipora mata dan sekret, banyak keluar
terutama pada konjungtiva, purulen / Gonoblenorroe.
Sifat Keluhan :Keluhan terus menerus; hal yang dapat
memperberat keluhan, nyeri daerah meradang
menjalar ke daerah mana, waktu keluhan timbul pada
siang malam, tidur tentu keluhan timbul.
Riwayat Kesehatan Yang Lalu.
 Klien pernah menderita penyakit yang sama, trauma
mata, alergi obat, riwayat operasi mata.
Riwayat Kesehatan Keluarga.
 Dalam keluarga terdapat penderita penyakit
menular (konjungtivitis).
Pemeriksaan Fisik
 Data Fokus :
Objektif : Mata merah, edema konjungtiva, epipora,
sekret banyak keluar terutama pada konjungtivitis purulen
(Gonoblenorroe).
Subjektif : Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir dalam
mata) gatal, panas.
Diagnosa Keperawatan
 Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan dengan
peradangan konjungtiva
 Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang proses penyakitnya
 Resiko terjadi penyebaran infeksi berhubungan dengan
proses peradangan
 Resiko terjadi penyebaran infeksi berhubungan dengan
proses peradangan

Anda mungkin juga menyukai