radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme (virus,
bakteri), iritasi, atau reaksi alergi. Konjungtivitis ditularkan melalui kontak
1. Pengertian langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat menyerang semua umur.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian pengobatan pada penderita konjungtivitis
Keputusan Kepala Puskesmas Kromengan Nomor
3. Kebijakan 440/14/KEP/35.07.103.106/2020 tentang Kebijakan Layanan Klinis Puskesmas. Keputusan Menkes No HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan 4. Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 5. Prosedur Petugas melakukan anamnesis Mata merah, rasa mengganjal, gatal dan berair, kadang disertai sekret. Keluhan tidak disertai penurunan tajam penglihatan.
Petugas melakukan pemeriksaan fisik
1. Visus normal 2. Injeksi konjungtival 3. Dapat disertai edema kelopak, kemosis 4. Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen, atau purulen tergantung penyebab 5. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil raksasa, flikten, membrane, atau pseudommembran
Petugas melakukan pemeriksaan Penunjang
Petugas menentukan diagnosis
Diagnosis mata kering ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Petugas melakukan penatalaksanaan
1. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari. 2. Pada alergi: Flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2 minggu. 3. Pada konjungtivitis gonore: Kloramfenikol tetes mata 0,51%sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman GO pada sediaan apus selama 3 hari berturut-turut. 4. Pada konjungtivitis viral: Salep Acyclovir 3%, 5 kali sehari selama 10 hari. 6.Diagram alir Petugas melakukan anamnesis Petugas melakukan Diagnosi pemeriksaan fisik dan atau s penunjang