0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
1. Syok hipovolemik adalah kegagalan perfusi dan suplai oksigen akibat hilangnya volume darah lebih dari 20-25% karena perdarahan, dehidrasi, atau kehilangan cairan.
2. Petugas melakukan diagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
3. Penatalaksanaan meliputi restorasi cepat volume darah dengan infus cairan kristaloid atau darah, mengendalikan sumber per
1. Syok hipovolemik adalah kegagalan perfusi dan suplai oksigen akibat hilangnya volume darah lebih dari 20-25% karena perdarahan, dehidrasi, atau kehilangan cairan.
2. Petugas melakukan diagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
3. Penatalaksanaan meliputi restorasi cepat volume darah dengan infus cairan kristaloid atau darah, mengendalikan sumber per
1. Syok hipovolemik adalah kegagalan perfusi dan suplai oksigen akibat hilangnya volume darah lebih dari 20-25% karena perdarahan, dehidrasi, atau kehilangan cairan.
2. Petugas melakukan diagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
3. Penatalaksanaan meliputi restorasi cepat volume darah dengan infus cairan kristaloid atau darah, mengendalikan sumber per
Syok Hipovolemik yaitu kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan
oleh hilangnya sirkulasi volume intravaskuler sebesar >20-25% sebagai
1. Pengertian akibat dari perdarahan akut, dehidrasi, kehilangan cairan pada ruang ketiga atau akibat sekunder dilatasi arteri dan vena
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian pengobatan pada syok hipovolemik
Keputusan Kepala Puskesmas Kromengan Nomor
3. Kebijakan 440/14/KEP/35.07.103.106/2020 tentang Kebijakan Layanan Klinis Puskesmas. Keputusan Menkes No HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan 4. Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 5. Prosedur Petugas melakukan anamnesis Pasien datang dengan lemas atau dapat tidak sadarkan diri. Gejala klinis juga tergantung etiologi penyebabnya
Petugas melakukan pemeriksaan fisik
1. Hipotensi dan penyempitan tekanan denyutan (adalah tanda hilangnya cairan yang berat dan syok). 2. Hipertermi, normotermi, atau hipotermi pada syok hipovolemia berat 3. Produksi urin turun. Produksi urin merupakan penunjuk awal hipovolemia dan respon ginjal terhadap syok.
Petugas melakukan pemeriksaan penunjang :
1. Pulse oxymetri 2. EKG
Petugas menentukan diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Petugas melakukan penatalaksanaan
1. Pengenalan dan restorasi yang cepat dari perfusi adalah kunci pencegahan disfungsi organ multipel dan kematian. 2. Pada semua bentuk syok, manajemen jalan nafas dan pernafasan untuk memastikan oksigenasi pasien baik, kemudian restorasi cepat dengan infus cairan. 3. Pilihan pertama adalah kristaloid (Ringer laktat/Ringer asetat) disusul darah pada syok perdarahan. Keadaan hipovolemi diatasi dengan cairan koloid atau kristaloid sekaligus memperbaiki keadaan asidosis. 4. Pengobatan syok sebelumnya didahului dengan penegakan diagnosis etiologi.. 5. Tindakan invasif seperti intubasi endotrakeal dan cricothyroidotomy atau tracheostomy dapat dilakukan hanya untuklife saving oleh dokter yang kompeten. 6. Infus cepat kristaloid untuk ekspansi volume intravaskuler melalui kanula vena besar (dapat lebih satu tempat) atau melalui vena sentral. 7. Pada perdarahan maka dapat diberikan 3-4 kali dari jumlah perdarahan . Setelah pemberian 3 liter disusul dengan transfusi darah. Secara bersamaan sumber perdarahan harus dikontrol. 8. Resusitasi tidak komplit sampai serum laktat kembali normal. Pasien syok hipovolemik berat dengan resusitasi cairan akan terjadi penumpukan cairan di rongga ketiga. 9. Vasokonstriksi jarang diperlukan pada syok hipovolemik murni. 6.Diagram alir Petugas melakukan anamnesis Petugas melakukan Diagnosi pemeriksaan fisik dan atau s penunjang