Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR KLINIS KONJUNGTIVITIS

No. Dokumen : SOP-17/UPU-CLDK/06-2015


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 1 Juni 2015
Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS dr. L U I G I
KECAMATAN
KEPALA PUSKESMAS : NIP :
CILANDAK 197909082006042007

1. Pengertian 1. Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh


mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi. Konjungtivitis
ditularkan melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini
dapat menyerang semua umur.
2. Faktor Resiko
2.1. Daya tahan tubuh yang menurun
2.2. Adanya riwayat atopi
2.3. Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik
2.4. Higiene personal yang buruk
3. Diagnosis :
3.1 Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal
dan berair, kadang disertai sekret. Umumnya tanpa disertai
penurunan tajam penglihatan.
3.2 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Oftalmologi
Tajam penglihatan normal
Injeksi konjungtiva
Dapat disertai edema kelopak, kemosis
Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen atau purulen
tergantung penyebab.
Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil
raksasa, flikten, membran dan pseudomembran.
3.3 Pemeriksaan Penunjang
Sediaan langsung swab konjungtiva dengan perwarnaan Gram atau
Giemsa
Pemeriksaan sekret dengan perwarnaan metilen blue pada kasus
konjungtivitis gonore
4 Diagnosis banding :
4.1 Konjungtivitis viral
4.2 Konjungtivitis bakteri
4.3 Konjungtivitis alergi
5 Komplikasi
5.1 Keratokonjungtivitis
6 Penatalaksanaan
6.1 Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah
====

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Cilandak
PROSEDUR KLINIS KONJUNGTIVITIS

No. Dokumen : SOP-17/UPU-CLDK/06-2015


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 1 Juni 2015
Halaman : 2 dari 3
PUSKESMAS dr. L U I G I
KECAMATAN
KEPALA PUSKESMAS : NIP :
CILANDAK 197909082006042007

menangani mata yang sakit


6.2 Sekret mata dibersihkan.
6.3 Pemberian obat mata topikal 1. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol
tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari atau salep mata 3 kali sehari
selama 3 hari. 2. Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali
sehari selama 2 minggu. 3. Pada konjungtivitis gonore diberikan
kloramfenikol tetes mata 0,5- 1%sebanyak 1 tetes tiap jam dan
suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak
ditemukan kuman GO pada sediaan apus selama 3 hari berturut-
turut. 4. Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali
sehari selama 10 hari.
7 Kriteria rujukan
7.1 Pada bayi dengan konjungtivitis gonore jika terjadi komplikasi pada
kornea dilakukan rujukan ke spesialis mata.
7.2 Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam 2 minggu
rujuk ke spesialis mata
7.3 Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu rujuk ke
spesialis mata.
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan Konjungtivitis di
Puskesmas Kecamatan Cilandak.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No : 77 Tahun 2015 tentang Jenis-jenis Pelayanan
yang tersedia
2. SK Kepala Puskesmas No : 68 Tahun 2015 tentang Penyampaian Hak dan
Kewajiban Pasien dan Keluarganya
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer
5. Alat dan 1. Alat :
bahan 1.1. Tensi meter
1.2. Stetoskop
1.3. Termometer
1.4. Senter
1.5. Snellenchart
1.6. Oftalmoskopi

2. Bahan :
2.1. Surat rujukan
====

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Cilandak
PROSEDUR KLINIS KONJUNGTIVITIS

No. Dokumen : SOP-17/UPU-CLDK/06-2015


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 1 Juni 2015
Halaman : 3 dari 3
PUSKESMAS dr. L U I G I
KECAMATAN
KEPALA PUSKESMAS : NIP :
CILANDAK 197909082006042007

6. Langkah- 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat
langkah dalam buku status pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik.
3. Dokter mendiagnosa Konjungtivitis.
4. Dokter memberikan tata laksana / resep sesuai dengan diagnosis.
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Konjungtivitis dan
menjelaskan tentang rencana pengobatan.
6. Dokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannya
semakin berat.
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan.
7. Hal-hal yang Memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang telah dibuat.
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Umum, Pelayanan 24 jam, Poli MTBS, Rumah Bersalin
9. Dokumen 1. Buku status pasien
terkait 2. Lembaran resep internal
3. Lembaran resep luar
4. Surat rujukan

10. Riwayat Perubahan Dokumen

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

====

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Cilandak

Anda mungkin juga menyukai