Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR KLINIS DRY EYE

No. Dokumen : SOP-14/UPU-CLDK/06-2015


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 1 Juni 2015
Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS dr. L U I G I
KECAMATAN
KEPALA PUSKESMAS : NIP :
CILANDAK 197909082006042007

1. Pengertian 1. Mata kering adalah suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan
konjungtiva yang diakibatkan berkurangnya produksi komponen air mata
(musin, akueous, dan lipid). Mata kering merupakan salah satu gangguan
yang sering pada mata, persentase insiden sekitar 10-30% dari populasi,
terutama pada orang yang usianya lebih dari 40 tahun dan 90% terjadi
pada wanita.
2. Faktor Resiko
2.1. Usia, makin lanjut usia semakin tinggi angka kejadiannya.
2.2. Penggunaan komputer dalam waktu lama.
2.3. Penyakit sistemik, seperti: sindrom Sjogren, sklerosis sistemik
progresif, sarkoidosis, leukimia, limfoma, amiloidosis, hemokromatosis.
2.4. Penggunaan lensa kontak.
3. Diagnosis :
3.1 Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan mata terasa gatal, seperti berpasir.
Keluhan dapat disertai sensasi terbakar, merah, dan perih
3.2 Pemeriksaan Fisik
Visus normal.
Terdapat foamy tears pada konjungtiva forniks.
3.3 Pemeriksaan Penunjang
Penilaian produksi air mata dengan tes Schirmer menunjukkan hasil
20 mm).

4 Komplikasi
4.1 Keratitis
4.2 Penipisan kornea
4.3 Infeksi sekunder oleh bakteri
4.4 Neovaskularisasi kornea
5 Penatalaksanaan
5.1 Pemberian air mata buatan (karboksimetilselulosa tetes mata)
6 Kriteria rujukan
6.1 Bila timbul komplikasi

2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan dry eye di Puskesmas
Mekarmukti.

3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No : 77 Tahun 2015 tentang Jenis-jenis Pelayanan


====

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Cilandak
PROSEDUR KLINIS DRY EYE

No. Dokumen : SOP-14/UPU-CLDK/06-2015


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 1 Juni 2015
Halaman : 2 dari 3
PUSKESMAS dr. L U I G I
KECAMATAN
KEPALA PUSKESMAS : NIP :
CILANDAK 197909082006042007

yang tersedia
2. SK Kepala Puskesmas No : 68 Tahun 2015 tentang Penyampaian Hak dan
Kewajiban Pasien dan Keluarganya
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer
5. Alat dan 1. Alat :
bahan 1.1. Tensi meter
1.2. Stetoskop
1.3. Termometer
1.4. Senter
1.5. Snellenchart
1.6. Kertas schrimmer
2. Bahan :
2.1. Surat rujukan
6. Langkah- 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat
langkah dalam buku status pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik oftamologi.
3. Dokter mendiagnosa dry eye.
4. Dokter memberikan tata laksana / resep sesuai dengan diagnosis.
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit dry eye dan menjelaskan
tentang rencana pengobatan.
6. Dokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannya
semakin berat.
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan.
7. Hal-hal yang Memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang telah dibuat.
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Umum, Pelayanan 24 jam
9. Dokumen 1. Buku status pasien
terkait 2. Lembaran resep internal
3. Lembaran resep luar
4. Surat rujukan

10. Riwayat Perubahan Dokumen

====

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Cilandak
PROSEDUR KLINIS DRY EYE

No. Dokumen : SOP-14/UPU-CLDK/06-2015


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 1 Juni 2015
Halaman : 3 dari 3
PUSKESMAS dr. L U I G I
KECAMATAN
KEPALA PUSKESMAS : NIP :
CILANDAK 197909082006042007

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

====

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Cilandak

Anda mungkin juga menyukai