Anda di halaman 1dari 14

DIARE & KKP

Nama Kelompok:
1. Harfani Yulianti A.
2. Siti Anisah
3. Khofifah
DIARE
 Pengertian Diare
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering
buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare
umumnya terjadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.
 Gejala dan Penyebab Diare
Gejala diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh
penderita diare adalah:
1. Perut mulas
2. Buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah
3. Sulit menahan buang air besar
4. Pusing, lemas, dan kulit terasa kering
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di
usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang
dikonsumsi.
Diare dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, tetapi umumnya
terjadi akibat infeksi virus di usus besar. Jenis virus penyebab
diare meliputi Rotavirus, Norwalk, Cytomegalovirus, dan virus
hepatitis.
 Pengobatan dan Pencegahan Diare
Pengobatan utama diare adalah untuk mencegah dehidrasi.
Penderita dapat meminum cairan elektrolit, untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selain itu, konsumsi
makanan lunak.
Pada kondisi yang lebih serius, dokter akan memberikan obat-
obatan, seperti:
• Obat antibiotik
• Obat pereda nyeri
• Obat yang dapat memperlambat gerakan usus
Patofisologi
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan
osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus, isi rongga
usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu,
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,
sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian menjadi
diare. 
ASUHAN KEPERAWATAN DIARE
A. Pengkajian
1. Pemeriksaan feses, untuk memeriksa bakteri atau parasit
yang menyebabkan diare
2. Tes darah, untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin
terjadi akibat diare dan mendeteksi penyakit lain yang dapat
menyebabkan diare.
B. Diagnosa keperawatan
3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan out put yang berlebihan dengan intrake yang kurang
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan muntah
C. Intervensi
a. Diagnosa 1
1) Kaji status dehidrasi : mata, tugor kulit dan membran mukosa.
2) Kaji pemasukan dan pengeluaran cairan
3) Monitor TTV
4) Pemeriksaan laboratorium sesuai program : elektrolit, Hb, Ph, dan
albumin.
5) Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat anti diare dan
antibiotik.

b. Diagnosa 2
6) Timbang BB tiap hari
7) Monitor intake dan out put
8) Hindari makanan buah-buahan dan hindari diet tinggi serat.
9) Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan
10) Kolaborasi dengan ahli gizi
Kurang Kalori Protein (KKP)
 Pengertian
Kekurangan kalori protein (KKP) adalah defisiensi gizi terjadi
pada anak yang kurang mendapat masukan makanan yang cukup
bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang
cukup lama.
Kekurangan kalori protein diklasifikasi menjadi dua berdasarkan
berat tidaknya yaitu KKP ringan atau sedang disebut juga sebagai
gizi kurang (undernutrition) ditandai oleh adanya hambatan
pertumbuhan dan KKP yang meliputi kwasiorkor, marasmus dan
kwashiorkor marasmus.
Etiologi
Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi kalori protein dengan berbagai
tekanan, sehingga terjadi spektrum gejala-gejala dengan berbagai nuansa dan
melahirkan klasifikasi klinik (kwashiorkor, marasmus, marasmus kwashiorkor).
Penyebab tak langsung dari KKP sangat banyak sehingga penyakit ini disebut
sebagai penyakit dengan multifactoral.
 Berikut ini merupakan sistem holistik penyebab multifactoral menuju ke arah
terjadinya KKP :
a) Produksi bahan pangan rendah
b) Hygiene rendah
c) Persediaan pangan kurang
d) Penyakit inveksi dan investasi cacing
e) KKP
f) Pengetahuan gizi kurang
 Tanda dan Gejala
a. KKP Ringan
1) Pertumbuhan linear terganggu
2) Peningkatan berat badan berkurang, terhenti, bahkan turun
3) Ukuran lingkar lengan atas menurun
4) Maturasi tulang terlambat
5) Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun
6) Anemia ringan atau pucat

b. KKP Berat
7) Gangguan pertumbuhan
8) Mudah sakit
9) Kurang cerdas
10) Jika berkelanjutan menimbulkan kematian
Asuhan Keperawatan KKP
a. Pengkajian
b. Pemeriksaan fisik
1) Kaji tanda-tanda vital.
2) Kaji perubahan status mental anak, apakah anak nampak cengeng atau apatis.
3) Pengamatan timbulnya gangguan gastrointestinal, untuk menentukan kerusakan
fungsi hati, pankreas dan usus.
4) Menilai secara berkelanjutan adanya perubahan warna rambut dan keelastisan
kulit dan membran mukosa.
5) Pengamatan pada output urine.
6) Penilaian keperawatan secara berkelanjutan pada proses perkembangan anak.
7) Kaji perubahan pola eliminasi. Gejala : diare, perubahan frekuensi BAB. Tanda :
lemas, konsistensi BAB cair.
8) Kaji secara berkelanjutan asupan makanan tiap hari. Gejala : mual, muntahdan
tanda : penurunan berat badan.
c. Diagnosa
1) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake.
2) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan
nutrisi/status metabolik.
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya
informasi.
4) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan
pertahanan tubuh.
 Intervensi
a. Diagnosa 1
1) Dapatkan riwayat diet
2) Dorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi
anak atau ada disaat makan
3) Gunakan alat makan yang dikenalnya
4) Sajikan makan sedikit tapi sering

b. Diagnosa 2
5) Monitor kemerahan, pucat,ekskoriasi.
6) Dorong mandi 2x sehari dan gunakan lotion setelah mandi
7) Massage kulit Kriteria hasil ususnya diatas penonjolan tulang
8) Alih baring
d. Diagnosa 3
1) Tentukan tingkat pengetahuan orangtua pasien
2) Mengkaji kebutuhan diet dan jawab pertanyaan sesuai indikasi
3) Konsumsi makanan tinggi serat dan masukan cairan adekuat
4) Berikan informasi tertulis untuk orangtua pasien
5) Menambah wawasan orangtua klien dalam perawatan pasien

e. Diagnosa 4
6) Mencuci tangan sebelum dansesudah melakukan tindakan
7) Pastikan semua alat yang kontak dengan pasien bersih/steril
8) Instruksikan pekerja perawatan kesehatan dan keluarga dalam
prosedur kontrol infeksi
9) Antibiotik sesuai program

Anda mungkin juga menyukai