433131490120055 KASUS Seorang anak usia 8 bulan dirawat di RS dengan kondisi kesadaran somnolen, suhu 39,2 C saat dikaji kaku kuduk + , sekret + terpasang monitor RR 48 SPO2 89 %, terdengar sekret di area lapang paru, BB 5 kg panjang badan 104 cm. Ibu pasien mengatakan sebelum masuk RS pasien batuk pilek dan demam terus menerus dirumah sudah di beri obat penurun panas tetapi demam tidak juga turun, pasien tinggal bersama dengan kakek nenek yang saat itu kakek pasien post TB Paru. Ibu pasien terus menangis dan tampak panik serta menanyakan ke perawat tentang kondisi anaknya. Pengkajian: • Ibu pasien mengatakan sebelum masuk RS pasien batuk pilek dan demam terus menerus dirumah sudah di beri obat penurun panas tetapi demam tidak juga turun, pasien tinggal bersama dengan kakek nenek yang saat itu kakek pasien post TB Paru. Pemeriksaan Fisik: • Kesadaran somnolen • Suhu 39,2 C • Kaku kuduk+ • Sekret+ • RR 48 • SPO2 89% • Terdengar sekret diarea lapang paru • BB 5 kg • Panjang badan 104 cm ANALISA DATA No. Data Etiologi Problem 1 DS: Proses infeksi Bersihan Jalan Napas Tidak Ibu pasien mengatakan sebelum Efektif (D.0001) masuk RS pasien batuk pilek DO: Sekret+ RR 48 x/menit SPO2 89% Terdengar sekret diarea lapang paru
2. DS: Proses penyakit Hipertermia (D.0130)
Ibu pasien mengatakan sebelum masuk RS pasien demam terus menerus dirumah sudah di beriobat penurun panas tetapi demam tidak juga turun DO: Kesadaran somnolen Suhu 39,2 C Kaku kuduk+ 3. DS: - Faktor psikologis Defisit Nutrisi DO: (keengganan untuk makan) (D.0019) Usia 8 bulan BB 5 kg TB 104 cm BB ideal 7 kg
4. DS: Kurang terpapar informasi Ansietas (D.0080)
menanyakan ke perawat tentang kondisi anaknya DO: Ibu pasien terus menangis dan tampak panik LUARAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN No Dx. Luaran Intervensi Kep 1. Luaran Utama Intervensi Utama Bersihan Jalan Napas (L.01001) 1. Manajemen Jalan Napas (I.01011) Hal.186 Definisi: kemampuan membersihkan sekret atau Definisi: mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas Tindakan: tetap paten Observasi Ekspektasi: meningkat Moitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) Kriteria Hasil: Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, Produksi sputum menurun (5) ronkhi kering) Ronkhi menurun (5) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) Frekuensi napas membaik (5) Terapeutik Pola napas membaik (5) Posisikan semi fowler atau fowler Lakukan fisioterapi dada, jika perlu Luaran Tambahan Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik 1. Kontrol gejala Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal 2. Tingkat infeksi Berikan oksigen, jika perlu Kolaborasi Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2. Pemantauan Respirasi (I.01014) Definisi: mengumpulkan dan menganalisa data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan ekfektifan pertukaran gas Tindakan: Observasi Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-strokes, biot, ataksik) Monitor adanya produksi sputum Monitor adanya sumbatan jalan napas Palpasi kesimetrisan ekspansi paru Auskultasi bunyi napas Monitor saturasi oksigen Monitor nilai AGD Monitor hasil x-ray thoraks Terapeutik Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2. Luaran Utama Intervensi Utama Termoregulasi (L.14134) Hal.129 1. Manajemen Hipertemia (I.15506) Hal.181 Definisi: pengaturan suhu tubuh agar tetap berada Definisi: mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh pada rentang normal akibat disfungsi termoregulasi Ekspektasi: membaik Tindakan: Kriteria Hasil: Observasi Suhu tubuh membaik (5) Identifikasi penyebab hipertermi (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan incubator) Luaran Tambahan Monitor suhu tubuh 1. Status neurologis Monitor kadar elektrolit Terapeutik Sediakan lingkungan yang dingin Longgarkan atau lepaskan pakaian Basahi dan kipasi permukaan tubuh Berikan cairan oral Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih) Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila) Hindari pemberian antipiretik atau aspirin Berikan oksigen, jika perlu Edukasi Anjurkan tirah baring Kolaborasi Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
3. Luaran Utama Intervensi Utama Status Nutrisi (L.03030) Promosi Berat Badan (I.03136) Definisi: keadekuatan asupan nutrisi untuk Definisi: memfasilitasi peningkatan berat badan memenuhi kebutuhan metabolism Tindakan Ekspektasi: membaik Observasi: Kriteria Hasil: Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang Berat badan : membaik (5) Monitor adanya mual dan muntah Indeks Massa Tubuh: membaik (5) Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari Monitor berat badan Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum Terapeutik Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (mis. makanan dengan tekstur halus, makanan yang diblender, makanan cair yang diberikan melalui NGT atau gastrostomi, total parenteral nutrition sesuai indikasi) Berikan suplemen jika perlu Berikan pujian pada pasien/keluarga untuk peningkatan yang dicapai Edukasi Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan 4. Luaran Utama Intervensi Utama Tingkat Ansietas (L.09093) Hal.132 Reduksi Ansietas (I.09314) Definisi: kondisi emosi dan pengalaman subyektif Definisi: meminimalkan kondisi individu dan penyalaman subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya antisipasi bahaya yang memungkinkan individu yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman menghadapi ancaman Ekspektasi: menurun Tindakan: Kriteria Hasil: Observasi Verbalisasi kebingungan : menurun (5) Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, waktu, Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang stressor) dihadapi : menurun (5) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan Perilaku gelisah : menurun (5) Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal) Terapeutik Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan Pahami situasi yang membuat ansietas Dengarkan dengan penuh perhatian Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang Edukasi Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat Latih teknik relaksasi Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat anti-ansietas jika perlu TERIMA KASIH