Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN DENGUE GATROENTERITIS AKUT


(GEA)

1 Pengertian (Definisi) Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gastroenteritis Akut


(GEA).
Diare adalah suatu keadaan bertambahnya kekerapan dan
keenceran buang air besar. Kekerapan yang masih danggap
normal adalah sekitar 1-3 kali dan banyaknya 200-250 gram
sehari. Beberapa kasus klien mengalami peningkatan
kekerapan dan keenceran buang air besar walaupun
jumlahnya kurang dari 250 mg dalam kurung waktu sehari
(Soeparman, 1990).
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah,
dan sering kali disertai peningkatan suhu tubuh. Diare yang
dimaksud disini adalah buang air besar berkali-kali (lebih dari
empat kali), bentuk feses cair, dan dapat disertai dengan darah
atau lendir (Suratun dan Lusiana 2010, dalam Ardiansyah,
2012).
Gastroenteritis (GE) adalah peradangan yang terjadi pada
lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau
tanpa disertai muntah (Capernito, 2007).
Diare adalah dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal
(lebih dari 3X per hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari
200 gr/hari) dan konsistensi feses cair (Smeltzer, 2001).

2 Assesmen Keperawatan GE akut sering disertai tanda dan gejala klinis lainnya
seperti gelisa, suhu tubuh meningkat, nafsu makan menurun,
tinja cair berlendir kadang bercampur darah, turgor kulit jelek,
BB menurun, mata cekung, ubun-ubun ke dalam (pada balita).
Keadaan ini merupakan gejala infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, virus, dan parasit.
Sedangkan menurut Suriadi (2011) tanda dan gejala GE
antara lain:
1. Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer
2. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi (turgor kulit jelek,
elastisitas kulit menurun, ubun-ubun dan mata cekung,
membrane mukosa mulut dan bibir kering)
3. Kram abdominal
4. Demam, mual, pucat dan perubahan TTV (nadi dan nafas
cepat)
5. Urine menurun atau tidak ada pengeluaran (unuria)

3 Diagnosis Keperawatan 1. Diare (D.0020) berhubungan dengan adanya inflamasi dan


iritasi gastrointestinal.
2. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan refleks spasme
otot dinding perut.
3. Defisit nutrisi (D.0019) berhubungan dengan penurunan
intake makanan
4. Gangguan integritas kulit (D.0129) berhubungan dengan

1
ekskresi atau BAB sering
5. Resiko ketidakseimbangan cairan (D.0036) berhubungan
dengan kehilangan cairan aktif.
6. Defisit pengetahuan (D.0111) berhubungan dengan salah
interpretasi informas / tidak mengenal sumbaer informasi

4 Kriteria Evaluasi / 1. Kontinensia fekal membaik (L. 04035) dengan


Nursing Outcome
kriteria frekuensi buang air besar membaik,
pengontrolan pengeluaran fese meningkat.
2. Tingkat Nyeri Menurun (L.08066) dengan kriteria
hasil : Nyeri dilaporkan bekurang, tidak mengerang
dan menangis, ekspresi wajah tenang, bisa
beristirahat, tidak ada ketegangan otot.
3. Status nutrisi membaik (L.03030) dengan kriteria
hasil porsi makan habis, kekuatan otot mengunyah
membaik, kekuatan otot menelan membaik.
4. Integritas kulit atau jaringan meningkat (L.14125)
dengan kriteria hasil elastisitas kulit meningkat,
hidrasi kulit meningkat, perfusi jaringan membaik,
suhu kulit membaik.
5. Keseimbangan cairan meningkat (L.05020) dengan
kriteria hasil asupan cairan dan makanan
meningkat, tekanan darah dan denyut nadi radial
membaik, turgor kulit elastis.
6. Tingkat pengetahuan meningkat (L.12111) dengan
kriteria hasil perilaku sesuai anjuran dan
pengetahuan meningkat, mampu menjelaskan
pengetahuan tentang suatu topik, dapat menjawab
dan mempersepsikan pertanyaan yang diberikan.
5 Intervensi Keperawatan 1. Manajemen diare (I.03101)
- Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi
gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses infeksi,
malabsorpsi, ansietas, stress, efekobat-obatan,
pemberian botol susu)
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. Takikardi,
nadi teraba lemah, tekanan darah turun, turgor kulit
turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB,
menurun)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. Ringer asetat, ringer
laktat), jika perlu
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas,
dan mengandung laktosa
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis.
Atapulgit, smektit, kaolin-pektin)

2
2. Pemantauan cairan (I.03121)
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor tekanan darah
- Monitor elastisitas atau turgor kulit
- Monitor intake dan output cairan
- Identifikasi tanda-tanda hypervolemia (mis. Dyspnea,
edema perifer, edema anasarka, JVP meningkat, CVP
meningkat, reflex hepatojugular positif, berat badan
menurun dalam waktu singkat)
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi
pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
3. Manajemen nyeri (I.08238)
- Observasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri;
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan;
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain);
Fasilitasi istirahat dan tidur;
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
4. Manajemen nutrisi (I.03119)
- Identifikasi status nutrisi;
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan;
- Identifikasi makanan yang disukai;
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient;
Identifikasi perlunya penggunaan selang
nasogastrikMonitor asupan makanan;
- Monitor berat badan; Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium;
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu;
Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
makanan);
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai.
5. Perawatan integritas kulit (I.11353)
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (misal
perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi,
penurunan kelembaban, suhu lingkungan
ekstrem,penurunan mobilitas)
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring

3
- Anjurkan mengunakan pelembab (misal lotion, serum)
- Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
6. Manajemen cairan (I.030098)
- Monitor status hidrasi (mis. Frekuensi nadi, kekuatan
nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa,
torhor kulit, tekanan darah)
- Monitor berat badan harian
- Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
- Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
- Berikan cairan intravena, jika perlu
7. Edukasi kesehatan (I.12383)
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
6 Informasi dan Edukasi Jelaskan mengenai proses terjadinya penyakit, dan prosedur
pengobatan yang dilakukan.
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan analisis
terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan
8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
9 Kepustakaan 1. Ardiansyah. 2012. Medikal Bedah untuk Mahasiswa. Diva
Press : Yogyakarta.
2. Capernito. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI :
Jakarta.
3. Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia :
Jakarta.
4. Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia :
Jakarta.
5. Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar
Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta.
6. Suradi,Rita Yuliani. 2011. Asuhan Keperawatan Pada
Penyakit Dalam, Edisi 1. Agung Seto. Jakarta.
7. Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah
edisi 8 volume 2. EGC : Jakarta.
8. Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia :
Jakarta.

Mengetahui/Menyetujui; Majalengka, Desember 2019


Ketua Komite Keperawatan, Direktur RSUD Majalengka,

H. Muhaemin, S.ST
NIP. 19780909 200501 1 007 dr. H. Harizal.F.Harahap.,MM
NIP. 19691217 200212 1 005

4
5

Anda mungkin juga menyukai