DIAGNOSA
O
KEPERAWATAN
1. a. Kala I
Nyeri akut
berhubungan dengan
dilatasi jaringan
uterus/hipoksia,
tekanan pada jaringan
sekitar, stimulasi ujung
saraf parasimpatis dan
simpatis
INTERVENSI
RASIONAL
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 1x8 jam,
diharapkan nyeri berkurang dengan
kriteria evaluasi :
Mengidentifikasi/menggunakan
teknik untuk mengontrol nyeri
atau ketidaknyamanan
Nyeri berkurang
Tampak rileks/tenang diantara
kontraksi
1. Kaji derajat
ketidaknyamanan melalui
isyarat verbal maupun
nonverbal.
2. Bantu dalam penggunaan
teknik
pernapasan/relaksasi yang
tepa pada masase
abdomen
3. Bantu tindakan
kenyamanan (Misalnya
gosokan punggung/kaki,
tekanan sakral, perubahan
posisi)
4. Anjurkan klien untuk
berkemih setiap 1-2 jam
5. Hitung waktu dan catat
frekuensi, intensitas, dan
durasi pola kontraksi
uterus setiap 30 menit
6. Beritahu klien untuk tidak
mengejan dulu sebelum
pembukaan lengkap
persalinan dan
memberikan informasi
untuk klien)
6. Mencegah terjadinya
kelelahan)
N
O
2
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko tinggi terhadap
infeksi maternal
berhubungan dengan
prosedur invasif,
pemeriksaan vagina
berulang, kontaminasi
fekal, membran
amniotik ruptur.
INTERVENSI
Tujuan
:
1. Lakukan pemeriksaan
Setelah diberikan asuhan
vagina awal ; ulangi bila
keperawatan selama 1x8 jam,
pola kontraksi atau perilaku
diharapkan tidak terjadi infeksi
klien menandakan
dengan kriteria :
kemajuan persalinan
Menggunakan teknik untuk
bermakna
2.
Tekankan pentingnya
meminimalkan risiko infeksi
mencuci tangan yang baik
Bebas dari tanda-tanda infeksi
dan tepat
tidak terjadi demam, cairan
amniotik jernih, tidak berwarna 3. Gunakan teknik aseptik
selama pemeriksaan vagina
dan tidak berbau)
4. Berikan/anjurkan
perawatan perineal setelah
eliminasi ; setiap 4 jam dan
sesuai indikasi, ganti
pembalut/linen bila basah
5. Pantau dan gambarkan
karakter cairan amniotik
6. Pantau suhu, nadi,
pernapasan sesuai indikasi
7. Berikan cairan oral dan
RASIONAL
1. Pengulangan pemeriksaan
vagina berperan dalam
insiden infeksi saluran
asenden)
2. Menurunkan risiko yang
memerlukan/menyebarka
n agen)
3. Membantu mencegah
pertumbuhan bakteri ;
membatasi kontaminan
dari pencapaian ke
vagina)
4. Menurunkan insiden
infeksi saluran asenden)
5. Pada infeksi, cairan
amniotik menjadi lebih
kental dan kuning pekat
dan bau kuat dapat
dideteksi)
6. Dalam 4 jam setelah
membran ruptur, insiden
N
O
3
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko tinggi terhadap
cedera janin
berhubungan dengan
hipoksia
jaringan/hiperkapneu
atau infeksi.
INTERVENSI
korioamnionitis
meningkat secara
progresif sesuai waktu
ditunjukkan dengan
peningkatan tanda-tanda
vital)
7. Mempertahankan hidrasi
dan rasa umum terhadap
kesejahteraan)
8. Antibiotik dapat
melindungi
perkembangan
korioamnionitis pada
klien berisiko
RASIONAL
1. Lakukan manuver
1. Berbaring tranversal atau
Leopold untuk
presentasi bokong
menentukan posisi janin,
memerlukan kelahiran
berbaring dan presentasi
sesaria)
2. Dapatkan data dasar DJJ 2. DJJ harus direntang dari
secara manual atau
120 sampai 160 dpm
elektronik, pantau dengan
dengan variasi rata-rata,
sering, perhatikan variasi
percepatan dalam respons
DJJ dan perubahan
terhadap aktivitas
periodik pada respons
maternal, gerakan janin
terhadap kontraksi uterus
dan kontraksi uterus)
3. Catat kemajuan
3. Persalinan
persalinan
4. Catat DJJ bila ketuban
pecah, kemudian setiap
15 menit x 3.
5. Posisikan klien pada
posisi miring kiri
6. Kolaborasi pemberian
oksigen
N
O
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI
lama/disfungsional
dengan perpanjangan fase
laten dapat menimbulkan
masalah kelelahan ibu,
stres berat, infeksi dan
hemoragi karena
atonia/ruptur uterus)
4. Perubahan pada tekanan
cairan amniotik dengan
ruptur dan atau variasi
deselerasi DJJ setelah
robek, dapat
menunjukkan kompresi
tali pusat, yang
menurunkan transfer
oksigen ke janin)
5. Meningkatkan perfusi
plasenta ; mencegah
sindrom hipotensif
terlentang)
6. Meningkatkan oksigen
ibu yang tersedia untuk
ambilan fetal)
RASIONAL
Ansietas berhubungan
dengan krisis situasi,
transmisi interpersonal,
kebutuhan tidak
terpenuhi.
Tujuan
:
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 1x8 jam,
diharapkan kecemasan berkurang
dengan kriteria evaluasi :
Tampak rileks sesuai
dengan situasi
pernapasan
Menggunakan teknik
pernapasan dan
relaksasi secara
terampil
TD stabil.
NO
1
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
b. Rencana
Keperawatan
Persalinan Kala II
(Pengeluaran)
Nyeri akut
berhubungan dengan
tekanan mekanik
pada bagian
presentasi,
dilatasi/peregangan
jaringan, kompresi
saraf, pola kontraksi
semakin intensif
.
INTERVENSI
Tujuan
:
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 1x2 jam,
diharapkan nyeri berkurang dengan
kriteria evaluasi :
Mengungkapkan penurunan
nyeri
Menggunakan teknik yang
tepat untuk
mempertahankan kontrol,
istirahat di antara kontraksi
1. Identifikasi derajat
ketidaknyamanan dan
sumbernya
2. Pantau dan catat aktivitas
uterus pada setiap
kontraksi
3. Berikan dukungan dan
informasi yang
berhubungan dengan
kemajuan persalinan
4. Anjurkan klien atau
pasangan untuk mengatur
upaya mengejan dengan
spontan, daripada
dilakukan terus-menerus,
mendorong selama
kontraksi
5. Pantau penonjolan
perineal dan rektal,
pembukaan muara vagina
dan tempat janin
6. Bantu klien memilih
posisi optimal untuk
mengejan (Mis jongkok,
rekumben lateral, posisi
semi fowler atau
RASIONAL
1. Mengklarifikasi
kebutuhan ;
memungkinkan intevensi
yang tepat)
2. Memberikan
informasi/dokumentasi
legal tentang kemajuan
kontinu ; membantu
mengidentifikasi pola
kontraksi abnormal,
memungkinkan
pengkajian dan
intervensi segera)
3. Pertahankan supaya
pasangan tetap
mendapatkan informasi
tentang perkiraan
kelahiran ; menguatkan
bahwa upaya-upaya
yang dilakukan itu
berarti)
4. Upaya mengejan spontan
yang bukan terus
menerus menghindari
efek negatif dai valsava
manuver berkenaan
penggunaan kursi
melahirkan. Kaji
keefektifan upaya untuk
mengejan ; bantu klien
untuk merelakskan semua
otot dan beristirahat
diantara kontraksi
NO
2
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Kelelahan berhubungan
dengan penurunan
produksi energi
metabolik, peningkatan
INTERVENSI
1. Kaji tingkat keletihan dan
perhatikan
aktivitas/istirahat segera
sebelum awitan persalinan
RASIONAL
1. Jumlah keletihan adalah
kebutuhan energi,
adanya nyeri
2.
3.
4.
5.
6.
mengakibatkan
hipoglikemia atau
ketonuria)
N
O
3
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Perubahan curah jantung
berhubungan dengan
fluktuasi pada aliran
balik vena, perubahan
pada tahanan vaskular
sistemik
INTERVENSI
RASIONAL
N
O
4
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Kerusakan pertukaran
gas (janin) berhubungan
dengan kompresi
mekanis kepala/tali
pusat, penurunan perfusi
plasenta, persalinan
yang lama,
yang mengoptimalkan
sirkulasi seperti posisi
rekumben lateral, posisi
fowler atau berjongkok
5. Atur infus IV sesuai
indikasi ; pantau
pemberian oksitosin dan
turunkan kecepatan bila
perlu
penurunan sirkulasi
maternal dan penurunan
perfusi plasenta yang
disebabkan oleh valsava
manuver atau posisi yang
tidak tepat)
4. Posisi rekumben tegak
dan lateral mencegah
oklusi vena kava inferior
dan obstruksi aorta,
mempertahankan aliran
balik vena dan mencegah
hipotensi)
5. Jalur IV harus tersedia
pada kasus perlunya
memperbaiki hipotensi
atau menaikkan
pemberian obat
kedaruratan)
INTERVENSI
RASIONAL
Tujuan
:
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 1x2 jam,
diharapkan tidak terjadi
kerusakan pertukaran gas dengan
kriteria
evaluasi :
Mempertahankan kontrol pola
1. Meningkatkan perfusi
plasenta, mencegah
sindrom hipotensif supine
dan memindahkan
tekanan dari bagian
presentasi dari tali pusat,
meningkatkan oksigenasi
hiperventilasi maternal.
pernapasan
Menggunakan posisi yang
meningkatkan aliran balik
vena/sirkulasi plasenta.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
rekumben
Kaji pola pernapasan
klien, perhatikan laporan
sensasi kesemutan dari
wajah atau tangan,
pusing
Biarkan klien bernapas
ke dalam kedua telapak
tangan yang
ditangkupkan di depan
hidung dan mulut atau ke
dalam kantung kertas
kecil sesuai indikasi
Pantau klien terhadap bau
buah pada napas
Anjurkan klien/pasangan
untuk inhalasi dan
ekhalasi setiap 10-20
detik selama upaya
mengejan, pantau respon
untuk upaya mendorong
Kaji DJJ dengan monitor
janin selama dan setelah
setiap kontraksi atau
upaya mendorong
Kolaborasi pemberian
oksigen pada klien
2.
3.
4.
5.
6.
oksigen adekuat)
7. Deselerasi dini karena
stimulasi vagal dari
kompresi kepala harus
kembali pada pola dasar
di antara kontraksi)
8. Meningkatkan
ketersediaan oksigen
sirkulasi untuk ambilan
janin)
N
O
5
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Kerusakan integritas
kulit/jaringan
berhubungan dengan
pencetusan pesalinan,
pola kontraksi hipertonik,
janin besar, pemakaian
forsep
INTERVENSI
RASIONAL
1. Bantu
1. Membantu meningkatkan
klien/pasangan
peregangan bertahap dari
dengan posisi
perineal dan jaringan vagina)
2.
Menungkinkan melahirkan
yang tepat,
lambat saat kepala bayi telah
pernapasan dan
distensi di perineum 5 cm ;
upaya untuk rileks
2. Bantu sesuai
menurunkan trauma pada
kebutuhan dengan
jaringan ibu)
manuver tangan ; 3. Episiotomi dapat mencegah
dapat dicegah
N
O
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
berikan tekanan
robekan perineum pada kasus
pada dagu janin
bayi besar, persalinan cepat
melalui perineum
dan ketidakcukupan relaksasi
ibu saat tekanan
perineal)
pengeluaran pada 4. Trauma jaringan ibu
meningkat karena penggunaan
oksiput dengan
forsep, yang dapat
tangan lain
3. Bantu dengan
mengakibatkan kemungkinan
episiotomi garis
laserasi atau ekstensi
tengah atau
episiotomi)
mediolateral bila
perlu
4. Bantu dengan
penggunaan
forsep pada kepala
janin, bila perlu
INTERVENSI
RASIONAL
N
O
7
Risiko kekurangan
volume cairan
berhubungan dengan
kehilangan aktif,
penurunan masukan,
perpindahan cairan
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko tinggi terhadap
Tujuan
:
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 1x2 jam,
diharapkan tidak terjadi
kekurangan cairan dengan
kriteria evaluasi :
Tanda vital dalam batas
normal, haluaran urin
adekuat, membran mukosa
lembab
Bebas dari rasa haus
1. Ukur
masukan/haluaran
urin, kaji turgor kulit
2. Pantau suhu sesuai
indikasi
3. Kaji DJJ dan data
dasar; perhatikan
perubahan periodik
dan variabilitas
4. Lepaskan pakaian
yang berlebihan,
pertahankan
lingkungan sejuk
5. Tempatkan klien
pada posisi tegak
atau rekumben lateral
7. Berikan cairan per
oral sesuai indikasi
INTERVENSI
1. Lakukan perawatan
3.
4.
5.
6.
RASIONAL
1. Membantu meningkatkan
N
O
1
infeksi maternal
berhubungan dengan
prosedur invasif
berulang, trauma
jaringan, persalinan lama
atau pecah ketuban.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KALA III
Nyeri akut berhubungan
INTERVENSI
1. Bantu dengan
penggunaan teknik
kebersihan ; mencegah
terjadinya infeksi uterus
asenden dan kemungkinan
sepsis)
2. Pemeriksaan vagina berulang
meningkakan risiko infeksi
endometrial)
3. Peningkatan suhu atau nadi
lebih besar dari 100 dpm
dapat menandakan infeksi)
4. Digunakan sebagai
profilaktik pertumbuhan
organisme yang dapat
menimbulkan infeksi)
RASIONAL
1. Pernapasan membantu
mengalihkan perhatian
N
O
2
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko tinggi terhadap cedera
maternal berhubungan dengan
posisi selama melahirkan,
INTERVENSI
1. Palpasi fundus dan
masase dengan perlahan
2. Masase fundus secara
langsung dari
ketidaknyamanan,
meningkatkan relaksasi
2. Meningkatkan
kenyamanan, hangat dan
kebersihan)
Berikan selimut
3. Tremor/menggigil pada
pasca melahirkan
mungkin karena hilangnya
tekanan secara tiba-tiba
pada saraf pelvis atau
kemungkinan
dihubungkan dengan
transfusi jenin ke ibu yang
terjadi pada pelepasan
plasenta)
4. Penyambungan tepi-tepi
memudahkan
penyembuhan
RASIONAL
1. Memudahkan pelepasan
plasenta)
2. Menghindari
3.
4.
5.
6.
N
O
1
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KALA IV
Perubahan proses keluarga
perlahan setelah
pengeluaran plasenta
(R/ berlebihan pada
fundus)
Bersihkan vulva dan
perineum dengan air dan
larutan antiseptik steril,
berikan pembalut.
Rendahkan kaki klien
secara simultan dari
pijakan kaki
Kolaborasi pemberian
oksitosin IV, posisikan
kembali uterus di bawah
pengaruh anastesi, dan
berikan ergonovin
maleat IM setelah
penempatan uterus
kembali
Kolaborasi pemberian
antibiotik profilaktik
INTERVENSI
1. Anjurkan klien untuk
menggendong,
3.
4.
5.
6.
rangsangan/trauma
Menghilangkan
kemungkinan kontaminan
yang dapat
mengakibatkan infeksi
saluran asenden selama
periode pascapartum)
Membantu menghindari
regangan otot)
Meningkatkan
kontraktilitas miometrium
uterus)
Membatasi potensial
infeksi endometrial)
RASIONAL
1. Jam-jam pertama setelah
kelahiran memberikan
berhubungan dengan
transisi/peningkatan
perkembangan anggota
keluarga
2.
3.
4.
5.
N
O
2
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Risiko kekurangan
volume cairan
berhubungan dengan
kelelahan/kegagalan
INTERVENSI
1. Tempatkan klien pada
posisi rekumben
2. Kaji hal yang
memperberat kejadian
RASIONAL
1. Mengoptimalkan aliran
miometrik dari
mekanisme homeostatik
hipofisis posterior
melepaskan oksitosin,
yang meningkatkan
kontraktilitas miometri)
7. Membantu
mengidentifikasi laserasi
yang potensial terjadi
pada vagina dan serviks,
yang dapat
mengakibatkan aliran
berlebihan dan merah
terang)
8. Bila perpindahan cairan
terjadi dan darah
diredistribusikan ke
dalam dasar vena,
penurunan sedang pada
sistolik dan diastolik TD
dan takikardia ringan
dapat terlihat)
9. Meningkatkan volume
darah dan menyediakan
vena terbuka untuk
pemberian obat-obatan
darurat bila diperlukan)
N
O
3
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan
dengan trauma mekanis/edema
jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas
INTERVENSI
1. Kaji sifat dan derajat
ketidanyamanan, jenis
melahirkan, sifat kejadian
intrapartal, lama
persalinan dan pemberian
analgesia
2. Beri ucapan selamat
klien/pasangan pada
kelahiran bayi baru lahir
3. Berikan informasi rutin
yang tepat tentang
perawatan rutin selama
periode pascapartum
4. Kaji adanya tremor pada
kaki atau tubuh atau
gemetar tidak terkontrol
5. Anjurkan penggunaan
teknik pernapasan
relaksasi
6. Berikan lingkungan yang
tenang
7. Kolaborasi pemberian
analgetik sesuai indikasi
RASIONAL
1. Membantu
2.
3.
4.
5.
berkenaan dengan
afterpain (kontraksi) dan
masase fundus)
6. Persalinan dan kelahiran
adalah proses yang
melelahkan, ketenangan
dan istirahat dapat
mencegah kelelahan yang
tidak perlu)
7. Analgesik bekerja pada
pusat otak lebih tinggi
untuk menurunkan
persepsi nyeri)