Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN ;


KELENJAR THROID

Oleh:
Ns. Esti Budi handayani, M.Kep
Anatomo Fisiologi
KELENJAR ENDOKRON
 Pengertian
 Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai
saluran dan mensekresikan isinya langsung kedalam
pembuluh darah, dan hasil sekresinya disebut HORMON,
serta jaringan yang dipengaruhinya disebut jaringan
Target
Pembagian Hormon ada 2, yaitu:
1. Berdasarkan Fungsinya:
a. Hormon efektor
b. Hormon Tropik
c. Realising Hormon dan inhibiti HORMON

2. Berdasarkan sifatnya :
a. Larut dalam air
b. Larut dalam lemak
Fungsi Sistem Endokrin

 Membantu mempertahankan dan mengatur


fungsi – fungsi fital, seperti:
1. Reaksi terhadap stress dan cedera
2. Pertumbuhan dan perkembangan
3. Reproduksi
4. Hemeostatis ionik
5. Metabolisme energi
Kelenjar Endokrin
1. Kel Hypotalamus
2. Kel. Hypofise
3. Kel. Thyroid
4. Kel. Paratyroid
5. Kel. Tymus
6. Kel. Pankreas
7. Kel. Suprarenal
8. Kel. Gonal
9. Kel. Pineal
KELENJAR TYROID
1. Peningkatan kecepatan metabolisme
2. Merangsang pertumbuhan
3. Ememberikan efek pada mekanisme fisiologi;
a. Pertumbuhan
b. Berat badan
c. Efek pada respirasi
d. Efek pada saluran cerna
e. Efek pada pertumbuhan otot
f. Susunan saraf pusat
g. Laju metabolisme basal
h. Sistem kardio vaskuler
KELENJAR PARATYROID
 Fungsi :
1. Meningkatkan ekskresi fosfat di dalam urine dan
menurunkan ekskresi kalsium
2. Meningkatkan kalsium dalam plasma dan menurunkan
faktor dalam plasma
3. Memindahkan kalsium dari tulang ke dalam darah
4. Meningkatkan alkalin fosfatase di dalam plasma
5. Mengaktifkan vitamin D dalam jaringan ginjal
Gangguan Fungsi Kelenjar Thyroid
HYPERTIROIDISME
 Pengertian : Suatu peningkatan sekresi atau pengeluaran
hormon tyroid disertai pemb. Kel. tyroid.
 Sifat Hypertiroidisme adalah:
1. Permanen disebabkan oleh Ca Tyroid dan Tiroidisstis akut.
2. Temporer, disebabkan oleh tumor hipotise, kel kongenital
hipofise.
3. Intake hormon – hormon tiriod berlebihan
Bentuk – bentuk Hipertiroidisme ada
2, yaitu:
1. Toxic Diffuse Goiter, karakteristik;
a. Pem. Kel.Tyroid
b. Peningkatan Kadar T3 dan T4
c. Optalmiopaty

2. Toxic Nodullar Goiter,


 Manifestasi klinisnya lebih ringan dari jenis yang pertama
Pengkajian Sistem
1. Sistem Integumen ( Rambut halus dan jarang, kulit
lembab)
2. Sistem Pencernaan ( BB menurun, Napsu makan
meningkat)
3. Sistem Muskuluskeletal (Lemah/Weaknees)
4. Sistem Kardiovaskular (nyeri dada, palpitasi, tekanan nadi
sitolik meningkat, disritmiia)
5. Sistem Pernapasan (dispnoe, takhipnoe)
6. Sistem Neurologi ( pandangan mata kabur, mata lelah,
imsomnia, sekresi air mata meningkat, tremor, hiperfleks
tendon, conjungtive merah
1. Sistem Reproduksi ( aminore, volume menstruasi
berkurang, libido meningkat)
2. Psikologis / emosi (gelisah, gugup/nervous, emosilabil,
prilaku mania dan perhatian menyempit
Diagnosa Keperawatan

 Devisit Nutrisi (D.0019)


 Intoleransi Aktivitas (D. 0056)
Dx.Kep I. Devisit Nutrisi
 Ekspektasi: Status Nutrisi Membaik
 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama …..x…..
Maka status Nutrisi membaik, dengan kreteria hasil;
1. Porsi makan makan yang dihabiskan meningkat
2. Verbalisasi keinginan unuk meningkatkan nutrisi meningkat
3. Perasaan cepat kenyang menurun
4. Nyeri abdomen menurun
5. Berat badan membaik
6. Frekuensi makan membaik
7. Napsu makan membaik
8. Bising usus membaik
Intervensi Keperawatan
 Manajemen Nutrisi (I. 03119)
 Observasi:

1. Identifikasi ststus nutrisi


2. Identifikasi makanan yang disukai
3. Monitor asupan nutrisi
4. Monitor Berat Badan

 Teraupetik:
1. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
2. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi.

 Edukasi:
1. Anjurkan duduk jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan

 Kolaburasi:
1. Kolaburasi dgn ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
Dx.Kep 2. Intoleransi Aktivitas
(D.005)
 Ekspektasi Toleransi aktivitas meningkat
 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….x….
Maka toleransi aktivitas meningkat dengan kreteria hasil;
1. Kemudahan melakukan aktivitas sehari – hari meningkat
2. Keluhan lelah menurun
3. Dispsnea saat aktivitas menurun
4. Dispnea setelah aktivitas menurun
5. Perasan lemah menurun
6. Tekanan darah membaik
7. Frekuensi napas membaik
8. Saturasi oksigen membaik
Intervensi Keperawatan
 Manajemen Energi (I. 05178)
 Observasi:
1. Identivikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakiatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.
 Teraupetik:
1. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulasi misalnya cahaya,
suara dll)
 Edukasi:

1. Anjurkan tirah baring


2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubugi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang.
 Kolaburasi:
1. Kolaburasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan jika
diperlukan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai