0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut merupakan rencana perawatan pasien dengan diagnosis intoleransi aktivitas yang terkait dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Rencana tersebut mencakup intervensi manajemen energi, terapi aktivitas, dan rehabilitasi jantung untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Dokumen tersebut merupakan rencana perawatan pasien dengan diagnosis intoleransi aktivitas yang terkait dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Rencana tersebut mencakup intervensi manajemen energi, terapi aktivitas, dan rehabilitasi jantung untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Dokumen tersebut merupakan rencana perawatan pasien dengan diagnosis intoleransi aktivitas yang terkait dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Rencana tersebut mencakup intervensi manajemen energi, terapi aktivitas, dan rehabilitasi jantung untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Anggota : 1. Muhammad Azhar 2. Nadya Septya Dirany 3. Nia Melinda 4. Nur Aini 5. Okta Gina Ambar Wati Diagnosa : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Outcome / Tujuan 1. Saturasi oksigen meningkat 2. Aktivitas sehari-hari meningkat 3. Keluhan lelah menurun 4. Perasaan lemah menurun 5. Dispnea saat aktivitas menurun 6. Dispnea setelah aktivitas menurun 7. Tekanan darah membaik 8. Frekuensi napas membaik 9. Gambaran EKG Aritmia menurun 10. Suara jantung S3 menurun 11. Batuk menurun INTERVENSI 1. Manajemen Energi (Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan proses pemulihan) Observasi : • Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkankelelahan • Monitor kelelahan fisik dan emosional • Monitor pola dan jam tidur • Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Terapeutik : • Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis.cahaya, suara, kunjungan) • lakukan latihan Rentang gerak pasif dan aktif • Berikan aku kita distraksi yang menenangkan • Fasilitasi duduk di Sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan Edukasi : • Anjurkan tirah Baring • Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap • Anjurkan menghubungi Perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang • Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi : • Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan 2. Terapi aktivitas (menggunakan aktivitas fisik, kognitif, sosial, dan spritual, tertentu untuk memulihkan keterlibatan, frekuensi atau durasi aktivitsa, individu atau kelompok) Observasi : • Identifikasi defisit tingkat aktivitas • Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu • Identifikasi sumberdaya untuk aktivitas yang di inginkan • Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas • Monitor emosional, fisik, sosial dam spiritual terhadap aktivitas Terapeutik : • Fasilitas fokus pada kemampuan bukan defisit yang di alami • Sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas • Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik, psikologi, dan sosial • Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia • Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energi, atau gerak • Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksai otot • Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan • Berikan penguatan positif atas partisipasi dlam aktivitas Edukasi : • Jelaskan metode aktivitas fisik sehari – hari • Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih • Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan anjurka keluarga untuk memberi penguatan positif ats partisipasi dalam aktivitas Kolaborasi : • Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan menonitor program aktivitas • Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas 3. Rehabilitasi Jantung (mengelola periode pemulihan fungsi jantung setelah mengalami gangguan yang berakibat pada ketidakseimbangan kebutuhan dn suplai oksigen miokard, serta memnimimalkan serangan perilaku beresiko dan dampak psikososial) Observasi : • Monitor tingkat toleransi aktivitas • Periksa kontraindikasi latihan (takikardia > 120 x/menit, TDS> 180 mmHg, TDD>110 mmHg, hipotensi ortostatik >20mmHg, angina, dispnea, gambara EKG iskemia, blok artioventikuler dejarajt 2 dan 3, takikardia ventrikel) • Lakukan skrining ansietas dan depresi Terapeutik : • Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 1 (inpatient) • Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 2 (outpatient) • Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 3 (maintenance) • Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 4 (long tem) Edukasi : Jelaskan rangkasian fase – fase rehabilitas jantung Anjurkan menjalani latihan sesuai toleransi Anjurkan pasien dan keluarga untuk modifikasi faktor risiko (mis. Latihan, diet, berhenti merokok, menurunkan berat badan) Anjurkan pasien dan keluarga mematuhi jadwal kontrol kesehatan TERIMA KASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu