Anda di halaman 1dari 24

Disusun Oleh Kelompok 3:

Mahasiswa/(i) Sarjana Terapan Keperawatan Tk. III


No. Absensi 25-36
Prevalensi
Data UNAIDS/WHO AIDS Epidemic Update 21 November 2007 ->
39,5 juta Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
4,3 juta infeksi baru pada 2006
2,8 juta (65 persen) dari jumlah tersebut terjadi di Sub-Sahara Afrika
Asia Selatan dan Asia Tenggara menyumbang angka 860.000 (15
persen).
Data laporan kasus kumulatif HIV/AIDS Ditjen PP & PL, Kemenkes
RI sampai dengan 31 Desember 2011 yang dikeluarkan tanggal 29
Februari 2012 -> 100.000 kasus AIDS.
76.979 HIV
29.879 AIDS dengan 5.430 kamatian
Angka ini tidak me ngherankan karena di awal tahun 2000-an
kalangan ahli epidemiologi sudah membuat estimasi kasus HIV/AIDS di
Indonesia yaitu berkisar antara 80.000-130.000.
Perawatan paliatif pada pasien HIV-AIDS
Gejala dan keluhan yang sering timbul
Acquired = diperoleh
Immuno = sistem kekebalan tubuh
Defeciency = kekurangan yang menyebabkan rusaknya sistem kekebalan
tubuh
Syndrome = kumpulan gejala atau tanda yang sering muncul bersama
Jadi, AIDS adalah kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan
system kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV
(Gallant. J, 2010).
Penyebab dari AIDS adalah Retrovirus (HIV) yang
telah terisolasi dalam cairan tubuh orang yang
terinfeksi, yaitu darah, semen, sekresi vagina, ludah, air
mata, air susu, CSF, cairan amnion dan urin (Long,1996:
572).
Manifestasi Klinis
1. Pengkajian :
a.Data pasien
b.Riwayat kesehatan
1)Riwayat kesehatan sekarang
2)Riwayat kesehatan dahulu
c. Pemeriksaan umum klien :
1) aktivitas/istirahat : Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas
biasanya, malaise
2) Sirkulasi : Takikardia, perubahan TD postural, pucat dan sianosis.
3) Integritas ego : Alopesia, lesi cacat, menurunnya berat badan, putus asa,
depresi, marah, menangis.
4) Eliminasi : Feses encer, diare pekat yang sering, nyeri tekanan abdominal,
absesrektal.
5) Makanan/cairan
Disfagia, bising usus, turgor kulit buruk, lesi pada rongga mulut,
kesehatan gigi/gusi yang buruk, dan edema.

6) Neurosensori
Pusing, kesemutan pada ekstremitas, konsentrasi buruk, apatis, dan
respon melambat.

7) Nyeri/kenyamanan
Sakit kepala, nyeri pada pleuritis, pembengkakan pada sendi,
penurunan rentang gerak, dan gerak otot melindungi pada bagian yang sakit.

8) Pernafasan
Batuk produktif/non produktif, takipnea, distres pernafasan.
2. Diagnosa Keperawatan
a.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.Intoleransi aktivitas
c.Nyeri akut
d.Kerusakan integritas jaringan
e.Gangguan body image
a.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari NOC:Nutritional status: Adequacy of Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh berhubungan nutrientNutritional Status: food and Fluid untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dengan:Ketidakmampuan untuk IntakeWeight ControlSetelah dilakukan dibutuhkan pasien Yakinkan diet yang dimakan
memasukkan atau mencerna nutrisi oleh tindakan keperawatan selama. nutrisi mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
karena faktor biologis, psikologis atau kurang teratasi dengan indicator:Albumin Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
ekonomi. serumPre albumin harian. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
serumHematokritHemoglobinTotal iron Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan
binding capacity Jumlah limfosit pengobatandan tindakan tidak selama jam makan Monitor
turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total
protein, Hb dan kadar Ht Monitor mual dan muntah
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada
klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi Kolaborasi
dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan
seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat
dipertahankan. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi
selama makan Kelola pemberan anti emetik... Anjurkan
banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya
edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval
b.Intoleransi aktivitas
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan:Tirah NOC: NIC:Observasi adanya pembatasan klien dalam
Baring atau imobilisasiKelemahan Self Care: ADLs Toleransi aktivitas Konservasi melakukan aktivitasKaji adanya faktor yang
menyeluruhKetidakseimbangan antara suplei eneergi Setelah dilakukan tindakan menyebabkan kelelahanMonitor nutrisidan sumber
oksigen dengan kebutuhanGaya hidup yang keperawatan selama . pasien bertoleransi energi yang adekuatMonitor pasien akan adanya
dipertahankan. terhadap aktivitas dengan kriteria hasil: kelelahan fisik dan emosi secara berlebihanMonitor
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa respon kardivaskulerterhadap aktivitas (takikardi,
disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan
RR Mampu melakukan aktivitas sehari hari hemodinamik)Monitor pola tidur dan lamanya
(ADLs) secara mandiri Keseimbangan aktivitas tidur/istirahat pasienKolaborasikan dengan Tenaga
dan istirahat Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran
terapi yang tepat.Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukanBantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan socialBantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkanBantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda, krekBantu
untukmengidentifikasi aktivitas yang disukaiBantu
klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu
luangBantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitasSediakan penguatan
positif bagi yang aktif beraktivitasBantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan penguatanMonitor
respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
c.Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Nyeri akut berhubungan dengan:Agen NOC:Pain Level, pain control, comfort NIC:Lakukan pengkajian nyeri secara
injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), levelSetelah dilakukan tinfakan komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
kerusakan jaringan keperawatan selama. pasien tidak durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
mengalami nyeri, dengan kriteria presipitasiObservasi reaksi nonverbal dari
hasil:Mampu mengontrol nyeri (tahu ketidaknyamananBantu pasien dan keluarga
penyebab nyeri, mampu menggunakan untuk mencari dan menemukan dukunganKontrol
tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
nyeri, mencari bantuan)Melaporkan bahwa seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
nyeri berkurang dengan menggunakan kebisingaKurangi faktor presipitasi nyeriKaji tipe
manajemen nyeriMampu mengenali nyeri dan sumber nyeri untuk menentukan
(skala, intensitas, frekuensi dan tanda intervensiAjarkan tentang teknik non
nyeri)Menyatakan rasa nyaman setelah farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi,
nyeri berkurangTanda vital dalam rentang kompres hangat/ dinginBerikan analgetik untuk
normalTidak mengalami gangguan tidur mengurangi nyeriTingkatkan istirahatBerikan
informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedurMonitor vital sign
sebelum dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali
d. Kerusakan integritas jaringan
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kerusakan integritas jaringanberhubungan NOC:Tissue integrity: skin and mucous NIC:Pressure ulcer preventionWound careAnjurkan
dengan:Gangguan sirkulasi, iritasi kimia membranes Wound healing: primary and pasien untuk menggunakan pakaian yang longgarJaga
(ekskresi dan sekresi tubuh, medikasi), secondary intentionSetelah dilakukan tindakan kulit agar tetap bersih dan keringMobilisasi pasien
defisit cairan, kerusakan mobilitas fisik, keperawatan selama. kerusakan integritas (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekaliMonitor kulit
keterbatasan pengetahuan, faktor mekanik jaringanpasien teratasi dengan kriteria akan adanya kemerahanOleskan lotion atau
(tekanan, gesekan), kurangnya nutrisi, hasil:Perfusi jaringan normalTidak ada tanda- minyak/baby oil pada daerah yang tertekanMonitor
radiasi, faktor suhu (suhu yang ekstrim) tanda infeksi Ketebalan dan tekstur jaringan aktivitas dan mobilisasi pasieMonitor status nutrisi
normalMenunjukkan pemahaman dalam pasienMemandikan pasien dengan sabun dan air
proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya hangatKaji lingkungan dan peralatan yang
cidera berulangMenunjukkanterjadinya proses menyebabkan tekananObservasi luka: lokasi, dimensi,
penyembuhan luka kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi,
jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi
traktusAjarkan pada keluarga tentang luka dan
perawatan lukaKolaborasi ahli gizi pemberian diet
TKTP, vitaminCegah kontaminasi feses dan urinLakukan
tehnik perawatan luka dengan sterilBerikan posisi yang
mengurangi tekanan pada lukHindari kerutan pada
tempat tidur
e.Gangguan body image
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Gangguan body image berhubungan NOC:Body imageSelf esteemSetelah NIC:Body image enhancementKaji secara
dengan:Biofisika (penyakit kronis), dilakukan tindakan keperawatan verbal dan nonverbal respon klien terhadap
kognitif/persepsi (nyeri kronis), selama gangguan body tubuhnyaMonitor frekuensi mengkritik
kultural/spiritual, penyakit, krisis imagepasien teratasi dengan kriteria dirinyaJelaskan tentang pengobatan,
situasional, trauma/injury, hasil:Body image positifMampu perawatan, kemajuan dan prognosis
pengobatan (pembedahan, mengidentifikasi kekuatan penyakitDorong klien mengungkapkan
kemoterapi, radiasi) personalMendiskripsikan secara perasaannyaIdentifikasi arti pengurangan
faktual perubahan fungsi melalui pemakaian alat bantuFasilitasi
tubuhMempertahankan interaksi kontak dengan individu lain dalam kelompok
sosial kecil
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal
dengan istilah AIDS merupakan penyakit yang ditandai dengan
adanya kelainan yang kompleks dalam sistem pertahanan selular
tubuh dan menyebabkan korban menjadi sangat peka terhadap
mikroorganisme oportunistik. Penyakit AIDS disebabkan oleh
Human Immunodeficiency Virus atau disingkat dengan HIV.

Anda mungkin juga menyukai