Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Hipotiroid
1. Pengkajian
Pemeriksaan fisik
a. Identitas klien
Biasanya berisikan nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa/
ras, pendidikan, bahasa yang dipakai, pekerjaan, penghasilan dan alamat.
b. Tanda-tanda vital
Nadi : biasanya menurun (melemah)
Suhu : biasanya menurun
Pernafasaan : biasa meningkat
c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya hipotiroidisme tidak terjadi dalam semalam, tetapi perlahan selama
berbulan-bulan, sehingga pada awalnya pasien atau keluarganya tidak
menyadari, bahkan menganggapnya sebagai efek .
2. Riwayat kesehatan utama
Bisanya sesak nafas,biasanya sulit menelan, biasanya pembengkakan pada
leher,biasnya pasien nampak gelisah, tidak mau makan. rasa capek, intoleransi
terhadap dingin, kulit terasa kering, bicara lamban, demensia, dispnea, suara
serak, gangguan haid: menorrhagia dan amenore, rambut rontok dan menipis,
kulit tebal karena penumpukan mukopolisakarida dalam jaringan sub cutan,
pasien sering mengeluh dingin walaupun dalam keadaan hangat.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota keluarga
yang menderita penyakit yang sama.
d. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
a. Keadaan rambut : biasanya warna hitam, biasanya rambut rontok,menipis
dn kasar.
b. Hidrasi kulit daerah dahi : biasanya apabila dilakukan penekanan ibu jari
terdapat udem
c. Palpebraa : biasanya terdapat udema
d. Sclera : biasanya tidak iterik
e. Conjunctiva : biasanya anemis
f. Pupil dan reflex cahaya : biasanya pupil bulat dan memberikan reflex
cahaya yang baik
g. Hidung : biasanya simestris kiri dan kanan ,biasanya tidak ada benda asing
dan pendarahan,sekret tidak ada hanya ada penurunan dalam indara
penciuman
h. Telinga dan membrane tympani : biasanya telinga semestris kiri dan kanan
dan biasanya membrane tympani memberikan reflek cahaya
i. Mulut : biasanya bau mulut,pada gigi biasanya ada karies,biasanya lidah
kurang bersih tidak ada pembesaran tonsil dan biasanya sulit menelan
j. Leher dan pemeriksaan JVP : biasanya terdapat pembengkakan pada area
leher dan biasanya vena jugularis ada pembesaran dan terdapat kaku
kuduk.

2. Pemeriksaan thorak
a. I : biasanya bentuknya semetris kiri dan kanan dan biasanya pola nafas
tidak efektif akibat adanya dispinea(tidak nyaman dalam bernafas).
b. P : biasanya bergerakan thoras kiri dan kanan simetris
c. P : biasanya bunyinya sonor
d. A : biasanya suara broncial

a. Jantung
I : biasanya tidak icus cordis tidak terlihat
P : biasanya icus cordis teraba
P : biasanya bunyinya pekak
A : biasanyadetak jantung melambat
b. Abdomen
I : biasanya bentuk perut datar
A : biasanya bunyi peristaltik yang keras dan panjang
P : biasanya tidak terasa nyeri
P : biasanya tympani
c. Integument
Biasanya Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal,Pembengkakan,
tangan, mata dan wajah,Tidak tahan dingin
3. Kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
a. Sehat : biasanya 3x1 sehari ( porsi makan dihabiskan )
b. Sakit : biasanya porsi 3x1 sehari (porsi makan dihabiskan )
b) Eliminasi
a. Sehat : biasanya 2x sehari
b. Sakit : biasanya 1x sehari
c) Istirahat
a. Sehat : biasanya 8-9 jam perhari
b. Sakit : biasanya 5-6 jam perhari
d) Aktivitas
a. Sehat : biasanya bisa bergerak bebas dan mandi 2x sehari
b. Sakit : biasanya klien sering mengalami nyeri ada saat
beraktivitas dan mandi 1x sehari.
4. Data psikologis
Klien sangat sulit membina hubungan sosial denganlingkungannya, mengurung
diri. Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan ingin tidur
sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima
komponen konsep diri

2. Dignosa yang akan muncul


1. Intoleransi aktifitas b/d kelelahan dan penurunan proses kognitif
2. Perubahan suhu tubuh: hipotermi b/d penurunan metabolisme
3. Konstipasi b/d penurunan fungsi gastrointestinal
4. Ketidak efektifan pola nafas b/d depresi fentilasi
5. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d lambatnya laju
metabolisme tubuh
6. Defisiensi pengetahuan b/d kurang informasi tentang program pengobatan untuk
terapi penggantian tiroid seumur hidup

3. Intervensi Keperawatan
No DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC
1 Intoleransi aktivitas 1. Energi konservation Aktiviti terapi
2. Aktiviti tolerance 1. Kolaborasikan
3. Self care: AD.rs dengan tenaga
4. Kriteria hasil: rehabilitasi medik
1. Berpartisipasi dalam
dalam aktifitas merencanakan
fisik tanpa disertai program terapi
peningkatan yang tepat
tekanan darah, 2. Bantu klien untuk
nadi dan RR mengidentifikasi
2. Mampu aktifitas yang
melakukan mampu dilakukan
aktifitas sehari- 3. Bantu untuk
hari (ADLS) memilih aktifitas
secara mandiri konsisten yang
3. Tanda-tanda vital sesuai dengan
normal kemampuan fisik,
4. Energi fisikomotor psikologi dan
5. Level kelemahan sosial
6. Mampu 4. Bantu untuk
berpindah: dengan mengidentifikasi
atau tanpa bantuan dan mendapatkan
alat sumber yang
7. Status diperlukan untuk
kardiopulmunari aktifitas yang
adekuat diinginkan
8. Sirkulasi status 5. Bantu untuk
baik mendapatkan alat
9. Status respirasi: bantu aktifitas
pertukaran gas dan seperti korsi roda
fentilasi adekuat 6. Bantu untuk
mengidentifikasi
untuk aktifitas
yang disukai
7. Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan waktu
luang
8. Bantu pasien atau
keluarga untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktifitas
9. Sediakan
pengobatan pasif
bagi yang aktif
beraktifitas
10. Bantu pasien untuk
mengembangkan
motifasi diri dan
penguatan
11. Monitor respon
fisik, emosi, sosial
dan spiritual..
2 Hipotermia NOC NIC
Batasan karakteristik Kriteria hasil: -temperature regulation
Suhu tubuh dibawah normal, kulit 1. Suhu tubuh dalam1. monitor suhu setiap dua
dingin, batas normal njam
hiperttensi,pucat,menggigil,takikardi 2. Nadi dan 2. monitor tekanan
Faktor yang berhubungan: pernapasan dalam darah,nadi dan
Penuaan, konsumsi rentang normal pernafasan
alkohol,kerusakan 3. monitor warna dan suhu
hipotalamus,penurunan laju kulit
metabolisme,tidak 4. tingkatkan intake cairan
beraktifitas,malnutrisi,trauma 5. selimuti pasien untuk
mencegah kehilangan
hangat nya tubuh
6. diskusi kan tentang
pengaturan suhu
7. berikan antipiretik jika
perlu
Vital sign monitoring:
1. monitor TTV
2. auskultasi tekanan darah
pada kedua lengan dan
bandingkan
3. monitor TTV
setelah,sebelum dan
selama aktifitas
4. monitor kualitas nadi
5. monitor irama
pernafasan
6. monitor suhu,warna dan
kelembaban kulit
7. identifikasi perubahan
ari tanda-tanda vital
3 Konstipasi NOC NIC
Batasan karakteristik: Kriteria hasil: Constipation
Nyeri abdomen, anoreksia, feces- mempertahankan feces- monitor tanda dan
tampak darah, perubahan pada pola lunak setiap1-3 hari gejala,bising usus,feces
defekasi, penurunan volume feces,- bebas dari frekuensi,volume,kosult
rasa rektal penuh, keletihan umum, ketidaknyamanan dan asi dengan dokter
feces keras dan berbentuk, salit konstipasi tentang pendekatan dan
kepala, bising usus hiperaktif dan- mengidentifikasi penurunan bising usus
hipoaktif, nyeri pada saat defekasi, indikator untuk - identifikasi faktor
perkusi abdomen pekak, muntah. mencegah konstipasi penyebab
Faktor yang berhungan: - feces lunak den - dukung intake cairan
Fungsional berbentuk - pantau tanda dan gejala
-kelemahan otot abdomen konstipasi
-kebiasaan defekasi tidak teratur - memantau bising usus
Psikologis: - jelaskan etiologi
-depresi masalah untuk tindakan
-stress kepada pasien
-emosi - menyusun jadwal ke
Mekanis: toilet
-ketidakseimbangan elektroli - mendorong
-obesitas meningkatkan asupan
-kemooroid cairan kecuali di
-tumor kontraindikasi
Fisiologis: - anjurkan pasien atau
-perubahan pola makan keluarga untuk mencatat
-asupan cairan dan serat tidak cukup keadaan tinja
-dehidrasi - anjurkan klien untuk
-kurangnya higine oral diet tinggi serat
- timbang BB pasien
secara teratur
- ajarkan pasien atau
keluarga tentang proses
pencernaan yang normal
4 Ketidak efektifan pola nafas. Kriteria hasil: Airway manageman:
Batasan karakteristik 1. Mendemonstrasikan
1. Buka jalan nafas
- Perubahankedalaman pernafasan, batuk efektif dan suara
2. Posisikan pasien
-penurunan tekanan ekspirasi nafas yang bersih untuk memaksimalkan
,penuranan ventilasi seminit. 2. Menunjukkan jalan fentilasi
-Penurunan kapasitas vital. nafas yang paten 3. Identifikasi perlunya
-dipneu 3. Tanda-tanda vital alat jalan nafas bantuan
-peningkatan diameter anterior dalam rentang normal 4. Lakukan fisioterapi
psterior dada jika perlu
-vase expirasi memanjang 5. Keluarkan sekret
-takipneu dengan batuk atau
Faktor yang berhubungan: saction
1. Ansietas 6. Auskultasi suara
2. Posisi tubuh nafas
3. Deformitas tulang dan dinding 7. Atur intex untuk
dada cairan mengobtimalkan
4. Keletihan keseimbangan
5. Gangguan muskuloskeletal 8. Monitor respirasi dan
6. Obesitas O2
7. Nyeri 9. Pertahankan jalan
nafas yang paten
10. Monitor peralatan dan
aliran oksigen
11. Monitor adanya
kecemasan pasien
Vital sign monitoring
1. Pantau TTV
2. Monitor suara paru
3. Monitor frekuensi
dan irama pernafasan
5 Ketidak seimbangan nutrisi kurang Kriteria hasil: Nutrition manageman:
dari kebutuhan tubuh 1. BB meningkat 1. Kaji adanya alergi
Batasan karakteristik: 2. BB ideal sesuai makanan
1. Nyeri abdomen dengan tinggi badan 2. Kolaborasi dengan
2. Menghindari makanan 3. Mengidentifikasi ahli gizi
3. BB menurun kebutuhan nutrisi 3. Anjurkan pasien
4. Diare 4. Menunjukkan untuk meningkatkan
5. Kehilangan rambut berlebihan peningkatan fungsi protein dan fitamin c
6. Bising usus hiperaktif mengecap dan menelan4. Berikan makanan
7. Membran mukosa pucat yang terpilih
8. Tonus otot menurun 5. Ajarkan pasien
9. Sariawan di rongga mulut membuat catatan
10. Kelemahan otot untuk mengunyah makanan harian
dan menelan 6. Monitor jumlah
Faktor yang berhubungan: nutrisi dan kandungan
1. Biologis kalori
2. Ekonomi
3. Ketidak mampuan untuk
mengabsobsi nutrisi Nutrisi monitoring
4. Ketidak mampuan untuk 1. BB pasien dalam
mencerna makanan batas normal
5. Ketidak mampuan menelan 2. Monitor adanya
makanan pengaruh BB
6. Faktor psikologis 3. Monitor lingkungan
selama makan
4. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
5. Monitor kulit kering
dan perubahan
pikmentasi
6. Monitor keadaan
rambut
7. Monitor mual muntah
8. Monitor keadaan mata
9. Catat adanya udema,
hiperemik, hipertonik,
papila lidah dan kafitas
oral
10. Catat warna lidah
6 Difisiensi pengetahuan Kriteria hasil: Teacing: disease proses:
Batasan karakteristik: 1. Pasien dan keluarga
1. Berikan peningkatan
1. Prilaku hiperbola menyatakan tentang tingkat
2. Ketidak akuratan mengikuti pemahaman tentang pengetahuan pasien
perintah dan melakukan tes penyakit, kondisi dan
2. Jelaskan patofisiologi
3. Prilaku tidak tepat dan program pengobatan penyakit
pengungkapan masalah 2. Pasien dan keluarga
3. Gambarkan tanda dan
Faktor- faktor yang berhubungan: mampu melaksanakan gejala yang biasa
1. Keterbatasan kognitif prosedur dengan benar muncul
2. Kurang pajanan 3. Pasien dan keluarga
4. Identifikasi
3. Kurang minat dalam belajar mampu menjelaskan kemungkinan penyebab
4. Kurang dapat mengingat kembali apa yang
5. Diskusikan pulihan
5. Tidak peduli dengan sumber dijelaskan oleh tim terapi atau penanganan
informasi kesehatan 6. Rujuk pasien pada
agensi dikomunitas
lokal

Anda mungkin juga menyukai