• Menilai
Identifikasi risiko infeksi HIV
• Campur tangan
Penasihat tentang manfaat test HIV
Didik tentang penularan HIV dan pengurangan risiko
Rujuk test HIV positif untuk perawatan dan dukungan
Didik mereka yang menguji HIV-negative tentang pencegahan
Peran perawat dalam Kesehatan mental pasien
HIV/AIDS
6) Neurosensori
Pusing, kesemutan pada ekstremitas, konsentrasi buruk, apatis, dan respon
melambat.
7) Nyeri/kenyamanan
Sakit kepala, nyeri pada pleuritis, pembengkakan pada sendi, penurunan
rentang gerak, dan gerak otot melindungi pada bagian yang sakit.
8) Pernafasan
Batuk produktif/non produktif, takipnea, distres pernafasan.
2. Diagnosa Keperawatan
a.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.Intoleransi aktivitas
c.Nyeri akut
d.Kerusakan integritas jaringan
e.Gangguan body image
Intervensi Keperawatan
a.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan:Agen Setelah dilakukan tinfakan keperawatan • Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), selama pasien tidak mengalami nyeri, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kerusakan jaringan dengan kriteria hasil:Mampu mengontrol kualitas dan faktor presipitasi
nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu • Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk • Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
mengurangi nyeri, mencari menemukan dukungan
bantuan)Melaporkan bahwa nyeri • Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
berkurang dengan menggunakan seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
manajemen nyeriMampu mengenali nyeri • Kurangi faktor presipitasi nyeriKaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan intervensi
(skala, intensitas, frekuensi dan tanda • Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
nyeri)Menyatakan rasa nyaman setelah relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang • Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
normalTidak mengalami gangguan tidur • Tingkatkan istirahat
• Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan
antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
• Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
d. Kerusakan integritas jaringan
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kerusakan integritas jaringanberhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama • Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
dengan:Gangguan sirkulasi, iritasi kimia kerusakan integritas jaringanpasien teratasi • Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
(ekskresi dan sekresi tubuh, medikasi), dengan kriteria hasil:Perfusi jaringan normal • Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
defisit cairan, kerusakan mobilitas fisik, Tidak ada tanda-tanda infeksi Ketebalan dan • Monitor kulit akan adanya kemerahan
keterbatasan pengetahuan, faktor mekanik tekstur jaringan normalMenunjukkan • Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang
(tekanan, gesekan). pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan tertekan
mencegah terjadinya cidera • Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
berulangMenunjukkan terjadinya proses • Monitor status nutrisi pasien
penyembuhan luka • Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
• Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
• Observasi luka: lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-
tanda infeksi lokal, formasi tractus
• Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan
lukaKolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP, vitamin
• Cegah kontaminasi feses dan urin
• Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
• Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
• Hindari kerutan pada tempat tidur
e.Gangguan body image
Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan