Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI PENGORGANISASIAN KEPERAWATAN

DIRUANG RAWAT DAN PUSKESMAS: KEWENANGAN KLINIK

Dosen Pengampu: Rosnania, S.Kep., Ns., M.Kep

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3

ANDI DESTRIA A1C219098

HERNA WANDIRA A1C219117

NADIA GARDILLAH A1C219133

WINDI SEPRYTA TUPALANGI A1C219132

KETRIN PINKHAN JAMLEAN A1C219142

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSTAS MEGAREZKY MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “MAKALAH MANAJEMEN
KEPERAWATAN TENTANG MPLEMENTASI PENGORGANISASIAN KEPERAWATAN DIRUANG
RAWAT DAN PUSKESMAS: KEWENANGAN KLINIK ”

Dengan selesainya Makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dan penyusunan Makalah ini Dengan segala
kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam Malakah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan Makalah selanjutnya.

Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi teman-teman
Mahasiswa pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Makassar, 31 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................

Kata Pengantar....................................................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang.............................................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................................

C. Tujuan...........................................................................................................................

BAB II Pembahasan

A. Implementasi Pengorganisasian Keperawatan Di Ruang Rawat Dan Puskesmas.......

BAB III Penutup

A. Kesimpulan...................................................................................................................

B. Saran.............................................................................................................................

Daftar Pustaka.....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Managemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan


dimana orang-orang yang bekerja sama didalam suatu kelompok dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin (Suarli dan Subakhtiar, 2009). Menegemen
keperawatan adalah satu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2013). Fungsi manajemen
keperawatan sejalan dengan fungsi manajemen secara umum yaitu pengorganisasian,
perencanaan, kepemimpinan, dan pengawasan (Suarli dan Bahtiar, 2009).

Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan


kepemimpinannya mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya
dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja
secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2014).

Pengorganisasian adalah hal penting untuk dipelajari, pengorganisasian mencakup


hal-hal yang diatur untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Antara pimpinan dan bawahan,
atau antara ketua dan staf memiliki saling keterkaitan tanggung jawab untuk mencapai
tujuan bersama. Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan
penting seperti halnya fungsi perencanaan. Dengan fungsi pengorganisasian, seluruh sumber
daya yang dimiliki oleh intitusi pelayanan kesehatan (manusia dan bukan manusia) diatur
penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan institusi.

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan


mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang dan
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf untuk mencapai tujuan organisasi.
Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana implementasi keperawatan di ruang rawat dan puskesmas ?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui implementasi keperawatan di ruang rawat dan puskesmas.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Implementasi Pengorganisasian Keperawatan di Ruang Rawat dan Puskesmas

1. Impementasi Pengorganisasian

a. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan


b. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
c. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
d. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim kesehatan lain
e. Mengatur waktu istirahat anggota tim
f. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
g. Melakukan pelaporan dan mendokumentasian

2. Struktur Organisasi Keperawatan di Ruang Rawat

Kepala ruangan bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan asuhan


keperawatan di unit kerjanya untuk mencapai tujuan pengorganisasian, pelayanan
keperawatan di ruangan meliputi :

a. Struktur Organisasi

Struktur organisai ruang rawat terdiri dari struktur bentuk dan bagan. Berbagai
struktur, bentuk dan bagan dapat digunakan tergantung pada besarnya organisasi dan
tujuan yang ingin dicapai. Ruang rawat sebagi wadah dan pusat kegiatan pelayanan
keperawatan perlu memiliki struktur organisasi tetapi ruang rawat tidak termasuk
dalam struktur organisasi rumah sakit bila dilihat dari surat keputusan menteri
Kesehatan no. 134 dan 135 tahun 1978. oleh karena itu direktur rumah sakit perlu
menerbitkan surat keputusan yang ngatur struktur organisasi ruang rawat.
Berdasarkan surat keputusan direktur tersebut dibuat struktur organisasi ruang
rawat untuk menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan baik vertikal
maupun horizontal. Dapat juga dilihat posisi tiap bagian, wewenang dan tanggung
jawab serta tanggung gugat. Bentuk organisasi dapat pula disesuaikan dengan
pengelompokkan kegiatan atau sistem penugasan yang digunakan.

b. Pengelompokkan Kegiatan

Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus


diselesaikan untuk mencapai tujuan. Kegiatan perlu dikumpulkan sesuai dengan
spesifikasi tertentu. Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk memudahkan
pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan dimiliki
peserta sesuai dengan kebutuhan klien pengorganisasian tugas perawat ini disebut
metode penugasan.

Keperawatan diberikan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan dan


ketidakmampuan klien dalam melakukan aktifitas untuk dirinya dalam upaya mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Setiap kegiatan keperawatan diarahkan kepada
pencapaian tujuan dan merupakan tugas menejer keperawatan untuk selalu
mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan proses pencapaian tujuan melalui
interaksi, komunikasi, integrasi pekerjaan diantara staf keperawatan yang terlibat.

Dalam upaya mecapai tujuan tersebut meneger keperawatan dalam hal ini
kepala ruangan bertanggung jawab mengorganisir tenaga keperawatan yang ada dan
kegiatan pelayanan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan klien,
sehingga kepala ruangan perlu mengkatagorikan klien yang ada diunit kerjanya.
Menurut Kron (1987) kategori klien didasarkan atas : Tingkat pelayanan keperawatan
yang dibutuhkan klien, misalnya keperawatan mandiri, minimal, sebagian, total atau
intensif. Usia misalnya anak, dewasa, usia lanjut. Diagnosa/masalah kesehatan yang
dialami klien misalnya perawatan bedah/ortopedi, kulit. Terapi yang dilakukan,
misalnya rehabilitas, kemoterapi. Dibeberapa rumah sakit ini pengelompokkan klien
didasarkan atas kombinasi kategori diatas.

Selanjutnya kepala ruangan bertanggung jawab menetapkan metode


penyusunan keperwatan apa yang tepat digunakan di unit kerjanya untuk mencapai
tujuan sesuai dengan jumlah katagori tenaga yang ada di ruangan serta jumlah klien
yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Tugas Perawat di Ruang Rawat

1) Tanggung jawab

Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang rawat inap


bertanggung jawab kepada kepala Ruangan / Kepala Instalasi terhadap hal hal
sebagai berikut :

 Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai


standar.
 Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakuka

2) Wewenang

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana diruang rawat inap


mempunyai wewenang sebagai berikut :
 Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
 Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.

3) Uraian tugas
 Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya, menerima
pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
 Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
 Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan sesuai batas kewenangannya.
 Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
 Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan
batas kemampuannya, antara lain :
 Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan.
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya.
 Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
 Melakukan tindakan darurat kepada pasien ( antara lain panas tinggi,
kolaps, pendarahan, keracunan, henti nafas dan henti jantung ), sesuai
Protap yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat inap / dokter jaga.
 Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
 Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
 Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
 Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas.
 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang Rawat
Inap.
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan,
antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin/
persetujuan atasan.
 Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
yang tepat dan benar sesuai Standar Asuhan Keperawatan.
 Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis, pada saat penggantian dinas.
 Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
· Program diet.
· Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.
· Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau institusi
kesehatan ini.
· Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi
atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.
 Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :
Rollstel, Tongkat penyangga, Protesa.
 Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah
misalnya : Merawat luka, Melatih anggota gerak
 Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
 Menyediakan formulir untuk penyelesain administratif , seperti : Surat ijin
pulang, Surat keterangan istirahat sakit, Petunjuk diet, Resep obat untuk
dirumah, jika diperlukan, Surat rujukan atau pemeriksaan ulang dan lain-
lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Managemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan


dimana orang-orang yang bekerja sama didalam suatu kelompok dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin (Suarli dan Subakhtiar, 2009). Menegemen
keperawatan adalah satu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2013). Fungsi manajemen
keperawatan sejalan dengan fungsi manajemen secara umum yaitu pengorganisasian,
perencanaan, kepemimpinan, dan pengawasan (Suarli dan Bahtiar, 2009).

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat memahami dan
mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa mendapatkkan
pelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai Managemen Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

1. Gillies, D. A. ( 1989 ). Nursing Management, A System Approach.WB Saunders


2. Company. Philadelphia.
3. Prayitno, Subur. ( 1997 ). Dasar - dasar administrasi kesehatan masyarakat. Airlangga
University Press. Surabaya.
4. Prayitno, Subur. ( 2000 ). Administrasi Rumah Sakit di Indonesia. FKUA. Surabaya.
5. Sullivan, E.J.et al. ( 1990 ). Management and Leadership for Nurse Manager. Jones and
Barlett Publisher. Boston.
6. Swanburg, C Russel. ( 2000 ). Pengantar Kepemimpinan dan Manjemen Untuk Perawat
Klinis. EGC. Jakarta
7. Dasar-dasar organisasi / oleh Sutarto - Cet.18 - Yogyakarta Gajah Mada University Press,
1998
8. Makmur, H. 2007. Patologi Serta Terapinya dalam Ilmu Administrasi dan Organisasi.
9. Bandung : PT. Refika Aditama
10. Atmosudirdjo, Prayudi. (1999).Desain Serta Struktur Organisasi. Jakarta: STIA, LAN Press.

Anda mungkin juga menyukai